Sequel chap 47
Vicious circle ( SEQUEL)……………………………………………
………………………………
……………………
Langit begitu suram, awan mendung bergelayut seolah langit hendak runtuh menimpa pundak seorang anak manusia yg tengah diterpa masalah amat berat.
Kali ini dunia terasa begitu jahat padanya, atau justru ia yg kurang bersyukur?
Ntahlah, yg jelas seorang Jang Wooyoung sudh mantap dgn keputusannya untk meminta cerai dri Nichkhun, mengakhiri biduk rumah tangga yg baru seumur jagung tentu memicu perdebatan hebat dgn org2 terdekatnya, sebut saja Taecyeon dan Junho, dlu ketiganya selalu memiliki pemikiran yg sama, namun kali ini isi kepala mereka berada disisi yg berlawanan.
Saat Taecyeon menyerahkan semua keputusan itu pd Uyong dlm artian ia setuju jika sahabat kecilnya menuntut cerai, maka sangat mengejutkan ketika ia justru ditentang terang2an oleh Junho, semua org tau jika diantara mereka bertiga maka kepala Junho lah yg paling keras, namja itu mampu mengolah kobaran api dibalik mulut pedasnya yg tak disangka2 kini balik menyerang Uyong, alih2 menyetujui rencana perceraian itu justru Junho menentang dan mengatakan jika ia tak setuju.
"Cerai adalah hal yg haram diucapkan saat kau dlm keadaan marah, percaya padaku Jang Wooyoung, kau akan menangis darah saat menyesalinya sesuatu hari nanti... "
Junho marah besar, baginya terlalu cepat jika Uyong menuntut cerai ketika rumah tangga mereka baru pertama kali menghadapi masalah, keduanya butuh kepala dingin untk menyelesaikan semuanya, tp jika Uyong langsung menuntut perpisahan, maka Junho yakin penyesalan itu akan membawanya pd ambang kehancuran.
"Kau lebih membela Khunnie dri pd aku?... "
Uyong menangis, kecewa karena sang sahabat yg ia percayai justru terlihat lebih memihak sang suami.
"Aku tdk membela siapapun, tp aku berani bersumpah hubunganku dgn Channie lebih banyak mengalami masalah besar dibanding rumah tanggamu, kau ingat pasti berapa kali kami berada diambang perceraian, tp lihatlah hasilnya, jika dulu kami benar2 terjadi maka aku akan menangis menyesal sampai mati... "
"Tapi itu karena Channie mempertahankan mu, dia mencintaimu Nuneo-------"
"Lalu apa bedanya dgn Khunnie?... "
Mereka sedang berada disalah satu kamar dirumah besar Junho yg berada di Ilsan, rumah yg memiliki kenangan begitu banyak bagi Junho.
Dan kini ia tengah duduk d sofa kamar sementara Uyong berdiri menghadap jendela dgn Taecyeon yg bertengger diatas ranjang selaku penengah.
Namja itu sejak td masih dlm posisi diam mengawasi, ia belum berpengalaman masalah rumah tangga, itu alasan pasti mengapa ia belum bersuara dan lagi pula argumen yg dikeluarkan olh dua org sahabatnya ini sama2 kuat, kepalanya berdenyut pening hingga memijat pelipis adalah hal yg terus ia lakukan dari tadi.
Uyong kembali menghela nafas dgn posisi membelakangi mereka, tatapannya nanar jauh keluar sana. "Berbeda, mereka sangat berbeda Nuneo, Channie sangat mencintaimu.. "
"Dan kau fikir suamimu tidak?... "
"Jika dia mencintaiku maka dia tak kan melakukan hal ini?... "
"Melakukan apa?..." Satu yg tak boleh mereka lupakan jika Junho memegang juara umum untuk urusan debat. "Kau mau mengatakan jika Khunnie tak mencintaimu? Lalu untk apa dia datang jauh2 kesini hanya dlm hitungan jam? Kau fikir kondisinya baik2 saja?.... Tidak Uyongie, dibanding dgn dirimu justru beban Khunnie lah yg paling besar, kau tak tau bagaimana rasanya berada dlm posisi merasa bersalah, itu bisa membunuhnya lebih cepat dri pd rasa sakit yg kau olah diotakmu... "
Dan tangisan Uyong kembali tumpah, ia berbalik untk memandang Junho tak percaya.
