Sequel part 11
Vicious circle ( SEQUEL)............................
..................
......
Nichkhun lelah, kasus yg menjerat Cherren masih menggelayuti fikirannya, meski 5 pengacara terkenal keluarga HVK sudh menangani kasus ini, namun tetap saja takkan selesai secepat perkiraan mereka.
#TOK
#TOK
#TOK
Lamunan Nichkhun buyar seiring dgn pintu kamar yg terbuka dan menampilkan sosok Taecyeon disertai senyum mengembang dibirnya.
"Apa?... " Tanya Nichkhun galak.
"Haii, slamat pagi... "
Nichkhun berdecih mendengar kalimat menggelikan dari Taecyeon, senyum itu sama skali terlihat tdk tulus, bahkan dari aromanya pun Taecyeon bisa mengetahui bahwa namja itu tengah menginginkan sesuatu.
"Jgn mengganggu, aku sedang tak ingin adu bacot dgn mu.. " Ntah knp emosi Nichkhun menjadi sedikit labil, yeahhh sangat bertolak belakang dgn sikapnya yg biasa.
"Keluarlah, sudh saatnya sarapan... " Jawab Taecyeon santai.
"Aku tdk lapar... "
"Aku tak peduli, cukup turun dan dudukkan pantatmu dimeja makan, selesai.. " Ucap Taecyeon ringan sambil bergerak memasuki kamar Nichkhun kemudian bersender d lemari besarnya.
"Aku tdk mau... " Mood Nichkhun benar2 buruk saat ini, berharap akan bisa menenangkan diri saat melihat wajah Uyong, namun yg terjadi justru sebaliknya.
"Kau fikir aku mau? Hahh, bahkan melangkahkan kakiku utnk memanggilmu sudh suatu bentuk kebaian hati yg amat sangat langka untk kau temui, tp yg lain memintamu untk datang makan malam... " Ujar nya halus tp penuh penekanan.
"Aku tdk peduli, siapapun yg menyuruhku untk makan aku tdk mau, bahkan ibuku sekalipun... "
Taecyeon menganggukkan kepalanya ringan sambil berjalan enteng diatas kamar mewah itu, Taecyeon baru tau jika namja yg mendapat julukan Pangeran Thailand ini sungguh kekanakan jika tengah merajuk.
"Sayangnya ini bukan hanya permintaan kami semua, dan itu termasuk nama Jang Wooyoung didalamnya, itu artinya jika kau tdk mau-----" Taecyeon sengaja menjeda kalimatnya saat sudut matanya melihat Nichkhun bangkit dari ranjang dgn wajah yg ditekuk kesal.
Bibir Taecyeon tersenyum miring dgn sudut yg naik sebelah saat nichkhun berjalan mendahuluinya, ya, sejauh ini semarah apapun Nichkhun namun dia tetap menghargai Uyong dlm hidupnya.
................
Untuk saat ini tak ada yg bisa membaca gerakan Nichkhun, duduk diam dikursi sambil menyantap makanannya dgn lahap, tak sedikitpun memperdulikan beberapa pasang mata yg kini tengah memperhatikan nya dgn seksama.
Sedangkan Uyong, namja itu tengah mengernyit sambil sesekali mencuri pandang kearah Nichkhun, tunggu dulu, bukankah ada yg salah disini? Harusnya Uyong yg marah, tp knp skrng malah Nichkhun yg mendiamkannya, terlebih lg ekspresi yg dipasang Nichkhun saat ini benar2 membentengi dirinya hingga tak 1 pun yg berani menegur.
#TING
"Aku selesai.. "
Hingga akhirnya bantingan sendok dan garpu sbg pertanda bahwa namja itu sudh selesai dgn kegiatannya, ahhh mata bulat seperti koala itu masih saja memasang tampang seramnya, beringsut memundurkan kursi dan berniat meninggalkan ruang makan.
"Kurasa ada yg harus kau bicarakan disini Khunnie hyung... "
Sampai pd suara berat seolah tanpa dosa berani menghentikan langkahnya, dan tak memerlukan indera ke-6 untk tau siapa pemilik suara itu, siapa lg yg berani menegur Nichkhun disaat suasana mencekam seperti ini selain Chansung.
