Chapter 7

LOVE ME LIKE YOU DO (SNSD VER.)

Setibanya di kediaman Bora, Tiffany cukup kagum melihat rumahnya yang terlihat rapih dan sederhana. Bahkan saat memasuki rumahnya dia mencium aroma bunga mawar yang menyejukan. Wangi itu berasal dari pewangi yang di pasang di meja dekat pintu masuk.

"Bersantailah dan anggap saja rumah sediri, aku akan menyiapkan semua kebutuhanmu."

"Yeah thanks." Bora pergi menuju kamarnya.

Selama berada di rumahnya, Bora memperlakukan Tiffany dengan spesial dari mulai menyiapkan makan malam, menyiapkan air hangat untuk mandinya dan meminjamkan baju tidurnya. Hal itu membuat Tiffany merasa tidak enak namun Bora menegaskan bahwa ia sangat senang dengan apa yang di lakukannya. Di sisi lain Tiffany juga merasa nyaman di perlakukan spesial oleh gadis yang belum lama di kenalnya itu. Selain itu Bora juga dengan senang hati membantu Tiffany mengerjakan tugasnya sembari diam-diam memandang wajah cantiknya.

Dia gadis pertama yang membuat hatiku berbunga-bunga. Aku suka senyuman matanya yang sangat manis. Kecantiknya juga menggoda imanku. Maafkan aku Yoona karena aku telah jatuh cinta dengan kekasihmu.

"Finally... Selesai juga."

"Sulit bukan?"

"Tidak karena ada dirimu. Thanks for everything."

"Hmm kau juga bisa mengandalkanku untuk memanfaatkan kepintaranku."

"Tidak harus begitu juga, aku malah jadi bodoh nantinya."

"Aku menawarkan diri dengan senang hati loh!"

"Terserah!"

"Boleh aku bertanya?"

"What is that?"

"Mengapa kau masih kesulitan membaca hangul? Aku perhatikan wajahmu juga seperti keturunan asing dan kau belum menceritakan siapa dirimu sebelumnya."

"Aku terlahir di Amerika dan sejak kecil aku tinggal di sana. Saat SMA aku baru pindah kemari dan belum bisa membaca hangul sepenuhnya. Aku juga mengambil kelas international saat itu."

"I see."

"Aku akan mengalihkan pembicaraan ini. Mengenai malam itu, aku sangat penasaran mengapa kau bisa tau? Apa seseorang memberitahumu? Jujur yang mengetahui hubunganku selama ini hanya Sooyoung."

"Sooyoung tau semuanya? Aku terkejut. Tidak juga, malah aku menyadari sendiri karena selama kita bergaul aku selalu memperhatikan kalian. Sikap kalian menunjukan bahwa kalian punya hubungan spesial dan saat melihatmu pergi setelah melihat Yoona dan Taeyeon bermesraan aku semakin menyadarinya. Entah bagaimana aku menjelaskannya lagi, pokoknya aku tau semuanya sekarang dan saat menyadari hal itu aku tidak percaya bahwa kau dan Yoona belok!"

"Hmm, dia tau sejak kami duduk di bangku SMA dan menyimpan rahasia kami sampai saat ini. Lalu setelah tau apa kau tidak mersa jijik berteman dengan kami?" Bora terkekeh.

"Untuk apa aku merasa jijik. Jujur aku gadis lurus namun belum lama ini aku berubah dan sama seperti kalian."

"Aku sudah tau itu."

"Kapan? Aku bahkan baru memberitahumu."

"Bertahun-tahun aku menjadi gadis lesbian dan aku bisa membedakan mana yang lurus dan tidak. Aku mulai menyadari itu sehari setelah kau menyerangku. Sikap dan tatapan matamu berbeda dari biasanya, aku bisa melihat kau menyukai perempuan."

"Tepat sekali!"

"Lalu apa yang membuatmu mulai menyukai perempuan? Jangan bilang setelah tanganmu menyentuh paha mulusku?" Bora kembali terkekeh sembari menggaruk kepalanya mengingat masa lalunya yang buruk.