"Ka-kau bisa mengatakan itu karena kau tak berada di posisi ku Nuneo... "
"Posisi yg mana? Apa harus ku jabarkan bagaimana sulitnya posisiku saat awal2 menikah? Kau fikir ada alasan lain untuk bertahan hidup disaat aku mengira Channie adalah pembunuh ibuku? Atau bagaimana godaan untuk mati menari dipelupuk mata begitu jelas saat Channie mengakui jika awalnya ia menikahiku karna harta? SEBERAPA SAKIT ITU DIBANDING POSISIMU SAAT INI???... "
"Nuneo, pelankan suaramu... "
"Tidak bisa hyung... " Junho bangkit dari kursi diiringi dgn Taecyeon yg juga berdiri untk berjaga2. "Ada yg salah dgn pemikiran Uyongie dan kita tdk boleh tinggal diam... "
Taecyeon menghela nafas pasrah. "Aku tau, tp bukan berarti kita yg harus bertengkar tentang hal ini... "
"Itu karena ia terlalu keras kepala dan tak mau berfikir jernih... " Junho tak kan pernah terkalahkan, tolong ingat itu.
"Nuneo sayang.... " Taecyeon tetap merendahkan intonasinya. "Sakit yg Uyongie rasa wajar karena semua yg sudh dilakukan Khunnie... "
"Itu berarti kau juga sama gilanya... " Kali ini Taecyeon tersentak saat jari telunjuk Junho mengacung lurus padanya. "Berapa lama kau mengenal Khunnie? Kita tau pasti betapa sulit ia meluluhkan hati Uyongie selama ini? ..... Dan kau tak mungkin lupa bagaimana ia melakukan segala cara untk mendapatkan restumu untk menikahinya kan? Apa kau fikir itu semua ia lakukan hanya untk menyakiti Uyongie? Fikirkan itu Ok Taecyeon, buka otakmu... "
Final, Taecyeon memejamkan mata sambil mengepalkan tangan, Junho selalu di posisi pemenang untk urusan debat, sementara Uyong menangis semakin terisak didekat jendela.
"Kenapa kalian berdua bertingkah lebih kejam dri Tuhan yang tak mengenal kata ampunan?... " Junho benar2 tak habis fikir.
"Hikkzzz... Kau tak menyayangiku lagi Nuneo... "
"Bukan aku tp kau.... Kau yg tak menyayangi dirimu sendiri..." Nafasnya memburu emosi. "Skrng aku tanya, setelah kalian bercerai apa kau yakin bisa hidup tanpa Khunnie?... " Mata sipitnya seolah ingin menguliti Uyong hidup2. "JAWAB... "
"Nuneoooo... " Taecyeon rasanya ingin menghilang ditempat dri pd jd penengah perdebatan ini.
"Khunnie memiliki segala sisi baik yg bisa membuatnya bertahan hidup, tp kau tidak.... Kau takkan bisa hidup tanpanya Uyongie, seorang Jang Wooyoung takkan mampu bertahan tanpa Nichkhun Buck Horvejkul disampingnya... " Kalimat yg penekanan.
Uyong menggeleng keras. "Aku bisa Nuneo, aku bisa hidup tanpanya .... Hikkzzz.. "
Junho terkekeh remeh. "Bisa kata mu?..." ia menggelengkan kepala. "Bahkan sejak kau datang menemuiku malam itu sampai detik ini hidupmu terlihat sangat kacau Jang Wooyoung, kau seperti mayat hidup dan jika kalian benar2 bercerai maka kau akan menjadi mayat seutuhnya dlm hitungan hari.... "
Airmata Uyong semakin deras, Taecyeon buru2 memeluk namja rapuh itu untk melindunginya dari kata2 pedas Junho, sementara itu sang lawan bicara terlihat tak akan memberi ampun.
