Sequel part 4
Vicious circle ( SEQUEL).......................
...............
......
Malam itu, setelah menyelesaikan misi, Jaebum membawa Jackson ke kamarnya, meski mereka tinggal diasrama tolong diingat bahwa mereka berada d sekolah khusus dgn segala fasilitas yg tentunya khusus juga, biasanya semua calon detektif muda akan memiliki kamar pribadi mereka, begitu jg dgn Jaebum dan Jackson, kamar Jackson berada d gedung yg bersebrangan dgn Kamar Jaebum, dan untk malam ini, pertama kalinya pula Jaebum membawanya ke kamar ini.
"Kau mau mandi dulu?... " Tanya Jaebum saat melihat Jackson sudh terbaring diatas ranjang nya.
"Emhh sepertinya tidak, aku tak membawa pakaian ganti, dan akan terlalu jauh jika mengambilnya ke kamar ku dulu... "
Ya, karena letak gedung asrama yg bersebrangan, jelas mereka harus memutar lewat bawah jika ingin ke kamar Jackson.
"Baiklah kalau begitu.. "
Jaebum berjalan menuju lemari pakaian,
dan dari ujung matanya Jackson memperhatikan gerak gerik sang kekasih, Jaebum itu tampan, berwajah dingin yg penuh kharisma, otaknya jenius, dan kepribadian nya yg kuat benar2 cocok untk menjadi detektif handal.
Dan berita baiknya, namja itu hanya akan membuka diri untk Jackson, catat!!! hanya Jackson yg bisa mengetahui sisi terdalam dari seorang Im Jaebum, lalu bisa kau bayangkan betapa beruntung nya Jackson memiliki dia?
Kemudian Jackson menatap dirinya dari pantulan kaca disamping tempat tidur, siapa dirinya? Ahhhh... Hanya sosok namja berisik yg tak memiliki kelebihan apapun, namun untk rasa cintanya pd Jaebum, jelas lebih besar dari segala hal d dunia ini, dan itu pula yg membuat Jackson berfikir mungkin suatu saat nanti Jaebum akan berpaling pd org lain saat menyadari bahwa Jackson sama skali tak layak mendampinginya.
Aarrgghh... memikirkannya saja sudh nyaris membuat Jackson gila.
Namja itu memutar kepalanya ke kiri dan kenan untk mengusir segala fikiran buruknya.
"Apa yg sedang kau fikirkan?..." Tiba2 lamunan Jackson buyar ketika Jaebum sudh berdiri di samping ranjang.
"Emmhh an-anni... " wabnya kikuk.
"Seorang detektif tak kan pernah bisa dibohongi, kau tau itu... " Ujar Jaebum sambil menyilangkan kedua tangannya d dpn dada.
Yeah, lagi2 Jackson harus takluk pd sosok Jaebum, seolah terlupa siapa yg tengah dia hadapi skrng.
"Ada yg mengganggu fikiranmu?... " Tanya Jaebum lg.
Jackson menatap Jaebum dgn ragu. "Knp kau memintaku untk kembali ke Korea bersama mu? Bukankah td siang kau bilang bahwa sebaiknya aku tetap di Cina?..."
Jaebum memutar matanya sejenak seolah me-recall ingatannya. "Heemhh aku jg tdk tau, kalimat itu tiba2 saja melintas d benakku.. "
Jackson menghembuskan nafas pelan sambil memejamkan matanya, Kecewa, jelas Jackson kecewa dgn jawaban itu.
"Kau menyesal mencintaiku Jae?... "
Jaebum sedikit tersentak dgn pertanyaan yg sangat tiba2 itu. "Jika menyesal, tentu aku sudh melepasmu sejak dlu, dan aku tak perlu bersusah payah meminta izin untk membawa mu tugas kembali di Korea... "
"Bukankah kau berfikir bahwa kau bisa mendapatkan yg lebih baik dari ku?... " Tanya jackson lg seolah belum puas.
"Yg lebih baik banyak, tp yg aku butuhkan hanya kau... "
"Tp aku bertolak 180' dari mu, aku tak memiliki sesuatu yg membanggakan seperti mu... "
"Pelangi akan terlihat indah jika memiliki banyak warna, bukankah akan monoton jika hanya itu2 saja?... "
"Tapi kenapa-----"
"Cinta tak butuh kata 'karena' Jack, jd berhenti menggunakan kata2 'tapi', aku tak suka itu... " Jackson bungkam saat Jaebum kembali mengeluarkan kata2 pamungkasnya. "Buka baju mu... "
"Mwoooooo???..."Jackson tersentak bukan kepalang. "Bu-buka baju? U-untk apa?... " Jackson menyilangkan tangan kedua dadanya.
