empat belas

Hide Away

Saat memeluk Seungwan kemarin malam, Yoongi merasa benar-benar yakin bahwa perasaan itu masih ada, utuh, masih sama seperti dulu. Bukan hanya sekedar rasa rindu yang terpendam dan sepuas-puasnya ia luapkan saat memeluk Seungwan.

Perasaan ingin terus bersama, ingin memiliki, dan ingin melindungi itu masih ada.

Tapi sekarang Yoongi ragu, apakah Seungwan masih merasakan hal yang sama? Apalagi setelah kejadian tadi pagi.

Saat ia yang berniat untuk memberikan Seungwan kejutan dengan menjemput gadis itu. Tapi, ternyata Seungwan lah yang memberi Yoongi kejutan dengan melihat lelaki lain yang sudah menunggu Seungwan di motor besarnya, terlebih Seungwan terlihat sangat riang saat menemui lelaki itu. Lelaki itu adalah seseorang yang katanya teman Seungwan.

Jujur saja Yoongi cemburu, tapi dia bisa apa? Meskipun Seungwan bilang lelaki itu hanya lah seorang teman. Tapi Yoongi melihat bahasa tubuh diantara keduanya, itu berbeda.

Yoongi benar-benar tidak bisa menjernihkan pikirannya, setelah semalaman ia juga merasa tidak sabar untuk menunggu besok dan bertemu dengan Seungwan. Karena sampai detik ini ia benar-benar tidak bisa berpikir jernih maka Yoongi pun memutuskan untuk melangkah keluar dari ruangannya.

Beberapa staf menyapanya, memberikan ucapan selamat pagi, kecuali gadis yang sekarang ada di pikirkan. Sedang sibuk dengan pekerjaannya.

"Son Seungwan,"

Bukan hanya Seungwan yang menoleh, tapi juga hampir seluruh staf menoleh pada atasannya itu. Suara bariton Yoongi membuat bulu kuduk Seungwan berdiri seketika. Ia menenggakan kepalanya sambil mengerjapkan mata dengan bingung.

"Iya, Pak." sahut Seungwan singkat. Ia melihat Yoongi yang hampir membuka mulutnya untuk bicara. Seolah Yoongi sedang bicara dengan semua orang, semua orang yang ada disana pun ikut menegang menunggu kata-kata yang akan Yoongi layangkan.

Tapi alih-alih mengelurkan kata-kata yang sudah tertahan di tenggorokannya, Yoongi justru mengertukan keningnya dan menghela nafas berat.

"Ikut saya." kata Yoongi singkat, meski sebenarnya ada nada frustasi terselip di dalam kata-kata itu. Yoongi berlalu begitu saja keluar dari ruangan itu.

Seungwan masih mengerjap-ngerjapkan mata nya bingung, ini belum sampai setengah hari bekerja. Belum ada satu hari setelah Yoongi membuat otaknya terus berpikir keras seperti kemarin. Tapi sekarang Yoongi sudah memanggilnya lagi.


...

 

"Cuma pengen liat kamu."

Min Yoongi bicara sambil memunggungi Seungwan. Sumpah, ini gila. Seungwan sudah mengikuti Yoongi yang berjalan keluar ruangan dan berdiri di balkon gedung tinggi itu. Hanya untuk ini?

Seungwan terkekeh pelan, tapi sebenarnya ia menertawakan sikap Yoongi ini. Yoongi yang katanya bos penuh wibawa, cerdas, dan pujian lainnya. Lihatlah! Yoongi bahkan tidak bisa bersikap profesional.

"Maaf, PAK Kita masih ada di jam kerja."

Mendengar jawaban itu Yoongi menghela nafas berat, tangannya bergerak mengusap wajahnya kasar. Bahkan ini lebih memalukan daripada apa yang sebenarnya ingin ia katakan.

"Ya, saya tau." jawabnya enteng.

Apa gue harus nanya, Hoseok itu siapa sebenernya? Dia bukan pacar kamu kan? Harus?

