Sequel Chapter 36
Vicious circle ( SEQUEL)...............................
....................
.........
'Aku adalah wali nya, jika ada apa2 segera hubungi aku.. '
Itu adalah 1 kalimat yg Chansung ucapkan saat pertama kali mengantar Junho ke universitas yg kebetulan keluarga Hwang adalah penyumbang dana terbesar disana, seluruh dosen ataupun staff kampus tersebut jelas mengenal siapa lelaki tampan dgn setelan jas mahal yg kini nampak berkilau dibawah pantulan sinar matahari saat ia berdiri didekat jendela lantai 5.
Kepala universitas sejak td sedikit tercengang melihat Chansung yg hadir bersama seorang bocah imut dgn style hoodie kebesaran dan sepatu sneaker santai, ntahlah, penampilan org tersebut lebih mirip anggota boyband dri pd mahasiswa jurusan kedokteran.
Kedokteran, catat.
Singkat cerita ,sejak lulus dari SHS beberapa waktu yg lalu, Junho, Taecyeon dan Uyong mengikuti tes untuk masuk di universitas negeri, namun sepertinya mereka kurang beruntung alhasil ketiganya masuk di universitas swasta yg sungguh tak kalah keren dri universitas yg sebelumnya mereka incar.
Awalnya Junho jg menolak untk kuliah disini karena nama keluarga Hwang sbg donatur terbesar secara tdk langsung akan mempersulit aksesnya, tp jika kalian berfikir Junho lulus di fakultas kedokteran karena latar belakangnya maka kalian salah, untuk bisa menginjakkan kaki disini Junho berlatih mati2an mengasah otaknya.
'Apa tdk sebaiknya kau mengambil jurusan menejemen bisnis sayang? Knp harus kedokteran? '
Mrs. Van adalah org yg pertama kali menentang keinginan Junho, ahh bukan bukan, maksudnya wanita cantik itu ingin sang menantu mendalami tentang ilmu bisnis mengingat perusahaan mereka yg tengah maju pesat membutuhkan banyak org2 yg kompeten di bidangnya, ditambah lg 2x dalam sebulan setiap sabtu dan minggu kini Chansung memiliki jadwl kuliah khusus yg mengharuskannya bolak balik Italia - Korea demi pendidikan terbaiknya.
Namun Junho memiliki minat yg berbeda, dgn alasan org2 disekitarnya adalah pekerja keras yg kadang tdk memikirkan kesehatan maka Junho berinisiatif untk menjadi dokter demi menjaga mereka, dan apa boleh buat Mrs. Van atau pun Chansung tdk berhak membatasi hal itu.
Asal Junho nyaman, itu akan menjadi prioritas mereka.
Kembali lg ke ruangan dimana Chansung dan Junho berada, kini sang kepala universitas tengah memperhatikan Junho dari atas sampai bawah.
"Dia kakak ku... "
Ucap Chansung refleks saat mengerti knp kepala universitas itu terus memperhatikan Junho penuh selidik, dan sebelum menginjakkan kaki disini pula Junho & yg lain sudh sepakat untk menutupi statusnya sbg menantu Hwang karna takut akan menghambat proses kuliahnya suatu saat nanti.
"Kakak mu?.. " Tanya kepala Universitas dgn aneh.
Sejujurnya memang dri awl sudh terasa aneh, sang kepala Universitas sudh beberapa kali bertemu Chansung sebelumnya diacara2 besar yg diadakan keluarga Hwang, ia tau seharusnya Chansung masih duduk di bangku SHS, meski tak bisa d pungkiri jika dari dulu aura dingin dan misterius menempatkan Chansung pd level berbeda dri remaja2 umumnya, dia tetap bersinar dgn caranya sendiri, membuat setiap hentak kakinya membungkam seluruh org yg menatapnya secara langsung.
