Delapan

Hide Away

Semenjak terakhir kali Yoongi menghubungi Seungwan malam itu, sampai detik ini. Tepatnya 9 hari setelah nya. Seungwan tidak lagi mendengar kabar Yoongi.

Mau tidak mau Seungwan harus berusaha untuk mengabaikan lelaki itu, meskipun cukup sulit. Tapi dia tetap berusaha.

Seulgi sebagai sahabat Seungwan pun bisa melihat perubahan dari sikap Seungwan. Seungwan terlihat lebih sibuk akhir-akhir ini, dia terlihat sangat sengaja menyibukkan dirinya dengan berbagai kegiatan di dalam kampus dan di luar kampus.

Seulgi juga berusaha membantu Seungwan untuk menyibukkan dirinya dan berusaha sebisa mungkin untuk tidak membahasa Yoongi.

Di sisi lain sebenarnya seulgi lebih tahu bagaimana keadaan Yoongi dan Seungwan yang sebenarnya. Seulgi tahu bahwa Yoongi tidak dekat dengan perempuan lain karena Jimin menceritakan semuanya. Tapi Seulgi juga tidak berusaha untuk memberitahu Seungwan tentang keadaan sebenarnya.

Jimin juga menanyakan kabar Seungwan, karena yang Jimin lihat sekarang Yoongi semakin pendiam. Di tambah lagi Yoongi juga masih belum benar-benar pulih dari sakit nya.

Dari sana Seulgi tahu, bahwa sebenarnya baik Seungwan maupun Yoongi keduanya sama-sama merasa tidak tenang dengan keadaan. Seulgi merasa ingin menyatukan mereka berdua lagi, tapi kalau memang mereka ingin masing-masing ya sudahlah.

Seulgi hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk ke dua nya.

 

 

 

.
.
.

"yoon." Yoongi mendengar seseorang memanggil namanya. Tapi Yoongi masih serius dengan pekerjaannya dan masih menatap layar PC nya tanpa berkedip.

"hello,"

Sekaleng kopi instan muncul di depan keningnya, sudah dibuka.

"buat gua?" tanya Yoongi sambil melirik kopinya. Gadis manis itu mengangguk dan meletakkannya di samping keyboard Yoongi.

"thanks, mei." kata yoongi tanpa melirik Meira sedikit pun.

"anytime." kata Meira lagi sambil duduk di kursi kerja nya yang berada tepat di samping yoongi.

Meira memang bukan teman dekat Yoongi, tapi karena Mereka satu ruangan Meira bisa melihat banyak perubahan dari Yoongi. Yoongi memang bukan sosok yang banyak bicara, ia bahkan hanya bicara seperlu nya.

Tapi Meira tahu ada yang berubah dari Yoongi. Meira sudah menggali sedikit cerita dari Yoongi saat dia menjenguk Yoongi sendirian tempo hari. Yoongi terpaksa bercerita karena Meira memaksa. Meira sendiri sudah pernah melihat Yoongi dan Seungwan pergi bersama, awalnya ia kira mereka adalah sepasang kekasih. Ternyata belum.

Dari cerita singkat Yoongi Meira bisa menilai bahwa sosok Seungwan cukup berpengaruh dan berarti untuk Yoongi.

"gue ngerasa dia yang paling ngerti gue. Entah, gue ngerasa jarang ketemu cewek kaya dia, atau emang hati gue nya yang udah kekeuh sama dia."


Meira hafal betul bagaimana cara Yoongi bicara saat itu, sambil tersenyum dan menerawang. Seolah Yoongi sedang membayangkan bagaimana cantik nya wajah Seungwan.

"yoon, lu jangan terlalu capek loh. Nanti sakit lagi." kata Meira santai sambil bersandar di kursi kerja nya.

Yoongi tidak menjawab, dia hanya mendengar suara keyboard dari gerakan jemari Yoongi.