Ya, namja bertubuh tegap itu tengah memicingkan matanya sambil menatap segala gelagat Nichkhun, Chansung yg terlahir dgn keberanian diatas rata2, hidup dlm kemewahan dan terbiasa untk mengungkapkan apa yg dia rasa, menantang apa yg dia tak suka, dan salah 1 nya aksi diam Nichkhun pagi ini, Chansung tau dgn pasti bahwa itu pasti ada hubungannya dgn kejadian td malam.
Tp bukankah terlalu kekanakan jika Nichkhun masih badmood karena hal itu? Bahkan Chansung dan Junho saja sudh berbaikan, ckk~ seperti nya Chansung lua bahwa statusnya yg sudh menikah dgn Junho jelas lebih mudah untk menyelesaikan masalah diatas ranjang dibanding mereka yg masih berpacaran.
"Uyongie, apa kalian masih sangat betah dgn saling mendiamkan seperti ini?... " Cerca Chansung lg, bahkan matanya kini menatap Nichkhun dan Uyong secara bergantian.
"Aku pusing, sepertinya aku butuh istirahat... " Sanggah Nichkhun berusaha melarikan diri.
"Dan kau baru membuka matamu beberapa jam yg lalu jika kau lupa... " Kali ini Taecyeon yg ikut menambahi.
Oh sungguh kolaborasi yg indah untk memojokkan Nichkhun.
"Aku sedang tak ingin membahas apapun, dan kurasa memang tak ada yg harus dibahas... "
"Mwoo?? .." Semua mata teralihkan kearah sosok namja imut yg tiba2 berteriak. "Tak ada yg harus dibahas katamu? Lalu bagaimana dgn ku?..." Ya, itu adalah Uyong, namja itu tak terima ketika aksi diamnya dibalas sama olh Nichkhun.
Terdengar Nichkhun menghembuskan nafas sambil memejamkan matanya seolah menghindari tatapan Uyong.
"Tak ad yg perlu dijelaskan dari sebuah pertemuan tak disengaja dgn jalang2 yg membuatmu salah faham... " Ujar Nichkhun dlm 1 tarikan nafas.
"Tp dia memelukmu... " Sanggah Uyong tak terima.
"Ya, bahkan aku harus berendam d bathup sampai tengah malam untk menghilangkan sisa2 pelukan dgn minyak Wangi yg amat menyengat itu... "
"Tapi kurasa kau menyukainya... " Susul Uyong lg.
"Hanya perasaanmu saja, itu sama skali tak benar... "
"Ya, hanya perasaanku yg salah tp kau sama skali tak berniat untk meluruskan keslaah fahaman itu... "
Semua mata memperhatikan Uyong kini nampaknya mulai tersulut emosi karena sikap tenang yg Nichkhun tunjukkan, bahkan nafsu makan mereka mendadak hilang atas sebuah pertengkaran d pagi sebuta ini.
"Sudh kukatakan tak ada yg harus d luruskan Uyongie, karena memang-------"
"Karena memang kau tak berniat melakukan itu, seolah aku bukan org yg penting bagimu... "
"Hentikan kata2mu Uyongie... " Ujar Nichkhun dgn posisi membelakangi Uyong.
"Kau jahat... " Uyong tiba2 mengubah intonasinya menajdi sangat lirih. "Kau tak mencintaiku.. "
"Bahkan jika skrng aku mengakatakan bahwa aku tak mencintaimu pun pasti kau akan percaya... "
"APAAAAA??...."
Nichkhun hanya tertawa lirih, Uyong benar2 tak mengerti posisinya saat ini, ketika Nichkhun berniat kembali melanjutkan langkahnya, Uyong refleks mengambil pisau kecil yg sebelumnya dia gunakan untk memotong roti dan melemparnya kearah Nichkhun.
Sama skali tak akan mengenai namja berdarah Thailand itu mengingat namja itu sudh berjalan menjauhi ruang makan, namun beda lg ceritanya ketika Nichkhun tiba2 berhenti dan berbalik untk menghadap Uyong.
#WUUZZZ
"Akkhhhh.. ."
Mata Uyong membola, dan beberapa pasang mata lainnya menatap horror kearah baju tidur Nichkhun yg terlihat robek disertai dgn berak kemerahan dilengan kanannya.
Tidak mungkin, Tubuh Uyong mendadak kelu saat melihat Nichkhun nampak terduduk meringis kesakitan sambil menekan lengan atasnya, ya, lemparan pisau Uyong tepat mengenai sasaran menggores lengan putih Nichkhun yg tak bedosa.