"Dengarkan aku, segala sesuatu didunia ini layaknya keping koin yg memiliki dua sisi, kau tak bisa menilai hanya dari satu sudut pandang, itu tidak adil.... Jika kau berfikir Khunnie benar2 menyakitimu maka fikirkan seberapa banyak rasa sakit yg kau gores dihatinya selama ini, berapa tahun kau mengulur waktu saat ia berniat menikahimu? Atau bolehkah ku katakan berapa lama ia sabar menunggu tanpa bisa menyentuhmu secara utuh meski ia memiliki hak penuh?? Suami mana yg sanggup melakukan semua itu hah??? RASA SAKIT YG KAU TERIMA BELUM SEBANDING DGN APA YG KAU LAKUKAN PADANYA SELAMA INI... "
"NUNEOOO... "
"JADI BUKA MATAMU DAN BERHENTI BERTINGKAH SEPERTI KAU YG PALING TERANIAYA... "
#BLAAMMMMM
Taecyeon menganga tak percaya saat Junho benar2 murka dan menghembuskan segala emosi yg sejak td tertahan.
"Hyungggggg~~…"
Uyong menggigil ketakutan saat kalimat itu keluar dari mulut Junho, terlebih lg namja itu langsung meninggalkan mereka dgn membanting pintu kamar dgn keras, Junho sedang emosi, Taecyeon tau pasti itu, dan Uyong yg dlm posisi bersedih kini makin terhenyak saat Junho menampar logikanya dgn fakta2 menyakitkan.
"Hyuungggg hikkzzz.... A-aku takutttt... "
"Hussttt... Sayangg.... " Tak ada pula yg bisa Taecyeon lakukan selain mendekap erat Uyong dibalik pelukannya dgn mengusap lembut pundak yg bergetar. "Jgn dengarkan Nuneo, dia hanya sedang emosi Uyongie... "
Taecyeon bingung, disatu sisi ia tak bisa melihat Uyong terus2an menangis hingga akhirnya membiarkan namja itu untk berniat menggugat cerai, namun di sisi lain kata2 Junho terlalu tajam untk mengoyak fikiran logis dan sialnya lg rentetan kalimat pedas itu memang benar adanya.
Lalu bagaimana skrng?
Disaat yg bersamaan ada sorot lampu mobil memasuki gerbang kediaman tempat mereka tinggal, awalnya mereka mengira itu adalah salah satu dri 8 org bodyguard yg dikirim Chansung td siang namun mata Taecyeon lebih dulu memicing saat melihat sosok yg turun dari mobil tsb.
"I-itu... " Uyong yg bersuara lebih dulu, lalu ia semakin panik. "Hyu-hyung, bagaimana ini?... "
Lalu Taecyeon memasang seringai mengerikan. "Akhirnya dia datang.... Kau diam disini dan jgn coba2 untk keluar kamar, biar aku yg menghadapinya... "
Lalu setelah itu Taecyeon berlari cepat menuruni tangga untk menyambut tamu yg tak disangka2 berani menginjakkan kaki ditempat ini.
Sedangkan Uyong memperhatikan dgn seksama sosok dibawah sana, bagaimana tubuh tegap seorang Nichkhun kini terlihat begitu lemah saat menapaki jalan untk masuk ke pekarangan rumah.
Dan ia gugup.
…………………………………………
Nichkhun terdidik dgn baik dlm keluarga Horvejkul, ia tau dgn pasti bagaimana tugas dan tanggung jawab seorng suami, seperti saat ini contohnya, ketika ia mendengar kabar jika Uyong tak lg berada di hotel maka feelingnya tau kemana pujaan hati akan pergi, mereka berada di Ilsan, maka sudh pasti rumah Junho adalah satu2nya tempat yg pasti Uyong datangi.
Hal itu pula yg membawa kakinya untk melangkah ketempat ini, tak peduli dgn jenis penolakan apalagi yg akan ia dapatkan namun yg jelas ia harus tetap menampakkan muka demi mendapatkan kata maaf dri Uyong.
#TAP
Dibawah gerimis langkahnya terhenti saat melihat pintu rumah besar itu sudh terbuka dan banyaknya jejeran bodyguard yg tak main2 untk menjaga penghuni rumah ini, Nichkhun terkekeh kecil melihat bagaimana Chansung mengirim org2 terbaiknya untk menjaga mereka.
Namun bukan jejeran manusia yg mengenakan jas hitam ini yg menarik perhatiannya, melainkan satu org yg bertubuh sama besar dlm balutan pakaian rumahan berdiri paling depan diantara yg lain.
