Final Chapter

LOVE ME LIKE YOU DO (SNSD VER.)

Sembari menunggu orang yang di cintainya keluar dari kamar mandi, Yoona berdiri di depan jendela kamarnya sembari menghirup udara segar dan melihat matahari yang hampir terbenar. Senyuman manisnya juga menghiasi wajah cantiknya. Dia tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya saat ini karena akhirnya dia mendapatkan cinta dari Taeyeon.

Tap tap tap!

Mendengar derap langkah kaki seseorang dia berbalik dengan senyuman yang tidak pudar dari wajahnya.

"Taeng!"

"Apa kau menungguku?"

"Hmm, kau lama sekali. Cium aku sekarang, chu!" Dengan senang hati Taeyeon menuruti kemauan kekasihnya dengan memberinya ciuman lembut. Mereka memecahkan ciuman kemudian saling memandang dengan dahi yang saling menempel.

"I love you so much Taeng!"

"Me too." Mereka kembali berciuman mesra namun singkat. Setelah itu Taeyeon membalikan tubuh Yoona menghadap jendela lalu dia memeluknya dengan mesra dari belakang.

"Taeng?"

"Hmm?"

"Aku masih tidak percaya, penantianku selama ini akhirnya terwujud juga. Akhirnya aku mendapatkan cintamu walau ini datang sangat terlambat. Aku bahagia kau mencintaiku sekarang." Taeyeon mempererat pelukannya sembari mengecup bahunya.

"Aku minta maaf karena mencitaimu dengan sangat terlambat. Tapi sekarang aku sudah menjadi milikmu, aku akan menjaga dan mencintaimu setulus hatiku. Aku juga tidak akan pernah melepaskanmu jika suatu saat nanti sesuatu menerpa hubungan kita. Aku akan mempertahankanmu dan melindungimu sebisaku." Yoona tidak bisa menyembunyikan senyuman kebahagiaannya.

"Aku juga tidak akan pernah melepaskanmu setelah sekian lama tersiksa karena menunggu balasan cinta darimu." Taeyeon hanya terkekeh kemudian dia teringat dengan Bora.

"Yoona, boleh aku bertanya sesuatu?"

"Apa itu?"

"Apa kau rela melepas Tiffany untuk teman kita, Bora? Dia sangat mencintainya dan mungkin sekarang dia sedang berusaha untuk mendapatkan hatinya. Jujur semua ini kami rencanakan demi mendapatkan kalian." Yoona menarik napasnya.

"Bora pernah mengatakan hal ini padaku. Cepat atau lambat aku harus memilih salah satu dari kalian. Selama ini aku belum pernah merasakan cinta darimu dan sekarang hatiku memilihmu Kim Taeyeon. Aku ingin merasakan cinta darimu dan sekarang aku sudah mendapatkannya. Aku tulus dengan keputusan ini. Aku mencintainya tapi aku tidak menyesal untuk melepasnya demi dirimu. For now aku hanya akan mencintaimu seorang." Taeyeon juga tidak bisa menyembunyikan senyuman kebahagiaannya.

"Gomawo!"

"Hmm nanti kita harus membicarakan hal ini padanya dengan baik-baik."

"Ne dan semoga saja Bora berhasil dengan rencananya sehingga tidak ada keributan nantinya."

"Aku harap begitu dan besok aku ingin membolos kuliah untuk menghabiskan waktu seharian denganmu."

"Berhari-hari pun aku siap asal bisa menghabiskan waktu berdua denganmu."

"Jika setiap hari aku bisa lecet nantinya." Taeyeon hanya terkekeh kemudian Yoona melupakan sesuatu. Dia melepas pelukan dari Taeyeon kemudian berbalik menghadapnya.

"Aku baru ingat, bagaimana dengan pria yang bernama Minho itu? Bukannya kalian menjalin hubungan?"