Dan Jaebum memijit pelipisnya pelan melihat reaksi Jackson. "Dasar mesum, aku hanya menyuruhmu ganti baju, kau fikir mau apa eoh?... "
Jaebum kemudian menujuk Sweater yg ada ditangan kirinya. "Kau tak kan nyaman jika tidur menggunakan kemeja seperti itu, pakai sweater ini, aku biasa tidur dgn AC menyala sementara kau tidak, jd ku rasa kau harus menggunakan sweater itu agar tdk kedinginan..."
Ah begitu rupanya, oh ayolah Wang Jackson, memangnya otakmu memikirkan apa td hah?
Setelah selesai berganti, kini keduanya sama2 terdiam, Jaebum berbaring dgn posisi miring dan membelakangi Jackson, namja itu tengah mengutak atik ponsel pintarnya.
Sedangkan Jackson jg nampaknya belum bisa tertidur, meski Jaebum mengatur suhu AC tak terlalu dingin, namun tetap saja bisa menembus sweater dan selimut tebal yg dia kenakan.
"Jae... "
"Hhmm..."
"Aku tak bisa tidur... "
Jackson mengeluarkan suara seraknya yg terdengar seperti suara anak kecil yg tengah merengek. Ckk~ yg begini mau menjadi Seme? Demi neptunus...
"Kenapa?... "
Jaebum membalik tubuhnya untk menatap Jackson, dan terlihat kedua pipi namja itu sedikit merah.
"Dingin..." Ujar Jackson pelan.
Oh god, Jaebum berani bersumpah kalau Jackson benar2 seperti anak kecil skrng.
Tanpa mengeluarkan suara, Jaebum mendekat kearah Jackson, menyelipkan tangannya dibawah leher namja itu kemudian membawanya untk berbaring dlm sebuah pelukan hangat, dia melingkari tubuh Jackson dgn tangannya kemudian mengusap punggung itu dgn pelan.
"Heemmhh, skrng tidurlah, atau masih dingin?... "
Jackson pun menggeleng pelan.
"Baiklah, good night... " Ujar Jaebum kemudian memejamkan mata.
Jackson sedikit menjauhkan diri dari pelukan Jaebum untk menatap wajah org yg tengah memeluknya. "Hanya itu? Tak ada yg lainnya?... "
Jaebum kembali membuka matanya dan menatap Jackson dgn kening mengerut. "Maksudmu?.. "
Jackson lalu memberengut kesal. "Hanya ucapan good night? Tak ada ciuman pengantar tidur?... "
"Hahahahah..." Jaebum terkekeh pelan, "Arra... " Kemudian dia meletakkan 2 jarinya diatas kening Jackson, dan menciumnya kilat.
#CUP
"Sudah... "
"Yakkhhh apa2 an itu eoh? Kau bilang itu ciuman? Kau hanya mencium jari tanganmu sendiri Im Jaebum... " Jerit Jackson yg benar2 kesal dibuat ya.
"Kau terlalu banyak menonton drama picisan, jd otakmu selalu berfikir secara dramatis, Kau sudh berada dibalik pelukanku, apa itu masih kurang?... "
Yeah, faktanya wajah Jackson semakin bersemu merah skrng. "Tapi aku ingin dicium sbg pengantar tidur... "
"Tidak mau..." Jawab Jaebum cepat.
"Aiisshh waeeeeee??..."
"Karena aku takkan menyentuh sesuatu yg belum sah menjadi milikku, dan 1 hal lg, cinta itu menjaga bukan merusak, jd jgn pernah berharap aku akan melakukan sesuatu yg lebih dari sebuah pelukan, sudh cepat tidur, pejamkan matamu... "
Arrrghhhhh!! Jackson benar2 kehilangan mukanya, Jaebum selalu punya cara untk menjinakkan apapun kelakuan Jackson, hingga kini Jackson menenggelamkan wajah nya dibalik pelukan Jaebum.
Dan akhirnya dia memilih untk mengalah dan ikut memejamkan mata.
Tak lama kemudian Jackson benar2 terlelap kala dengkuran halus dari bibirnya mulai terdengar, Jaebum sebenarnya sejak td belum tertidur, kini dia kembali perhatikan wajah Jackson yg sudh terlelap dilengan nya.
"Karena hanya kau yg selalu bisa membuat ku tertawa dgn segala tingkah konyol mu itu, aku butuh kau untk mewarnai hari2 ku Wang Jackson...." Ucapnya pelan.