"lu pasti lagi berusaha keras kan buat lebih nyibukin diri, biar bisa lupain doi."

Yoongi masih diam, tapi Meira terus saja berceloteh. Seolah sengaja memanas-manasi yoongi.

"kalau lu beneran sayang sama dia, usahain, tunjukin kalau lu gak akan kecewain dia lagi."

Tambah Meira lagi, kali ini Yoongi berhenti menggerakan jemari nya diatas keyboard. Ia berpikir keras dengan asumsi nya, dan rencana nya sendiri.

Ia akan melakukan sesuatu di waktu yang tepat.

 

 

 

.
.
.

"ka... "

Seungwan menoleh sebelum suara itu melanjutkan kata-katanya. Seseorang baru saja menepuk bahunya,

" waaah benerkan kak Seungwan!! " teriak seorang gadis dengan histerisnya. Seungwan yang cukup mengenali gadis itu langsung tersenyum, sebenarnya terlihat sedikit canggung.

"yoora.."

"ka seungwan udah lama banget gak ketemu!!" gadis mungil dengan mata sipit itu langsung berhambur memeluk Seungwan dan cipika-cipiki dengan Seungwan.

"ahahha iya nih dek. Kamu jarang banget ke sini sih."

Seungwan mencoba tersenyum, lebih tepat nya terlihat seperti tersenyum meringis. Ia bertemu lagi dengan seseorang yang sangat amat mengingatkan dirinya pada seorang Min Yoongi.

 

 

 

 

 

 

 

 


.

 

 

Seungwan duduk disebuah coffee shop sambil berkutat dengan laptop nya, selain menikmati segelas kopi favorite nya ia juga sedang mengerjakan sisa tugas nya minggu lalu.

Saat Seungwan sedang mencoba meraih gelas nya, selain bayangan gelas ia juga melihat sosok seseorang dengan style yang begitu feminim dihadapannya.

Seungwan menaikkan tatapannya dari pinggang yang pertama ia tangkap di matanya sampai ke wajah gadis itu.

"kak.. Seung... "

"Seungwan?" seungwan menyambung pertanyaan gadis bermata super sipit dengan kulit putih pucat yang terasa tidak asing dimatanya.

"ah iya, kak Seungwan kan??"

Seungwan mengangguk menanggapi pertanyaan gadis yang terlihat begitu menggemaskan itu. Tapi ini pertama kalinya seungwan melihat gadis itu, ia sama sekali belum pernah melihatnya sebelumnya, dan tiba-tiba dia menyapa Seungwan seolah sangat mengenal Seungwan begitu dekat.

"eh pasti gak kenal aku yah kak? Yoora!" seolah bisa membaca pikiran Seungwan gadis itu langsung mengenalkan dirinya dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.


Yoora?

 

"aku adik nya koko, koko Yoongi." jelas gadis itu antusias. Seketika Seungwan terkekeh geli dan langsung membalas jabatan tangan gadis itu.

Oh, jadi ini adik perempuan super cerewet kak Yoongi

"oh yoora, kamu kok--eh duduk deh disini." melihat Yoora yang terlihat sangat antusias entah mengapa membuat Seungwan juga merasa antusias saat mendengarnya.

"hehe kakak pasti mau tanya kenal aku dari mana yah?" tanya Yoora sambil duduk di dekat Seulgi dan meletakkan gelas berisi frappucino nya di meja.

"tapi kayaknya aku tau deh, soalnya aku juga tau kamu dari seseorang." kata Seungwan memberi kode, saat itu Yoora terlihat terkekeh geli.

"aah kakak pasti tau dari koko kan? Pasti dia nyeritain yang engga-engga tentang aku, huu-uh." Yoora terlihat. Menggerutu sendiri seperti anak kecil Seungwan yang melihat itu jadi ikut terkekeh.

"yaampun kamu beda banget sama kak Yoongi."