"Sebenarnya kami tidak menjalin hubungan. Kami hanya baru merencanakan karena dia menunggu aku lulus. Saat hatiku mulai berubah dia bertemu dengan Yuri dan secepat itu dia menyukainya. Maka dari itu kami saling terbuka mengakui perasaan kami dan memutuskan untuk berteman baik saja. Kau tidak perlu khawatir soal ini sekarang, semuanya baik-baik saja." Yoona bernafas lega sekarang kemudian dia memperlihatkan tatapan cabulnya sembari menarik-narik handuk yang di kenakan Taeyeon.

"Apa sayang?"

"Kau bilang kau milikku sekarang, tapi secara fisik aku belum memilikimu seutuhnya jadi..."

"Jadi apa?" Yoona menyeringhai cabul.

"Aku ingin mencicipi tubuhmu dan kau akan menjadi milikku seutuhnya."

Glek!

Taeyeon menelan ludahnya sembari berjalan mundur dengan perlahan.

"T-tapi aku... A-aku belum siap dengan hal itu." Yoona cemberut.

"Setelah puas memperkosaku sekarang kau menolak keinginanku hah? Kau benar-benar licik!"

"Hehehe i'm sorry, aku benar-benar belum siap."

"I don't care." Yoona semakin menatapnya dengan senyuman cabul dan hal itu membuat Taeyeon merasa takut dengan semakin melangkah mundur.

"Kau tau aku tidak bisa tinggal diam Kim Taeyeon. Mau tidak mau kau harus membayar perbuatanmu." Yoona semakin mendekatinya.

"J-jebal, jangan sekarang Yoona aku benar-benar belum siap."

"Aku tidak mau mendengar kalimat itu." Dengan kasar Yoona mendorongnya ke atas tempat tidur.

"A-andwae!" 

"Sekarang gilaranku sayang, bersiaplah!" Yoona merayap ke atas tubuhnya kemudian menarik tali handuknya.

"Yoona jebal, jangan ahhh... B-berhenti ohhh... S-sekarang ahhhhhhh!"

***

 

08:00PM

 

Beberapa jam lalu setelah sibuk bertempur di atas tempat tidur, pasangan Bora dan Tiffany kini sibuk dengan aktifitas masing-masing. Setelah menghabiskan makan malam Tiffany pergi membersihkan dirinya sementara Bora sibuk menonton televisi. Teringat dengan sahabatnya dia meraih ponselnya karena penasaran dengan kabarnya saat ini.

"Aku penasaran apa dia berhasil?" Bora mematikan televisinya kemudian menghubunginya.

"Hoi Bora!"

"Yah Taeyeon, kau berhasil dengan rencanamu?"

"Menurutmu? Hayo tebak hahaha!"

"Ku dengar dari nada suaramu aku rasa berhasil, benar?"

"Hahahaha ya aku berhasil dan sekarang Yoona ada di pangkuanku."

"Jinja? Congratulations!" Telinganya kemudian mendengar Yoona merebut ponselnya dari tangan Taeyeon.

"Bora ini aku Yoona. Barusan aku sudah mendengar semua ceritanya dari Taeyeon. Apa yang kau lakukan dengan Tiffany? Apa kau berhasil mendapatkan hatinya?"

"Sebelum menjawab apa kau rela melepasnya untukku? Bukan kah kau sangat mencintainya?"

"Aku sudah punya Taeyeon. Silahkan ambil dia sesukamu, aku melepasnya sekarang. Jadi bagaimana?"

"Woah sulit di percaya! Aku mendapatkan hatinya dan dia milikku sekarang."

"Jeongmal? Semudah itu kau mendapatkan hatinya? Kau tau dia itu sangat mencintaiku dan bagaimana bisa kau mendapatkan hatinya dengan mudah?" Bora terkekeh.

"Tidak ada yang tidak mungkin hati seseorang bisa berubah dengan cepat, apalagi dia mencitai orang yang menduakan hatinya."

"Kau menyindirku?"

