Chapter 19
Give Me Your Love
Wanita itu semakin mendekat saat Seunghyun malah mengabaikannya. Retinanya menangkap pigura baru dengan foto yang sama seperti sebelumnya- Kyuhyun – tangannya ingin menyentuh sebelum-
BRRAKK
"Aww" Seunghyun menarik tangannya dan melemparkaknnya kedinding. "Se-Seunghyun" Kibum terkejut dan merasakan sakit yang luar biasa saat sebuah tangan mencekik lehernya begitu kuat. "Uhuk, Se-ng uhuk le-lephass,"
Kibum meronta mencari pegangan atau apapun untuk menghentikan cekikan pria itu yang sudah membuat kakinya berjinjit. Tapi sayang dia tidak menemukan apapun.
"Dengarkan aku baik-baik jalang sialan! Jangan berani menyentuh Kyuhyun sedikitpun" desisnya. "Jika aku tahu jalang sepertimu menyakitinya, hanya ucapkan selamat tinggal pada karir ataupun suamimu,"
"Uhuk Uhuk," Kibum memegang lehernya yang terlihat memerah. Mengais oksigen sebanyak yang ia bisa saat pria gila itu melepaskannya. Kakinya gemetar bukan main hingga ia terjatuh begitu saja.
"Pergilah, dan ucapkan pada tuanmu bahwa aku membatalkan proyek ini. Kau fikir aku sudi bekerja sama dengan orang yang sudah membuat gadisku menangis? haha lucu sekali,"
"Kenapa? kenapa kau melakukan ini padaku Seunghyun!" teriaknya. Sungguh tidak terima dengan apa yang pria itu perbuat.
"Bertanyalah pada dirimu sendiri wanita sialan. Berhenti serakah jika tidak ingin dirimu hancur, PERGI ! jangan pernah menginjakkan kakimu lagi dikantorku," Kibum mengepalkan tangannya saat pria itu bahkan tidak ingin menatapnya, seolah dirinya adalah sampah.
"Karena wanita itu kau memperlakukanku seperti ini? ckk yang benar saja,"
"Apa aku perlu memanggil keamanan untuk menyeretmu?"
Akhirnya ia beranjak meninggalkan ruangan yang membuatnya begitu marah. Pupus sudah niat untuk memprovokasinya untuk merebut Kyuhyun dari Siwon. Ia sungguh tidak pernah menyangka jika lelaki gila seperti Seunghyun akan merelakan perasaanya demi melihat orang yang ia cintai bersama lelaki lain? Kibum terkekeh mengejek, Seunghyun sudah main-main dengannya.
"Jika aku hancur, maka akan kupastikan Kyuhyun juga hancur. Sshh"
.
.
.
.
"Ada apa Bummie?" Tanya Siwon menatap istrinya yang terlihat ingin berbicara dengannya.
"Aku ingin kita berpisah rumah dengan Kyuhyun Oppa," ujarnya. Siwon mengerutkan dahinya bingung.
"Apa maksudmu?"
"Bukankah tidak lama lagi Oppa akan menceraikannya?"
Siwon membuang nafasnya kasar. Benar-benar tak habis fikir kenapa Kibum masih saja membahas tentang perceraian itu.
"Tidak, aku tidak akan menceraikan Kyuhyun Bummie, kalian berdua adalah kehidupanku saat ini. Kumohon berhenti bersikap egois," tegas Siwon. Kibum mendelik kesal.
"Oppa berbohong padaku !"
"Sudahlah aku lelah, aku tidak ingin membahas apapun lagi tentang perpisahan. Kumohon, tidak bisakah kau membuka diri untuk Kyuhyun? dia bahkan sangat menyayangimu Bummie, bersikap tuluslah sepertinya hmm"
"........"
"Kau hanya terlalu cemburu, aku tahu itu. Tapi demi apapun rasa cintaku pada kalian sama besarnya, jangan ragukan itu,"
"Aku hanya takut Oppa, takut kau meninggalkanku, membuangku karna aku bahkan tidak ada dalam silsilah keluargamu. Bagaimana mungkin Oppa tidak memikirkan posisiku yang terasingkan?" lirihnya. Siwon merengkuh Kibum kedalam pelukannya.
"Hiks"
"Menangislah, setelah itu fikirkanlah hal-hal yang baik. Silsilah apapun itu tidak akan mempengaruhi hubungan kita, kau tetap Ibu dari anak-anakku sayang. Aku akan memberikan segalanya untuk kebahagiaan dan keutuhan keluarga kita, kau mengerti," Kibum mengangguk pelan membuat Siwon tersenyum.
Ini jauh lebih baik daripada harus melihat mereka bertengkar dan setelahnya perang dingin. Siwon sangat ingin melihat kedua istrinya akur dan saling menyayangi, meski ia sadar Kibumlah disini pihak yang sulit untuk menerima.
.
.
.
.
Siwon terlihat sumeringah dengan sebuket bunga mawar biru ditangannya. Ia akan mengajak Kyuhyun makan siang bersama hari ini.