"iya emang beda, aku bawel banget kalo kakak jutek dan irit ngomong. Beda kan??" kata yoora begitu terdengar antusias.

Belum-belum Seungwan menanggapi kata-kata Yoora, gadis itu sudah melanjutkan lagi kata-kata nya.

"eh iya, salam kenal dulu dong kak.."

Kemudian hari itu Seungwan gagal melanjutkan tugas nya dan malah berakhir untuk berbincang-bincang dengan Yoora.

Sikap dan sifat Yoora sekilas memang tidak terlalu berbeda jauh dengan Yoongi sebenarnya. Saat bersama Seungwan Yoongi termasuk orang yang cukup cerewet dan pintar mencari topik, diluar itu Seungwan tidak begitu memperhatikan bagaimana sifat Yoongi sebenarnya.

Yang ia tahu Yoongi adalah lelaki dengan sikap super romantis yang menyenangkan. Meskipun sikap manis nya itu kadang ia lakukan tanpa ia sadari tapi itu menjadi poin plus yang ada pada Yoongi.

Tapi ternyata diluar yang Seungwan tahu, Yoongi sebenarnya adalah sosok lelaki yang dingin dan begitu apatis pada orang lain. Dan itu di akui sendiri oleh adiknya.

"kalau ke ceweknya sih beda, manis-manis gitu yah."

Seungwan terdiam mendengar kata 'ceweknya'

"tapi asli deh kak, kalau sama yang lain dia tuh cuek BAngeeeeet. Malahan kayaknya Cerewetnya sama kakak doang deh."


"koko bilang kakak cewek nya kok. Ih gausah malu-malu gitu dong. Di hape koko banyak banget foto candid kak hahahaha"

LINE

Yoora: kak Seungwan lagi marahan yah sama koko?
Yoora: koko lagi pergi sama aku mami papi
Yoora: tapi dari tadi dia minggir terus, muka nya bete gitu jidat nya nekuk-nekuk
Yoora: sampe di omelin papi
Yoora: pas aku liat hape nya dia neleponin kaka berkali-kali hehehehhee
Yoora: udah dong kak jangan marahan, koko kayanya desprate bgt wkwk


Stop

"Kak... Kak Seungwan,"

Seungwan mengerjapkan matanya berkali-kali setelah mendengar namanya di panggil. Ia melirik Yoora yang sedang menatapnya sambil mengerucutkan bibirnya karena diabaikan oleh Seungwan.

Seungwan mendesah pelan sambil tertawa kecil, ia benar-benar tidak fokus.


"kak jangan ngelamun dong, masa aku ngomong di cuekin." kata Yoora sambil cemberut.

"ah iya sorry nih yoor, aku lagi ga fokus." kata Seungwan dengan nada bersalah.

"iih samanya deh kaya koko, tadi juga koko gitu aku ajak ngomong malah ngelamun." kata Yoora lagi sambil tersenyum jahil.

Yoora pasti benar-benar tidak tahu bagaimana hubungan antara Yoongi dan Seungwan sekarang. Seungwan hanya tersenyum menanggapinya.

"yoora, kamu lagi nungguin temen kamu kan?" kata Seungwan sambil merapikan barang-barangnya. Dengan ekspresi polosnya Yoora mengangguk dan menatap Seungwan.

"kakak mau cabut dulu yah, kurang enak badan nih."

"ih kakak pantesan gak fokus gitu, emang kakak bisa pulang sendiri? Ga mau di jemput Kak Yoongi aja?"

 

Jemput?


Seungwan langsung menggeleng sambil tersenyum.

"nanti kita hangout bareng yah, Kit ngobrol-ngobrol lagi. Oke?" kata Seungwan meyakinkan Yoora, gadis itu menggangguk-angguk paham.


Seungwan pun berpamitan pada Yoora dan Yoora tetap duduk disana menunggu teman nya.