"Sentuhan itu aku melakukannya karena refleks bodoh! Begini, aku sering di sakiti pacarku dan jumlahnya tidak terhitung. Sehari sebelum kau datang aku kembali di sakiti pria yang sangat aku cintai sampai aku kapok dan membenci kaum laki-laki. Saat itu juga aku memutuskan untuk menyukai perempuan saja. Hubungan terlarang kadang terdengar indah di banding hubungan normal, kesetian mereka lebih dari orang normal. Tapi itu tergantung orangnya juga."

"Aku mengerti dengan perasaanmu."

"Kau tidak bertanya siapa perempuan yang aku sukai sekarang?"

"No, aku takut mendengarnya."

"Takut jika perempuan yang aku sukai adalah dirimu?"

"Aku akan lari sekarang juga!"

"Hahahaha aku hanya bercanda." Tiffany mendesah lega kemudian ia bangkit dan membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur.

"Aku ngantuk!"

"Ini kan baru jam delapan malam, dasar payah!" Bora pun mengikutinya dengan berbaring di samping Tiffany.

"Aku akan membunuhmu jika kau macam-macam apalagi berniat memperkosaku saat aku tidur."

"Aku tidak semesum itu, jangan khawatir." Keduanya perlahan mulai memejamkan mata mereka.

***

 

Mentari pagi menyapa dunia dengan warna ke kuningan yang merona. Pancaran sinarnya beserta hembusan angin segar menembus ke celah jendela rumah dan menyapa pemilik rumahnya.

"Enghhh!" Silau matahari dan hembusan angin itu akhirnya membangunkan Taeyeon dari tidur nyenyaknya. Perlahan-lahan ia membuka matanya sembari terdiam sesaat untuk mengumpulkan nyawanya.

"Hoam!" Dia kemudian berbalik menatap wajah cantik gadis yang masih teridur pulas di sampingnya. Senyuman kecil pun muncul di wajahnya. Tangannya bergerak mengusap pipinya dengan hati-hati sembari terus memandang wajahnya.

Yoona kau sangat cantik, aku akui itu. Kita berdua terlahir sebagai perempuan. Andai waktu bisa perputar kembali, jika aku terlahir sebagai perempuan maka kau tidak boleh terlahir di dunia ini. Andai aku terlahir sebagai seorang pria maka kau boleh terlahir di dunia ini dan menjadi pendamping hidupku untuk selamanya. Tapi takdir sudah berkata lain, sekarang di dunia ini kita terlahir dan hidup sebagai seorang perempuan. Tch, cukup aneh aku mengatakan hal ini. Aku merasa ingin terlahir kembali sebagai seorang pria, apalagi setelah Tiffany datang di kehidupan kita. Aku takut kehilanganmu dan aku sangat ingin kau menjauh darinya.

Kali ini tangannya mengelus pangkal kepalanya.

Lama kau menjauh dariku, rasanya cukup aneh kau berada di sini. Tapi aku sangat senang kau bersamaku saat ini.

Tidark sadar matanya terkunci untuk terus melihat ke satu titik yaitu wajah Yoona tanpa rasa ingin berpaling dari tatapannya. Tapi tidak lama kemudian Yoona menggeliat lalu bergeser lebih dekat dengannya hingga bibir mereka hampir bersentuhan.

Dek dek dek dek dek!

Hati Taeyeon mendadak berdebar teringat dengan ciuman yang di berikan Yoona semalam. Wajahnya juga mendadak terasa panas setelah melihat bibir merah Yoona yang terlihat menggiurkan itu. Buru-buru ia berpaling dari tatapannya dengan bangkit dan berlari menuju kamar mandi.

"Whats wrong with me?" Taeyeon memandang dirinya di depan cermin sembari menepuk-nepuk wajahnya yang memerah.

"Pasti ada yang salah denganku. Mengapa hatiku mendadak berdebar?"

Karena kau mulai mencintainya Taeyeon.

"Hoi no no no! Aku tidak mungkin menyukai perempuan, sampai kapan pun aku hanya menyukai laki-laki." Dia bergidik ngeri dengan ucapan batinnya sendiri sembari menyentuh bibirnya.

