Satu

Hide Away

Seungwan menatap layar ponselnya, mata nya terus berkutat memandang pop up notif yang tak kunjung menunjukan sebuah nama yang ia tunggu. Seungwan menghela nafas, sebal.

Entah kenapa dia selalu seperti ini.

Orang yang selalu menunjukan sebuah kalimat yang membuat nya melayang datang dan pergi begitu saja semau hati nya.

Seungwan adalah tipikal gadis yang lucu, periang dan menggemaskan. Tapi hal itu hanya ia lakukan di depan teman-teman dekat nya saja. Apalagi orang yang sekarang sedang ia tunggu.

Namun karena seseorang yang ia tunggu itu juga, akhir-akhir ini seungwan selalu terlihat murung.

Seungwan bangkit dari pembaringannya mencoba untuk mencari kesibukan lain selain menunggu kabar.

...

15.30

Yoongi berkutat di depan komputer nya, tapi sedetik kemudian ia menoleh kearah ponsel yang ia letakan di samping mouse nya. Sebuah notif masuk. Tanpa mengambil ponsel nya Yoongi membaca sederet tulisan di notifikasinya.

-hhey, anybody there? Masih hidup gak?-

Yoongi hanya tersenyum melihat pesan itu kemudian kembali melanjutkan pekerjaannya.

...

20.45

"hey bro,"

Yoongi tersenyum di balik helmnya saat melihat teman baiknya menyambut kedatangnnya di rumah sambil melambaikan tangannya.

"lembur lagi lo?" Jimin menyapa sahabatnya yang sedang membuka helm sambil melirik nya sembari mengangkat bahu.

"abis makan sama temen kantor gua, lu tumben banget diem disini hm?" Yoongi bertanya sambil mengangkat dagu nya bertanya pada sahabatnya itu.

Jimin terkekeh mendengar pertanyaan sahabatnya itu.

Tanpa menjawab yoongi, Jimin pun merangkul Yoongi dan memaksa nya untuk segera membukakan pintu rumah nya agar ia bisa masuk karena ia sudah berjam-jam menunggu diluar rumah.

Jimin dan Yoongi sudah berteman sejak SMP, mungkin Jimin adalah satu-satu nya yang paling mengerti dan mengenal Yoongi.

Kedua nya sering kali bertukar cerita dan berubah seperti anak kecil saat sedang berdua.

"lo gimana deh, sama bocah itu?" tanya Jimin sambil menjatuhkan bokongnya di sofa ruang tamu yang cukup rapi untuk ukuran lelaki lajang yang tinggal sendiri tanpa pembantu. Rumah Yoongi memang tidak begitu besar, tapi elegant dan rapi.

Mendengar peratanyaan Jimin membuat Yoongi jadi tersenyum sendiri.

"dia, gemesin banget. Haha. Pengen gua cium rasa nya." Suara Yoongi terdengar samar di telinga Jimin karena Yoongi bicara sambil berlalu masuk kekamar nya. Jimin mencibir mendengar kata-kata Yoongi.

"label in dulu lah, maen cium-cium aja." kritik jimin yang tahu betul bagaimana hubungan antara Yoongi dengan gadis yang di maksud.

" Tapi dia tau kan lo suka sama dia?" tanya Jimin lagi. Yoongi keluar dari kamar nya sambil menggunakan kaus oblong putih nya.

"i'm sure we love each other, we need each other, dan kita bukan lagi anak kecil yang harus tembak-tembakan dulu buat tau perasaan satu sama lain. ." Kata Yoongi sambil berlalu masuk ke dapur. Jimin yang mendengar itu hanya mencibir lagi sambil melempar bantal kecil yang ada di sofa.

...

21.50

Seungwan baru saja keluar dari kamar mandi nya dengan wajah segar setelah melakukan ritual sebelum tidur nya.

Ia membenahi meja lipat yang ada di karpet dekat ranjang nya. Tugas hari ini cukup banyak juga.

Seungwan sudah kuliah semester 3, tapi tingkah nya sering kali seperti anak kecil didepan Yoongi.

Tapi di sisi lain, seungwan juga bisa menjadi orang yang dewasa dan netral bersama teman-temannya, Dia orang yang ramah dan bisa mempengaruhi orang sekitar nya.

