Chapter 10

LOVE ME LIKE YOU DO (SNSD VER.)

Menatap diri di depan cermin dengan tubuh yang di baluti handuk. Tiffany menggigit bibir bawahnya sembari menyentuh daerah sensitifnya karena hasrat seksualnya. Dia menghembuskan napas panjang dan tersenyum cabul merencanakan sesuatu yang akan di lakukannya saat ini.

"It's time!" Dia membuka pintu kamar mandinya dan berdiri ambang pintu sembari menatap Yoona yang sedang duduk manis di tepi ranjang. Senyuman manis pun muncul di wajahnya ketika melihat kekasihnya menatap tubuhnya dari atas hingga bawah dengan tatapan cabulnya.

"Kau terlihat seksi Fany!"

"Really? Aku rasa kita sudah dewasa untuk melakukannya." Tiffany memberi isyarat dengan jari telunjuknya agar ikut masuk ke dalam kamar mandi. Mengerti dengan maksudnya, Yoona menjilat bibirnya kemudian berlari menghampirinya dan menutup rapat pintu kamar mandinya.

Shower time!

Air hangat mengalir membasahi tubuh telanjang mereka. Keduanya saling membilas tubuh satu sama lain dari atas sampai ujung kaki dengan cara yang seksi. Tidak lupa setelahnya mereka membersihkan tubuhnya hingga bersih dari sabun mandi. Merasa sudah cukup tangan Yoona memutar keran airnya kemudian menatap wajah Tiffany dengan penuh hasrat.

"Kita mulai!" Yoona langsung mencium bibirnya dengan liar sembari mendorong tubuh Tiffany ke dinding. Tangannya bergerak menarik kedua tangan Tiffany ke atas kemudian ia menggigit bibir bawahnya dan mendorong lidahnya masuk. Pertempuran lidah pun terjadi hingga keduanya memecahkan ciuman karena kehabisan oksigen. Yoona melepas kedua tangannya kemudian ciumannya turun ke leher, berpindah ke dadanya dan menghisapnya secara bergantian dengan liar.

"Ahhh Y-yoong mphhh-ohhh!" Desahan seksi pun tidak dapat di hindari hingga Tiffany merasa tidak tahan untuk merasakan sensasi yang lebih nikmat lagi. Puas bermain dengan dadanya, ciuman Yoona kembali turun ke perutnya semakin turun ke bawah ia mengangkat salah satu kaki Tiffany ke atas bahunya.

" you! Ahhh ahhh mphhh-ahhh" Terjadilah sesuatu yang sangat panas di dalam sana.

***

 

PRANG!

Taeyeon yang baru saja masuk ke dalam kamarnya tidak sengaja menjatuhkan bingkai foto dari atas meja. Tidak terasa hatinya mendadak gelisah saat menatap wajah Yoona dari pecahan kaca di bingkai itu.

"Pirasat apa ini? Mengapa hatiku merasa gelisah memikirkannya?" Dia meraih bingkai itu kemudian teringat dengan apa yang di lakukan Yoona padanya.

"Aku benar-benar bingung apa yang terjadi dengannya? Aku jadi khawatir dan selamat tinggal itu, apa mungkin dia akan meninggalkanku?" Taeyeon menyentuh dadanya dengan cemas. Tanpa pikir panjang ia meraih ponselnya lalu segera menghubungi Yoona.

Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, cobalah beberapa saat lagi!

"Apa lagi ini kau semakin membuatku gelisah hih!" Berdecak kesal, Taeyeon melempar ponselnya dan memutuskan untuk cepat menemuinya besok.

 

10:00AM

Taeyeon mengetuk pintu rumah Yoona dengan rasa tidak sabarnya. Tidak menunggu lama, Yoona membukakan pintunya dan memasang wajah datarnya melihat siapa yang ada di hadapannya. Tanpa peduli ia langsung menutup pintunya tanpa sepatah kata pun.

"Hah?" Taeyeon yang kebingungan mencoba membuka pintunya namun Yoona baru saja menguncinya. Dia kembali mengetuk-ngetuk pintunya dengan berteriak namun Yoona enggan membukanya.

"Apa yang salah dengannya?" Taeyeon semakin bingung dan ia tidak menyerah untuk terus mengetuk pintunya dengan keras hingga membuat Yoona berdecak kesal dan kembali membuka pintunya.

"Kau ini kenapa? Dari kemarin kau bersikap aneh." Yoona tersenyum polos kemudian membalikan tubuh Taeyeon dan menendang pantatnya hingga ia jatuh tersungkur.

"Sakit!"

"Pergi dari rumahku sekarang juga, aku tidak mau tau." Yoona kembali masuk dengan membanting pintunya.