Dan Nichkhun tau sejak awal, jika sosok ini akan menjadi tantangan terberat yg harus ia hadapi.
"Haii Taec, lama tak bertemu.. "
Taecyeon ada disana, bertengger pd kusen pintu rumah dgn tangan yg tersilang didepan dada yg tentu takkan membiarkan Nichkhun masuk dgn mudah.
"Jika kedatangan mu kesini hanya untk menemui adik ku, maka sebaiknya kau pulang..."
Nichkhun masih memasang senyum tampannya. "Adikmu adalah org yg sudh ku nikahi jika kau lupa... Lalu tentu aku memiliki hak untk menemuinya bukan?... "
Taecyeon berdecih nyaring, ia sudh mengetahui jika Nichkhun akan bertingkah sama seperti dulu ketika berjuang mendapatkan restu darinya untk menikahi Uyong, seberapa sering pun ia melarang, maka Nichkhun akan selalu datang, bertingkah laksana bor yg siap menembus dinding sekeras apapun, dan kini semua itu kembali terjadi, hanya saja kali ini dlm masalah yg berbeda.
Nichkhun tetap berjalan maju tanpa takut.
"Izinkan aku masuk... "
#BRUGHHH
Tp Taecyeon mendorong tubuhnya dgn keras dan tentu namja lemah itu langsung terhuyung, membuat dua org bodyguard yg Nichkhun bawa turun dri mobil untk menyelamatkan majikan mereka.
"Aku tak ingin berurusan dgn mu Taec, tp sungguh saat ini aku tak akan membuat keributan, hanya biarkan aku bertemu Uyongie... "
"Dan kau fikir aku akan membiarkan itu?..." Taecyeon melangkah maju hingga rintik hujan ikut membasahi tubuhnya. "Bukankah pernah ku katakan jika tugasmu hanyalah membuat Uyongie bahagia, lalu bagaimana mungkin ia datang padaku dlm keadaan penuh luka dan airmata?... "
Nichkhun memejamkan mata seolah bayang2 Uyong yg dipenuhi darah malam itu kembali melintas d depan matanya. "Ya ini salahku yg lalai menjaga kepercayaan nya, maka dri itu aku datang untk membuktikan jika aku menyesal... "
"Hanya itu?... "
"Lalu haruskah aku mati agar kau percaya?... "
"Mungkin iya... "
"Kalau begitu kau membiarkan adikmu hidup tanpa suami, aku tdk yakin ia sanggup hidup tanpa ku... "
#DUAAGHHHH
Rahang Nichkhun jd sasaran dri tinju Taecyeon yg melayang, saat dua bodyguard nya berniat menyerang balik kearah Taecyeon maka Nichkhun dgn cepat mencegah, kembali maju untk berhadapan dgn Taecyeon meski bibir pecahnya kembali mengeluarkan darah.
Td pagi Chansung, dan malam ini ia dapat pukulan keras dri Taecyeon, Nichkhun rela asal ia bisa kembali mendapatkan Uyong.
"Kau masih belum puas? Kalau begitu silahkan pukul lg tp tolong ditempat lain, jgn kotori wajahku, itu akan membuat Uyongie sedih saat melihatku terluka. "
#DUAGHHH
Seharusnya Nichkhun tak mengeluarkan kalimat itu, karena nyatanya tendangan Taecyeon justru tepat mengenai dadanya dan cukup untk membuatnya tersungkur ke tanah.
Tp Nichkhun tak memiliki niat untk membalas, saat ia mengangkat wajah untk bangkit secara tak sengaja matanya menatap kearah lantai dua dan menemukan sosok pujaan hati tengah memandang mereka dri jendela kamar.
Lalu airmata Nichkhun tumpah, Uyong ada disana, memperhatikan bagaimana ia berjuang untk dapat melewati portal besar yg Taecyeon pasang, dan Nichkhun tak akan mundur untuk mendapatkan Uyong kembali.