"Dia telah mencuri ciuman pertamaku. Rasanya aneh, tapi mengapa aku merasa... Hih no way! Tenang Taeyeon kau itu gadis normal ya aku memang normal huh." Akhirnya ia mencoba tenang dengan membasuh wajahnya kemudian keluar dari kamar mandinya.

"KYAAA!!!" Dia berteriak karena Yoona tiba-tiba muncul di depan pintu.

"Kenapa kau?"

"T-tidak apa-apa. Aku terkejut kau muncul dengan tiba-tiba."

"Kau pikir aku hantu, minggir!" Yoona menerobos masuk dan mulai membersihkan dirinya.

"A-aku akan menyiapkan sarapan untukmu."

"Hmm."

Piuh! Bahkan aku terkejut saat melihatnya, aneh.

Taeyeon kemudian pergi menuju dapur dan memasak makanan kesukaan Yoona.

Setelah semuanya siap Taeyeon menyimpan sarapan paginya di atas meja lalu mengambil dua gelas kemudian menuangkan susu putih secukupnya. Tidak jauh darinya Yoona muncul dengan mencium aroma yang membuat perutnya lapar.

"Wanginya enak!"

"Hmm kemarilah, aku memasak makanan kesukaanmu."

"Wah!" Yoona berlari ke meja makan lalu duduk dan langsung melahap sarapannya.

"Tch, makan itu yang sabar."

"Berisik! Ini sangat enak dan sudah lama aku tidak memakan masakanmu." Taeyeon hanya tersenyum dan mulai melahap sarapannya.

Selama melahap sarapannya mata Taeyeon tidak bisa diam untuk terus melihat Yoona yang sibuk melahap sarapannya. Tidak sadar juga matanya fokus melihat bibirnya yang mengkilap karena minyak. Dia juga menelan ludahnya ketika Yoona menjilat bibirnya dengan cara yang seksi.

Ahhh menggoda sekali rasanya! 

Taeyeon juga menjilat bibirnya membayangkan bagaimana rasa bibir Yoona jika ia melumatnya sampai akhirnya ia sadar dengan apa yang di pikirkannya.

Barusan itu...

Dengan cepat Taeyeon berlari meninggalkan Yoona menuju kamarnya dan kembali memandang wajahnya di depan cermin.

"OH MY GOD, WHATS WRONG WITH ME?" Seperti halnya tadi, wajahnya kembali memerah dan hatinya kembali berdebar.

"Aneh, semalam itu setelah dia menciumku aku baik-baik saja tanpa merasakan perasaan seperti ini. Tapi sekarang mengapa jadi begini? Sekuat itu kah efek ciuman semalam hingga membuat aku seperti ini? Oh tidak!" Taeyeon menggeleng-geleng kepalanya sembari mondar mandir dan kembali menatap dirinya di cermin.

"Huh kau harus ingat Taeyeon, kau tidak suka perempuan dan mungkin karena ini ciuman pertamamu sehingga kau merasa seperti ini. Hanya kembali ke meja makan dan bersikap seperti biasanya, kau tidak harus memikirkan hal aneh seperti tadi." Dia menarik napasnya sejenak kemudian kembali ke dapur. Sesampainya di sana, ia mengerutkan keningnya melihat piringnya yang sudah bersih.

"Sarapanku mana?"

"Sudah masuk ke dalam perutku."

"Tch, dasar shikshin!"

"Salahmu meninggalkan makanan enak di depanku."

"Yayaya!" Akhirnya Taeyeon hanya meminum susu.

"Tadi itu aku lihat kau bersikap aneh dan aku tau kau menatap bibirku saat aku makan. Jangan-jangan karena ciuman semalam kau jadi ketagihan dan menginginkannya lagi?"

"Uhuk!" Taeyeon sedikit menyemburkan susu yang di minumnya. Beruntung itu tidak mengenai Yoona yang cengingisan sekarang.

"Fakta mengatakan jika seseorang melontarkan pertanyaan dan orang yang di tanya itu batuk, berarti pertanyaan yang di tanyakan itu benar!"

"Tidak ada istilah seperti itu. Siapa juga yang menginginkannya, aku malah mual mengingatnya huek!"

