2 jam berlalu Kyuhyun mulai menampakkan batang hidungnya, Changmin yang melihat segera manarik tangan Kyuhyun ketempat yang lebih sepi. Kyuhyun yang terkejut hanya mengikuti sahabatnya itu.

"jelaskan padaku !" bentak Changmin.

"Ma-maksudmu apa Changmin?? tenanglah dulu" Kyuhyun berusaha menenangkan Changmin yang benar-benar terlihat emosi.

"Bagaimana aku bisa tenang jika sahabatku ini banyak menyembunyikan sesuaru dariku !!"

"Menyembunyikan apa mak...." Kyuhyun terdiam mulai mengerti maksud Changmin.

"jangan bilang kau akan menceraikan Siwon demi wanita itu"

DEG

.

.

.

"C-chwang..."

"Apa kau tidak pernah menganggapku sahabatmu Kyu?? kenapa kau tak mau lagi terbuka padaku??" keluh Changmin, wajahnya terlihat sendu karena bagaimanapun dia selalu terbuka dengan Kyuhyun namun Kyuhyun seperti menjauh darinya semenjak gadis itu menikah.

"Bukan begitu Chwang.. aku hanya tidak ingin masalah rumah tanggaku terdengar sampai luar, aku juga tidak ingin selalu membebanimu dengan semua masalahku"

"Terserah.. yang pasti aku kecewa padamu Kyu"

"Chwang dengarkan dulu penjelasanku" bujuk Kyuhyun.

"Mian.. aku sibuk !" dengan tegas Changmin meninggalkan Kyuhyun yang masih terpaku dibawah tangga itu. Meski ia tidak tega namun hatinya terlanjur marah karena sikap sahabatnya, tidak peduli jika Kyuhyun saat ini memanggilnya berulang kali Changmin hanya ingin menenangkan fikirannya.

"Hiks Chwang... jangan tinggalkan aku Hiks, hanya kau yang kupunya Chwang... apa kau akan seperti mereka juga?? meninggalkkanku?? Hiks"

.

.

.

"Oppa..."

"Hmm??"

"Kapan kau akan bicara pada Kyuhyun??"

"Bummie...."

CKLEK

"Aku pulang" Kyuhyun terdiam saat melihat Siwon dan Kibum yang sedang berpelukan di sofa.

"Ahh Eonni.. kau sudah pulang" jawab Kibum namun masih mempertahankan posisinya pada tubuh Siwon.

"Bummie bisa kau lepaskan?? aku akan berbicara pada Kyuhyun"

"Andwae ! Baby ingin sama Daddy" manjanya pada Siwon.

Kyuhyun tersenyum saat mendengar Kibum mengucapkan kata-kata itu. "Gwenchana Wonnie, kita bisa bicara disini. Lagi pula ada yang perlu kita sampaikan juga pada Kibummie" Kyuhyun mendudukan dirinya disofa single dekat dengan SiBum.

"Kibummie... bagaimana keadaanmu?? Apa kau tidak merasa sakit?? setahuku kehamilan awal itu sangat menguras tenaga"

'Ckk.. kau mau pura-pura simpati terhadapku eoh?? Dasar jalang ! aku tau kau hanya ingin mendapat perhatian Siwon Oppa' batin Kibum

"sebenarnya Baby ingin terus bersama Daddy nya eonni. Tapi Syukurlah karena Oppa mau menyempatkan waktunya untukku dan Baby hari ini"

Kyuhyun kembali tersenyum dan tangannya mengelus perut Kibum perlahan. Gadis itu tersenyum melihat perut yang masih rata milik wanita didepannya ini membuat Siwon dan Kibum terheran.