"Haruskah aku kembali mengulang seperti dulu untk mendapat izinmu?... "
Taecyeon tersenyum remeh. "Dan ku pastikan pula aku takkan mengulang kesalahan yg sama dgn memberikan adikku untk kau sakiti kedua kalinya... "
"Dia milikku... " Nichkhun berusaha berdiri tegak mengabaikan rasa sakit ditubuhnya. "Aku sudh mengikatnya dgn perjanjian di atas altar dan dgn begitu kewajibanmu sbg kakak sudh selesai, biarkan aku menyelesaikan kesalahpahaman ini... "
"Kau------" Taecyeon sudh berniat melayangkan tinju kembali, namun kali ini Nichkhun menahannya.
"Jikapun kita bawa kasus ini ke mata hukum maka tetap statusku yg lebih kuat Ok Taecyeon, aku suaminya dan kau tau itu.... "
Taecyeon menggeram marah. "Kau benar2 cari mati... "
Dia kembali mencengkram kerah baju Nichkhun, lalu----
"HENTIKAAANNNNNN... "
Suara teriakan nyaring terdengar dri arah belakang, sosok lain hadir menerobos jejeran bodyguard yg berjaga didepan pintu rumah untk berlari mendekat kearah mereka.
"Nuneo apa yg kau lakukan disini? Cepat masuk, ini sedang hujan... "
Junho hadir menengahi, tak memperdulikan kicauan Taecyeon yg khawatir dirinya kena hujan karena menurutnya ada hal lain yg lebih penting.
"Apa kalian berdua gila? Tak adakah waktu lain untk berkelahi selain tengah malam seperti ini?... "
Nichkhun kembali memasang senyumnya. "Aku datang bukan untk mencari keributan Nuneo, aku hanya ingin bertemu Uyongie tp dia mempersulit ku... ".
Lalu tatapan itu berpindah ke Taecyeon, dan sialnya namja itu memasang wajah tak gentar.
"Dan sudh ku katakan pula jika aku takkan membiarkanmu untk menemui Uyong dgn mudah... "
"Kalau begitu maaf Nuneo, aku harus menghadapi Taecyeon seperti ini... "
"Stopppppp... " Junho menengahi saat melihat Nichkhun sudh bersiap menyerang Taecyeon. "Dia datang kesini untk bertemu Uyongie, kalau begitu mari tanyakan pd Uyongie apakah ia mau ditemui... "
Kembali ada cercah hadapan dimata Nichkhun, sangat bersyukur karena ia memiliki Junho yg bisa mengerti posisinya.
"Uyongie ada dikamar atas, tp jgn paksa jika memang ia tak mau bertemu dgn mu hyung... "
Junho mempersilahkan Nichkhun masuk, sedangkan namja itu sendiri tengah mencengkram tangan Taecyeon agar tak lg membuat masalah, namun tentu seorang Ok Taecyeon takkan tinggal diam, kini ia justru mengajak Junho mengekor dibelakang Nichkhun yg sudh berjalan menuju lantai atas.
#TOKK
#TOOKKK
"Uyongie... Ini aku... "
Ntahlah, Nichkhun bisa terlihat kuat saat menghadapi org lain tapi kakinya langsung terasa lunak saat ia akan berhadapan dgn Uyong, jantungnya berdegup tak karuan tak tahan untk menghadapi reaksi Uyong yg belum bisa ditebak, rasa bersalah memang semenyakitkan ini.
#TOKK
#TOKKKKK
"Sayang..."
Apakah Uyong akan menerimanya, atau justru kembali murka seperti sebelumnya, ntahlah.
"Buka pintunya... "
"..........."
"Uyongie.. Aku tau kau didalam sayang... "
"..........."
"Kau belum tidurkan?.... "
Dan pintu terkunci rapat saat Nichkhun menekan handle pintu untk masuk.
"Uyongie.... Hikkzzz... " Airmata itu kembali jatuh, dominan ini benar2 terlihat menyedihkan, Junho yg berdiri tak jauh dibelakangnya benar2 dibuat pening saat Uyong masih belum bisa membuka perdamaian untk masalah mereka.
"Kau masih belum mau bertemu dgn ku? Tak apa jika pun kau marah sayang, hanya biarkan aku melihat wajahmu... "
"..............."
"Hikkzzz... Aku merindukanmu... "
Jika Junho nyaris ikut menangis maka lain halnya dgn Taecyeon yg justru membuang muka dgn kesal.