"Hahaha tepat! Dan mungkin karena aku lebih mempesona darimu sehingga dia tergoda denganku dan menerima cintaku dengan mudahnya hahaha!"

"Huek! Lalu bagaimana dengan keadaannya sekarang?"

"Dia baik-baik saja dan sekarang dia sedang membersihkan dirinya. Sebelum aku menutup telephone apa kau serius melepasnya sekarang?"

"Aku bilang ambil saja, aku melepasnya untukmu dan tolong jaga dan sayangi dia dengan sepenuh hatimu. Aku percayakan orang yang pernah aku cintai padamu."

"Tanpa kau suruh aku akan melakukannya dengan caraku sendiri dan tidak akan membiarkan hatinya terluka seperti yang kau lakukan padanya."

"Grrr, i hate you!" Bora hanya tertawa kemudian menutup telephonnya. Dari belakangnya setelah menganti pakaian Tiffany berjalan mendekatinya kemudian memeluk lehernya dari belakang.

"Kau sudah selesai babe?"

"Hmm." Tiffany mengecup pipi kekasihnya dengan manis.

"Fany-ah tadi aku berbicara dengan Yoona dan mulai sekarang dia melepasmu untukku. Dia juga sudah meresmikan hubungannya dengan Taeyeon. Apa kau marah dan keberatan?" Tiffany sedikit mendesah kemudian berpindah posisi dengan menidurkan kepalanya di pangkuan Bora. Dengan lembutnya Bora menyambutnya dengan membelai pangkal kepalanya.

"Sejujurnya hatiku merasa sakit Bora, tapi aku teringat dengan ucapanmu. Terus mencintai orang yang meduakan hatinya tidak akan membuat hidupku tenang dan alangkah lebih baiknya aku melepasnya. Dia sudah lama menjalin kasih denganku dan dia belum pernah merasakan cinta dari Taeyeon. Aku sudah menebak dia pasti akan memilih Taeyeon karena belum pernah merasakan cintanya. Sekarang aku memiliki cinta yang baru dan itu adalah dirimu. Aku mulai mencitaimu Bora dan aku akan melupakan cinta lamaku dengan perlahan."

"Aku sangat senang mendengarnya. Tapi aku akan membuatmu melupakannya dalam waktu sekejap, lihat saja nanti." Tiffany hanya tersenyum kemudian membalikan posisinya dengan menatap wajah Bora dari bawah.

"Hanya dengan melihat wajahmu dan senyumanmu setiap hari bisa saja akan melupakannya dengan sekejap."

"Jinja?" Tiffany mengangguk.

"Aku baru sadar kau sangat manis dan cantik. Kau juga memiliki senyuman mata sama sepertiku dan aku suka melihatnya. Aku percaya kau mampu membuatku melupakannya dengan sekejap." Tidak sadar Bora merasa tersipu sekarang.

"Aku rasa wajahku memerah sekarang piuh!"

"Hehehe memang, sudah terlihat seperti tomat malahan." Bora menyentil dahinya.

"Fany?"

"What?"

"May i kiss you?" Tiffany bangkit dari posisinya kemudian duduk di pangkuan Bora dengan melilitkan kedua tangannya di lehernya.

"Lakukan sesukamu!" Bora memperlihatkan senyuman termanisnya kemudian keduanya mulai berciuman mesra.

***

 

Sehari setelah membolos kuliah, kini dua pasangan yang tengah di mabuk cinta masuk dan berjalan di sudut yang berbeda menuju tempat perkumpulan mereka. Taeyeon dan Yoona yang tiba terlebih dahulu memilih tempat duduk paling pojok kemudian tidak lama Bora dan Tiffany muncul dari hadapan mereka. Ada sedikit kecanggungan saat Yoona dan Tiffany saling berhadapan dengan menatap satu sama lain hingga Taeyeon mencoba membuyarkan kecanggungan ini.

