Empat

Hide Away

Yoongi: can i hug you? I miss you so bad.

 

 

Seungwan membaca sebuah pesan dari Yoongi.

 


Bukan... itu bukan pesan yang baru saja sampai. Itu adalah pesan beberapa hari yang lalu sebelum pernyataan Seungwan sekitar 8 hari yang lalu. Malam itu.

 

Seungwan melempar ponselnya ke dalam tas dan kembali berkutat dengan bukunya. Ia berharap dengan mudah untuk bisa melupakan Yoongi.

 

Tapi nyatanya 8 hari terakhir ini dia masih belum bisa lepas dari bayangan lelaki itu. Meskipun Seungwan sudah tidak berkomunikasi dengan lelaki itu. Bahkan Yoongi juga tak sedikit pun mencoba untuk menghubunginya.


Namun tetap saja, Yoongi sulit sekali untuk di lupakan.

 


"eh hujan nih." Seungwan langsung menoleh kearah jendela saat mendengar seseorang mengatakan hal itu. Ia melihat rintik hujan turun dari langit, dan dengan refleks ingatan Seungwan langsung terarah pada seseorang.

 

 

 

 

 

 

 


"disini hujan deres banget, kamu jangan hujan-hujanan okey. Apalagi panas-panasan. Hahaha"

Dengan bodoh nya Seungwan tersenyum. Saat hujan, mana bisa panas-panasan. Lelaki itu...

 

 


Dia masih sering kali mengingat hal-hal spele tentang Yoongi. Apalagi tentang hujan. Dia seakan tak pernah mau melupakan hal ini.

 

"inget dia mulu," Seungwan menoleh kearah sumber suara. Seulgi langsung terkekeh geli melihat sahabatnya itu. Seungwan juga ikut tertawa.

 

"kaya dia nya nginget aja. Hahahah" kata Seungwan melepas suntuk nya dengan tawa riang bersama Seulgi.

 

 

 

...

 

Gerimis..


Hujan tidak juga berhenti tapi berangsur-angsur mereda. Seungwan dan Seulgi memutuskan untuk menerobos rintikan air langit itu.

 

Berlari-lari kecil seperti bocah SD menuju halte yang ada di depan kampus mereka. Tempat mereka selalu menunggu angkutan, atau bahkan jemputan.

 


"ojek lu gak jemput kan?" tanya Seungwan dengan senyum jahil nya menggoda Seulgi yang belakangan ini sedang dekat dengan seorang lelaki yang berbeda kampus dengan mereka berdua. Seulgi terkekeh pelan.

 


"enggak lah, kan Qtime kita ini hahaha."

 


Seulgi dan Seungwan bercanda dan tertawa-tawa sambil menunggu angkutan yang lewat. Tapi angkutan yang mereka tunggu tak juga datang. Seungwan bersungut manja pada sahabat nya itu. Kesal terlalu lama menunggu.

 

 

 

 

 

"gue anter pulang aja."

 

 


Seungwan diam. Suara itu.

 

 

"oh jadi gak apa-apa nih kalo gue deketin. Gak ada yang marah?"

"gak tau kenapa gue nyaman banget kalo lagi sama lu, Seungwan."

 

Sumpah demi apapun Seungwan tak mau menoleh. Ini halusinasi yang gila. Ia jadi merasa kembali pergi ke suasana masa lalu.

 


"hello, gue lagi ngomong sama kalian loh."

 

Suara itu lagi.

 

Yoongi menunjukan sebuah senyuman hangat.

 

Oh ini nyata...

 

Seulgi menarik-narik tangan Seungwan meminta nya untuk menoleh. Kemudian dengan sangat amat terpaksa Seungwan memutar balik tubuhnya dan menemukan sosok lelaki dengan hiasan hitam bulat di telinga kiri nya. Oh tidak, sekarang berubah menjadi anting hitam kecil yang melingkar.

 


"boleh kak." Jawab Seulgi spontan karena Seungwan tak kunjung mejawab juga.

What?! Seungwan langsung melotot menatap sahabat nya itu.

 

 

Yoongi tersenyum senang melihat ekspresi lucu Seungwan yang tak kunjung menolak tawarannya. Kelewat senang bisa menemui gadis ini dengan sikap lunak nya membuat Yoongi merasa ingin memeluk gadis mungil dihadapnnnya saat itu juga.

 

 

 

 

...

 


You : yaudah nanti lu gue jemput. Tunggu di halte aja.
Seungwan : oke gue tunggu kaaaaa
You : kakak udh di halte nih.
Seungwan : aku ada urusan bentar kaa. Bentar aja, yayaya Cuma mau ngasih berkas doang koooo
You : iya sayang, jangan lama-lama
Seungwan : ewwww. Huek huek

 

 

"hahahah ih ini geli banget." Seungwan terkekeh geli saat melihat screenshoot yang ada di gallery ponsel Yoongi.


Saat itu mereka sedang makan berdua, beberapa bulan setelah pembicaraan lewat SMS itu terjadi. Yoongi menegacak rambut Seungwan yang tertawa geli seperti anak kecil.


"sekarang aneh gak kalau aku ngomong gue elu sama kakak?" tanya Seungwan sambil tertawa kecil.