Saat seungwan berbaring di tempat tidur nya seungwan melihat led light di ponsel berkedip-kedip. Ia mengambil ponsel nya, dan melihat sebuah notifikasi masuk.

Tanpa membuka pesan nya seungwan membaca isi nya dari pop up notif

Yoongi: hello sweety, are you there?
Yoongi: sori kaka baru pulang, beberapa hari ini kaka sibuk banget
Yoongi: belum tidur kan?
Yoongi: long time no see, i missed you so much.
Yoongi: sabtu malem atau minggu nanti longgar gak? Sumpah pengen ketemu kamu banget ini. Kangen.
Yoongi: jangan pura-pura udah tidur, bales!

Seungwan hanya menatap deretan tulisan itu dengan tatapan datar. Padahal ini adalah notif yang ia tunggu dari 7 hari yang lalu.

Sudah 7 hari ini Yoongi tidak memberi nya kabar dan membuat Seungwan terpaksa bertanya pada Jimin.

Iya, Yoongi memang sibuk. Tapi Yoongi sempat istirahat kan di kantor? Yoongi sempat tidur di rumah, Yoongi sempat pergi hangout dengan teman-teman nya sepulang dari kantor.

Seungwan tahu itu, tapi siapa dia? Kenapa dia ingin Yoongi selalu ada untuk nya.

Mereka bukan sepasang kekasih, mereka hanya seorang asing yang tiba-tiba dekat yang merasa nyaman satu sama lain dan sering berbagi cerita satu sama lain. Itu saja.

Yoongi always act like he's caring all about seungwan, told her that he's missed her so much when they're can't meet in several times. But its just word.

Yoongi tidak pernah menunjukan hal itu di hadapannya. Bertemu seminggu sekali, hanya sebentar.

Seungwan lebih suka kalau Yoongi tidak mengatakan kata-kata itu, yang terpenting bagi nya adalah Yoongi menunjukan perasaannya dengan action, memberi kabar atau berusaha menemui nya.

Saat Yoongi memberi nya kabar dalam sehari dan membalas chat nya cepat, Seungwan menilai bahwa itu baru Yoongi yang benar-benar mencintai nya karena dengan itu juga ia berpikir Yoongi menganggap nya penting. Egois memang, tapi begitulah Seungwan.

Lagi pula Yoongi tidak sekali dua kali seperti itu, sering.

Namun sudah dijelaskan bukan? Seungwan menjadi seperti anak kecil didepan Yoongi.

Seungwan hanya menghela nafas kemudian melempar ponsel nya kelantai tanpa berniat untuk membuka dan membalas nya.

...

05.33

Yoongi menatap ponsel nya sambil menyikat gigi nya di westaple, pesan nya belum di baca oleh Seungwan. Ia mengerutkan kening nya sambil membuang busa dari mulutnya. Semalam dia menunggu balasan seungwan sambil bermain games dengan Jimin. Sampai tertidur dan sampai lupa dia sedang menunggu. Ia yakin semalam Seungwan belum tidur karena ia melihat last seen what's up Seungwan.

"apa dia marah sama gue?" tanya Yoongi dalam hati. Yoongi pun hanya menghela nafas dan keluar dari kamar mandi nya dan segera bergegas bersiap-siap untuk bekerja.

...

08.58

"heh ngelamun aja, yoon." Yoongi menoleh saat mendegar Meisa-rekan kerja nya- menyapa nya. Yoongi tersenyum menunjukan gigi-gigi kecil nya sambil mengelus-elus ujung telinga yang dihiasi anting hitam bulat.

Yoongi sebenarya sedang gelisah menunggu kabar dari Seungwan. Gadis itu belum jug membalas pesannya.

"gabut, Mei." Kata Yoongi enteng sambil bersandar di bangku nya santai.

"hm biasa nya yang lain malah sibuk kalau mau weekend, lo nyantai enak banget." Protes Meisa. Yoongi lagi-lagi cengengesan.

"ya biar gue bisa pulang cepet hari ini terus ketemu doi," kata Yoongi sambil menaik turun kan alis nya dan terkekeh pelan. Meisa ikut tertawa.

Yoongi memang termasuk orang yang workaholic, dia tidak pernah menunda-nunda pekerjaan dan selalu on time.

...

13.45

Yoongi: kemana? Jangan lupa lunch sayang.