Bertemu Yoora membuat hati nya malah terasa begitu sesak. Yoora terlihat begitu mendukung hubungan Seungwan dengan Yoongi, bukan hanya Yoora melainkan juga ayah dan Ibu Yoongi.


Meskipun belum pernah bertemu, dari cerita Yoora kelihatannya mereka sangat penasaran pada Seungwan. Hal ini membuat Seungwan seolah-olah tidak bisa lepas dari Yoongi.


Sekeluarnya dari Coffee shop Seungwan langsung naik taxi dan duduk lemas sambil menyandarkan kepalnya di jendela.

Tiba-tiba ponsel yang ia pegang berbunyi, tumben sekali ada SMS masuk. Saat Seungwan melihat layar ponselnya.

 

Semenjak terakhir kali Yoongi menghubungi Seungwan malam itu, sampai detik ini. Tepatnya 9 hari setelah nya. Seungwan tidak lagi mendengar kabar Yoongi.

Mau tidak mau Seungwan harus berusaha untuk mengabaikan lelaki itu, meskipun cukup sulit. Tapi dia tetap berusaha.

Seulgi sebagai sahabat Seungwan pun bisa melihat perubahan dari sikap Seungwan. Seungwan terlihat lebih sibuk akhir-akhir ini, dia terlihat sangat sengaja menyibukkan dirinya dengan berbagai kegiatan di dalam kampus dan di luar kampus.

Seulgi juga berusaha membantu Seungwan untuk menyibukkan dirinya dan berusaha sebisa mungkin untuk tidak membahasa Yoongi.

Di sisi lain sebenarnya seulgi lebih tahu bagaimana keadaan Yoongi dan Seungwan yang sebenarnya. Seulgi tahu bahwa Yoongi tidak dekat dengan perempuan lain karena Jimin menceritakan semuanya. Tapi Seulgi juga tidak berusaha untuk memberitahu Seungwan tentang keadaan sebenarnya.

Jimin juga menanyakan kabar Seungwan, karena yang Jimin lihat sekarang Yoongi semakin pendiam. Di tambah lagi Yoongi juga masih belum benar-benar pulih dari sakit nya.

Dari sana Seulgi tahu, bahwa sebenarnya baik Seungwan maupun Yoongi keduanya sama-sama merasa tidak tenang dengan keadaan. Seulgi merasa ingin menyatukan mereka berdua lagi, tapi kalau memang mereka ingin masing-masing ya sudahlah.

Seulgi hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk ke dua nya.

 

 

 

.
.
.

"yoon." Yoongi mendengar seseorang memanggil namanya. Tapi Yoongi masih serius dengan pekerjaannya dan masih menatap layar PC nya tanpa berkedip.

"hello,"

Sekaleng kopi instan muncul di depan keningnya, sudah dibuka.

"buat gua?" tanya Yoongi sambil melirik kopinya. Gadis manis itu mengangguk dan meletakkannya di samping keyboard Yoongi.

"thanks, mei." kata yoongi tanpa melirik Meira sedikit pun.

"anytime." kata Meira lagi sambil duduk di kursi kerja nya yang berada tepat di samping yoongi.

Meira memang bukan teman dekat Yoongi, tapi karena Mereka satu ruangan Meira bisa melihat banyak perubahan dari Yoongi. Yoongi memang bukan sosok yang banyak bicara, ia bahkan hanya bicara seperlu nya.

Tapi Meira tahu ada yang berubah dari Yoongi. Meira sudah menggali sedikit cerita dari Yoongi saat dia menjenguk Yoongi sendirian tempo hari. Yoongi terpaksa bercerita karena Meira memaksa. Meira sendiri sudah pernah melihat Yoongi dan Seungwan pergi bersama, awalnya ia kira mereka adalah sepasang kekasih. Ternyata belum.

Dari cerita singkat Yoongi Meira bisa menilai bahwa sosok Seungwan cukup berpengaruh dan berarti untuk Yoongi.

