Jovanno's Stare

NA'VA University
Please Subscribe to read the full chapter

Jangan lupa vote and comment, readersku J

Friends are overseas family even though they are crazy and embarrassing.

 

Taman kecil depan laboratorium mekanika batuan di gedung Fakultas Teknik yang menjadi markas mahasiswa teknik sipil. Berbagai kegiatan terlihat. Tidur dilantai seperti ikan asin dijemur, duduk melingkar sambil ngegame atau ngobrol. Paling ya kegiatan yang berfaedah, ngerjain tugas laporan mata kuliah mekanika batuan yang beberapa menit lalu kelasnya berakhir.

Joovanno membentangkan kertas putih sebagai media menggambar hasil laporannya. Sedangkan teman gengnya sibuk nggak karuan, apalagi Taefan Vicenzo yanng terlihat menggoda teman seangkatannya.

"Kamu punya theodolith?" Tae bertanya dengan wajah tersenyum panjang dengan mata nyaris tertutup.

'Buat apa? Di laboratorium kan ada," respon Sarah dengan kening berkerut bingung.

"Buat memperhitungkan jarak dan sudut hatiku ke hati kamu. Hehehe...." Cengegesan menyebalkan terdengar.

"Anjirrrr.. taikkk... geli, Taefan babonnnnn...." maki Sarah sambil narik-narik rambut Taefan. Sangat terdengar nyaring yang mampu menarik perhatian sekitar mereka, termasuk Joovan sedikit melirik ke arah mereka. Sedangkan Jino, Suga, Jeona, Jimmy, dan Hosea sudah tertawa melihat Taefan yang teraniaya.

"Tapi nggak deh. Gak bisa juga diukur pakai theodolithhh.. Aahhh " Tae masih berusaha bicara ditengah jambakkan Sarah. Sedikit ringisan terdengar. Bayangin messy hair Taefan yang sedikit kriing panjang itu dengan mudah ditarik-tarik Sarah.

"Suka-sukamu lah, Taekkkk. Capek ngeladenin kau,." Putus Sarah ngelepas tangannya dari rambut Tae.

"Beneran, Sarah. Gak bisa diukur kalau gak ada ujungnya." Pretending sad mode on.

"Yaudah titid kau ada ujungnya kan? Sini biar ku ukur ttrus ku potong. Biar berhenti jadi PK kau." Tangan Sarah hampir mencapai yang dimaksudnya, sesaat berhasil ditepis Tae.

"Astaga, Saroh. Belum sah tau, udah mau megang masa depan ini. Sabar yaa."

"Aaaarrggghhh... Gila aku lama-lama disini. Bye!"

Setelah kepergian Sarah, terdengar tawa terpingkal-pingkal dari geng Bangtan. Joovan hanya tersenyum melihat tingkah temannya yang satu itu.

"Lucu tau nggak liat si Saroh kekgitu." Dengan sisa-sisa ketawanya, Taefan berbicara.

"Jangan terlalu seringjahil, Tae" Joovan menasihati. "Kasihan dia marah-marah gitu,"lanjutnya.

Masih ada waktu satu jam sebelum masuk mata kuliah selanjutnya, Dinamika Struktur dengan dosen pamoge

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
liyanieooo
I won't to be perfect, I just want getting better and growing with support and comment from my readers and subscribers. I hope I could get here :)

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet