Sequel part 13
Vicious circle ( SEQUEL).......................
...............
........
@Thailand.
Sudh hampir 1 minggu 6 org namja menghabiskan waktu liburan mreka di Phuket, dan itu artinya mereka harus segera kembali ke Seoul dan menjalani aktifitas seperti biasanya lagi.
"Minjunnieee... "
#BRAKK!!!
Taecyeon menerobos paksa masuk ke kamar Minjun, pasalnya sejak beberapa saat yg lalu dia sudh berusaha membangunkan namja itu, namun nampaknya sang penyuka panda masih betah berada d bawah selimut tebalnya.
"Ckk~ ayo banguuunnnn... " Sungguh berbanding terbalik dgn Taecyeon yg sudh siap dgn pakayan rapinya sambil selimut Minjun dgn gemas.
"Hoaaammm.. ." Nampak pergerakan halus dari objek yg dituju, senyum simpul mengembang d bibir Taecyeon, tp mendadak berubah menjadi lengkungan kesal karena ternyata Minjun kembali menutup mata dan memeluk guling dgn khidmat.
"Demi tuhan Kim Minjuuunnn... Ayo cepat banguuunnnnn... "
Taecyeon menggusak rambutnya kesal saat diabaikan, karena mreka harus pulang hari ini tp Minjun malah bertingkah seperti anak kecil yg dipaksa untk bangun sekolah dipagi hari.
"Banjiiirrrr...."
"Kebakaraaannn..."
"Tolonngggg... "
#BRUGHH!!!
"HUWEEEE... BANJIR, KEBAKARAN? DIMANAAAA?... "
Mata minjun mendadak terbuka mendengar teriakan Taecyeon, memperhatikan sekeliling dan memasang kuda2 waspada untk berlari
"Dimana? Dimana kebakarannya? Banjir??... "
"Ya, banjir air ludah mu.. "
TP Yg ditemukan Minjun adalah Taecyeon yg memasang wajah memberengut dgn tangan yg tersilang d dpn dada. "Ckk~ kekanakan sekali... " cibirnya.
"Kau membohongiku?... " Protes Minjun kesal.
"Eoh, dan kau mau apa?.. " Tanpa perasaan bersalah Taecyeon malah membuat Minjun semakin kesal. "Tapi aku akan memberitahu sesuatu yg jelas2 bukan kebohongan, kau tau? Pesawat kita akan Take off pukul 10 nanti... "
"Oh pukul 10... Apaaaa?? Pukul 10 katamu?? ..." Minjun mendadak histeris dan melirik kearah meja nakas. "Oh tuhan jam berapa ini?? What?? Jam 8?... Ethokeeeeeee??... "
#GEDEBUKKK
#WUUUZZZZZ....
#DEZIINNNGGG
Mata Taecyeon terbelalak tak percaya saat minjun tiba2 meloncat dari ranjang dan berlari menuju kamar mandi.
#WUUUZZZ
"Koper ku mana? Ahhh baju, handuk, sepatu... Kyaaaaaaaa... "
Lagi2 Taecyeon harus menutup telinganya saat Minjun berteriak sambil berjalan hilir mudik seperti petasan banting, demi tuhan sangat mengganggu mata.
Dan Taecyeon butuh bergerak sedikit liar untk dapat menangkap tubuh Minjun dan menghentikan pergerakannya.
#HUPP
"Apa yg kau lakukan hah?..."
Tanya Taecyeon saat dia sudh berhasil mendekap tubuh Minjun, memaksa namja itu diam dlm pelukannya.
"Menurutmu?? Memangnya apa yg sedang ku lakukan hah? Aku bahkan belum menyiapkan semua barang2 ku sedangkan kau dgn seenak jidatmu mengatakan kalau kita akan take off jam 10, demi tuhan kau benar2 ingin membuatku menjadi org pertama yg terbang ke Seoul dgn menggunakan piyama. Aarrgghh... "
Omel Minjun panjang lebar dlm 1 tarikan nafas, memasang wajah tak suka atas apa yg dilakukan Taecyeon sedangkan pipinya bersemu merah ntah karena hal apa.
Taecyeon bahkan harus mengangkat tubuh Minjun keatas pundaknya dan menutup telinga dari segala jenis umpatan dan kata2 bodoh yg keluar dari bibir namja pemberontak itu.
Catat, hanya Minjun yg berani memanggilnya bodoh.
"Yakhh Ok Taecyeon! Turunkan aku!!!.... "
"Barang2 mu sudh disiapkan, jd berhentilah bertingkah seperti panda gatal dimusim kawin jika kau tak ingin ku nodai skrng... "
Diam, akhirnya Minjun bungkam saat Taecyeon membawanya kearah kamar mandi dan menurunkan kakinya untk berpijak pd lantai.
"Dan apa td? Kau mengatakan aku baru membangunkanmu skrng? Kurasa kau bisa mengecek CCTV sudh brapa kali aku bersenandung kesal hanya untk membangunkan sleeping beauty seperti mu... " Ujar Taecyeon sambil berkacak pinggang.
"Seingatku sleeping beauty tak ada yg dibangunkan dgn senandung, tapi-------"
"Tapi?... " Lanjut Taecyeon saat Minjun menjeda kata2nya.
"Hahhh sudah keluar sana, aku ingin mandi... " Usir Minjun kesal.
"Kau berharap aku membangunkanmu dgn sebuah ciuman begitu?... " Taecyeon memasang seringai menyebalkan sambil menaik turunkan alis tebal angry bird nya.
"Mau ku bunuh?... " Geram Minjun sambil membanting pintu kamar mandi dgn keras.
Meninggalkan wajah shock Taecyeon yg terkejut karena hidungnya nyaris mencium pintu kamar mandi.
.........................
................
......
Dilain kamar.
"Nuneo, bangun sayang.... "
Nampak seorang namja bertubuh kekar tengah menepuk2 pelan pipi namja mungil yg masih berada d bawah gulungan selimut, sedangkan si dominan sendiri sudh dlm keadaan rapi.
"Heiii... Sayangggg.... "
Chansung, tolong diingat bahwa hanya Chansung yg boleh menyentuh dan memanggil Junho dgn sebutan seperti itu, lagi pula memangnya Chansung mau menyentuh atau disentuh olh org lain? Ckk~ ayolah.
Tak lama kemudian yg bertubuh lebih kecil bangun, mengeliat puas, menguap sebesar2nya kemudian mengucek mata sipit yg hanya segaris, demi dewa khayangan betapa imutnya namja ini.
"Chanieee.. ." Ujarnya pelan saat melihat wajah Chansung yg pertama kali menyapa retina nya.
"Eum, ayo bangun, kita harus pulang... "
"Hooooaaammmm..." Lagi2 Junho menguap dgn tidak elitnya kemudian menyampingkan tubuh untk memeluk pinggang Chansung. "Tak bisakah kita lebih lama disini???..."
Chansung terkekeh geli, mengusap surai Junho lembut dan mengecek suhu tubuhnya, satu2nya kabar baik disini adalah demam Junho sudh turun, dan itu artinya mereka sudh bisa melakukan penerbangan.
"Hhmm, nanti kita minta jadwal liburan lg pd mommy, tp skrng kita pulang dlu ya, 2 hari lg kita harus masuk sekolah... "
Junho menggeram kesal, ada kalanya dia membenci segala sesuatu yg berhubungan dgn sekolah, bukankah dia sudh memiliki segalanya? Harta, Cinta, bahkan tahta, lalu apa lagi yg dia cari?
Tapi lagi2 hidup tak seindah negeri dongeng, Junho harus mengejar pendidikan bagaimana pun alasannya, karena pendamping dari pewaris Hwang Corps harus memiliki otak yg jenius untk menjalankan perusahaan, sebuah alasan yg klise, tp itulah faktanya.
"Baiklah... " Junho bangun dari posisi tidurnya dgn malas2an, "Tunggulah diluar, aku akan mandi... "
Kening Chansung mengernyit untk mencerna kalimat Junho. "Anni wae? Knp harus menunggu diluar?.."
"Ckk~ bukankah kau menyuruhku mandi? Lalu bagaimana caranya aku bisa menukar piyama tidur dgn kimono jika kau masih berada disini?... "
"Apa itu masalah buatku?... " Tanya Chansung yg justru mengambil posisi setengah tidur sambil bersandar d headbed.
Junho menghela nafas sejenak. "Kalau begitu keluarlah agar aku bisa cepat mandi.. "
"Sudah lepas saja... "
"Ckk~ kau merepotkan saja Hwang Chansung... " Junho segera beranjak dari ranjang, menyambar handuk yg td sudh disiapkan Chansung, kemudian berjalan menuju kamar mandi, ya, setidaknya itulah wacana yg dia susun jika sebuah tangan tak menghentikan pergerakannya.
"Knp harus dikamar mandi? Kau bisa membuka bajumu disini... " Ujar Chansung tanpa beban, mengabaikan tatapan mematikan Junho.
"Dan telanjang dihadapan mu?... "
"Haaahhh, Nuneo... " Panggil Chansung lirih.
"Hmmm... "
"Have we had a ?.. "
"Kau gila?? A katamu? Kau fikir kita baru melakukannya sekali? ..."
"See? Kau sendiri yg mengakui jika kita sudh melakukannya berkali2, lalu mustahil jika aku belum melihat seluruh bagian tubuhmu bukan? Lantas kau masih malu?... "
"Tentu, tentu saja aku mempunyai kemaluan... "
"Huahahahahhaah... "
-Org ini, terberkati benar lidahnya- Fikir Chansung dlm hati, knp kau polos sekali Nuneo?
Chansung tertawa lepas mendengar penuturan Junho, membuat namja itu memberengur kesal. "Ya ya ya, aku tau jika kau mempunyai kemaluan, bahkan aku jg tau jika kemaluanku jauh lebih be------"
"Diaaammmmm.... Dasar cabul... "
Lagi, tawa kemenangan menggelegar dikamar itu. Dan Junho memilih mengalah dari pd tawa Chansung semakin menggelegar.
"Oke oke baiklah, kau memang sudh melihat semuanya, tp bukan berarti------- aarrgghh, lepaskaaannn!!!... "
"Kenapa harus bertengkar dulu hanya untk menukar piyama dgn kimono hah??... "
"Lepaskan Hwang Chansuuuungggg... " Junho memberontak saat Chansung tiba2 menarik lurus piyama yg dia kenakan, hingga berakibat butiran kancingnya menggelinding dilantai.
Sekuat apapun Junho berontak namun jelas akan tetap kalah jika di adu dgn Chansung. "Kau merobek piyama ku dan jangan membuangnya sembarangan Simpsons!!... "
Sukses, gerakan tangan Chansung berhenti saat Junho memanggilnya dgn sebutan yg demi apapun snagat menyebalkan itu, Simpsons? Aarrghh ayolah, bukankah dia terlalu tampan untk panggilan itu?
"Kau tau seburuk apa Simpsons-mu ini jika memberikan hukuman? Dan kurasa panggilanmu barusan harus diberi pelajaran besar.. " Yeah, tau kah kalian bahwa Chansung akan memenggal kepala siapapun yg memanggilnya dgn nama itu, tp skali lg diingatkan itu tak berlaku bagi junho, ingat, Junho memiliki lisensi tersendiri untk bebas melakukan apapun sesuka hatinya pd Chansung.
"Dan apa itu? Kau masih mengenakan celana boxer dibalik piyama mu?... "
Mendengar hal itu sontak Junho menurunkan pandangannya, dan benar saja, Chansung dgn segala keahlian tangannya sudh berhasil membuat Junho setengah bugil, piyama tidurnya sudh berceceran dilantai dan menyisakan celana pendek yg nyaris tak bisa menutupi bokong sintal nya.
Junho segera menutupi bagian pribadinya dgn telapak tangan, namun sial, hal itu malah membuat Chansung semakin terkekeh.
"Tak perlu ditutupi, jika hanya melihat celana dalam mu aku masih bisa mengendalikan diri, ingat Nuneo, kau terlalu lemah untk menjadi lawanku... "
Junho semakin memberengut kesal. "Aku tidak selemah itu Hwang Chansung... "
"Benarkah?... "
"Tentu... " Jawab Junho yakin sambil melipat tangannya di dpn dada.
Chansung menatapnya dgn penuh minat. "Bagaimana kalau kita uji seberapa kuat dirimu.. " Seringai misterius muncul d bibir Chansung.
Dan sayangnya, Junho tak menyadari itu. "Baiklah, siapa takut... "
Seringai itu makin menjadi. "Kalau begitu bersiap lah... "
"Mwo?? Memangnya kau mau menguji seperti apa?.. "
"Yg jelas kau harus bersiap... "
"Bersiap untuk?... "
Chansung bangkit dari posisinya, mensejajarkan diri didpn Junho, kemudian menyelinap dibalik bahu telanjang namja itu.
"Bersiaplah untk mempertahankan celana boxermu, karena skrng aku berniat menelanjangi seseorang... "
"Hwang Chansung, kau---- bercanda kan?... "
"Menurutmu?... "
"....... KYAAAAA! BERHENTIIIIII.... DASAR SIMPSONS MESUUUMMM..!!!"
....................
Sebuah acara sarapan pagi yg berlangsung menyebalkan, terlebih lagi pasangan yg lainnya belum muncul hingga membuat Junho harus melalui sarapan hanya berdua dgn Chansung.
Chansung?? Aarrgghh, Junho ingin mengacak2 wajah tampan yg sejak td berusaha menahan senyum menyebalkan nya.
Dan memang benar, Chansung sejak td harus menggigit bibir bagian dalamnya untk menahan senyum yg dgn tdk sopan menuntut untk terkembang, mengingat kejadian setengah jam yg lalu dimana dia tak bisa mengontrol diri untk mengerjai Junho, ntah apa yg merasuki otak brilian nya hingga Chansung berniat merebut boxer dipinggang Junho, dan merasa puas setelah berhasil gelut mengungkung pemberontakan Junho dgn melayangkan boxer tak berdosa itu menari diudara. Bukankah itu gila?
Dan beribu sumpah Junho kutuk pd Chansung yg membuatnya harus bersembunyi dibalik selimut dgn tubuh telanjangnya, bukankah ini terlalu pagi untk berbuat yg tidak2?
Meski tindakan Chansung belum masuk pd tahap yg bisa dikatakan Morning , namun hal itu cukup untk membuat pancake coklat yg berada dihadapan Junho menjadi pahit, skrng Junho baru benar2 percaya bahwa coklat akan terasa pahit seperti kopi jika kau menikmatinya dlm keadaan badmood.
Dan semakin membuat Junho jengah hingga harus memutar bola matanya berkali2 saat namja itu memaksanya sarapan berdua. Ingat, tak ada kamus penolakan dlm hidup Chansung.
"Cepat habiskan pancake mu... "
Oh Bagus, suara menyebalkan itu membuat Junho menoleh sekilas, merasa lebih baik dgn permainan pisau untk mengoleskan mentega d atas roti dari pd menatap wajah Chansung yg penuh minat. Bahagia sekali si keparat ini.
"Bibirmu akan memanjang sepeti Pinokio jika kau terus memberengut seperti itu.. "
"Seingatku yg panjang pd Pinokio itu adalah hidungnya, sejak kapan jd bibir?... "
"Benarkah?.." Tanya Chansung berpura2 terkejut, ckk~ benar2 menyebalkan. "Kalau aku, apanya yg panjang?... "
Junho nyaris melempar pisau yg dia pegang untk mengurangi kadar ketampanan diwajah Chansung yg menyebalkan.
"Bagaimana kau bisa makan dgn begitu lahap setelah melakukan pelecehan padaku?.. "
#UHUKKK
Chansung tersedak, memilih meraih gelas yg berisi air putih disampingnya, ntah mengapa kata 'pelecehan' itu terasa serat ditelinga dan tenggorokannya, sepertinya Chansung akan terkena panas dalam setelah ini.
"Apa? Pelecehan katamu?... "
"Ya, pelecehan, menarik paksa celana dalam itu termasuk tindak pelecehan dan kau akan mendekam d penjara jika aku membawa nya ke jalur hukum... "
Chansung sontak terkekeh pelan. "Lalu membuatmu mendesah dan e juga termasuk pelecehan?.. "
"Yakhh! Hwang Chansung, bagaimana kau bisa membawa topik pembicaraan seperti itu ditengah2 sarapan?... "
"Heii kau yg memulainya duluan, Nuneo... "
Ckk~ Junho hanya bisa memberengut lucu saat kalah berdebat dgn Chansung, dan tak ada alasan untuk merengek agar dia berada d posisi pemenang.
Chansung memperhatikan saat Junho memilih meneguk air dari cangkir teh yg berada d sampingnya, selalu seperti itu, teh hijau nampaknya menjadi minuman wajib bagi Junho, sedangkan untuk Chansung, dia lebih menyukai pahitnya kopi.
"Jangan terlalu banyak minum teh, walaupun baik untk kesehatan tp tetap saja itu mengandung kafein yg bisa merangsang kontraksi pd rahim dan menyebabkan keguguran.. "
#UHUKKK!!! Kali ini Junho yg tersedak sambil menatap horror kearah Chansung, -Memang nya siapa yg hamil? Nenek mu?- Batin nya.