An overthinking Yoongi.

"Bapak cuma mau ngomong itu sama saya?" kata Seungwan bersikap se-formal mungkin. Membuat Yoongi lagi-lagi mendengus.

Baiklah, dia merasa kalau dirinya benar-benar salah memilih waktu. Lelaki itu sekarang memutar balik menghadap Seungwan, dan langsung menatap gadis itu.

Seungwan yang merasa Yoongi memberikan tatapan yang begitu dalam dan serius padanya pun menjadi salah tingkah. Dia yang awalnya menatap punggung Yoongi sebal, kesal, menantang kini menciut. Ia mengalihkan pandangannya dari Yoongi, bingung mencari objek lain untuk dilihat.

"Pulang kantor nanti jangan pulang sama siapa-siapa. Kakak mau anter kamu pulang." ini sebuah perintah, bukan permintaan. Seungwan yang mendengar itu langsung mengerutkan keningnya bingung, matanya menatap Yoongi lagi.

Seungwan jadi agak kesal dengan sikap Yoongi yang ini.

"Oke," sahut Seungwan singkat, ia tak mau memperpanjang masalah. Yoongi sendiri sekarang malah merasa seperti kebakaran jenggot mendengar respon singkat Seungwan. Sebenarnya ia ingin memancing agar Seungwan bicara lebih banyak lagi mengarahkan Yoongi untuk bicara kearah itu. Tapi nihil.

"Kalo gitu—"

"Cowok yang tadi pagi anter kamu, gak akan jemput kan?" Yoongi mengeluarkan kata-kata yang sudah ada di kerongkongannya dan membuat Seungwan panas dingin seketika.

Dia tahu? pikir Seungwan

Seketika Seungwan memalingkan wajahnya. Ini lagi, hal yang semalaman ia pikirkan. Antara Jung Hoseok dan Min Yoongi. Seungwan spontan menggeleng mendengar pertanyaan Yoongi.

"Pak, saya masih banyak kerjaan." Seungwan bicara lebih lunak dan menatap Yoongi lebih rileks, tapi tepatnya kelihatan cukup lelah dengan pikiranya sendiri.

Yoongi mengangguk paham tanpa ekspresi.

"Kamu boleh balik ke ruangan lagi," kata Yoongi datar, kemudian Seungwan pun berputar melangkah masuk, dan pikirannya jadi kacau sekarang.

...
 


Antara Min Yoongi dan Jung Hoseok. Keduanya memiliki banyak perbedaaan. Hoseok orang sangat santai dan tidak neko-neko, dari cara dia mendekati Seungwan sepertinya belum ada tanda-tanda keseriusan. Masih layaknya kisah cinta anak muda kebanyakan yang di bungai rasa kasmaran, meskipun tidak menutup kemungkinan seandainya Seungwan akan menyakiti Hoseok jika gadis itu menolak pernyataan cinta Hoseok nantinya. Ya, Seungwan menggantung perasaan Hoseok begitu saja. Ada rasa ragu menyeruak dalam dirinya, entah kenapa.

Son Seungwan merasa ia tidak begitu yakin, terlebih lagi saat Yoongi kembali dan mulai membuka kembali rasa itu. Seungwan merasakan perasaan yang sudah lama tidak ia rasakan. Meskipun Seungwan dekat dengan banyak lelaki selepas perpisahannya dengan Yoongi, tidak ada satu pun yang membuatnya senyaman bersama Yoongi.

Yoongi berbeda. Sejak awal kedekatan mereka entah kenapa Seungwan merasa Yoongi begitu tulus, meskipun Yoongi tidak pernah secara official mengklaim bahwa Seungwan adalah miliknya. Tapi Seungwan merasakan hal itu.