Tp sungguh dibalik itu semua 1 fakta yg juga sudh menjadi rahasia umum kalau keluarga Hwang hanya memiliki 1 putra, Hwang Chansung, hanya 1 nama itu, lalu bagaimana mungkin hari ini lelaki tampan itu dtng dgn memperkenalkan seseorang sbg kakak nya?
"Ya, kakak ku, ada masalah?...". Angkuh seperti biasa.
Kepala universitas mengernyitkan dahinya ,hei bagaimana mungkin dia merasa terintimidasi hanya karena aura dingin bocah 18th yg seharusnya masih duduk d bangku sekolah?
"Ta-tapi... "
"Kami saudara angkat, ya hahahaha aku kakak angkatnya... " Junho yg sejak td diam segera buka suara menghindari tatapan Chansung yg nampaknya mulai terusik dgn pertanyaan2 sang kepala universitas.
........
Karena dia sendiri yg mengatakan jika ia secara langsung adalah wali dri Junho, maka mau tak mau semua update tentang jadwal kuliah, nilai atau sejenis praktikum lainnya akan langsung masuk via email ke Chansung, dan karena hal itu pula sang CEO tampan yg seharusnya dijam 1 setelah makan siang ada jadwal meeting dgn klien dri perusahaan lain tiba2 harus meninggalkan ruangan saat Jackson yg selaku sekretaris pribadinya menyodorkan handphone yg tertera jika nmr tlpn dri kampus tempat Junho kuliah tengah menghubungi nya.
"Ini panggilan ke-10 asal kau tau.. " Bisik Jackson saat mengetahui Chansung menatap tak suka karena mengganggu acara meetingnya.
Sang pangeran tampan pamit meninggalkan ruangan untk menerima panggilan tlpn yg ntah mengapa firasatnya merasakan sesuatu yg buruk karena pihak kampus sudh menghubungi nya lebih dri 10 kali.
"Aku hanya punya waktu 1 menit, katakan.. " Suara dingin dan tak bersahabat itu langsung masuk ke telinga kepala universitas diseberang sana.
Dan kepala universitas ntah mengapa selalu merasakan ketakutan sendiri tiap berhadapan dgn anak muda ini dan sialnya dia memang harus melaporkan jika.......... "Lee Junho menghilang lagi dari kelas praktikum siang ini.. "
'Lagi?'
Chansung menghembuskan nafas frustasi saat mendengar kata2 itu.
Well tau kah di semester pertamanya Junho sudh kabur dri kelas praktikum sebanyak dua kali ,dan jika terulang artinya ini sudah yg ke-3.
"Dan kali ini dia nekat memanjat tembok pagar ..."
Chansung tersentak. "Memanjat pagar ?... " Speechless, Chansung tak tau harus bereaksi bagaimana kali ini. "Tunggu dulu direktur, apa kau yakin itu kakak ku?... " Seorang Hwang Chansung lupa angka 1 menit yg td ia janjikan.
"Ya, security universitas gerbang sebelah timur mengatakan jika ada anak dgn rambut coklat madu melompati pagar ruang praktikum, dan sepertinya Lee Junho adalah satu2nya mahasiswa yg tdk mewarnai rambutnya dikelas yg ada jadwal praktek hari ini.. "
Bibir Chansung mengemas senyum simpul. "Sepertinya? Itu berarti kau sendiri tak yakin tentang itu direktur, apa benar?... "
"I-itu... " Sang direktur universitas sedang memikirkan kata2 lain. "Tapi ini bukan yg pertama kalinya Lee Junho melarikan dri saat pelajaran praktikum... "
Chansung menghela nafas panjang sambil melirik arloji mahalnya. "Kakak ku org yg patuh dan sangat menyukai ilmu kedokteran, jd tdk mungkin dia melarikan diri dgn cara seperti itu.. "
'Patuh dan menyukai ilmu kedokteran? Tidakkah kau sedang membual tentang itu?' fikir sang direktur dalam hati.
Heiii dia punya catatan buruk dri beberapa dosen yg mengisi kelas jika Lee Junho selama ini namja itu selalu menggunakan otak liciknya untk kabur dari kelas.