"Ekhem! Yoona, Tiffany, kalian baik-baik saja kan?"

"Tentu saja." Tiffany pun memperlihatkan senyumannya.

"Syukurlah dan Tiffany, tanpa menjelaskannya kau pasti sudah mendengarnya dari Bora kan? Maaf jika aku melakukan ini padamu dan aku tidak ingin kita bermusuhan karena hal ini. Mulai dari sekarang aku ingin berteman baik denganmu."

"Hmm aku juga ingin kita baik-baik saja dan jangan khawatir, aku sudah membuang orang yang ada di hadapanku untukmu sekarang." Yoona sedikit melotot padanya.

"Semudah itu kau membuang orang yang sangat kau cintai ini? Aku tidak percaya itu hohoho!"

"Mencintai seorang playgirl sepertimu tidak akan membuatku bahagia jadi sudah seharusnya aku membuangmu. Aku juga sudah menghilangkan perasaanku padamu karena my babe Bora. Jadi jangan percaya diri aku masih mencintaimu, bleee!" Yoona menatapnya dengan tidak percaya.

"Aku tidak percaya kau mengatakan hal itu. Bora pelet apa yang kau gunakan hingga membuatnya cepat berubah?"

"Pelet yang sederhana, yaitu wajahku yang sangat manis seperti gula hahaha!"

"Huek!"

"Good morning!" Keempatnya menoleh ke samping dan mengerutkan kening melihat Yuri menggandeng tangan Minho. Ketika melihat kedipan mata dari Minho, Taeyeon dan Bora cepat mengerti dengan tersenyum idiot.

"Sepertinya Kwon Yuri dan Choi Minho kita telah melepas masa lajangnya Bora!" Bisik Taeyeon.

"Aku rasa begitu."

"Aku bisa mendengar bisikan kalian. Kami berkencan sekarang dan maksud kedatanganku ke sini aku ingin meminta maaf karena mungkin aku akan sibuk dengan my babe Minho." Taeyeon dan Bora membulatkan mulutnya.

"Daebak! Yah Minho, bagaimana bisa kau mendapatkan Yuri dengan secepat itu?"

"Itu sebenarnya semalam dia mphhh!" Yuri menutup mulutnya.

"Kalian tidak perlu tau alasannya." Dengan iseng Minho menyingkirkan tangannya.

"Semalam dia menci-mph!" Yuri kembali menutup mulutnya.

"Andwae!" Bukannya menurutinya Minho malah kembali menyingkirkan tangannya dan menahannya.

"Semalam saat mengobrol di dalam mobil teman kalian tiba-tiba menciumku dan itu sangat bergairah woah... Betapa terkejutnya aku dan dia juga yang pertama menembakku!"

"CHOI MINHO!"

"HAHAHAHAHA!" Semuanya tidak kuat menahan tawa mereka melihat wajah Yuri yang memerah seperti tomat sekarang. Yoona kemudian menarik tangan Yuri untuk duduk di sampingnya dan menepuk-nepuk bahunya.

"Ya ampun Yuri-ah, aku tidak menyangka kau yang menyerang pria duluan hahahaha!"

"Aku sangat malu sekarang. Ini semua karenamu!" Yuri menunjuk Minho dengan melotot.

"Ini sudah resiko mengencani orang yang blak-blakan. Mianhae semuanya, aku harus membawa pergi Yuri dari kalian sekarang. Kaja babe!"

"Ne." Keduanya meninggalkan tempat sementara dari jauh Sooyoung melihat mereka dengan kerutan di keningnya.

"Siapa pria itu? Apa dia kekasih Yuri?" Rasa penasaran membuat dia cepat menghampiri teman-temannya.

"Yoona, siapa pria yang di gandeng Yuri itu?"

"Her boyfriend!"

"WHATS?"

"Mengapa kau terkejut?"