 

Mengingat saat pertama kali saling kenal dulu mereka berdua masih menggunakan kata ganti Gue-elu saat berbicara. Seiring berjalannya waktu semua nya berubah perlahan.

"aneh banget, kaya gak akrab." Yoongi menggeleng tanda tidak setuju.

"tapi aku biasanya sama temen yang udah akrab baru pake lu-gue ngomongnya." Kata Seungwan menjelaskan pada Yoongi. Meskipun dia sendiri sebenarnya nyaman-nyaman saja dengan cara mereka bicara sekarang.

"ah kamu lebih nyaman kaya gitu? Kalau kakak.." Yoongi memotong kata-kata nya. Membuat Seungwan memandang Yoongi menunggu sambungan kata selanjutnya.

"lebih nyaman kaya sekarang. Kamu jadi lebih keliatan manja nya. Lagian kalau kakak masih ngomong gue elu sama kamu gak enak manja-manjainnya. Hahahaha " Yoongi menarik hidung mungil Seungwan membuat wajah gadis itu memerah padam karena kata-kata Yoongi dan skinship yang Yoongi buat. Seungwan mengerucutkan bibirnya.

 

 


...

 


"gue deluan yah seung. Kak Yoongi, Thanks ya!"
"urwel Seul,"
"Bye Seul."

 

 

Hening.
Berdua.

 


Seungwan dan Yoongi duduk berdua saja di mobil itu. Yoongi menoleh ke kursi belakang. Menemukan Seungwan yang diam-diam sedang mencuri pandang.


Tak bisa Seungwan pungkiri bahwa diri nya sangat merindukan Yoongi. Meskipun dari awal kedua nya tak bicara sedikitpun karena Seulgi yang menguasai suasana saat dia masih ada sebelum nya.

 

"tadi lu hujan-hujanan yah. Hm?" Yoongi mencoba mencari topik pembicaraan sambil kembali menyetir mobil nya. Seungwan mendengar kata-kata Yoongi itu. Tapi dia sedang mencari jawaban untuk ia lontarkan.

 

"em.. ya."

Singkat dan padat, ini canggung. Lebih-lebih dari sikap pertama mereka saat belum kenal. Lebih-lebih dari seorang asing versi mereka.

 

"kok bisa ada di halte tadi," Seungwan melirik punggung Yoongi sejenak. Yoongi tak menoleh lagi seperti sebelum nya. Tapi terlihat bahu nya berguncang tanda ia terkekeh.

 

"hahah, ah itu. Susah nahan kangen sama lu itu."

 

Deg.

Jantung nya seakan mencelos. Entah kenapa ia merasa seperti perut nya sedang di buat geli oleh bulu-bulu kemoceng dikamarnya.

 


Awal nya ia pikir Yoongi yang sudah merubah kata ganti nya dengan Gue-elu itu sudah tidak akan mengatakan hal-hal seperti ini lagi. Seperti yang dia katakan dulu

"aneh banget, kaya gak akrab."

 

 

 

"gue janji ini yang terakhir kok." Kali ini nada bicara Yoongi berbeda. Terdengar seperti tersirat kekecewaan disana. Dan entah kenapa Seungwan yang mendengar itu pun merasa kecewa.

 

Padahal seharusnya ia senang mendegar peryataan Yoongi tersebut. Karena itu adalah hal yang ia minta pada Yoongi beberapa hari yang lalu.

Tapi kemudian Seungwan hanya diam dan tidak me berkomentar lagi sampai keadaan mobil jadi terdengar hening.

 


Yoongi menyalakan radio di mobil nya. Berputar sebuah lagu Charlie Puth-Dangerously.

 


Seungwan menahan emosi nya agar tidak meluap, untuk tidak membiarkan lelaki itu meihat nya menangis. menangis atas keputusan yang sudah ia buat sendiri.

 

 

 

 


.
.
.

 

Gimana part yang ini? Baper ga? Sebel ga??

Aku mah sebel 😭😭😭

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Sky_Wings
#1
Omg wenga >_<"
piipii
#2
Oya btw aku nyariin uname kamu kok ga ketemu ya??? Hhhe
piipii
#3
Chapter 17: Yampun chapter 11 emg bikin nyesek. Ihh kae gini makin pengen liat mrka menderita lbh lagi. Wkwkwk. Angst itu emg addict. Hhha
ohya, gi aku bisa jugabloh manja2 kekanakan ke kamu kae seungwan. Wkwwkk
Kartikaandana #4
Chapter 12: Jangan makinnn rumiiiit dong
Gw pingin lat wenga moments omggg❤️❤️❤️
Kartikaandana #5
Chapter 11: Watdoooooohhhhh yoongi ma seungwan konflik mulu :'(((((
Kartikaandana #6
Chapter 9: Lanjoooooooooot omg❤️❤️❤️
sfnslsbl #7
Chapter 5: tolong dilanjutkan. omfg. OMFG.
Jaessy #8
Chapter 5: asli sih Yoongi bikin gemes banget hahaha ayo update lagi thor ^^
xolafsonv #9
Chapter 5: Next ya seru wkwk