007

In Love with The Maid.
Please Subscribe to read the full chapter

 

Sehun menatap Luhan.

 

Luhan menatap Sehun.

 

Mata masing - masing tidak berganjak. Apatah lagi kedua - dua belah mata Sehun. Luhan dapat merasakan pandangan anak mata hitam milik bos muda itu mencucuk - cucuk hatinya.

 

Peluh perlahan - lahan mengalir dari dahi Luhan hingga ke lehernya. Sepuluh jari - jemarinya yang sedang memegang barang , makin digenggam. Terasa sakit ditelapak tangannya tapi Luhan tahu sakit lagi hati Sehun.

 

" Apahal kau terpacak macam tiang traffic light ? Nak tunggu aku jemput kau ke ? "

 

Selepas beberapa minit menjalankan 'eyes staring contest' , akhirnya Sehun membuka mulut. Walaupun hatinya membara , terbakar , panas dan seangkatan yang lain , suara yang dilontarkan dapat dikawal.

 

Tanpa sebarang bunyi , Luhan yang tadi terpaku terus berlari anak menghampiri kereta mewah itu bersama barang - barang yang dibawa. Luhan mengambil tempat bersebelahan dengan majikannya. Tidak lama kemudian , kereta itu dipandu keluar dari parking lot dan membelah jalan.

 

Lebih dari setengah jam mereka berdiam. Suasana di dalam kereta Sehun sungguh kelam dan hambar. Tanpa sebarang bunyi. Radio juga dimatikan. Sesekali , Luhan menjeling kecil ke arah Sehun yang sedang memandu. Hasrat di hati ingin menegur dan memohon maaf tapi niat itu mesti dan perlu dikuburkan. Perasaan takut menyelebungi diri Luhan. Jadi , dia hanya mengambil keputusan untuk menutup mulut.

 

Kelompak mata Luhan semakin lama semakin layu. Ditambah pula dengan kedinginan di dalam kereta  dan cuaca yang redup menyebabkan matanya berasa lemah untuk dibuka. Namun , hampir saja matanya tertutup , suara Sehun mengejutkannya.

 

"Barang - barang tu tak reti nak letak belakang ke ? Sakit mata aku tengok tempat duduk kau penuh. Asal tak bawak banyak lagi ? Kalau boleh satu lori" sindir Sehun tanpa menoleh ke arah Luhan.

 

Mata yang tadi kuyu terus terbuka luas dan segar. Luhan meneguk perlahan air liurnya sambil barang-barang tadi dibawa ke tempat duduk belakang. Satu persatu barang dipindahkan dengan berhati hati. Risau jika terkena pada muka majikannya itu. Tak pasal pasal ada yang kena tinggal tepi jal

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
1004ngel #1
Chapter 8: Bakal kena marah lgi la nampaknya
Apa nak jadi la dengan dia tu
1004ngel #2
Chapter 7: fanfic kamu sangat menarik
tapi sngt pendek chapternya
saya tahu kamu sibuk
kalau boleh buat panjang
lagi bagus
kingbeta
#3
lets join akdong malay igrp ー( ´ ▽ ` )ノ
link : goo.gl/FetpC9
thankyou for taking your time to read this advertise.
1004ngel #4
Chapter 5: Teruk betul bos dia tu..
haih..
1004ngel #5
Chapter 3: chapter ni best
saya suka sangat
1004ngel #6
Chapter 1: Haha!
Cemerkap betul la dia ni
Lawak doh..
mpreggoland
#7
Chapter 6: aduh mampus ko Luhan! mcm mn la ko bleh lalai bila janji ngan mamat bengis tu *facepalmed*
nice update! ^^
kelly09 #8
Jjang!!
Zufairy #9
Chapter 4: Is it me or is this story is similar to maids(novel)