"Kau tak apa??... " Dan ntah sejak kapan Uyong sudh berpindah tempat kesamping nichkhun, matanya menatap horror kearah lengan yg kini ditekan menggunakan tangan Nichkhun yg kainnya, namun tetap saja tetesan darah iru merembes keluar dari sela2 jarinya.
"Aku akan mengambil kotak P3K... " sedetik kemudian Minjun melesat meninggalkan ruangan itu untk mencari kotak putih berlambang tanda plus merah itu.
#SREKKKKK!!!
Dan skrng gantian mata Nichkhun yg membola saat Uyong tiba2 merobek bagian bawah bajunya dan melilitkan kain tipis itu untk menahan rembesan luka Nichkhun.
"Apa masih sakit? Apa ada rumah sakit disekitar sini? Ahh kau butuh obat, tunggu disini aku akan----"
"Gwenchana, aku baik2 saja... " Semua kalimat khawatir Uyong terpotong saat Nichkhun tiba2 berdiri untk kembali ke kamarnya.
Apa2an itu? Bahkan Uyong tak sanggup mengatakan apapun lg ketika sosok Nichkhun sudh menghilang dibalik pintu kamarnya, knp? Knp rasanya seperti diabaikan? Apa sebegitu besarnya kesalahan Uyong?
"Khunnie ini------- Mwo?? Dimana dia?... " Minjun yg baru tiba dgn kotak P3K ditangannya mendadak linglung ketika tak menangkap sosok Nichkhun dlm pandangan matanya.
"Kurasa Khunnie hyung butuh waktu untk sendiri... " Sedari td Junho hanya diam mencoba untk memahami situasi, dan kini dia sedikit mengerti alasan dri sikap Nichkhun.
"Apa?? Knp bisa? Lalu bagaimana dgn lukanya?..." Tanya Minjun lg.
"Aiishhh kurasa ada baiknya namja itu pergi dari sini, bahkan aku berniat membunuhnya dgn tangan ku sendiri... " Geram Uyong tiba2.
"Tp aku yakin kau tak akan sanggup melakukan itu... " Ujar Chansung santai.
"Apa? Mengapa? Mengapa aku tak sanggup melakukan itu?... " Tanya Uyong tak terima.
"Bahkan kau baru saja merobek baju tidur dgn motif anak ayam kesayanganmu untk membalut lukanya... " Jawab Chansung seolah mengingatkan.
Dan Uyong pun baru tersadar akan hal itu, menatap kearah bawah melihat piyama tidur kesayangannya yg telah robek sebagian, oh tau kah kalian bahwa dia sangat menyayangi piyama itu? Bahkan Uyong tak pernah sudi jika org lain mencuci pitama tsb, lalu skrng??
"Ahh sudah lah, itu hanya karena aku merasa bersalah padanya... " Sangkal Uyong, meski dia sendiri bingung antara merasa bersalah atau justru khawatir.
"Hentikan sikap kekanakanmu uyongie, kurasa kau cukup cerdas untk membaca situasi... " Suasana mendadak hening kala seorang namja bermata yg sama sipitnya dgn Uyong mulai membuka suara. "Aku tau bagaimana perasaan cemburu dan kesalmu pd Khunnie karena kejadian td malam, karena aku jg ada d posisi itu, tp cobaah fikir dri sudut pandang yg berbeda, maka kau tak akan kesulitan untk memaafkannya... "
Kening Uyong mengerut, seiring dgn beberapa pasang mata lainnya yg menatapnya dgn penuh selidik.
Merasa tersudut dgn posisinya, Uyong memilih melangkah pergi, ntah mengapa semua org terasa memojokkannya skrng, bukankah seharusnya dia yg marah saat ini? Tp knp mereka selalu membela Nichkhun?
"Selesaikan baik2, Nichkhun datang kemari untk menenangkan fikirannya dari kasus yg membelit Cherren, jd kurasa bukan alasan yg tepat jika kau ingin marah padanya hanya karena kesalahpahaman kalian td malam..."
#TAP
Langkah Uyong terhenti saat suara berat Taecyeon menggema, ya, faktanya tak semua memojokkan seperti yg baru saja dia fikirkan, Taecyeon kembali menjadi org yg selalu membelanya seperti seorang kakak sejak mereka masih kecil.