Dan mata Junho tak sengaja menangkap gelas yg berada di sisi Chansung.
"Apa kau fikir kopi Bagus untk kesehatan? Kandungan kafeinnya beresiko meningkatkan detak jantung, berhati2lah, kau bisa mati mendadak karena serangan jantung... "
-Kau mengutukku?- Gumam Chansung dgn mata yg membola.
................................
.......................
..........
@ Cina.
Lemas, nyeri, pusing, mual dan.... Bau obat2an, setidaknya hal itu lah yg akan di deskripsi kan Jackson jika ada yg bertanya apa yg dia rasa ketika pertama kali membuka mata, tunggu dulu, dimana ini?
Namja itu bergerak gelisah memegang kepalanya yg terasa berdenyut, dan lebih gelisah lg saat matanya memperhatikan sekeliling kemudian menemukan sebuah ruangan yg serba putih dan gorden2 bergelayut tipis, Jackson belum pernah memasuki ruangan ini sebelumnya, oh tolong jgn katakan bahwa dia masih diculik san disekap disuatu tempat, bukan Jaebum sudh dtng untk menyelamatkannya?
Jaebum? Seketika kesadaran Jackson tersedot penuh untk mengingat kejadian beberapa saat yg lalu, saat pertarungan menyeramkan antara Jaebum dan Yugyeom yg berakhir dgn sebuah pelukan hangat dlm dada bidang yg Jackson dpt kan.
Dan pelaku pemelukan itu ada diujung mata Jackson, tengah berdiri d dpn pintu ruangan dan terlihat sedang bercakap2 dgn polisi, tunggu dulu, polisi?? Knp ada banyak polisi yg terlihat hilir mudik? Dimana ini sebenarnya?
"Kau sudh bangun?...." Kepanikan Jackson semakin bertambah saat mendengar suara dingin dan derap sepatu itu mendekat keranjang tempatnya berbaring. "Gapai tanganku... "
Jackson semakin menggigil saat namja berwajah dingin yg siapa lg kalau bukan Jaebum nampak tengah berdiri d sampingnya sambil mengulurkan tangan, oh lihatlah, bukankah namja itu sedikit keterlaluan? Mengenakan kaos kerah V berwarna putih, dilapisi dgn sebuah jaket kulit mengkilat yg berwarna hitam senada dgn celana jins robek2 dibagian bawah, see? Jaebum bahkan menyapu bersih untk katagori level ketampanan seorg pria, dan Jackson benci itu, benci ketika Jaebum menjadi pusat perhatian.
"Wae? Kau melamun atau tanganmu memang tak bisa bergerak menggapai tanganku?... " Tanya Jaebum lg sambil menatap namja itu intens.
Jackson bergerak perlahan, mengangkat tangan kirinya yg terlihat dihiasi dgn selang transparan yg diketahui bernama infus, menyentuh telapak tangan Jaebum yg menggantung beberapa inci diatasnya.
"Oke, skrng kakimu, apa bisa ditekuk?.. "
Jackson sama skali tak mengerti ketika telapak tangannya berhasil menggpai tangan Jaebum namun namja itu segera menarik tangannya menjauh dan mengabaikan tangan Jackson diudara, lalu lebih menyebalkannya lg skrng Jaebum mulai memerintah pd hal lain.
Mau tak mau jackson terpaksa mengikuti instruksi Jaebum, menekuk kemudian meluruskan kedua kakinya lagi, dan sebuah anggukan yg ia dapat.
"Hhmm bagus... Dokteerrrr... Susteerrrr... " Jaebum berteriak kearah pintu keluar, sebelum akhirnya beberapa org berseragam putih masuk ke ruangan itu. "Dia sudh sadar dan kemampuan motoriknya kurasa sudh cukup baik, dia sudh mampu menggerakkan tangan dan jg kakinya sesuai perintah jd kurasa keadaan pasien sudh stabil, bisa kalian memeriksanya?... "
Dokter, suster atau apalah itu namanya melotot hebat menatap kearah Jaebum.
"Memeriksanya? Kau bercanda tuan? Bahkan kau sudh memeriksa kondisi pasien dgn begitu detailnya, lalu aplagi yg harus kami lakukan?..." Uajr sang dokter sambil meletakkan stetoskop d atas dada Jackson sebelum akhirnya mendesah pelan. "Ya ya ya bahkan seorang detektif jg bisa berubah menjadi a
Comments