Setelah itu Jaebum membenarkan posisi tidur Jackson, merapikan posisi selimut agar namja itu tak kedinginan, kemudian dia perlahan menjauhkan tubuhnya dari Jackson.
Setelah itu jaebum berbaring disebelahnya dan kembali menatap wajah tenang Jackson.
"Pegang kata2 ku Jack, aku takkan melakukan apapun sebelum kau benar2 jd milikku... "
Setalah itu Jaebum mulai memejamkan mata dan memeluk bantal guling yg dia pasang ditengah2 mereka berdua.
..............................
....................
........
Chansung mengawali hari dgn mood yg tak terlalu bagus, bagaimana tidak jika td malam dia terpaksa 'bermain solo' saat Junho meninggalkan nya terlebih dahulu, oh ayolah, disini bahkan sedang musim dingin, dan dia harus puas dgn memeluk tubuh junho dari belakang.
Kini keduanya tengah berjalan di sebuah taman kota Cina, taman yg dekat dgn pusat perbelanjaan itu terlihat ramai olh para pengunjung yg kebanyakan berjalan kaki, Junho tau pasti jika Chansung masih kesal padanya, namun Junho mengabaikan itu, kini dia tengan bergelayut manja dilengan2 kekar Chansung.
"Channieeeeeee... " Yg bertubuh lebih kecil mulai berulah.
"Umh... " Jawab Chansung singkat, meski tengah kesal, namun namja itu tetap membiarkan junho bertingkah manja padanya, bahkan matanya jg tak sedetik pun terlepas dari Junho.
Bukan apa2, Junho sama sekali tak bisa berbahasa Cina, jelas bukan hal yg lucu jika org tercintanya itu tersasar disini.
"Aku mau ituuuuuuuuu.... "
Chansung melirik arah jari telunjuk Junho yg mengacung lurus, dan ternyata namja itu tengah menujuk sebuah kedai es krim diseberang jalan.
"Kajjaaaaaaa... " Belum sempat Chansung menjawab, kini tangannya sudh d seret paksa menyebrang jalan olh Junho.
"Kyaaaaa... Aku mau itu, itu dan itu... Aku mau semua nya Channieee... "
Chansung hanya bisa menggeleng2kan kepala melihat kelakuan Junho yg persis seperti anak kecil.
"Heemmhh, ice cream mix, please... "
Chansung yg memesankan ice cream tersebut mengingat keterbatasan nya kemampuan Junho dlm berbahasa asing.
"Eeuummm... Ini enak sekaliiiii... "
Mata siipit itu kini berbinar dgn lucu, dan Chansung suka itu, kebahagiaan Chansung terletak pd Junho, bagaimana bisa dia akan bertahan pd rasa emosinya jika Junho memasang wajah selucu ini di hadapannya?
"Disana ada steak yg enak, kau mau coba?... " Ujar Chansung sambil mengusap pipi Junho yg sedikit merah karena suhu dingin.
"Benarkah? Ne ne ne... Aku mau coba... " Ujar Junho semangat.
Chansung kembali tersenyum simpul. "Ya sudh ayo kita kesana... "
Hanya butuh waktu beberapa menit untk mereka sampai pd kedai steak itu, dan setelah memesan kini mereka tengah menikmati makanan hangat tsb.
"Bagaimana? Kau suka?... "
"Uhuumm... Steak nya enak, ini daging apa?..."
"Daging beruang... "
"Oh, beruang.... APPPAAAA?? BERUAANGGGGG???... " Junho menjerit histeris yg mengakibatkan Chansung jd tertawa terbahak2 melihatnya.
"Hahahha, bukan sayang, itu daging ayam biasa... "
Junho memberengutkan bibir ketika tau Chansung mengerjainya.
Chansung kemudian membawa Junho untk duduk pd sebuah bangku taman, keduanya menikmati suasana indah kita Cina seolah sedang bermulan madu untk ke-2x nya.
"Channie, bunga itu indah sekali... "
Sedetik kemudian Junho sudh bangkit dari duduknya dan menuju bunga yg dia maksud, Chansung memperhatikan gerak Junho dari jauh, senyum itu, sepasang mata sipit yg bebinar indah, tanpa sadar kini bibir Chansung ikut terangkat keatas mengukir senyum yg tulus dan bahagia.
'Aku mencintaimu Lee Junho, sampai kapanpun!!! '
Chansung bergumam sendiri dlm senyumannya, dan detik yg bersamaan Junho menoleh kearahnya dgn menghadiahkan sebuah senyum indah eyes smile khas miliknya, perasaan Chansung membuncah kala sorot mata Junho mengatakan 'Kau tak kan pergi kemana2 kan? Kau akan tetap disana menungguku?'