"Kesalahfahaman katamu?... " Protes Uyong
"Ya, bahkan kau sendiri tau jika namja sekelas Nichkhun tak mungkin menggoda yeoja terlebih dahulu, jd kalau kau hanya ingin Nichkhun membujukmu seperti selama ini kau merajuk, kurasa ini bukan saat yg tepat, karena saat ini posisinya terbalik, seharusnya kau yg membujuk Nichkhun agar dia bisa tenang dari masalah yg membelitnya... "
Uyong benci ketika seseorang bisa membaca fikirannya dgn tepat, begitu jg dgn Taecyeon, tumbuh besar bersama jelas membuat Taecyeon faham jika saat ini Uyong ingin dimanja dan dibujuk seperti biasanya, tp sungguh ini moment yg salah.
Benarkah? Benarkah Uyong yg terlalu kekanakan saat ini? Lalu apa yg harus dia lakukan? Bahkan tanpa sadar tangannya sudh menyebabkan Nichkhun terluka, oh demi apapun.
...........................
...................
...........
@Cina
Hari ke-3.
Ya, 3 hari sudh Jackson pergi meninggalkan Jaebum setelah dia melihat video di handphone namja itu, video lama yg dlm waktu 1 detik membuat bayang2 masa lalu kembali berputar abu2 dibenak Jackson.
Video dimana dia terlihat seperti pembunuh sosok Yugie kakak kandung dari namja bernama Yugyeom, tidak, Jackson sama skali tak berniat membunuh namja itu, namun tangan2 kecilnya yg dilingkupi amarah tanpa sadar mengepal dan ingin manghantam rahang tegas Yugie, awalnya Jackson mendengus sebal karena namja tinggi dihadapannya ini berhasil menghindari pukulannya, namun beberapa detik kemudian suara debuman menghantam lantai mengalihkan dunianya.
Disana, dibawah sana, Jackson bisa melihat dgn jelas bagaimana sosok Yugie meregang nyawa dgn keadaan bersimbah darah, dan sejak saat itu pula Yugyeom, org yg selama ini dianggap spesial dan paling dekat dgn Jaeckson berbah 180', tak ada lagi tatapan hangat, tak ada lagi senyuman Indah, bahkan tk ada lagi sapaan merdu yg memanggil nama nya.
Yugyeom jadi membencinya, menganggap bahwa kematian Yugie adalah ulah Jackson, terlebih lagi dia sempat menyaksikan kedua org itu tengah bercumbu sebelum kejadian naas itu menimpa, ya, meskipun bercumbu dari versi yg dilihat Yugyeom sangat bertolak belakang dgn yg terjadi sebenarnya.
Dan tau kah kalian, Yugyeom terus menekan posisi Jackson, mengintimidasi bahkan meneror namja itu dgn sangat mengerikan, Jackson yg masih duduk dibangku sekolah dasar jelas terguncang atas semua kelakuan Yugyeom, hingga akhirnya Jackson harus menjalani perawatan di panti rehabilitasi karena hal itu.
Tolong catat bahwa Jackson tidak gila, tp dia butuh penanganan untk mengendalikan rasa takutnya akibat ulah Yugyeom.
Setelah berhasil melalui masa2 sulitnya, Jackson menjadikan itu semua sbg pacuan, belajar dgn tekun dan melatih fisik dia lakukan untk mencapai cita2nya, menjadi seorang detektif kepolisian, ya, dgn begitu dia bisa membuktikan pd Yugyeom bahwa dia tak bersalah.
Hingga akhirnya takdir mempertemukan dia dgn sosok Jaebum, namja yg amat jauh dari kriterianya sbg seorang kekasih, tp ntah mengapa Jackson justru tertarik dgn wajah datar dan tempramen dingin yg dimiliki Jaebum.
Niat awal yg hanya sebatas penasaran berujung dgn tumbuhnya perasaan Cinta, ntah bagaimana awalnya, yg jelas Jackson harus melupakan tujuan awalnya untk menjadi detektif saat dia dipaksa untk menarik pelatuk senjatanya di dpn kepala Jaebum, hingga berakhir dgn Jaebum yg menembak dada kanannya terlebih dahulu.
Cinta memang rumit, seolah tuhan tak mengizinkan Jackson untk bahagia dgn sesuatu yg bernama Cinta, awalnya Jackson memilih untk menyerah, hingga akhirnya Jaebum datang untk memintanya memberi kesempatan kedua, memintanya untk memaafkan, dan berjanji untk mencoba mencintainya.