"ini dia udh beberapa menit yang lalu loh. Hampir sejam yang lalu." Seungwan mendengar teman nya itu bicara, tapi ia hanya mengangguk dan kembali membaca buku nya.

Seulgi mengerutkan keningnya melihat sikap sahabat nya itu. Biasa nya Seungwan paling semangat kalau mendapat pesan dari Yoongi. Tapi kali ini Seungwan malah terlihat malas, tidak suka. Seulgi pun memutuskan untuk membuka pesan dari Yoongi.

"astaga, ini orang nge-spam banyak banget. Gak lu bales-bales dari semalem? Haa i missed you so much. Ngajak jalan nih seung!! Yamm-"

"bisa diem gak sih sayang?" Seungwan memotong kata-kata Seulgi dengan wajah sinis. Seulgi langsung diam dan menatap Seungwan takut-takut. Seungwan jarang sekali marah.

"are you mad at him?" tanya Seulgi hati-hati. Seungwan tersenyum tipis, tapi lebih terlihat sinis.

"why i should mad at him? Who am i?" tanya Seungwan lagi dengan senyum palsu. Seulgi hanya mengangguk mendengar kata-kata Seungwan.

Seulgi tahu sejauh apa Seungwan menyukai Yoongi. Bahkan mencintai Yoongi. Seungwan bukan tipikal perempuan yang mudah dekat dengan laki-laki.

Dan Yoongi adalah satu-satu nya lelaki yang membuat Seungwan selalu gelisah karena kata-kata yang sering kali melahirkan harapan yang membuat Seungwan muak.

...

15.20

Seulgi: gw sm seung udh mau keluar gdung ni kak

Yoongi buru-buru keluar dari mobil nya sambil membalas pesan Seulgi. Menunggu sebentar di dekat parkiran kemudian ia melihat sosok yang begitu ia rindukan itu berjalan disamping Seulgi sambil tertawa riang. Yoongi tahu, Seungwan pasti marah pada nya.

"seung!"

Seungwan agak terkejut saat melihat Yoongi tersenyum dihadapannya. Entah dari mana Yoongi muncul. Jantung nya menjadi bedebar lebih cepat perut nya mulas terasa menggelitik.

"eh seung, gue duluan yah." Seulgi berlalu begitu saja tanpa mendengar persetujuan Seungwan. Seungwan memandang Yoongi datar. Tapi Yoongi tetap tersenyum.

"kaka anter pulang," kata Yoongi megulurkan tangannya. Tapi Seungwan tak menyambut uluran itu, hanya berjalan menuju mobil Yoongi.


15.45

Hening.

Yoongi menekan sebuah tombol di tape nya. Sebuah lagu dari troye sivan berputar. For him. Yoongi mengemudikan mobil nya dengan tenang. Sesekali melirik Seungwan yang tidak bicara sama sekali.

"mad at me, hm?" Yoongi mencondngkan wajah nya untuk melihat wajah gadis kesayangannya itu. Seungwan melirik lampu merah yang menyala. Dia hanya menggeleng.

"serius?" tanya Yoongi lagi masih mencoba melihat wajah gadis itu. Seungwan melirik lampu lalu lintas lagi, berganti menjadi kuning. Suara klakson mulai bersahutan.

"ka, jalan!" kata Seungwan agak was-was karena mendengar suara klakson dari belakang sementara mobil Yoongi memang ada di paling depan.

"no. Answer me first."

Seungwan mendecak pelan.

" nope." Kata Seungwan sambil bicara dengan serius. Yoongi mengangkat bahu dan menginjak pedal gas nya pelan.

"i'm not really sure. Gak apa kalau kamu marah sama kaka, im ignored you for several days. And im so sorry. Tapi serius kaka emang sibuk banget." Kata Yoongi menyetir mobil nya masih sambil melirik Seungwan. Seungwan tersenyum dan mengeluarkan suara tawa tertahan.

"kenapa aku harus marah sama kakak?" sinis, itu yang lebih dominan terdengar dari suara gadis itu dari pada nada bercanda yang ia buat-buat. gadis yang biasanya riang dan mengeluarkan celotehan manja di hadapan Yoongi itu kini sangat berbeda.

Yoongi terkekeh pelan, saat sedang marah Seungwan terlihat lucu. Tidak biasanya Seungwan berbohong, biasanya ia selalu jujur pada Yoongi.