"gue ngerasa dia yang paling ngerti gue. Entah, gue ngerasa jarang ketemu cewek kaya dia, atau emang hati gue nya yang udah kekeuh sama dia."


Meira hafal betul bagaimana cara Yoongi bicara saat itu, sambil tersenyum dan menerawang. Seolah Yoongi sedang membayangkan bagaimana cantik nya wajah Seungwan.

"yoon, lu jangan terlalu capek loh. Nanti sakit lagi." kata Meira santai sambil bersandar di kursi kerja nya.

Yoongi tidak menjawab, dia hanya mendengar suara keyboard dari gerakan jemari Yoongi.

"lu pasti lagi berusaha keras kan buat lebih nyibukin diri, biar bisa lupain doi."

Yoongi masih diam, tapi Meira terus saja berceloteh. Seolah sengaja memanas-manasi yoongi.

"kalau lu beneran sayang sama dia, usahain, tunjukin kalau lu gak akan kecewain dia lagi."

Tambah Meira lagi, kali ini Yoongi berhenti menggerakan jemari nya diatas keyboard. Ia berpikir keras dengan asumsi nya, dan rencana nya sendiri.

Ia akan melakukan sesuatu di waktu yang tepat.

 

 

 

.
.
.

"ka... "

Seungwan menoleh sebelum suara itu melanjutkan kata-katanya. Seseorang baru saja menepuk bahunya,

" waaah benerkan kak Seungwan!! " teriak seorang gadis dengan histerisnya. Seungwan yang cukup mengenali gadis itu langsung tersenyum, sebenarnya terlihat sedikit canggung.

"yoora.."

"ka seungwan udah lama banget gak ketemu!!" gadis mungil dengan mata sipit itu langsung berhambur memeluk Seungwan dan cipika-cipiki dengan Seungwan.

"ahahha iya nih dek. Kamu jarang banget ke sini sih."

Seungwan mencoba tersenyum, lebih tepat nya terlihat seperti tersenyum meringis. Ia bertemu lagi dengan seseorang yang sangat amat mengingatkan dirinya pada seorang Min Yoongi.

 

 

 

 

 

 

 

 


.

 

 

Seungwan duduk disebuah coffee shop sambil berkutat dengan laptop nya, selain menikmati segelas kopi favorite nya ia juga sedang mengerjakan sisa tugas nya minggu lalu.

Saat Seungwan sedang mencoba meraih gelas nya, selain bayangan gelas ia juga melihat sosok seseorang dengan style yang begitu feminim dihadapannya.

Seungwan menaikkan tatapannya dari pinggang yang pertama ia tangkap di matanya sampai ke wajah gadis itu.

"kak.. Seung... "

"Seungwan?" seungwan menyambung pertanyaan gadis bermata super sipit dengan kulit putih pucat yang terasa tidak asing dimatanya.

"ah iya, kak Seungwan kan??"

Seungwan mengangguk menanggapi pertanyaan gadis yang terlihat begitu menggemaskan itu. Tapi ini pertama kalinya seungwan melihat gadis itu, ia sama sekali belum pernah melihatnya sebelumnya, dan tiba-tiba dia menyapa Seungwan seolah sangat mengenal Seungwan begitu dekat.

"eh pasti gak kenal aku yah kak? Yoora!" seolah bisa membaca pikiran Seungwan gadis itu langsung mengenalkan dirinya dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.


Yoora? 

 

"aku adik nya koko, koko Yoongi." jelas gadis itu antusias. Seketika Seungwan terkekeh geli dan langsung membalas jabatan tangan gadis itu.

Oh, jadi ini adik perempuan super cerewet kak Yoongi

"oh yoora, kamu kok--eh duduk deh disini." melihat Yoora yang terlihat sangat antusias entah mengapa membuat Seungwan juga merasa antusias saat mendengarnya.