"WHATS WRONG WITH YOU YOONA? AKU BUTUH PENJELASAN APA YANG SEBENARNYA TERJADI PADAMU DAN MENGAPA KAU BERSIKAP SEPERTI INI PADAKU?"

"GO AWAAAAAAAAAY!!!" Taeyeon mendesah mendengar teriakannya. Dengan berat hati ia melangkahkan kakinya dari halaman rumah Yoona sembari menyentuh pantatnya yang terasa sakit.

Jigeum tteonandamyeon good, good, good, yeah... Manage dwil modeun geon great, great, yeah 

Dering ponsel menghentikan langkahnya kemudian mengangkatnya.

"Ne Minho?"

"Kau di mana? Aku berada di kampusmu sekarang."

"Aku di rumah temanku. Apa yang kau lakukan di sana?"

"Aku datang untuk mendaftarkan diri di kelas karyawan."

"Ah mianhae aku tidak bisa menemuimu di sana karena hari ini aku libur."

"Tidak apa-apa. Ya sudah aku tutup teleponnya ya, i love you!" Kalimat terakhir membuat rasa sakit di pantatnya menghilang kemudian ia menoleh ke belakang untuk melihat rumah Yoona sejenak.

"Aku sangat mengkhawatirkanmu Yoona. Entah apa yang terjadi denganmu aku tidak akan berhenti untuk meminta penjelasan darimu. Aku pamit pulang."

***

"Semua datamu dan sebagainya sudah lengkap. Nanti kami kabari kapan anda harus masuk."

"Ne, kamsahamnida." Minho berjabat tangan kemudian keluar dari ruang registrasi. Tepat saat di tikungan jalan ia tidak sengaja menabrak seorang gadis hingga buku-buku yang di genggamnya terjatuh ke lantai.

"M-mianhae, aku tidak sengaja."

"Tidak apa-apa." Gadis itu berjongkok untuk meraih buku-bukunya kemudian Minho ikut membantunya. Saat hendak mengambil tangan keduanya tidak sengaja saling bersentuhan karena mencoba mengambil buku yang sama. Mereka pun saling menatap satu sam lain.

P-pretty!

H-handsome!

Keduanya saling terpesona menatap dari mata ke mata dalam beberapa detik sampai keduanya tersadar dan menjauhkan tangan mereka.

"M-mianhae, biar aku saja yang merapihkannya." Minho merapihkan semua bukunya namun kemudian matanya tidak sengaja melihat dada gadis itu yang sedikit menonjol.

Woa melon yang cukup seksi!

Buru-buru ia memalingkan wajahnya dengan berdiri lalu menyerahkan semua buku itu.

"Sekali lagi aku minta maaf."

"Gwenchana, santai saja." Gadis itu kemudian mengkerutkan dahinya melihat wajah Minho yang terlihat tidak asing baginya. Saat itu juga Minho di buat gugup dengan tatapannya.

"Sepertinya wajahmu tidak asing bagiku."

"A-apa kita saling mengenal?"

"Aniyo, aku seperi pernah melihatmu di album foto kelas Taeyeon." Tawa kecil pun keluar dari mulut Minho.

"Kim Taeyeon? Jadi kau berteman dengannya?"

"Ne kami teman dekat. Jadi kau siapanya?" Ada sedikit jeda sebelum Minho menjawabnya.

"Itu kami... H-hanya teman dekat!"

"Owh. Apa kau kuliah di sini?"

"Hmm, aku baru saja mendaftarkan diri dan secepatnya aku akan masuk. Ngomong-ngomong, siapa namamu?"

"Kwon Yuri imnida."

"Choi Minho imnida. Maaf ya untuk barusan."

"Aku bilang santai saja ini hanya tabrakan kecil. Maaf aku harus masuk ke kelasku sekarang, sampai jumpa lagi!"

"Ne!" Minho menatap tubuh bagian belakangnya dari atas hingga bawah dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Wajah cantik, seksi, warna kulit juga hitam seksi. Ini gadis yang sempurna! Maafkan aku Kim Taeyeon." Akhirnya Minho juga meninggalkan tempat dengan hati yang berbunga-bunga.

 

Tepat saat Yuri memasuki kelasnya dari arah lain Tiffany tersenyum cerah sembari berlari mengejar Bora yang sibuk berjalan.

"Awch!" Tiffany baru saja menepuk kepalanya.

"Kabar gembira!"

"Gembira apanya?" Tiffany menarik tangannya kemudian membawanya duduk di tempat sepi.

"Bora, akhirnya Yoona benar-benar menjadi milikku seutuhnya." Kerutan muncul di kening Bora.

"Maksudmu?"