"Sesuai perjanjian awal, jika dia tak ingin ditemui maka sebaiknya kau pergi.. "
Kata2 Taecyeon membuat Nichkhun terhenyak, keinginannya hanyalah melihat wajah Uyong, wajah yg selalu berada dlm jangkauan dan pelukannya, mengapa kini serasa sangat sulit di gapai?
"Uyongie.... Sayang.... Jika kau memang sudh tidur maka aku takkan memaksa, aku akan datang lg besok pagi... "
Nichkhun membuat pola abstrak pd pintu kamar, membayangkan jika ada Uyong didepannya yg bisa ia sentuh.
"Selamat istirahat, aku menyayangimu... "
"Ckk~ omong kosong, cepat keluarrr... "
Dgn tanpa perasaan Taecyeon menyeret tubuh Nichkhun keluar rumah, menatap remeh seolah sosok itu benar2 musuh yg ia benci saat ini.
"Pastikan kau punya nyawa cadangan sebelum datang kesini lagi... "
#BLAAAMMM
Dan pintu rumah tertutup.
Dibawah rintik hujan Nichkhun berdiri ditempat tadi ia bisa melihat Uyong dipintu kamarnya, lampu kamar itu masih menyala, dan ia tau pasti sang kekasih tidak bisa tidur dlm keadaan terang, maka secara tidak langsung ia jg tau jika Uyong belum tidur, hanya saja namja itu benar2 tak mau menemuinya.
…………………………………………
Dan tebakan Nichkhun tak meleset sedikitpun, karena tanpa ia ketahui sejak td sosok Uyong tengah bersender dipintu kamar, mendengarkan setiap kata yg Nichkhun ucap tanpa berniat untk menemuinya, ia menangis, dan cukup airmata itu mewakili segala yg ia rasa.
Yang ia tau mencintai Nichkhun layaknya menggenggam bara api, akan menyakitkan jika terus dipegang, tp akan terluka jika dilepaskan, dan ia belum tau harus bersikap seperti apa.
#TOKK
#TOOKKKK
"Uyongie, ini aku.. ." Taecyeon kembali hadir mengetuk pintu kamar itu. "Buka pintunya..... "
#CEKLEKKK
"Oh astaga... " Taecyeon sedikit terkejut saat pintu terbuka dan Uyong langsung menabrak tubuhnya dgn kuat.
"HYUNNGGGG~ HIKKZZZ... HYUNGGGH... AARRRGHHHHH.... "
Dibalik isak tangisnya Uyong menggigit pundak Taecyeon dgn kuat, Taecyeon jg tau jika sejak td Uyong mendengar semua yg terjadi diluar kamar dan tangisan ini cukup menjadi bukti tentang isi hati yg sebenarnya.
Junho tak sedikitpun salah, memang nyatanya Uyong takkan mampu hidup tanpa Nichkhun.
…………………………………………
………………………………
……………………
Dgn keadaannya saat ini sosok Suzy mengawali hari dgn perasaan yg berkali lipat lebih pengap, udara tercemari olh rasa putus asa dan ketidakpuasan yg berbaur menebar aroma busuk, burung2 yg berkicau serasa menebar kutukan saat nafas yg ia keluarkan kembali berbentuk helaan panjang yg melelahkan.
Katakan apa yg salah, Suzy tak bisa memahami kehendak hatinya.
Berita yg muncul gila2an sejak kemarin membuat kepalanya kembali pening, bahkan pagi ini pun saat membuka portal berita maka ntah sudh berapa ratus kali pihak agency menghubungi tp diabaikan, sang menejer gembul yg terbiasa bersamanya jg terlihat khawatir tentang keadaannya namun sungguh Suzy tak perduli dgn itu.
Seorang Bae Suzy yg terbiasa sombong dan angkuh kini harus mengakui jika ia hanya membutuhkan satu org untuk menghubunginya, yaitu Taecyeon, namun sejak perdebatan mereka kemarin namja itu belum menujukkan keberadaannya untk meminta maaf, bahkan pagi ini pun Suzy berharap akan membuka mata dgn menemukan Taecyeon bertengger diranjangnya seperti biasa, namun sayang, itu semua hanya ada dlm khayalannya.