"Heyy Baby.. jangan nakal ne. Kasihan Kibum eomma, Daddy pasti akan selalu menemanimu Mommy Kyu janji. Jadi baik-baik disana ne" ujar Kyuhyun tulus. Meski hatinya selalu merasa sakit saat melihat Siwon dan Kibum namun lain lagi saat dia berhadapan dengan bayi yang masih berada dalam kandungan Kibum. Seperti ada dorongan untuknya menjaga ibu dan calon bayi itu. Kyuhyun benar-benar ingin melihat bayi itu terlahir kedunia dengan sehat. Mungkin inilah yang disebut dengan naluri seorang ibu, meski bukan Kyuhyun yang mengandung bayi itu namun Kyuhyun merasa bahwa bayi itu ingin selalu bersamanya.

Siwon tersenyum melihat apa yang istrinya lakukan, hatinya menghangat mendengar semua perkataan tulus dari istrinya itu. Tangan besarnya ikut mengelus-elus perut Kibum dan ditumpukkan diatas tangan Kyuhyun. "Ne Baby.. Daddy akan ada disisi Baby, jadi jangan buat Eomma sakit ne" Kyuhyun dan Siwon saling berpandangan dan melempar senyum, tentu saja hal itu membuat Kibum meradang.

'Okke kuakui aktingmu sangat bagus Kyu, lihat saja sampai kapan kau akan bertahan dengan Oppa.. aku akan merebut kembali apa yang seharusnya menjadi milikku'

"Eonni bukankah ada yang ingin kau bicarakan denganku??" Tanya Kibum berusaha menghentikan adegan romantis yang tentu membuatnya sangat muak.

"Ahh ne.. Kibummie, kau akan menikah dengan Siwon Oppa"

"Jeongmal???" Tanya Kibum tak percaya. Kyuhyun tersenyum dan mengelus surai Kibum lembut, sementara Siwon hanya memandang sendu istrinya.

"Tentu saja, kau ingin pernikahan seperti apa Bummie??"

"aku ingin pernikahan yang sangaaaat mewah. Lebih mewah dari pernikahan kalian berdua" ucapnya polos, Kyuhyun tersenyum getir mendengarnya.

"Baiklah, aku akan menyiapkannya untukmu Bummie, aku tidak ingin terjadi sesuatu dengan kehamilanmu jika kau terlalu lelah"

"Baiklah... tapi harus sesuai dengan intruksiku arrachi??"

"Bummie ! jaga sikapmu !" hardik Siwon yang sudah jengah dengan kelakuan kedua wanita diepannya ini.

"Waeyo Oppa?? bukankah wajar aku memintanya?? Eonni kan berniat membantuku. Apa Oppa tidak ingin menikah denganku?? tidak mencintaiku lagi??" Kibum memandang Siwon dengan mata berkaca-kaca.

"Gwenchana Wonnie, aku memang ingin membantunya" tulus Kyuhyun berusaha meredakan Siwon yang sudah emosi. Dengan kesal Siwon melangkahkan kakinya pergi meninggalkan mereka berdua, hatinya kembali kacau saat membahas tentang pernikahan mereka. Siwon mengambil coatnya dan melangkahkan kakinya menuju keluar.

"Oppa kau mau kemana??"

"Kerumah Appa ada yang harus kubicarakan"

BRAAAKKK

Siwon membanting pintu dengan keras membuat kedua wanita itu terperanjat. "Ckk untuk apa Oppa kerumah mereka" sinis Kibum.

"Bummie.. tidak baik berbicara seperti itu, mereka akan menjadi orang tuamu juga" nasihat Kyuhyun membuat Kibum memaksakan senyumnya.

'ya... mereka akan menjadi orang tuaku, bukan orang tuamu tentu saja'

"Ahh ya eonni.. kapan kalian akan bercerai??"

DEG

Kyuhyun terdiam, karena dia belum mengatakan jika Kibum akan menjadi madunya. "Bummie.. sebenarnya ............"

.

.

.

Siwon memarkirkan mobilnya dihalaman rumah milik sang ayah. Pria itu bergegas memasuki rumah mewahnya, disana ada sang ib