Siapa Kau Sebenarnya?

You Are My Dream
Please Subscribe to read the full chapter

"Apa?!"

"Iya ayah, aku ingin membantu Amber mengurusi pabrik di Busan itu. Ayah tidak perlu memberiku posisi yang tinggi, aku tidak keberatan jika harus memulainya dari bawah."

"Baiklah, aku akan mencoba mencari posisi untukmu."

"Terimakasih ayah." Krystal memeluk sang ayah dengan ekspresi datar. Dia terus saja memikirkan perkataan Victoria saat mereka bertemu tiga minggu yang lalu. Atas desakan Krystal akhirnya Victoria memceritakan semuanya, alasan dibalik kenapa Amber dipindahkan ke Busan.

"Krinnggg... Kriinnggg..." Krystal hanya diam melihat ponselnya yang berdering dari tadi tanpa mengangkatnya. Notifikasi berupa sembilan panggilan tak terjawab dan empat pesan dari Amber nampak dilayar ponsel Krystal.

"Kenapa kau membohongiku?" Gumam Krystal menatap ponselnya.

"Dimana dia? Kenapa akhir-akhir ini dia susah dihubungi?" Amber sekali lagi mencoba menghubungi Krystal dan akhirnya diangkat olehnya.

"Hallo... Krystal... Kenapa dari tadi kau tidak mengangkat telfon dan membalas smsku?"

"Maaf, aku sibuk."

"Ada apa denganmu? Apa aku membuat kesalahan padamu?"

"Tidak."

"Apa kau sedang menghadapi masalah? Katakan saja padaku, aku akan membantumu."

"Kau saja tidak membagi permasalahanmu padaku, kenapa kau memintaku melakukannya?" Batin Krystal.

"Krystal... Kau belum menutup telfonku kan?" Suara Amber menyadarkan Krystal dari lamunannya.

"Tidak ada." Jawab Krystal datar.

"hah... Yasudah kalau begitu. Aku mohon angkatlah telfonku dan jangan membuatku khawatir. Aku mencintaimu."

"Hemm..." Krystal menutup telfonnya seketika itu juga.

Krystal tetap berdiam diri ditempatnya, tanpa disadari air matanya keluar dengan perlahan membasahi pipinya.

"Dasar pembohong, kau membuatku terlihat seperti orang bodoh yang percaya bahwa kau sedang berbahagia dengan senyum palsumu itu, padahal dari dalam kau sedang kesakitan sendirian. Dasar pembohong...!! Aku membencimu..!!" Teriak Krystal diiringi dengan isak tangis yang terdengar sangat menyakitkan.

"Apa dia sedang sakit, kenapa aku merasa jika dia sedang mencoba menjauh dariku. Apa yang aku lewatkan?" Gumam Amber setelah mematikan telfonnya.

~~~~~

"Apa? Kenapa ayah membiarkannya?"

"Ayah tidak punya pilihan lain, bukankah dia bersabahat dengan Amber. Ayah harap dia bisa menemani Amber disana, kasihan Amber harus hidup sendirian ditempat yang jauh." Paman Jung masih sibuk dengan berkas-berkas dimejanya sedangkan Jessica cemas memikirkan Krystal.

"Ayah, aku pamit dulu."

"Carikanlah posisi yang tepat untuknya, biarkan dia belajar di pabrik itu dengan Amber."

"Baik."

Setelah Jessica keluar dari ruang direktur dia mencoba menghubungi Krystal.

"Krystal..."

"Kenapa eonni?"

"Temui aku sekarang juga di kafe dekat kantor, aku ingin bicara denganmu."

"Baiklah." Krystal bingung kenapa tiba-tiba Jessica mengajaknya untuk bertemu.

~~

"Apa yang ingin eonni katakan?"

"Kenapa kau tiba-tiba minta ditempatkan di Busan?"

"Tidak ada apa-apa."

"Jangan berbohong padaku, apa karena Amber."

Krystal melihat ada sesuatu yang aneh dengan Jessica, dia terlihat seperti sedang menyembunyikan sesuatu.

"Apa eonni sudah mengetahuinya?" Selidik Krystal.

"Apa maksudmu?"

"Hah... Tentu saja eonni sudah tahu, dibanding denganku kau bahkan sudah terlebih dahulu tahu tentang sejarah Amber. Eonni pasti juga sudah tahu alasan Amber menjadi CEO dicabang Busan kan." Ucap Krystal dengan nada sangat dingin dan sinis.

"Krystal..."

"Aku benar-benar terlihat seperti orang bodoh. Diantara semuanya hanya aku yang tidak tahu." Krystal bangkit dari duduknya dengan air mata dipipi.

"Krys..." Teriak Jessica saat Krystal keluar dari kafe itu.

~~~~~

Amber terlihat sibuk dengan setumpuk kertas yang ada didepannya. Sampai terdengar suara ketukan yang berasal dari pintu ruangannya.

"Masuklah."

Victoria masuk ke ruangan Amber dengan setumpuk berkas dan menyerahkannya kepada Amber.

"Kita sudah berhasil mengamankan saham dari beberapa orang disana, ditambah denganmu kita memiliki total 25%. Kurang 10% lagi jika kita ingin melengserkannya."

"Aku akan menemui tuan Kim dan berusaha membuat perjanjian dengannya. Jika dia ikut dengan kita maka usaha kita akan berhasil dan selesai."

"Baiklah, aku akan melaporkannya pada Donghae dan Presdir Jung." Saat Victoria hendak melangkahkan kakinya keluar ruangan tiba-tiba dia berbalik dan menutup pintu itu kembali.

"Amber... Kau, dengan Krystal..."

"Kenapa?"

"Kalian baik-baik saja kan?"

"Hmm... Kami baik-baik saja. Kenapa kau menanyakannya?"

"Tidak ada." Victoria lekas meninggalkan ruangan Amber sebelum dia dibrondong pertanyaan oleh bosnya.

"Kenapa denganya, apa Krystal melabraknya karena aku?" Batin Amber yang berpikir bahwa Krystal mungkin saja cemburu dan memarahi Victoria.

~~

Amber mulai merapikan ruangannya dan segera bergegas untuk pulang, namun dia menghentikan aktifitasnya saat dia melihat ada pesan masuk diponselnya.

From: My Little Duck

"Aku ada didepan kantormu. Cepat keluar, ayo kita pulang bersama-sama."

Amber bergegas pergi keluar tanpa memperdulikan berkasnya yang masih berantakan. Dia takut jika Krystal bertemu dengan orang lain, karena saat ini seluruh pegawai di pabrik itu mengenalnya sebagai Joseph Park bukan Lee Amber.

"Krystal.

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
serafin97 #1
Chapter 23: Yeeee happy ending.. trimakasih tor.. atas critanya yg sweet bgt. Ditunggu next story yaaa
alexacell #2
Chapter 20: Aww, sweet banget... keren thor, sukak banget lahh
serafin97 #3
Chapter 19: Keren" tetep semangat nulisnya author.. btw chap 18 19 sama thor ._.