"Khemmm... Bagaimana direktur? Apa kau ingin melanjutkan kembali aktifitas mu atau memintaku untk datang ke kampus skrng?.. "
"Ohhoho a-aku rasa tidak perlu ..." Sang direktur langsung memikirkan bagaimana buruknya jika Hwang Chansung datang langsung k kampus, karena sejak kedatangannya pertama kali mengantar Junho sudh menimbulkan kegegeran bagi mahasiswi yg berebut mengaguminya. Dan jgn lupakan jika Hwang chansung akal selalu menang dlm hal debat verbal. "Aku akan memeriksa ulang tentang mahasiswa itu, aku akan menyelidiki nya karena mungkin saja itu memang bukan Lee Junho.. "
Kemudian tawa remeh terdengar. "Baiklah kalau begitu, aku akan menunggu konfirmasinya, selamat siang.. "
Jika sang direktur universitas sedang bergidik ngilu membayangkan Chansung yg akan datang dan kembali membuat kegemparan, maka lain halnya dgn Chansung yg kini justru menyeringai sambil menatap layar kunci handphone nya dimana ada wajah Junho dgn eyes smile ny terpampang disana.
Lee Junho, pujaan hatinya yg selalu suka belajar dan tdk banyak tingkah sejak SHS, benarkah dia bisa memanjat pagar?
Chansung memikirkan itu matang2 sebelum ia kembali ke ruang meeting.
………………………………………
…………………………
…………
@ Mansion Hwang (malam harinya)
"Aku pulang... "
Wajah letih yg terbalut seragam kepolisian muncul dari balik pintu kamar hingga membuat namja yg sejak td memainkan game d ponselnya segera melompat berniat menyambut.
"Heiii jgn mendekat... " Namun sangat disayangkan yg baru pulang nyatanya tak ingin dipeluk. "Aku bau bubuk mesiu, nanti kau sesak.. "
Yg menyambut langsung mengerucutkan bibirnya. "Bubuk mesiu? Kau dri menembak target?... "
"Tepatnya latihan menembak, aku baru mendapatkan kasus baru... "
"Oh kalau begitu tdk masalah.."
#GREPP
Selanjutnya dia benar2 melompat ke pelukan tak perduli dgn penjelasan yg baru dia terima.
Tetap keras kepala seperti biasa. "Aku merindukan mu Jae... "
Im Jaebum, namja yg sudh aktif kembali di kantor detektif kepolisian Seoul tak bisa berkutik jika Jackson namja yg sangat dia cintai sudh berlaku manja seperti ini, jadilah ia menerima pelukan itu sambil mendaratkan ciuman2 ringan di rambut Jackson sbg balasan ucapan rindu.
"Aku jg merindukanmu, tp aku harus mandi terlebih dulu... ". Jaebum tetap harus membersihkan diri sebelum Jackson-nya meminta hal lebih. "Hanya 10 menit, tak akan lama... "
Setelahnya ia langsung melepaskan tangan Jackson yg melingkar d lehernya dan berjalan menuju kamar mandi, bagaimana pun jg Jackson dri menjalani operasi beberapa bulan yg lalu dan kondisi namja itu tdk sekuat dulu, dia akan sangat mudah terkena masalah kesehatan hanya karena debu atau hal2 simpel yg bisa saja Jaebum bawa dri luar selepas dinasnya.
Dan seperti biasa, kaum detektif khusus seperti Jaebum bisa mengerjakan segala sesuatu dlm waktu yg singkat, termasuk mandi, dlm waktu kurang dri 10 menit namja itu sudh selesai dan nampak segar dlm balutan bathrobe.
Niatnya ia ingin segera menghampiri Jackson yg sedang duduk di ranjang besar sambil main game, namun sepertinya getaran handphone miliknya diatas meja nakas sedikit menarik perhatian.