"Ekhem begini, mungkin kau belum tau bahwa selama ini Yoona mencintai dua orang sekaligus dan sekarang akhirnya dia hanya mencintaiku seorang. Betapa bahagianya hatiku saat ini, dia telah kembali menjadi Yoona yang dulu." Tidak sadar hati Bora merasa sakit mendengarnya.

"J-jadi dia sudah melepas Taeyeon ya?"

"Hah? You know that?"

"Yes, Yoona sendiri yang memberitahukku kemarin dan aku menasehatinya. Sepertinya dia mendengarkan nasehatku."

"Kau menasehatinya? Maka aku harus berterimakasih padamu." Tiffany memeluk tubuhnya dan sontak hal itu membuat Bora merasa gugup.

"Yoona akan marah jika melihatmu melakukan ini padaku."

"Jangan khawatir, semalam dia memberitahuku bahwa dia membebau untuk dekat dengan siapa saja. Dia tau aku hanya miliknya."

Aku juga menginginkanmu untuk menjadi milikku Tiffany.

Bora merasa sedih sampai akhirnya matanya tidak sengaja melihat tanda merah dari leher Tiffany.

"Apa ini?" Bora meraba-raba lehernya.

"This... Semalam aku b-bercinta dengannya hehehe."

DEK!

Hati Bora semakin sakit mendengarnya.

"B-bercinta?"

"Hmm dan wah rasanya sangat nikmat seperti surga dunia." Tidak mau terlarut dalam kesedihannya Bora memalingkan wajahnya sembari menyentuh dadanya.

"A-aku permisi."Dia pergi meninggalkan Tiffany dengan berjalan terburu-buru.

"Apa yang salah? Ada yang aneh dengan sikapnya." Tiffany juga meninggalkan lokasi untuk masuk ke kelasnya.

***

 

One day later~

Dengan menarik napas sembari bersembunyi di balik tembok pagar, Taeyeon mengintip pintu rumah Yoona seperti seorang mata-mata dengan serius. Menunggu sasarannya keluar dari rumahnya. Karena rasa penasaran dan belum mendapat penjelasan membuat ia harus melakukan hal ini. Dia berpikir apabila mengetuk pintu mungkin dia akan di usir lagi. Tidak butuh waktu lama Yoona akhirnya keluar dari rumahnya dan buru-buru Taeyeon bersembunyi kembali.

Semoga dia mau berbicara padaku sekarang.

Pintu gerbang pun terbuka dan akhirnya ia melihat Yoona dengan sumringah. Tidak membuang waktu ia keluar dari persembunyiannya kemudian berlari dan meraih tangannya.

"I got you."

"What?"

"Kita harus bicara dan aku sangat butuh penjelasan darimu." Dengan wajah datarnya Yoona menepis tangan Taeyeon lalu berjalan meninggalkannya.

"Chakkaman!" Taeyeon kembali meraih tangannya dan sekali lagi Yoona menepisnya.

"Yoona, apa salahku sehingga kau bersikap seperti ini padaku?"

"Kau ingin tau? Lihat apa itu!" Taeyeon berbalik ke arah yang di tunjukan dan kesempatan Yoona melarikan diri dengan berlari kencang.

"Mana?" Taeyeon kembali berbalik lalu terkejut melihat sasarannya sudah tidak ada di tempat.

"YOONA!!!" Percobaan pertama gagal.

Hari berikutnya, percobaan kedua Taeyeon menunggunya tidak jauh dari depan kelasnya dan melihanya keluar dari kelasnya. Hendak menghampirinya, Tiffany datang memeluknya kemudian keduanya pergi dengan bergandengan tangan.

"Tidak bisa di percaya!" Belum menyerah di jam istirahat Taeyeon menunggunya di lorong kampus yang biasa Yoona lewati sembari bersembunyi di balik tong sampah. Ketika mendengar derap langkah kaki ia mencondongkan tubuhnya dan menyeringhai melihat Yoona berjalan seorang diri.

Awas kau!

Target mendekat, buru-buru Taeyeon menangkapnya dengan menyeretnya masuk ke dalam ruangan kosong dan mendorong tubuh Yoona hingga punggungnya membentur tembok.

"Babe, please tell me what happen to you?" Mendesah, Yoona mencoba pergi namun Taeyeon menahannya dengan menyimpan kedua tangannya di samping lehernya.

"Let me go!"

"Sebelum aku mendapatkan penjelasan aku tidak akan membiarkanmu pergi lagi." Tidak peduli Yoona menepis kasar kedua tangan Taeyeon hingga tubuhnya kehilangan keseimbangan lalu wajahnya tersungkur dan mendarat di belahan dada Yoona.

GLUP!