"you ignored me since last nite, dear." Yoongi menyentuh puncak kepala Seungwan. Seungwan memutar mata nya.

"you has been do it these seven days." Kata Seungwan sambil memutar mata nya.

"that the poin," Yoongi menghentikan mobil nya di pinggir jalan. Baru saja Yoongi ingin bicara tapi Seungwan mendahului nya.

"can we just back to the first time when i know you?"

Yoongi mengerutkan kening nya.

"hm?"

"like stranger.." lanjut Seungwan lagi. Yoongi diam menatap Seungwan. Seungwan memalingkan pandangannya.

"kenapa ngomong kaya gitu? Segitu marah nya sama kakak hm?" tanya Yoongi dengan nada yang begitu lembut sambil menatap Seungwan lekat.

"should i? Kenapa aku harus marah sama oppa? Who am i? We're just friend. kakak emang gak harus kan ngasih aku kabar kan?" kata Seungwan yang masih mencoba untuk tenang.

Yoongi menghela nafas.

Yoongi tahu dia salah mengabaikan Seungwan dalam beberapa hari ini bahkan ini bukan pertama kalinya Dan dia benar-benar menyesal.

Bahkan sebenarnya ia sendiri menahan rindu dalam beberapa hari ini.

"udah ah, jalan aja pengen cepetan sampe rumah." Seungwan langsung menyambung kata-kata nya saat Yoongi hendak menangkal kata-kata Seungwan.

Seungwan pun langsung menghadap ke jendela lagi menghindari tatapan Yoongi yang selalu membut nya luluh.Kemudian perjalanan pun dilanjutkan dengan penuh keheningan.

 

...

Yoongi menghentikan mobil nya tepat didepan rumah Seungwan, dalam beberapa menit keadaan mobil benar-benar hening saat dengan sengaja Yoongi mematikan mesin mobil nya untuk merasakan keheningan itu.

Seungwan yang ia kenal tidak disini. Tidak ada canda riang Seungwan, tawa renyah dan sikap manja nya setelah hampir 2 minggu tidak berjumpa. Yoongi menatap gadis itu yang juga hanya diam seolah menuggu Yoongi bicara sesuatu.

"jangan marah lagi, pleas." Yoongi menatap Seungwan yang duduk disamping nya.

"aku gak marah kakak." Seungwan mencoba terlihat tersenyum, senyum yang benar-benar palsu. Yoongi berdecak.

"yaudah jangan ngomong kaya tadi lagi." Tangan Yoongi menyentuh puncak kepala Seungwan lembut. Ia pikir tadi Seungwan hanya emosi. Namun kali ini sikap seungwan lebih parah lagi, ia menggeleng sambil menepis tangan Yoongi pelan.

" i just ask you to act normally and stop act like you caring me. Gak susah kan?" tanya Seungwan sambil memandang Yoongi serius. Yoongi diam, tapi kemudian terkekeh pelan.

"jadi.. kamu mau kita udahan?" tanya Yoongi dengan senyum miris. Kali ini berganti seungwan yang terkekeh.

.

.

.

a/n : hi.. how? bagaimana dengan chapter pertama ff ini? any respon? pleas leave some coment yaa!

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Sky_Wings
#1
Omg wenga >_<"
piipii
#2
Oya btw aku nyariin uname kamu kok ga ketemu ya??? Hhhe
piipii
#3
Chapter 17: Yampun chapter 11 emg bikin nyesek. Ihh kae gini makin pengen liat mrka menderita lbh lagi. Wkwkwk. Angst itu emg addict. Hhha
ohya, gi aku bisa jugabloh manja2 kekanakan ke kamu kae seungwan. Wkwwkk
Kartikaandana #4
Chapter 12: Jangan makinnn rumiiiit dong
Gw pingin lat wenga moments omggg❤️❤️❤️
Kartikaandana #5
Chapter 11: Watdoooooohhhhh yoongi ma seungwan konflik mulu :'(((((
Kartikaandana #6
Chapter 9: Lanjoooooooooot omg❤️❤️❤️
sfnslsbl #7
Chapter 5: tolong dilanjutkan. omfg. OMFG.
Jaessy #8
Chapter 5: asli sih Yoongi bikin gemes banget hahaha ayo update lagi thor ^^
xolafsonv #9
Chapter 5: Next ya seru wkwk