Kyuhyun merasakan panas menjalar kebagian pipinya, itu sangat sakit. Tapi tidak sebanding dengan sakit  dihatinya. Ia tahu kesalahannya tidak termaafkan, namun haruskah suaminya bermain kasar seperti ini?

“Kau puas? Kau puas melihat putramu sekarat karena kau lebih senang bertemu dengan bajingan itu?!” teriak Siwon. Kyuhyun bergetar dan semakin menundukan kepala.

“Ma-maakan aku Wonnie Hiks”

Siwon menghela nafas kasar, lalu berjalan menuju sofa di sudut ruangan. Kepalanya menengadah dan tangannya memijat kening yang terasa sakit. “Pulanglah, biar aku yang menjaga Minho”

“A-Andwae ! aku akan tetap disini, Hiks kumohon Wonnie”

“Tidak, aku tidak ingin melihatmu. Pergi! sebelum aku yang menyeretmu” masih enggan melihat Kyuhyun.

“Hiks… aku tahu aku sangat berdosa, tapi.. ijinkan aku melihat Minho” Kyuhyun tidak bisa menghentikan air matanya yang terus mengalir, ia mendekati ranjang dimana Minho tengah tertidur dengan lelap dengan Kibum disisinya.

“Hiks, maaf … maafkan Mommy sayang. Mommy tidak bermaksud meninggalkanmu sayang. Hiks maaf” bibirnya terus gemetar bahkan ketika mencium dahi anak semata wayangnya.

“Aku…. Aku pergi” melihat Kibum yang tak mengucapkan sepatah katapun sedari tadi. Jujur saja wanita itu senang karena Siwon tengah membenci Kyuhyun saat ini, tapi jauh dilubuk hatinya ia juga merasa sangat bersalah.

Kyuhyun menoleh berharap Siwon memberikan kesempatan padanya untuk berada disini, atau setidaknya dia berharap Siwon mengucapkan selamat malam. Tapi lelaki itu terlalu sibuk dengan dunianya atau mungkin hanya alasan untuk tidak melihat Kyuhyun.

BLAM

Pintu tertutup kemudian, Kyuhyun merosot dibaliknya dengan uraian air mata. Siwon bahkan tidak mengkhawatirkan dirinya yang tidak memakai apapun untuk memberi kehangatan pada tubuhnya.

Melangkah gontai menuju ruang tunggu dimana kursi disana berjejeran, Kyuhyun menaikan kakinya, menenggelamkan kepala diantaranya, berharap menutupi rasa dingin yang menusuk ke tulangya saat ini. Ia kembali menangis, sekarang Kyuhyun menyesal atas apa yang terjadi hari ini.

Wanita itu memutuskan untuk tidak kembali kerumahnya, selain ini tengah malam Kyuhyun juga khawatir pada anaknya. Matanya tidak bisa terpejam bahkan disaat waktu sudah menunjukkan pukul 03:00 pagi.

Sesekali ia melihat pintu dimana Minho dirawat. Berharap suaminya akan keluar untuk sekedar membeli kopi agar ia bisa masuk. Tapi sayangnya Siwon tidak pernah melangkahkan kakinya dari ruangan Minho.

Siwon mungkin akan sangat marah jika melihatnya masih berkeliaran disini, tapi Kyuhyun tidak bisa menahannya lagi, ia sangat ingin melihat putranya. Ia segera bangkit dan melihat pada jendela pintu Siwon dan madunya tengah tertidur di sofa dengan saling berpelukan.

Ia kembali keruang tunggu dan menuju tempat perawat berada lalu meminta selimut pada mereka. Setelah mendapatkannya Kyuhyun kembali masuk keruangan Minho. Mendekati suami dan madunya yang terlihat nyenyak, ia tersenyum getir.. sedikit merasa cemburu dengan kemesraan mereka.

Bagaimanapun Kyuhyun adalah wanita yang juga mempunyai hati yang bisa terluka. Tapi daripada mengisi hatinya dengan kebencian ia memilih mendaratkan ciuman pada keduanya.. madu yang ia sayangi, dan juga suami yang sangat ia cintai.

Kyuhyun membeberkan selimut untuk menutupi keduanya. Sekali lagi memandang wajah lelah suaminya yang terlihat begitu jelas. Ia kembali menangis dan mengalihkan pandangannya pada balita yang kini menatapnya dengan kekehan manja.

“Hey sayang, kau terbangun karena Mommy mengganggumu ya?” ucapnya mengelus kepala sang putra dengan lembut.

“Mom.. my.. anga..n peg…gi” celotehnya kembali membuat Kyuhyun tersenyum. “No baby… Mommy disini, menemanimu”

“Mom..my here?” mata bulat Minho terlihat bersinar bahagia.

“Tentu saja sayang, kalaupun Minho tidak melihat Mommy, Mommy akan selalu berada disini” ujarnya menunjuk pada bagian dada balita itu.

“dicin..ih??” tangan mungil Minho bergerak menuju dadanya sendiri.

“Ya sayang… jadi saat Minho merindukan Mommy, Minho hanya perlu menutup mata dan Mommy akan datang”

Minho kembali mengerjap tak mengerti tapi ia tertawa kemudian, Kyuhyun bahagia melihat putranya baik-baik saja saat ini, meski ia berulang kali menoleh kearah Siwon takut jika pria itu terbangun.

“Mom.. cry?” tangan mungilnya tersalur untuk menghapus air mata ibunya..”jang..an nangic mom”

Setetes air mata mengalir kembali dari matanya, Kyuhyun meraih tangan Minho dan menciumnya “Tidak sayang, mommy hanya terlalu senang Minho bangun. Minho mau kan memaafkan Mommy?”  