Katakan saja Seungwan bodoh karena sudah menyia-nyiakan ketulusan seorang Min Yoongi, dan sekarang gadis itu malah berharap bahwa perasaan Yoongi sekarang masih sama seperti dulu atau mungkin bahkan Yoongi lebih serius kali ini. Umur Yoongi sudah 26 tahun sekarang, bukan lagi waktunya Yoongi bermain-main dengan perasaan.


 

Waktu pulang tiba, Seungwan sudah bersiap untuk pulang dan juga semua staf lainnya. Meskipun ada beberapa orang yang masih bekerja.

"Pak Yoongi, sudah mau pulang?" tanya salah seorang Staf yang terdengar ke telinga Seungwan dan tentu membuat gadis itu agak terkejut sampai-sampai barang yang ada ditagannya terjatuh kelantai.

"Iya."

"Bos gimana besok keondangannya," suara Kim Namjoon yang menyebalkan, bicara dengan nada mengejek. Terdengar tawa renyah Yoongi saat itu.

"Ya datenglah." jawab Yoongi singkat di sertai kekehan samar.

"Maksudnya patnernya, Bos." sindiran itu membuat beberapa staf tertawa setelah melihat Yoongi juga terkekeh dengan sindiran itu.

"Saya pergi sama Seungwan,"

 

Glek

Seungwan yang saat itu kelihatan nya sedang santai dan tidak tertarik dengan pembicaraan seketika merasa pucat pasi, apalagi setelah mendengar staf karyawan yang lain bersorak-sorak menggoda Yoongi.

"Duh ileh bos, gece banget yah hahha."
"Wah kebut banget bos."
"Wah wah wah, mana nih anaknya."

Seungwan merasa pipinya memanas menahan malu.

 

...



"Terus aja kaya gitu," tanpa sadar Seungwan langsung bersungut manja ketika dia masuk kedalam mobil hitam Yoongi, hanya ada mereka berdua disana. Melihat itu Yoongi terkekeh geli.

"Kaya gitu gimana?"
"Malu-maluin aku depan staf yang lain."
"Loh kok malu-maluin. Emang Kakak ngapain hm?"

Yoongi dengan santainya menarik safe belt Seungwan, dan membuat gadis itu agak terkejut. Tapi Yoongi terlihat biasa saja, ia justru melanjutkan aktifitasnya memasangkan safe belt miliknya sendiri tanpa mengindahkan ekspresi Seungwan.

Seungwan masih diam sambil mengerucutkan bibir nya kesal.

"Dari kemarin tuh karyawan-karyawan yang lain pada ngecengin aku gara-gara kakak deketin aku terus di kantor." jelas Seungwan masih dengan sungutan manjanya yang menggemaskan.

Atmosfir keadaan sekarang dengan pembicaraan di balkon tadi sangat berbeda jauh. Hal ini membuat Yoongi merasa Seungwannya kembali.

Alih-alih menjawab keluhan Seungwan, Yoongi malah membicarakan hal lain.

"Tadi pagi jutek banget," Kata Yoongi sambil melihat kearah jalanan, mereka baru akan keluar dari lingkungan kantor.

Mendengar itu Seungwan diam.

"Hm?" Yoongi seolah mengulang pertanyaannya dengan menoleh kearah Seungwan sambil menatap gadis itu.

"Lagian Aku lagi banyak kerjaan, Kakak manggil aku cuma buat ngomong gitu doang." kata Seungwan mengalihkan pandangannya ke jendela yang ada di sebelah kirinya. Menatap jalanan sore yang cukup padat.

"Ya, maaf." singkat, tapi kedengarannya begitu tulus karena Yoongi mengatakan itu sambil mengulurkan tangannya untuk menyentuh puncak kepala Seungwan, dan mengelusnya lembut.

Seungwan merasa pipi nya memanas, ia yakin pasti wajahnya merona sekarang. Seungwan menoleh dan Yoongi hanya tersenyum.

"Hm, sebenernya cowok itu siapa?"

Nah, ini yang Seungwan takut kan sejak tadi. Yoongi pasti tidak akan segan-segan untuk menanyakan hal ini. Seungwan terdiam sejenak, ia bingung bagaimana cara menjelaskan nya.