Hanya mencoba?? Ya, hingga akhirnya pertemuan tak terduga dgn Yugyeom benar2 mengguncang dunia Jackson lg, terlebih lg saat itu ada Jaebum disisinya, bukankah Jaebum akan membencinya jika mengetahui masa lalu apa yg sudh Jackson lewati bersama Yugyeom?
Bagai bom waktu, Jackson mengira menikah dgn Jaebum adalah solusi terbaik, namun kenyataannya boooommmmm semua terjadi diluar dugaan, Jaebum justru mendapat kiriman video terkutuk dari masa lalu.
Dunia Jackson timpang, bagaimana skrng? Bukankah selama ini dia sudh membiasakan diri untk bergantung pd sosok Jaebum? Lalu bagaimana jika tiba2 Jaebum membencinya?
Hingga segala kemelut fikiran itu membawa langkah tertatih Jackson untk pergi sejauh mungkin dari Jaebum, diwaktu matahari bersinar amat terik, Jackson justru keluar rumah tanpa menggunakan alas kaki dan menyusuri jalanan kota Beijing, tak tentu arah, hingga akhirnya dia mengingat sebuah tempat yg bernama rumah, ya, rumah org tuanya.
...........................
"Aku sudh menikah dgn nya... "
#DHUUAARRRR!!!
Sungguh berita yg mencengangkan, seharusnya itu menjadi kabar bahagia, namun akan lain ceritanya jika berita itu diceritakan dgn deraian airmata.
Ya, Jackson baru saja tiba dirumah nya beberapa jam yg lalu dgn kondisi yg bisa dikatakan jauh dari kata baik, wajah yg memucat, tubuh yg menggigil kedingian d tengah udara sepanas ini, tanpa memakai alas kaki, terlebih lg dgn wajah yg membengkak karena tangisan yg tertutup rapat dibalik sebuah masker berwarna hitam.
Mama Wang yg pertama kali membuka pintu saat jackson menekannya dgn bertubi2 nyaris pingsan melihat keadaan anak semata wayangnya ini, deretan kalimat tanya yg ingin dia ucapkan tertelan bersamaan dgn tubuh Jackson yg pingsan dipelukannya.
Keadaan bertambah kacau kala Baba Wang mengetahui kepulangan anaknya dlm kondisi seperti itu, setelah mendatangkan seorang dokter keluarga, akhirnya Jackson siuman dlm beberapa saat kemudian.
Apa? Mengapa? Bagaimana? Dimana? Mengapa bisa? Bagaiaman mungkin? Dan bla bla bla....
Pertanyaan beruntun sejak td d lontarkan Baba Wang saat tak terima melihat kondisi Jackson seperti ini, mereka memang tau jika Jackson akan pulang ke Cina, namun Jackson mengatakan bahwa dia akan menemui Jaebum terlebih dahulu, lalu knp jd seperti ini skrng?
Hingga akhirnya sebuah kalimat membuat waktu seolah berhenti untk beberapa saat.
Menikah, ya, akhirnya Jackson mengakui bahwa Jaebum sudh mengikat janji suci dgn nya.
Dan detik yg bersamaan suara gemeretak gigi Baba Wang terdengar, matanya terpejam, serta tangannya yg terkepal erat seolah mengumpulkan semua emosinya menjadi satu dlm genggaman itu.
"Menikahimu? Tanpa ada 1 org pun pihak keluarga yg tau? Apa kalian fikir itu sah?... "
Baba Wang menatap tajam kearah sang anak yg kini tangah dipeluk erat olh sang istri, Jackson menjelma menjadi anak kecil yg meringkuk dibalik pelukan ibunya.
"Kau sudh disentuh olh nya?... " Baba Wang kembali menggeram kesal saat Jackson sama skali yak bisa menghentikan tangisnya.
"Baba tanya apa kau sudh disentuh olh nya WANG JACKSON?... "
Mutlak, 1 teriakan emosi baba Wang sukses membuat jackson berjengit, bangkit dari pelukan mama Wang kemudian menunduk takut, tak berani menatap sang ayah.
"Be-belum.. ."
Lirih, namun terdengar cukup jelas d telinga baba Wang yg masih d lingkupi emosi.
"Bagus... " Baba Wang tersenyum penuh arti.
