Rumah Sakit

You Are My Dream
Please Subscribe to read the full chapter

Donghae dan Amber berlari mencari pusat informasi rumah sakit UCLA Medical Center untuk mendapatkan informasi tempat dimana ayah dan ibu mereka dirawat.

Setelah mendapatkan informasi yang mereka butuhkan keduanya kemudian bergegas menuju ke ruang UGD yang dimaksud petugas tadi.
Dari kejauhan Donghae melihat dua orang pria berseragam polisi sedang berdiri di depan ruang UGD.
"Selamat sore, apakah anda polisi yang tadi menelpon saya?" Tanya Donghae ke arah kedua polisi tersebut.
"Oh, apakah kau anak Tuan dan Nyonya Lee?"
"Iya, kami adalah putra mereka."
"Kenapa kalian hanya datang berdua? Di mana keluarga kalian yang lain?"
"Kami tidak mempunyai saudara lain di sini, kami hanya hidup berempat."
"Baiklah, kalau begitu kau ikut denganku sebentar." kata salah satu polisi kepada Donghae.
"Amber, tunggu disini sebentar ya. Hyung akan segera kembali, jangan kemana-mana." Donghae pun meninggalkan Amber sendirian dan mengikuti polisi tersebut.
Amber tidak tau harus berbuat apa, dia hanya meringkuk sambil memeluk kedua lututnya didepan sebuah ruangan dimana orang tua nya dirawat sambil menatap kosong kearah pintu ruangan tersebut.

Beberapa saat kemudian Donghae kembali untuk menemui Amber.
"Apa yang kau lakukan disitu? Duduklah dikursi, kakimu nanti sakit." Donghae pun ikut jongkok dan menatap wajah adiknya yang sudah terlihat lelah dan mengantuk.
"Hyung kan yang menyuruhku untuk tetap disini dan tidak pergi kemana-mana." Jawab Amber dengan polosnya.
"Haha, dasar. Kenapa kau mendengarkan perkataanku dengan sangat baik?"
"Karena hyung adalah hyungku dan aku menyayangimu, jadi aku akan selalu menurut dan mendengarkan perkataanmu."
Mendengar jawaban tersebut membuat hati Donghae sakit sekaligus senang. Dia kemudian memeluk Amber dan mengatakan "Maaf, dan terima kasih.. Amber"
Amber yang terlalu lelah tidak terlalu memikirkan perkataan hyung-nya tersebut.
Pada hari itu mereka berdua menghabiskan malam yang sangat dingin di lorong RS.
Amber terlihat sangat damai tidur dipangkuan hyungnya. Sedangkan Donghae tidak bisa tidur malam itu. Pikirannya sedang dipenuhi oleh perkataan polisi yang tadi sore ditemuinya.

*fb*
"Aku akan memberikanmu beberapa pertanyaan untuk keperluan penyidikan."
"Baiklah, apa itu?"
"Apakah orang tua kalian memiliki permasalahan dengan orang lain akhir-akhir ini?"
"Entahlah aku tidak terlalu yakin, mereka bersikap seperti biasanya."
"Hem... Apakah kau mengenal tuan Nam?" Kata polisi tersebut.
"Tuan Nam?" Donghae kahet mendengar nama itu.
"Betul, Tuan Nam. .... . Dari ponsel ayahmu kami melihat bahwa orang terakhir yang berhubungan dengannya adalah tuan Nam, jadi kami ingin mengetahui apakah mereka memiliki hubungan."
"Tuan Nam adalah sekertaris sekaligus sahabat ayahku, apakah dia memiliki hubungan dengan kejadian ini?" Donghae mengernyitkan dahinya dan terlihat sangat gusar.
"Untuk saat ini kami belum tahu, hanya saja kami merasa ada sesuatu yang aneh mengenai kecelakaan yang orangtuamu alami. Baiklah, setelah kami melakukan penyelidikan kami akan segera memberitahu kalian tentang hasilnya. Permisi." Kata polisi tersebut.
*fb end*

"Paman Nam... Apakah aku harus menelponnya untuk menanyakan hal tersebut?" Gumam Donghae dipenuhi dengan rasa bingung dan penasaran. Ditengah kebingungannya tiba-tiba pintu ruang UGD di depannya terbuka, dia melihat seorang dokter ditemani dengan dua orang perawat keluar dari ruangan tersebut. Dia pun bergegas menemui dokter itu dan menanyakan tentang keadaan kedua orangtuanya.
"Keadaan tuan Lee sudah mulai stabil, kemungkinan pagi nanti akan dipindahkan ke ruang perawatan, namun untuk nyonya Lee tidak demikian. Nyonya Lee mengalami luka yang sedikit lebih berat, dan sekarang dia masih dalam keadaan kritis."
"Ah begitu, terimakasih dok." Setelah Dokter dan perawat tersebut pergi perhatian Donghae tertuju pada Amber yang tengah terlelap di kursi panjang di depannya. "Apa yang harus kita lakukan, Amber".

Pagi itu ayah mereka dipindahkan dari ruang UGD ke ruang perawatan, namun tidak dengan ibu.

Pukul 13.20 siang Donghae mendapat kabar dari perawat bahwa ibu mereka mengalami gagal jantung dan dalam kondisi yang sangat kritis. Donghae terus memen

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
serafin97 #1
Chapter 23: Yeeee happy ending.. trimakasih tor.. atas critanya yg sweet bgt. Ditunggu next story yaaa
alexacell #2
Chapter 20: Aww, sweet banget... keren thor, sukak banget lahh
serafin97 #3
Chapter 19: Keren" tetep semangat nulisnya author.. btw chap 18 19 sama thor ._.