"hehe kakak pasti mau tanya kenal aku dari mana yah?" tanya Yoora sambil duduk di dekat Seulgi dan meletakkan gelas berisi frappucino nya di meja.

"tapi kayaknya aku tau deh, soalnya aku juga tau kamu dari seseorang." kata Seungwan memberi kode, saat itu Yoora terlihat terkekeh geli.

"aah kakak pasti tau dari koko kan? Pasti dia nyeritain yang engga-engga tentang aku, huu-uh." Yoora terlihat. Menggerutu sendiri seperti anak kecil Seungwan yang melihat itu jadi ikut terkekeh.

"yaampun kamu beda banget sama kak Yoongi."

"iya emang beda, aku bawel banget kalo kakak jutek dan irit ngomong. Beda kan??" kata yoora begitu terdengar antusias.

Belum-belum Seungwan menanggapi kata-kata Yoora, gadis itu sudah melanjutkan lagi kata-kata nya.

"eh iya, salam kenal dulu dong kak.."

Kemudian hari itu Seungwan gagal melanjutkan tugas nya dan malah berakhir untuk berbincang-bincang dengan Yoora.

Sikap dan sifat Yoora sekilas memang tidak terlalu berbeda jauh dengan Yoongi sebenarnya. Saat bersama Seungwan Yoongi termasuk orang yang cukup cerewet dan pintar mencari topik, diluar itu Seungwan tidak begitu memperhatikan bagaimana sifat Yoongi sebenarnya.

Yang ia tahu Yoongi adalah lelaki dengan sikap super romantis yang menyenangkan. Meskipun sikap manis nya itu kadang ia lakukan tanpa ia sadari tapi itu menjadi poin plus yang ada pada Yoongi.

Tapi ternyata diluar yang Seungwan tahu, Yoongi sebenarnya adalah sosok lelaki yang dingin dan begitu apatis pada orang lain. Dan itu di akui sendiri oleh adiknya.

"kalau ke ceweknya sih beda, manis-manis gitu yah."

Seungwan terdiam mendengar kata 'ceweknya'

"tapi asli deh kak, kalau sama yang lain dia tuh cuek BAngeeeeet. Malahan kayaknya Cerewetnya sama kakak doang deh."


"koko bilang kakak cewek nya kok. Ih gausah malu-malu gitu dong. Di hape koko banyak banget foto candid kak hahahaha"

LINE

Yoora: kak Seungwan lagi marahan yah sama koko?
Yoora: koko lagi pergi sama aku mami papi
Yoora: tapi dari tadi dia minggir terus, muka nya bete gitu jidat nya nekuk-nekuk
Yoora: sampe di omelin papi
Yoora: pas aku liat hape nya dia neleponin kaka berkali-kali hehehehhee
Yoora: udah dong kak jangan marahan, koko kayanya desprate bgt wkwk

 

Stop

 

 

"Kak... Kak Seungwan,"

Seungwan mengerjapkan matanya berkali-kali setelah mendengar namanya di panggil. Ia melirik Yoora yang sedang menatapnya sambil mengerucutkan bibirnya karena diabaikan oleh Seungwan.

Seungwan mendesah pelan sambil tertawa kecil, ia benar-benar tidak fokus.


"kak jangan ngelamun dong, masa aku ngomong di cuekin." kata Yoora sambil cemberut.

"ah iya sorry nih yoor, aku lagi ga fokus." kata Seungwan dengan nada bersalah.

"iih samanya deh kaya koko, tadi juga koko gitu aku ajak ngomong malah ngelamun." kata Yoora lagi sambil tersenyum jahil.

Yoora pasti benar-benar tidak tahu bagaimana hubungan antara Yoongi dan Seungwan sekarang. Seungwan hanya tersenyum menanggapinya.

"yoora, kamu lagi nungguin temen kamu kan?" kata Seungwan sambil merapikan barang-barangnya. Dengan ekspresi polosnya Yoora mengangguk dan menatap Seungwan.