"Kau sibuk? ...." Hingga beberapa saat setelahnya Jackson menghampiri untk mengambil handuk yg Jaebum sampirkan d pundak dan membantu mengeringkan rambut namja itu. "Sedang ada kasus apa? ..."
Sadar jika benda layar sentuh itu kembali menyita perhatian nya hingga mengabaikan namja mungil yg saat ini sedang mengambil alih untk mengeringkan rambutnya, Jaebum segera meletakkan ponsel pintar itu dan menikmati kegiatan Jackson mengeringkan rambutnya sambil memberi sedikit pijatan relaksasi.
"Sepertinya akan ada kasus yg cukup menarik karna ini menyangkut masalah perusahaan Khunnie hyung.. "
"Buck Farm cabang Seoul? Apalagi kali ini?... " Tanya Jackson yg berubah antusias, biasanya dia tak suka jika Jaebum membahas kasus2nya jika sudh berada d rumah ,namun karna kali ini menyangkut perusahaan Nichkhun jelas dia ikut peduli.
Dan pula perusahaan yg baru dirintis Nichkhun memang sering mengalami serangan ataupun gangguan diawal tahun berdirinya.
"Kasus peretasan, Buck Farm mengalami penurunan saham bulan ini karena beberapa file perusahaan dicuri dgn misterius, dan Khunnie hyung mencurigai adanya keterlibatan org dalam.. ".
"Hhhmmm.. ." Jackson menghentikan kegiatan tangannya yg mengeringkan rambut Jaebum. "Ku rasa ini ada sangkut pautnya dgn kasus terdahulu dan itu berarti dalangnya masih berada d perusahaan... "
Mereka tau dgn pasti jika perusahaan farmasi pimpinan Nichkhun yg baru memasuki tahun pertama belum bisa berjalan dgn mulus, banyak tersandung kerikil tajam yg berakibat buruk untk katagori perusahaan baru dirintis.
"Besok aku akan memulai penyelidikan... " Ujar Jaebum sambil mengambil handuk kecil dri tangan Jackson dan melemparnya ke sofa. "Skrng waktunya kita istirahat, kemarilah.. "
Jaebum memiliki aturan ketat tersendiri untk Jackson sekarang, namja itu memiliki batasan waktu jam 10 malam paling telat untk istirahat, dia benar2 tak mau kesehatan Jackson terganggu dan berujung dgn kondisi fisiknya melemah lg sepeti dahulu.
Tidak ,Jaebum tak ingin lg melihat jackson dimeja operasi, terlebih lagi tubuh namja itu lebih ringkih dan mengalami penurunan berat badan lebih dri 10kg membuatnya benar2 terlihat mungil.
"Bagaimana dikantor hari ini? Ada hal yg menarik?... " Setelah meletakkan tangan nya untk menjadi bantal dibawah kepala Jackson, namja itu memiringkan tubuh untk menatap sang pujaan hati yg terlihat tetap menawan.
"Seperti biasa, semuanya baik2 saja, aku berusaha menyelesaikan tugas2 secepat mungkin agar bisa segera mengambil cuti... "
"Chansung hyung sudh mengizinkan itu?... "
Jackson menempatkan wajahnya dibalik ceruk leher Jaebum. "Eum, lagi pula minggu ini belum jadwalnya untk kuliah ke Italia, jd tdk masalah jika aku pulang sebentar ke Cina... "
Jaebum mengusap rambut itu dgn lembut. "Hhhmmm, rasanya sangat berat membiarkan mu pulang sendirian ..."
Mendengar itu Jackson menjauhkan diri untuk menatap wajah Jaebum, wajah yg semakin hari semakin tampan dgn massa otot yg terus bertambah membuat tubuhnya benar2 sempurna dgn seragam kepolisian.