"Temen," jawab Seungwan ragu.

Mendengar keraguan itu membuat Yoongi jug ragu untuk mempercayinya. Ia pun mencoba untuk memastikan, "Tapi?"

"Tapi.." Seungwan bingung melanjutkan kata-kata Yoongi. Selalu saja ada rasa tidak enak saat Yoongi tahu bahwa Seungwan dekat dengan lelaki lain.

"Temen deket," jawab Seungwan ragu, dia sama sekali tidak berani menatapi Yoongi. Mendengar itu Yoongi langsung tersenyum lebar, sudah ia duga.

"Gebetan?"

"Ehm," sahut Seungwan tanpa bicara.

"Udah di tembak?" tanya Yoongi lagi terdengar sangat santai. Seungwan hanya mengangguk, hal itu membuat Yoongi menahan nafas.

"Terus?"

"Terus apa?" tanya Seungwan kali kini melirik Yoongi dari sudut matanya.

"Belum di jawab kan?" tanya Yoongi lagi. Seungwan hanya mengangguk.

"Mau jawab apa? Jangan geleng-geleng sama ngangguk-ngangguk doang." kata Yoongi sambil terkekeh pelan setelah sadar Seungwan sedari terus-menerus mengangguk dan menggelengkan kepalanya.

"Ih kepo banget kak," sungut Seungwan dengan nada kesal yang di buat-buat. Lagi-lagi Yoongi terkekeh.

"Ya harus tau lah, saingannya udah sejauh apa."

Waw, Min Yoongi! Kamu berhasil membuat Seungwan mu berdebar-debar lagi.

"Saingan.." kata Seungwan datar sambil melirik Yoongi yang masih terkekeh.

"Kalau kamu nerima dia, ya kakak dengan senang hati nunggu kamu sampe putus sama dia." kata Yoongi santai sambil mengangkat bahunya. Saat itu entah kenapa Seungwan merasa perutnya tergelitik geli sampai merasa bulu-bulu kuduknya berdiri.

Astaga kak, gue gak bakal nerima Hoseok aja kalo gitu!

"Ngapain nungguin aku putus?" kata Seungwan berlagak santai. Padahal debaran jantung nya seakan sudah tidak normal, perkataan Yoongi membuat Seungwan berharap lebih.

Belum selesai menetralkan degup jantung nya, lagi-lagi Yoongi membuat Seungwan merasa jantung nya benar-benar mau copot.































































 

"Mau ngajak kamu tinggal sama Kakak," Yoongi melirik Seungwan yang menatap nya dengan kening berkerut.







 

"Kita nikah."














 

Hah.









 

Seungwan jadi benar-benar mulas dan merinding sekarang.














 

...









 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Sky_Wings
#1
Omg wenga >_<"
piipii
#2
Oya btw aku nyariin uname kamu kok ga ketemu ya??? Hhhe
piipii
#3
Chapter 17: Yampun chapter 11 emg bikin nyesek. Ihh kae gini makin pengen liat mrka menderita lbh lagi. Wkwkwk. Angst itu emg addict. Hhha
ohya, gi aku bisa jugabloh manja2 kekanakan ke kamu kae seungwan. Wkwwkk
Kartikaandana #4
Chapter 12: Jangan makinnn rumiiiit dong
Gw pingin lat wenga moments omggg❤️❤️❤️
Kartikaandana #5
Chapter 11: Watdoooooohhhhh yoongi ma seungwan konflik mulu :'(((((
Kartikaandana #6
Chapter 9: Lanjoooooooooot omg❤️❤️❤️
sfnslsbl #7
Chapter 5: tolong dilanjutkan. omfg. OMFG.
Jaessy #8
Chapter 5: asli sih Yoongi bikin gemes banget hahaha ayo update lagi thor ^^
xolafsonv #9
Chapter 5: Next ya seru wkwk