Harapanku?

You Are My Dream
Please Subscribe to read the full chapter

Pagi itu seperti biasa, cahaya matahari yang hangat dan angin pagi yang sejuk menelusuk masuk ke dalam kamar kedua anak laki-laki keluarga Lee melalui sela-sela jendela, dan tak lupa kicauan burung yang terdengar seperti sedang bernyayi menjadi teman setia mereka.. Hanya saja ada satu hal yang berbeda, alarm jam yang tidak berbunyi, dan itu artinya adalah bencana bagi mereka...

"Anak-anak... Cepat keluar dan turun, ayah kalian sudah menunggu". Seru seorang wanita dari lantai satu, suara lembut tersebut berasal dari seseorang yang mereka sebut ibu.
"Nnneeee...!" Teriak kedua anak laki-laki keluarga itu dari lantai dua rumah mereka.
"Hyung, dasiku mana?"
"Ini, cepat pakai ayah sudah menunggu"
Kerdua anak laki-laki tersebut berlari menuruni anak tangga satu persatu menuju ke arah sumber suara.
"Kenapa kalian lama sekali, ayah kalian bisa terlambat masuk kerja"
"Maaf bu, tadi Amber susah dibangunkan"
"Hyung, kenapa malah menyalahkanku? Kan kau sendiri yang lupa menyalakan alarm, jadi kita bangun kesiangan seperti ini" protes Amber pada Donghae.
"Sudah-sudah, ayo cepat masuk. Kalian bisa terlambat masuk sekolah nanti" kata ayah Lee sambil membuka pintu mobil untuk kedua putranya itu.
Amber dan Donghae berpamitan kepada ibu mereka.
"Hati-hati di jalan. Oh iya, Donghae bisakah kau nanti menjemput adikmu? Ibu dan ayah nanti tidak bisa menjemputnya karena kami harus pergi kesuatu tempat."
"Ne, nanti aku akan menjemputnya, kami berangkat dulu" kata Donghae kemudian masuk mobil.

~~~~

"Selamat pagi anak-anak. Bagaimana kabar kalian? Hari ini kita akan membahas sebuah topik dengan tema "Harapanku" bisakah kalian menyebutkan harapan kalian?"
Mendengar pertanyaan guru tersebut Amber berpikir keras tentang hal itu.
"Harapanku? Apa ya?" Gumam Amber dalam hati.

"Amber Lee, bisakah kau menyebutkan apa harapan yang ada di dalam hatimu saat ini?" Pertanyaan guru tersebut membuyarkan lamunan Amber.
"Maaf bu, tapi saya belum tau dengan pasti tentang harapan saya saat ini" jawab Amber.
"Baiklah, kalau begitu itu akan ibu jadikan PR untukmu, minggu depan kau harus menyebutkan harapanmu didepan kelas, karena seseorang harus memiliki harapan apa kau paham Amber"
"Baik bu.." jawab Amber singkat.

Kelas pun berlalu dan Amber bergegas menuju ke kantin.
Amber adalah seorang anak berusia 8 tahun, dia merupakan siswa kelas 3 di salah satu SD terkenal di LA. Diantara semua temannya bisa dibilang dia adalah yang paling pintar.

"AMBER..!!!!" Teriak seorang anak laki-laki dari belakang.
"Hey, berisik tau.! Diamlah, aku sedang makan."
"Bagaimana bisa kau bersikap seperti ini kepadaku? Aku sakit selama dua hari dan kau tidak menjengukku, kau ini sebenarnya teman atau musuhku huh.?" Keluh anak laki-laki yang kini tengah duduk disamping Amber.
"Maaf, aku terlalu sibuk belajar. Ada beberapa mapel yang belum aku pahami, tapi kau sudah sembuh gitu kog. Haha" Jawab Amber dengan sesekali memasukkan makanan ke dalam mulutnya.
"Apa, belajar? Rumahmu dan rumahku hanya dipisahkan oleh dua

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
serafin97 #1
Chapter 23: Yeeee happy ending.. trimakasih tor.. atas critanya yg sweet bgt. Ditunggu next story yaaa
alexacell #2
Chapter 20: Aww, sweet banget... keren thor, sukak banget lahh
serafin97 #3
Chapter 19: Keren" tetep semangat nulisnya author.. btw chap 18 19 sama thor ._.