“Unngh” Minho menganggukan kepala dengan semangat dan memeluk Kyuhyun erat. “Mom.. I micc you”

“I Miss you too Baby, tidurlah” Kyuhyun sedikit member senandung agar Minho kembali tertidur. Dan benar saja tak lama anak itu terlelap dipangkuannya.

Perlahan Kyuhyun kembali menidurkan putranya diranjang. Lalu mengalihkan pandangannya pada suami juga madunya. Melihat pagi mulai menjemput ia bergegas pergi dari sana sebelum mereka terbangun. Kyuhyun hanya tidak ingin suasana kembali panas, jadi ia memutuskan untuk pulang dan menyiapkan segala keperluan Siwon.

Kyuhyun hanya tidak menyadari setelah pintu tertutup sepasang mata terbuka, ia mendengar semuanya.. melihat semuanya. Siwon sadar ia sudah terlalu kejam pada istrinya, kemarin saat ia hendak membeli kopi Siwon melihat istrinya meringkuk diruang tunggu.

Sebenarnya ia tidak tega melihat Kyuhyun seperti itu, hatinya ikut sakit merasakan penderitaan yang ia berikan pada Kyuhyun. Tapi mengingat bagaimana kejadian kemarin malam membuat darahnya kembali mendidih dan memilih untuk mengabaikan istrinya.

“Maaf Kyu… mungkin kali ini akan sulit untukku memaafkanmu. Kau tahu? mungkin aku tidak akan semarah ini jika kau tidak meninggalkan Minho dengan keadaan seperti itu”

.

.

.

.

Sudah beberapa hari sejak Minho dirawat Kyuhyun tidak diijinkan untuk menemui putranya. Siwon masih marah, dan Kibum masih mendiamkannya. Setiap pergi kerumah sakit Kyuhyun akan melihat putranya dibalik pintu, dan saat malam sudah larut ia akan menyelinap masuk keruangan Minho untuk sekedar mencium putra manisnya.

Siwon bersikap dingin meski ia tahu semua apa yang dilakukan Kyuhyun, terlebih ia menjadi sedikit egois kali ini dengan membiarkan Kibum melakukan apapun yang wanita itu inginkan untuk menjauhkan Kyuhyun dari Minho.

Ia hampir saja memaafkannya jika tidak melihat Kyuhyun datang kerumah sakit dengan ditemani Seunghyun. Sejak saat itu Siwon bertekad memberi istrinya pelajaran, Siwon terluka.. sama terlukanya dengan Kyuhyun ketika meliht istrinya bersama dengan pria itu.

Dan sekarang Siwon membiarkan apapun yang ingin dilakukan Kyuhyun, ia berusaha untuk tidak peduli lagi.

Hari ini adalah hari kepulangan Minho kerumah, Kyuhyun begitu semangat sehingga ia menyiapkan pesta kecil untuk menyambutnya.

Hanya ia yang tidak diperbolehkan menjemput oleh Kibum, Leeteuk menelponnya untuk menunggu dirumah. Sekali lagi ia merasa sangat kecewa.

Aku bergerak dengan gelisah

Terlihat baik saat makan dan minum

Juga tertawa saat aku melihat tayangan drama

Tapi menangis disaat yang sama

aku menangis… menangis saat kau meninggalkanku

aku menangis tanpa seorangpun yang tahu

jangan… jangan lupakan aku

kumohon jangan lupakan aku..

aku mencintaimu, sangat mencintaimu

Tuhan…

Jika aku begitu pendosa, maka hukumlah aku sesukamu

Jika aku begitu buruk, maka bencilah aku semaumu

Ujianmu sungguh ingin membuatku menyerah

Tapi tidak… aku tidak akan berhenti menuju akhir dari perjalanan yang kau berikan

.

.

.

Kyuhyun membuka pintu dan tersenyum lebar, Minho sudah kembali kerumah dan dengan cepat menghampirinya, meski balita itu berjalan dengan sedikit terseok tak membuatnya berhenti untuk menggapai ibu yang ia cintai.

“Baby…!!” Kyuhyun menerjang bayi mungilnya dan menciumi seluruh wajahnya, memeluk erat seolah seseorang akan memisahkannya.

“Mommy”

“Maaf mommy tidak menjemputmu sayang, kau rindu cake? mommy membuatnya untukmu” Minho mengangguk antusias.

“Kau mau memberinya cake disaat dokter bahkan menyarankan untuk memberinya sayuran dan mengurangi makanan manis?” Siwon berbicara dengan tegas membuat Kyuhyun terdiam.

“ckk.. kau memang tidak pernah tau apa-apa tentang anakku”

DEG

“Anakku?” batin Kyuhyun. Dia masih terdiam didepan pintu saat Siwon meraih Minho untuk masuk kedalam.

Leeteuk memeluk Kyuhyun dan menepuk punggungnya, wanita paruh baya itu merasakan bahunya sedikit basah. Ia tahu Kyuhyun tengah menangis sekarang.

“Hiks.. Hiks.. a-apa yang harus aku lakukan eomonim Hiks” isakannya semakin keras membuat Leeteuk merasa bersalah.

“Kau hanya harus kuat sayang, kau tahu Siwon sangat mencintaimu kan? Dia hanya butuh waktu Kyu”

Kyuhyun mengangguk dan menghapus air matanya, “Hmm.. aku akan berusaha meminta maaf dengan lebih baik eommonim”

“j