"Kita sudah membahas ini dari bulan lalu Jae, dan plisss aku hanya pulang 3 hari bukan 3 tahun... "
Jaebum terkekeh, memilih mencium sekilas bibir namja itu seolah mengabaikan kata2nya, memang benar Jackson sudh merencanakan untk pulang ke Cina, namun kali ini Jaebum tdk bisa menemaninya karena tugas yg silih berganti membuatnya tak memiliki waktu luang seperti dulu, dan jg kali ini Jackson hanya pulang sebentar sekedar melepas rindu dgn keluarganya jd tak masalah jika tdk didampingi.
"Besok malam selepas tugas aku akan ke Buck Farm, kau mau ikut?... "
Dan mata Jackson berbinar, "Benarkah aku boleh ikut?... "
"Anggap sedikit reward karena kau bertingkah baik akhir2 ini dgn patuh pd jadwal therapy mu... " Jales Jaebum dgn begitu menyenangkan.
"Oke, aku ikut... "
"Arra... "
Kemudian Jaebum kembali membawa Jackson k dalam pelukannya dan membelai lembut rambut namja itu hingga perlahan Jackson terlelap, kemudian setelahnya ia menyusul dalam indahnya mimpi malam ini.
……………………………………
………………………
……………
"Oh.. Wow... "
Seorang namja terlihat sedikit terkejut saat membuka ruang kerja pribadinya d Mansion dan ia melihat ada sosok lain disana tampak sedang tekun menghadap laptop d depannya.
"Haiiii sayang selamat dataaanngggggg... "
Dan org yg berada disana segera menghambur dan memeluknya dgn erat, Lee Junho.
Siapa lg memang nya yg berani memeluk Chansung seperti itu disaat ia tengah memasang muka masam ?
"Apa yg kau lakukan disini? Sedang belajar?... " Tanya Chansung sambil menahan pinggang Junho yg kini sedang bergelayut di pelukannya.
"Ya, sedang belajar tentu saja, memangnya apalagi?... "
Chansung mengangkat sebelah alisnya sambil menatap namja yg sedang tersenyum itu dgn penuh selidik.
"Ayolah Channie, knp kau menatapku seperti itu eum?... "
Sangat manja, Chansung jelas mencium aroma mencurigakan disini, jadilah ia menyeringai sambil sedikit menunduk untk menempatkan bibirnya disamping telinga namja itu.
"Lee Junho mungilku sangat menggemaskan, jd bisakah aku belajar dari calon dokter ini bagaimana cara memanjat pagar?... "
#DEG. !!!
Dan Chansung makin menyeringai saat merasakan tubuh Junho tersentak dibalik pelukannya, namja itu menggeliat ingin melepaskan diri namun tangan kekar Chansung menahannya.
'Dugaanku benar, pihak kampus pasti mengadukan hal ini padanya'
"Jadi bagaimana rasanya melompati pagar, eum?... " Ulang Chansung lg.
Dan kali ini Junho sedikit mendorongnya dgn keras hingga pelukan itu terpisah.
"Eemhhhh... " ia blingsatan dgn menggigit bibirnya gugup. "Aku hanya mencari jalan pintas.. "
Alasan tak masuk akal membuat Alis Chansung menukik. "Kau sedang berada d ruang praktikum kedokteran, bukan di tengah kemacetan yg mengharuskan mu melewati jalan pintas... ".
Junho benci ini, bolak balik Korea-Italia untk menimba ilmu membuat otak Chansung jauh lebih tajam darinya.
"Bedah anatomi ,aku tak suka pelajaran itu.. " Akhirnya si mungil bersuara sambil memilin ujung piyama tidurnya.
Tanda khas jika ia sedang gugup.
Tp kali ini Chansung tak melepaskan nya begitu saja. "Sebelumnya kau melarikan dri dri ruang praktikum karena alasan takut jarum suntik dan takut darah, tp setidaknya kali ini sedikit lebih ekstrem dgn memanjat pagar, apa yg kau fikirkan tentang itu?... "
Dan Junho benar2 dibuat terkejut.