"Bagaimana aku tidak terkejut, selama ini aku tidak pernah melihatnya dekat dengan pria mana pun." Yoona hanya mengangkat bahu kemudian Sooyoung menyadari sesuatu dengan menatap mereka berempat yang tampak berbeda.

"Entah mengapa aku merasa ada yang aneh."

"Aku putus dengan Tiffany dan sekarang telah berubah menjadi YoonTae dan FanyBora!" Sooyoung melebarkan matanya.

"Kalian... Serius? Mengapa aku tidak tau apa pun mengenai ini?"

"Karena kau sibuk sendiri jadi kau tidak tau apa yang terjadi dengan sahabatmu ini. Kaja Bora, kita harus masuk sekarang." Tiffany meraih tangan Bora kemudian meninggalkan tiga orang yang masih duduk di tempat.

"Yoona, bagaimana ini bisa terjadi?"

"Ceritanya panjang aku malas menjelaskannya."

"Pelitnya dan kau Taeyeon, sekarang kau menyukai wanita begitu?"

"Ne dan aku sangat mencintai wanita ini." Taeyeon memeluk mesra tubuh Yoona dan spontan hal itu membuat Sooyoung sedih sekaligus cemburu.

"Di saat kalian semua saling menjalin cinta aku satu-satunya yang masih sendiri. Menyedihkan sekali hidupku ini hiks!"

"Sabar, cepat atau lambat cinta akan mendatangimu."

"Sudah lama aku cukup bersabar Yoona, tapi cinta itu tidak kunjung datang juga." Yoona dan Taeyeon hanya tertawa kecil kemudian Sooyoung pamit meninggalkan mereka. Kini hanya ada mereka berdua di sana dan diam-diam Taeyeon menengok ke setiap titik memastikan bahwa tidak ada orang lain di sekitar sana.

"Aman tidak ada orang!"

"Memangnya kenapa kalau tidak ada orang?" Seringhai muncul di wajah Taeyeon. Dia bergeser menghadap Yoona kemudian menatap bibirnya dengan bergaya manja.

"Chuuu!" Dengan senang hati Yoona menuruti kemauannya. Dia mencondongkan tubuhnya lalu memiringkan kepalanya dan mencium lembut bibir Taeyeon.

Jika ini sebuah film, yang kami alami saat ini adalah happy ending!

 

END

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
taena90 #1
Chapter 15: I love this story, udah ending aja :D tapi saya seneng endingnya yoontae ❤ tetep berkarya ya thor, awalnya saya cuma silent reader, tapi setelah baca ff2mu saya ga bakal jadi silent reader lagi :)
deer_yoongie_
#2
Chapter 15: yeahhhh.... yoontae happy ending is the best story ever! Thank you author-nim for make such a beautiful story :) saya tunggu cerita yoontae selanjutnya dan aku pastikan akan menjadi pembaca setia! hehehe once more, kamsahamnida :)
yy_101
#3
Chapter 14: Finally yoontae bed scene errr hot *_*
Yoongie02
#4
Chapter 14: DAMN SO HOOOTTT!!!!
Good job Taeyeon, jempol jg buat authornya >_<
deer_yoongie_
#5
Chapter 13: Semoga rencana taeyeon berhasil. Go go taengooa!!! Haha
taetae_sone
#6
Chapter 13: Update juga. Semoga rencana taeyeon untuk menperkosa yoona berjalan mulus *sambil nyengir mesum wkwkwk
Yoongie02
#7
Chapter 13: Ommo! Taeng mencoba memperkosa yoona? Ga sabar nunggu next chapternya >_<
Taengislove89
#8
Please write the English version of this!
taetae_sone
#9
Chapter 12: Ampe jatoh ke got, gemes bacanya... Taeyeon mulai agresif tapi kasian nasibnya sial mulu wkwkwk
yoonalovetaeng #10
Chapter 11: Ayo taeyeon hancurkan hubungan yoonfany :D saya suka fanfic2mu thor, tetep update fanficnya pake bahasa Indonesia ya :D