Seketika Taeyeon menelan ludahnya menyadari wajahnya saat ini menempel di belahan dada Yoona sembari menciumnya.

"KYAAAAAAA!!!"

PLAK!

Yoona menampar keras wajah Taeyeon hingga tubuhnya tersungkur dan melarikan diri dengan wajahnya yang memerah.

"Sakitnya hohoho!" Masih belum mau menyerah, ia memutuskan untuk menemuinya setelah jam kuliah habis.

Seperti yang di rencanakan, ia berlari dengan terbirit-birit menuju kelas Yoona sebelum terlambat. Dari jauh Yoona melihatnya dengan melebarkan matanya. Buru-buru ia melarika diri sebelum Taeyeon menangkapnya.

"HOI CHAKKAMAN!" Taeyeon semakin berlari cepat.

"IM YOONA!"

"HIAAA... HELP ME!" Teriakan Yoona membuat semua orang berlarian keluar kelas dan menghalangi jalan Taeyeon.

"Haish, minggir kalian semua!" Terlepas dari kerumunan saat itu juga Taeyeon kehilangan jejak Yoona.

"AH SIAL!" Dengan frustasi ia mengacak-ngacak rambutnya.

Hari berikutnya, dengan gagah ia berjalan menuju rumah Yoona dan menemukannya tengah menjemur pakaian yang baru saja di cucinya. Tanpa permisi ia masuk dan menghampirinya dengan menyilangkan kedua tangannya.

"Kau belum menyerah rupanya." Yoona menghentikan aktifitasnya dan berbalik untuk menatap Taeyeon.

"Aku bukan tipe orang yang mudah menyerah jika berhubungan dengan hal penting. Apa kau mau bicara padaku sekarang?"

"NO!"

"Maka aku akan memaksamu untuk bicara!"

"Really?" Dengan tersenyum jahil Yoona meraih celana dalamnya dari ember kemudian melemparnya ke tangan Taeyeon.

"Ige mwoya?"

"KYAAA... ADA PENCURI CELANA DALAM DI RUMAHKU!"

"Y-yah Yoona!" Teriakan keras Yoona membuat Taeyeon melebarkan matanya sembari menoleh ke kanan kiri dengan panik melihat orang-orang mulai bermunculan.

"Ottoke? Aish aku kabur saja!" Tidak ingin di hajar masa ia menyerah dengan melarikan diri dengan terbirit-birit bahkan berkali-kali terjatuh dan menabrak tiang listrik. Sementara Yoona yang menyaksikannya tidak kuat menahan tawa kerasnya melihat betapa terlihat bodohnya Taeyeon saat ini.

"Di mana pencurinya?" Tanya salah satu tetangganya.

"Dia sudah melarikan diri. Mianhae membuat kalian panik, aku hanya menjebak temanku agar dia pergi dari rumahku." Menggangguk lega, mereka kembali ke dalam rumahnya.

"Entah yang ku lakukan ini berlebihan atau tidak, aku hanya ingin melupakanmu Taeng."

 

TBC

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
taena90 #1
Chapter 15: I love this story, udah ending aja :D tapi saya seneng endingnya yoontae ❤ tetep berkarya ya thor, awalnya saya cuma silent reader, tapi setelah baca ff2mu saya ga bakal jadi silent reader lagi :)
deer_yoongie_
#2
Chapter 15: yeahhhh.... yoontae happy ending is the best story ever! Thank you author-nim for make such a beautiful story :) saya tunggu cerita yoontae selanjutnya dan aku pastikan akan menjadi pembaca setia! hehehe once more, kamsahamnida :)
yy_101
#3
Chapter 14: Finally yoontae bed scene errr hot *_*
Yoongie02
#4
Chapter 14: DAMN SO HOOOTTT!!!!
Good job Taeyeon, jempol jg buat authornya >_<
deer_yoongie_
#5
Chapter 13: Semoga rencana taeyeon berhasil. Go go taengooa!!! Haha
taetae_sone
#6
Chapter 13: Update juga. Semoga rencana taeyeon untuk menperkosa yoona berjalan mulus *sambil nyengir mesum wkwkwk
Yoongie02
#7
Chapter 13: Ommo! Taeng mencoba memperkosa yoona? Ga sabar nunggu next chapternya >_<
Taengislove89
#8
Please write the English version of this!
taetae_sone
#9
Chapter 12: Ampe jatoh ke got, gemes bacanya... Taeyeon mulai agresif tapi kasian nasibnya sial mulu wkwkwk
yoonalovetaeng #10
Chapter 11: Ayo taeyeon hancurkan hubungan yoonfany :D saya suka fanfic2mu thor, tetep update fanficnya pake bahasa Indonesia ya :D