"kakak mau cabut dulu yah, kurang enak badan nih."

"ih kakak pantesan gak fokus gitu, emang kakak bisa pulang sendiri? Ga mau di jemput Kak Yoongi aja?"

 

Jemput?


Seungwan langsung menggeleng sambil tersenyum.

"nanti kita hangout bareng yah, Kit ngobrol-ngobrol lagi. Oke?" kata Seungwan meyakinkan Yoora, gadis itu menggangguk-angguk paham.


Seungwan pun berpamitan pada Yoora dan Yoora tetap duduk disana menunggu teman nya.


Bertemu Yoora membuat hati nya malah terasa begitu sesak. Yoora terlihat begitu mendukung hubungan Seungwan dengan Yoongi, bukan hanya Yoora melainkan juga ayah dan Ibu Yoongi.


Meskipun belum pernah bertemu, dari cerita Yoora kelihatannya mereka sangat penasaran pada Seungwan. Hal ini membuat Seungwan seolah-olah tidak bisa lepas dari Yoongi.


Sekeluarnya dari Coffee shop Seungwan langsung naik taxi dan duduk lemas sambil menyandarkan kepalnya di jendela.

Tiba-tiba ponsel yang ia pegang berbunyi, tumben sekali ada SMS masuk. Saat Seungwan melihat layar ponselnya.

 

Kak Yoongi

Sekarang terserah mau gimana pun hubungan kita. Tapi kamu harus tau kalau kakak beneran sayang sama kamu. Kalau jodoh nanti pasti kita bakal ketemu lagi, kakak pamit.


Membaca pesan itu seolah membuat debaran jantung Seungwan terasa tidak normal, sesak nya benar-benar terasa. Kenapa pesannya masuk pada waktu yang sangat tepat.

 

Tapi... Sebentar,


Pamit?

 


.
.
.

 


Hai! Satu part gak jelas lagi nih hehehe. Jangan lupa vote dan coment untuk perbaikan cerita ini juga nanti nya heheheh, maklum aku author amatiran.

 

Kak Yoongi

Sekarang terserah mau gimana pun hubungan kita. Tapi kamu harus tau kalau kakak beneran sayang sama kamu. Kalau jodoh nanti pasti kita bakal ketemu lagi, kakak pamit.


Membaca pesan itu seolah membuat debaran jantung Seungwan terasa tidak normal, sesak nya benar-benar terasa. Kenapa pesannya masuk pada waktu yang sangat tepat.

 

Tapi... Sebentar,


Pamit?

 


.
.
.

 


Hai! Satu part gak jelas lagi nih hehehe. Jangan lupa coment kritik dan saran untuk perbaikan cerita ini juga nanti nya heheheh, maklum aku author amatiran.

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Sky_Wings
#1
Omg wenga >_<"
piipii
#2
Oya btw aku nyariin uname kamu kok ga ketemu ya??? Hhhe
piipii
#3
Chapter 17: Yampun chapter 11 emg bikin nyesek. Ihh kae gini makin pengen liat mrka menderita lbh lagi. Wkwkwk. Angst itu emg addict. Hhha
ohya, gi aku bisa jugabloh manja2 kekanakan ke kamu kae seungwan. Wkwwkk
Kartikaandana #4
Chapter 12: Jangan makinnn rumiiiit dong
Gw pingin lat wenga moments omggg❤️❤️❤️
Kartikaandana #5
Chapter 11: Watdoooooohhhhh yoongi ma seungwan konflik mulu :'(((((
Kartikaandana #6
Chapter 9: Lanjoooooooooot omg❤️❤️❤️
sfnslsbl #7
Chapter 5: tolong dilanjutkan. omfg. OMFG.
Jaessy #8
Chapter 5: asli sih Yoongi bikin gemes banget hahaha ayo update lagi thor ^^
xolafsonv #9
Chapter 5: Next ya seru wkwk