Untuk pertama kali dlm hidupnya, Suzy merasa bersalah begitu besar pd sosok yg selama ini selalu bersamanya, Taecyeon tak hanya mengabaikannya, bahkan ia tau namja itu benar2 tak lg perduli saat membaca pesan dri Junho jika mereka sudh keluar dri hotel dan memutuskan untk tinggal dirumah Junho.
Oh ini menyakitkan, mengapa Suzy merasa terbuang?
Karena itu pula ia tau jika keadaan semakin buruk dan akhirnya memutuskan untk pergi kerumah Junho, tidak tidak, maksudnya pergi menemui Taecyeon.
Dan---
"Oh, apa yg terjadi?... "
Junho baru keluar dri kamarnya dan menemukan adik ipar cantiknya sedang duduk di sofa ruang tengah sambil menangis sesegukan.
"Suzy-ah... Kau kenapa?... "
Sejujurnya Junho berniat turun kebawah untk mengambil air minum tp kenyataannya ia lagi2 menemukan sosok yg sedang menangis berada didepan matanya, jika td malam Nichkhun, maka kali ini Suzy yg sedang tertunduk sesegukan, aahh knp hidupnya dikelilingi olh org2 yg dlm masalah pelik?
"Dia menolakku oppa hikzzz... "
Dia? Jika itu Nichkhun sudh pasti dia yg dimaksud adalah Uyong, tp jika ini Suzy maka Junho langsung tau kalau tersangka yg dimaksud sudh pasti Taecyeon.
"Aku tidak mengerti... "
Yeoja cantik itu menumpukan kepalanya dipundak Junho. "Aku mengetuk kamarnya dan dia sudh membuka pintu, tp saat melihatku Taecyeon sialan itu kembali menutup pintu dan membantingnya keras, huweeeeee.... "
Oh sungguh pagi yg Indah, Junho mengurut pelipis saat tangisan2 memilukan terus masuk ke gendang telinganya sejak td malam, dan demi tujuh miliyar makhluk dimuka bumi mengapa yg tertimpa masalah harus org2 terdekatnya?
"Skrng berhenti menangis dan jelaskan padaku dgn benar, apa yg sesungguhnya terjadi antara kau dan Taec hyung?... "
Suzy mengambil lembaran tissue dan membersihkan hidungnya yg mulai kesulitan bernafas. "Dari td aku ingin berhenti, tp airmata ku turun terus menerus... ".
Kalian mau melihat Chansung versi wanita? Mari perhatikan tingkah Suzy.
"Tidak ada yg mati oke, kau hanya bertengkar dgn Taec hyung dan berhenti membuat alam semesta berkabung untukmu... "
"Aku sedang sedih karena kami bertengkar hebat, mengapa kau tak mengerti oppa?.. ". Wanita itu mengerucutkan bibirnya.
"Kau menangisi Taec hyung lebih parah dri perempuan yg ditinggal laki2 saat tengah hamil tua, ayolah Bae Suzy, apa kata paparazi diluar sana jika melihat kondisi seperti ini, mengapa pertengkaran ini terasa seolah kalian sepasang kekasih?... "
#DEG. !!!
Dan Suzy mendadak bungkam, sayangnya lg perubahan terlalu cepat itu tertangkap olh mata jeli Junho.
"Benarkah? Ada sesuatu yg tdk aku ketahui diantara kalian?... "
Tak mungkin salah, kecurigaan pertama saat menyadari jika Taecyeon memperlakukan Suzy sedikit berlebihan, yg kedua adalah saat melihat tanda kissmark yg menghiasi leher Suzy lalu yg ketiga saat wanita ini bersedih seolah2 kehilangan kekasih saat Taecyeon marah.
Dan itu tak lazim dilakukan jika tak ada sesuatu yg spesial diantara keduanya.
"Aku tak mungkin salah kali ini, kalian sepasang kekasih?... "
"An-anniya... "
Junho memicing, menggunakan ilmu psikologi nya untk membaca raut wajah yg tengah gugup. "Aku calon dokter jika kau lupa, dan kebohonganmu terlalu ketara... " ia memajukan wajah untk mengunci tatapan Suzy. "Katakan, katakan jika memang kalian sepasang kekasih maka aku akan membantu untk membujuk Taec Hyung ,tp jika tebakanku salah, aku tak mau ambil pusing.... " ia melipat tangan didepan dada. "Lagi pula mengapa harus menangisi Taec hyung? Bahkan Channie sudh mengirim dua bodyguard untk menjagamu, dan mereka jauh lebih berpengalaman... "
".............."