'Oh sial, ternyata dia tau semuanya'
Junho bergumam dalam hati bagaimana mungkin chansung mengetahui semua gerak geriknya selama ini tp namja itu tak pernah bereaksi, memang benar ini yg ke-3 kalinya Junho kabur dri kelas dan baru kali ini pula Chansung menegurnya secara langsung.
Dan si dominan menangkap jika si mungil ini tengah melamun. "Seingatku kau sendiri yg bersikeras untk menjadi dokter, jd jika memang semua praktek itu memberatkanmu aku akan menghubungi appa dan mommy agar mereka bisa menukar jurusan kuliahmu ke menejemen bisnis... "
Oh tidak, Junho terbelalak. "Tidak mungkin Channie, aku sudh melalui 1 semester bagaimana bisa berganti jurusan?... "
Tp Chansung menyeringai dgn bangga, "Tak ada yg tak mungkin jika status mu adalah menantu Hwang.. "
Sial, Junho benar2 tak tau harus menjawab apa, "Tapi------- "
"Ini yg terakhir kalinya jika kau ingin benego, karena jika aku mendapatkan laporan sekali lg tentang keahlianmu menghilang dri kelas maka besoknya kau akan duduk di kursi jurusan menejemen bisnis, mengerti?... "
Lebih pd kalimat pernyataan dari pd pertanyaan, seolah tak membutuhkan jawaban dan terdengar seperti ancaman yg disampaikan dgn sangat Indah karena Chansung mengucapkan itu sambil membawa tubuh Junho kembali masuk ke dalam pelukannya, mengusap punggungnya dgn hangat sambil memberi kecupan d pucuk kepalanya.
"Aku tak tau badan semungil ini punya kekuatan yg besar untk melompat dri pagar... ".
Chansung tertawa, dan ntah mengapa Junho jg ikut tertawa setelah diperingatkan dgn cara yg penuh kasih sayang.
…………………………………
……………………………
…………………
Mansion Hwang masih ramai seperti biasanya, hanya saja saat ini Nichkhun yg memilih untuk tidak tinggal disana karena ia sudh membeli apartemen didekat kantor untk memudahkan aksesnya menstabilkan perusahaan yg baru ai ririntis, dan juga pernikahannya dgn Uyong beberapa bulan yg lalu terlaksana jelas membuat lelaki keturunan Thailand itu harus memisahkan diri dari yg lain.
Dan sarapan pagi adalah hal yg rutin mereka lakukan.
"Kemana yg lain? Knp sepi?... " Tanya Junho pd Jung ahjumma ketika ia memasuki dapur.
"Yg lain sudh berangkat tuan muda... "
Junho menggeser kursi sambil mengambil helaian roti. "Benarkah? Knp sangat pagi?... "
"Pagi? ..."Tanya Bibi Jung heran sambil melirik jam yg menggantung d sudut ruang makan.
"Ini masih termasuk pagi untk mahasiswa jurusan panjat tebing, bi... "
Tiba2 sosok tampan lainnya muncul dri arah belakang dan menebak dri lirikan mata bibi Jung jelas saja dia heran jika jam 10 masih dikatakan pagi. Lalu ia hadir memberi jawaban.
Tp si tampan dlm balusan jas itu tak memperdulikan dan fokus pd sosok dihadapannya yg mengunyah roti dgn bibir yg mengerucut kesal.
Kening bibi Jung mengerut.
Mahasiswa jurusan panjat tebing? Knp itu terdengar aneh?'
"Cihh, jika kau mengatakan ini sudah siang itu artinya kau kesiangan, CEO macam apa----"
"Aku sudh memeriksa schedule hari ini dan tdk ada jadwal meeting atau breafing, so apa salahnya seoarang CEO datang siang?... "
Dan Junho tersedak rotinya sendiri, Chansung segera menyodorkan gelas yg ada dihadapannya sebelum menyentil dahi namja itu.
Bibi Jung menggaruk tengkuknya. 'Apa mereka sedang bertengkar? Knp lucu sekali?'
"Jackson sudh berangkat sejak td k
Comments