Dan Chansung membalas tatapan itu dgn penuh kasih sayang, seolah menjawab 'Aku takkan kemana2, aku akan selalu berada d sisimu'.
Selang beberapa saat kemudian Chansung menghampiri Junho dan mengulurkan tangannya untk membantu namja itu berdiri.
"Sudh sore, sebaiknya kita pulang skrng, tp sebelumnya kita mampir ke toko kaset dulu ya... "
"Toko kaset? Kau ingin membeli kaset? Knp tdk menonton d youtube saja?... " Tanya Junho sambil membersihkan rumput2 yg menempel d bokong sintalnya.
"Heemhh, ada beberapa film yg ingin ku beli, dan aku yakin takkan ada di youtube... "
Junho hanya ber 'Oh' ria, kemudian mulai melangkah sambil menggenggam tangan Chansung d sampingnya.
Mata hari mulai tenggelam, pasangan muda-mudi asli negara ini ataupun dari manca negara semakin ramai memadati kota, Chansung bersyukur, karena saat ini ada Junho yg menemani langkah2 nya.
"Huwaaaaawwwww... Ini surga nya kaset.. Banyak sekali kaset DVD disini Channiieeee... "
Junho kembali bertingkah layaknya anak kecil yg tengah mengangumi sesuatu.
Chansung mulai berjalan menuju blok kaset yg dia butuhkan saat Junho mulai melepaskan genggaman tangan mereka, namun sedetik berikutnya Chansung tersentak saat tiba2 tangannya ditarik keras oleh seseorang.
Chansung yg mengusai Taekwondo nyaris saja menghajar pelaku yg menarik tangannya, namun untung saja hal itu belum terjadi saat dia melihat siapa kini yg menggenggam tangannya.
"Ya tuhan Nuneo, ada apa?... " Junho ada disana, ya, yg menggenggam tangan chansung dgn kuat adalah kekasih mungilnya itu.
"Kau mau kemana?... " Tanya Junho galak.
"Huwe?? Tentu saja ingin mencari kaset yg aku butuhkan, ada apa memangnya?... " Tanya Chansung tak faham dgn ekspresi wajah Junho yg sedang marah.
"Kau takkan meninggalkanku disini kan?... "
#GUBRAAKKK
Wajah tegang chansung kini berganti dgn ekspresi menahan tawa. "Hahahah, memangnya aku mau meninggalkanmu kemana sayang? Aku akan ke rak kaset2 Barat, tak kan pergi jauh, dan kau sendiri mau kemana? Bukankah kau td yg melepaskan tanganku terlebih dahulu, eum?... "
Wajah Junho akhirnya melunak, kini dia kembali mengerucutkan bibirnya lucu.
"Aku ingin mencari kaset Korea... "
"Mwoooo?? Huahahahahahaha.... " Chansung tertawa keras sambil memegangi perutnya.
"Yaiiishhh apa yg kau tertawakan eoh?... " Pekik Junho tak terima.
"Baby ayolah, kita sedang berada di Cina, dan kau mencari kaset Korea, apa aku tak salah dengar? Huahahahahaha.... "
PLETAAKK!!
Junho menjitak kepala Chansung. "Kau sendiri? Bukankah kau ingin mencari kaset barat, oh ayolah hwang Chansung, kita sedang berada d Cina... " Niat hatinya junho ingin balik menertawakan Chansung, namun apalah daya wajah imutnya terlihat makin menggemaskan dimata Chansung.
"Jadi mau ku temani mencari kaset Korea nya?... "
"Tidak perlu... " Jawab Junho jutek.
"Nanti kau hilang... "
"Biarkan saja aku hilang diculik bule2 tampan... "
" Ckk~... Akan ku rusak wajah tampan nya jika dia berani menculikmu... "
"Aiishhh menyebalkan... "
"Aku jg mencintaimu... "
"Sudah sana cari kasetnya, jgn lama2, aku ingin segera pulang ke rumah... " ujar Junho sambil berjalan kearah rak kaset yg dia tuju.
Chansung kembali menggeleng ringan sambil menyunggingkan senyum atas kelakuan namja bermata sipit itu.
.............................
Saat ini mereka tengah mengantri untk membayar kaset yg sudh mereka pilih, seperti biasa Junho tengah bergelayut dilengan Chansung, dan dihadapan mereka terlihat sepasang kakek nenek yg sudh tua nampak tengah mengantri juga dgn membawa kaset tom and jerry ditangannya.
Mereka awalnya tak memperhatikan pasangan sepuh itu, hingga akhirnya sang kakek mencium mesra sa
Comments