Dan Suzy semakin blingsatan, haruskah ia mengaku? Atau tetap menutupi semuanya secara rapat?
Junho membuang nafas jengah. "Baiklah kalau begitu, aku akan memaki Taec hyung karena dia sudh membuatmu menangis... "
"Oh tidak tidak... " Suzy menahan tangan Junho.
"Wae? Asal kau tau, td malam Taec hyung sudh membuat Khunnie hyung menangis lalu pagi ini kau, heiii dia fikir dirinya siapa berani melakukan hal2 seperti ini?... "
"Jangan oppa, jika kau marah padanya untk ku maka dia akan semakin membenciku... "
"Dan knp semakin membencimu?... "
"Karena aku menyukainya... "
#DHUAARRRR
Pengakuan itu akhirnya keluar dri bibir Suzy, dan Junho membeku ditempat.
"Aku menyukainya, aku mencintainya, dan aku tdk mau dia semakin menjauh driku karena hal itu... "
Final, tebakan Junho tak meleset sedikitpun, sebenarnya dia sudh menduga jawaban itu yg akan keluar tp tetap saja, saat Suzy mengakui secara langsung maka kepanikan mulai melanda Junho.
"Kalau begitu dia tak boleh mengabaikan kekasihnya seperti ini... "
"Anni, kami bukan sepasang kekasih... "
Kening Junho mengerut. "Maksudmu?... "
Tangan Suzy saling bertaut khas org yg gugup. "Karena hanya aku yg menyukainya, tp dia tdk... " Mata Junho terbelalak. "Dia tdk mencintaiku oppa, tak peduli berapa kalipun aku mengatakan Cinta ia takkan pernah membalas perasaanku... " airmata itu kembali jatuh membasahi pipinya. "Benar seperti yg kau katakan, dia masih mencintai Minjun oppa hikzzz... Dan aku benar2 kesulitan menghadapi semua ini, dia sama sekali tak memberiku tempat dihatinya... "
Oh tuhan, secara refleks Junho kembali duduk untk memeluk Suzy, perkiraannya meleset, karena berdasarkan yg ia amati harusnya dua makhluk ini sudh menyandang status sbg sepasang kekasih, tp bagaimana mungkin hanya Suzy sendiri yg merasakan hal itu?
"Aku mengerti, maaf karena terlalu keras padamu... " Junho terus mengusap pundak wanita yg sedang menangis itu tanpa tau harus berbuat apa.
Junho tau persis bagaimana tabiat Taecyeon, jika namja itu sudh mencintai seseorang maka sulit baginya untk berhenti, mungkin itu yg saat ini sedang terjadi, ia masih menyimpan nama Minjun begitu dalam hingga akhirnya tak bisa menerima kehadiran Suzy di hidupnya.
"Sakit oppa, perasaan ini sangat menyulitkanku, tak perduli berapa banyak cara yg aku lakukan ia selalu menutup hatinya... Hikkzzz.. "
Benarkah? Tp mengapa rasanya Junho menangkap hal lain dri Taecyeon?
Ohhh ini benar2 kolaborasi yg pas saat dua masalah sekaligus melilit disekitarnya, dan sbg manusia yg fikirannya paling waras Junho harus mengakui jika otaknya mengepul hebat untk mencari jalan keluar.
Taecyeon harus melindungi Uyong dari rasa sakit hati dan jangkauan Nichkhun, tp disaat yg bersamaan ada Suzy yg keberadaannya tak boleh diabaikan lelaki itu, jd bagaimana cara Junho untk menemukan titik tengah dri permasalahan ini?
#CEKLEEKK
Junho dan Suzy ikut melihat kearah pintu kamar dibelakang mereka yg terbuka, dan Taecyeon benar2 muncul dri sana dlm keadaan yg sudh rapi.
"Hyung, kau mau kemana?... " Kening Junho mengerut tak bisa menebak.
Namun namja itu hanya mengunci tatapan padanya, seolah tak melihat jika saat ini Junho tengah
Comments