"Apa nya yg Bagus?..." Mama Wang yg sejak td ikut menangis bahkan lebih histeris dari Jackson kini menatapnya tak mengerti.
"Ya Bagus jika Jaebum belum menyentuhnya... " Kini secara perlahan Jackson mengangkat wajahnya untk menatap sang baba. "Karena itu artinya....... Jika mereka berpisah maka Jackson tak akan rugi apa2.."
"WHAAATTTT???..."
Salahkan Baba Wang yg bicara tanpa berfikir terlebih dahulu, hingga kini gendang telinga nya nyaris pecah karena teriakan ibu dan anak yg berlomba secara histeria.
"Ba-baba, apa ma-maksudmu?... " Tanya Jackson tergagap.
Dan seringai licik bercampur menyebalkan tercetak d wajah baba Wang. "Ya, pernikahan diam2 jelas akan menyenangkan jika dihentikan secara diam2 pula kan?.. "
Apa? Knp lelaki tua ini memasang wajah dgn amat menyebalkan? Sebuah perceraian, tp mengapa dia mengatakannya dgn begitu enteng seperti meminta kantong ajaibnya doraemon?
"Sayang, apa kau yakin dgn kata2mu?..." Nampaknya amma Wang jg sama terkejutnya, menatap nanar pd sosok sang suami di dpn nya.
Akhirnya baba Wang menghela nafas panjang. "Bukankah dlu sudh pernah ku katakan? Jika dia memintamu dariku maka dia harus menjamin kebahagiaanmu, tp lihatlah skrng, baru dlm hitungan hari kalian menikah tp dia sudh membuatmu terlihat seperti org gila... "
Jackson menunduk malu saat baba Wang memperhatikannya dari ujung kaki sampai ujung kepala, hal yg wajar memang jika sang ayah begitu mengkhawatirkan nya, selama ini dia tak pernah terlihat se-menggenaskan ini, lalu lihatlah apa yg dilakukan olh Jaebum hanya dlm hitungan hari.
Tunggu dulu, knp skrng seolah jaebum yg terlihat salah? Bukankah dia tak melakukan apapun?
"Tapi baba-----"
"Kita tunggu dlm hitungan jam, jika lelaki bermata sipit, berwajah sedatar triplek dan berhati sedingin kutub Utara itu tak datang kemari untk mencari mu, maka baba akan benar2------------"
"Permisi tuan, ada tamu yg mencari anda di depan... "
Kalimat baba Wang terhenti kala pelayan dirumahnya tiba2 muncul.
"Siapa?... "
Seingat baba Wang dia sama skali tak memiliki janji dgn klien hari ini, lalu?
"Emhh itu, kalau tidak salah emhhh dia, dia------"
"Aisihh jincha, bicara yg benar, kau tdk sedang kebelet pipis kan?... " Kini Mama Wang yg terlihat amat penasaran sama skali tak bisa menyembunyikan tampang bodohnya.
"Itu nyonnya, kalau tdk salah dia adalah org yg dlu pernah dtng kesini bersama tuan muda... "
#DEG!!
Tubuh Jackson mendadak menegang, namja yg pernah dtng bersama nya? Siapa? Tolong jgn katakan bahwa itu adalah Jaebum.
"Mama... " Jackson kembali beringsut mendekat kearah mama Wang, rasa takut itu kembali muncul, tidak dia benar2 tdk siap untk bertemu Jaebum skrng.
Disaat bersamaan seringai muncul dibibir Baba Wang. "Lebih cepat dari yg ku kira... "
Jackson dan mama Wang mengikuti langkah sang kepala keluarga menuju ruang tamu, fikiran Jackson berkecamuk, bagaimana ini? Sudikah Jaebum untk bertemu dgn nya skrng? Bukankah dia sudah kotor dan tak pantas untk menjadi pendamping jaebum? Bagaimana kalau seandainya Jaebum datang untk meminta berpisah? Dan bagaimana jika--------
"Selamat siang Baba... "
#DEG!!!
Kali ini langkah Jackson terhenti tanpa komando, suara itu, tidak mungkin...
Dgn mengerjap untk mempertajam pandangannya, mata Jackson menatap lurus kearah depan sana, dimana sosok namja tengah menjabat tangan sang ayah dgn begitu beraninya, siapapun tolong katakan bahwa ini semua hanyal
Comments