"You lying! Jika kau menginginkannya katakan saja tidak usah sungkan. Kau bebas menciumku kapan pun kau mau hahaha!"

"Ya ampun gadis dewasa ini... Jalan pikiranmu menjadi sesat pasti karena si Patini."

"Ini tidak ada hubungannya dengan Tiffany. Aku bisa menciummu sekarang juga, kau mau?" Taeyeon melebarkan matanya.

"J-jangan konyol! Aku akan memasukan piring ini ke dalam mulutmu jika kau melakukannya lagi."

"Hahahaha aku tidak takut." Yoona mencoba menggodanya dengan bangkit menghampirinya.

"JANGAN MENDEKAT, HUSH!!!"

"Kim-Tae-yeon!" Yoona mendekatinya dengan melompat-lompat seperti vampir sembari memanyunkan bibirnya.

"YOONA ITU TIDAK LUCU HIH!" Taeyeon pun akhirnya bangkit lalu mengambil sapu dan menodongnya.

"Get away from me!"

"HAHAHAHAHA SO CUTE!" Yoona kembali duduk di tempatnya.

"Jangan di ambil serius begitu, aku hanya bercanda."

"I hate you!"

"I love you!"

"GRRRRRRR!!!"

"Kekekek! Oh ya Taeng, kau kuliah masuk jam berapa hari ini?"

"Jadwalku kosong hari ini, tapi jam dua siang aku akan datang ke tempat nongkrong. Awas sampai kau menceritakan kejadian ini kepada teman-teman, mati kau di tanganku."

"Hahahaha dasar penakut!" Yoona melihat ke luar jendela sejenak lalu teringat dengan kekasihnya.

Astaga my babe Fany! Aku lupa dia dengan Bora semalaman.

Hati yang tadinya happy kini berubah menjadi geram.

"Umh karena aku masuk pagi aku akan pulang sekarang."

"Aku akan mengantarmu pulang."

"Tidak perlu, aku ada urusan. Terimakasih atas sarapannya, aku pamit pulang."

"Hmm, aku antar sampai depan." Keduanya berjalan ke luar rumah.

"Hati-hati di jalan."

"Hmm." Taeyeon menatap Yoona yang berjalan pergi hingga semakin jauh tubuhnya semakin tidak terlihat.

"Haaah... Bahkan saat dia pergi aku merasa sangat kecewa."

Bruk!

Taeyeon menutup pintu rumahnya.

 

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
taena90 #1
Chapter 15: I love this story, udah ending aja :D tapi saya seneng endingnya yoontae ❤ tetep berkarya ya thor, awalnya saya cuma silent reader, tapi setelah baca ff2mu saya ga bakal jadi silent reader lagi :)
deer_yoongie_
#2
Chapter 15: yeahhhh.... yoontae happy ending is the best story ever! Thank you author-nim for make such a beautiful story :) saya tunggu cerita yoontae selanjutnya dan aku pastikan akan menjadi pembaca setia! hehehe once more, kamsahamnida :)
yy_101
#3
Chapter 14: Finally yoontae bed scene errr hot *_*
Yoongie02
#4
Chapter 14: DAMN SO HOOOTTT!!!!
Good job Taeyeon, jempol jg buat authornya >_<
deer_yoongie_
#5
Chapter 13: Semoga rencana taeyeon berhasil. Go go taengooa!!! Haha
taetae_sone
#6
Chapter 13: Update juga. Semoga rencana taeyeon untuk menperkosa yoona berjalan mulus *sambil nyengir mesum wkwkwk
Yoongie02
#7
Chapter 13: Ommo! Taeng mencoba memperkosa yoona? Ga sabar nunggu next chapternya >_<
Taengislove89
#8
Please write the English version of this!
taetae_sone
#9
Chapter 12: Ampe jatoh ke got, gemes bacanya... Taeyeon mulai agresif tapi kasian nasibnya sial mulu wkwkwk
yoonalovetaeng #10
Chapter 11: Ayo taeyeon hancurkan hubungan yoonfany :D saya suka fanfic2mu thor, tetep update fanficnya pake bahasa Indonesia ya :D