To : BabyKyu
Baby.. aku sudah didepan kantormu ^^
From : BabyKyu
Oke
BIP
"Ckk.. jawabannya tidak manis sama sekali" gerutu Siwon.
BRUGH
"Hey Hey easily Baby," Siwon terkejut dengan kedatangan istrinya yang tiba-tiba masuk kedalam mobil dan memeluk erat dirinya.
"Hiks"
"baby? kau menangis?"
Yang lebih kecil hanya bungkam semakin memeluk Siwon. "Sssh aku disini sayang, tenanglah" tangan pria itu membelai lembut punggung Kyuhyun dan menciumi puncak kepalanya.
Beberapa menit sudah terlewati, Kyuhyun sudah sedikit tenang. Siwon perlahan melepaskan pelukan itu, "Katakan padaku apa yang salah hmm??"
"......"
"Sayang"
"A-aku hanya takut," Siwon mengerutkan kening tanda tak mengerti. Kyuhyun menoleh dengan cepat, wajahnya yang penuh air mata menjadi pemandangan yang menyakiti hati suaminya. "Siwonnie, k-kau tidak akan meninggalkanku kan?"
"Hey Baby bicara apa? Kenapa tiba-tiba mengatakan hal seperti itu?"
"......."
"Masih tidak ingin menjelaskannya?"
"Oke, aku tidak akan memaksa. Hanya ikut denganku sekarang" Pria itu menginjak pedal gas dan pergi.
"Kita akan kemana Wonnie?" Tanya Kyuhyun.
"Kau akan tahu nanti sayang," Siwon mengambil lengan Kyuhyun yang sedari tadi terlihat gemetar. Membawanya pada ciuman lembut dipunggungnya. Kyuhyun tidak pernah tahu jika hal sekecil itu bisa menenangkan hati dan fikirannya saaat ini.
Dan hal yang membuatnya semakin adalah dimana Siwon tidak pernah melepaskan tangannya selama perjalanan.
.
.
"Kita sampai" suara Siwon membuyarkan lamunan Kyuhyun. Tak terasa 1 jam sudah mereka habiskan untuk mencapai sebuah gereja yang terlihat sangat megah.
Kyuhun terpesona dengan bangunan klasik dengan ornamen yang indah pada dindingnya. Sebuah taman anggrek berada disisi kirinya, sedangkan sebuah danau buatan berada disisi kanannya. Gereja itu seperti sebuah istana didalam hutan yang indah. Belum lagi batu batu yang tersusun membentuk sebuah jembatan untuk menyebrangi sungai kecil untuk mencapai pintu utama.
"Siwon, ini sangat indah"
Siwon hanya tersenyum manggaet jemari Kyuhyun dan menariknya kedalam gereja. Didepan pintu terdapat dua orang wanita yang membungkuk kearahnya. Lalu membuka pintu masuk,
Kyuhyun terperangah, ruangan itu dihias dengan sangat indah, tirai tirai satin berwarna putih menjuntai menghiasi dinding, disetiap sudut terdapat beberapa pohon buatan dengan lilitan lampu berwarna putih.
Dan didepan sana terdapat sebuah altar dengan gelaran karpet putih dengan panjang yang mencapai ujung sepatunya.
"Siwon, sebenarnya ada apa ini?" Tanya Kyuhyun bingung.
Lagi – lagi Siwon tidak menjawab. Pria itu mengajak Kyuhyun berjalan menuju altar, berbalik menghadap istrinya.
"Aku tahu ini sangat terlambat untuk mengatakannya. Kau tahu menyesal adalah hal teratas yang selalu aku fikirkan saat aku membuatmu menangis. Aku sadar aku bukan pria sempurna dan pantas untuk wanita seindahmu Kyuhyun. Kau adalah sosok indah yang melengkapi setiap kekuranganku. Aku terlalu bodoh untuk menyia-nyiakanmu sebelumnya. Hari ini detik ini, izinkan aku melakukan hal yang tidak pernah kulakukan. Menebus semua kesedihanmu untuk sebuah kebahagiaan"
Siwon berlutut didepan Kyuhyun, membuka sebuah kotak beludru. Mengeluarkan sebuah cincin dengan berlian biru mungil ditengahnya. "Aku mungkin tidak memberikan tubuhku, hatiku dan cintaku pada saat pertama denganmu. Tapi aku akan meyakinkanmu bahwa kau akan menjadi yang terakhir yang memilikinya, seluruh hidupku milikmu Kyuhyun. I promise" Kyuhyun bergetar, pelupuk matanya sudah menampung banyak air mata yang akan terjatuh.
"Jadi, dengan segala kekuranganku maukah kau menikah sekali lagi denganku?"
"Hiks" Kyuhyun tidak bisa berkata apapun, hatinya sangat bahagia mendapatkan lamaran yang selama ini ia impikan. Seseorang yang ia cintai berlutut dan mengajak untuk hidup bersama. Kyuhyun tidak berharap banyak saat Siwon terlihat menolak perjodoh
Comments