Sebelas

Hide Away

Yoongi sent you a picture

Seungwan mengerutkan kening nya setelah ia melihat pop up notif, membaca nama lelaki yang baru saja mengantar nya pulang barusan. Setelah melihat gambar yang Yoongi kirim, Seungwan terkekeh geli.

Yoongi :

Yoongi : sok sibuk

Yoongi : sok sibuk

Seungwan : akhirnya punya fans juga 😍

Yoongi : tadi ada yang bilang
Yoongi : kalau gw line, ga akan di bales

Seungwan : owkay ka.
Seungwan : awas aja kalau minta di bales nanti

Yoongi : astaga ngambek?
Yoongi : wkwkwk

Read

Yoongi : udah gw tunggu 4 menit ga di bales-bales.
Yoongi : wey
Yoongi : buat apa coba gw maksa² minta ID line lu.

Read

12 minutes later

Seungwan : emaap tadi hape nya gue tinggal
Seungwan : ternyata masih ke buka di chat an lu kak 
Seungwan : hehehehehehhe
Seungwan : cie takut banget chat nya ga gue bales 😆

Yoongi : gila
Yoongi : selfcest
Yoongi : gila

Seungwan : jangan gitu nanti demen loh ka

Yoongi : emang udah

Seungwan : EMANG UDAH APA?

Yoongi : emang kamu udah makan?
Yoongi : emang kamu udah mandi?

Seungwan : kak yang ejlas dikit napa

Yoongi : minggu besok lu free ga seung?

Seungwan : lah kok.
Seungwan : kenapa emng?

Yoongi : mau gw ajak jalan ke informa
Yoongi : gw beliin cermin

Seungwan : dih apa nih kak maksudnya

Yoongi : cermin nya bagus2 disana dek

Seungwan : bodo ahmad ka
Seungwan : cermin gue bisa ngomong malah.

Yoongi : kocak
Yoongi : coba tanyain siapa lelaki paling tampan di dunia.

Seungwan : dia ga mau ngasih tau kak

Yoongi : tanyain, kenal Min Yoongi ga

Seungwan : kata nya, 'oh yang sinting itu yah?'

Yoongi : coba sini gw ke kamar lu aja
Yoongi : biar cermin nya kenalan s
Yoongi : sm gw

Seungwan : dih nih orang
Seungwan : mau banget?

Yoongi : mau aja
Yoongi : sekalian main hhaha

Seungwan : mau banget kali 
Seungwan : kamar gue bukan tempat bermain

Yoongi : mau terus kayanya
Yoongi : cari permainan yang bisa di atas kasur

Seungwan : ambigoes

Yoongi : otak lu udah kotor wkwk

Seungwan : padahal semalem udh gue sikat ka

Yoongi : sini gw semir
Yoongi : atau gw masukin mesin cuci

Read

Yoongi : ini lama2 ngomong sama lu makin ngaco

Seungwan : wkwkwk siapa deluam coba yg ngaco

Yoongi : lu aja
Yoongi : gw ga mau disalahin

Seungwan : dih cowok sih gitu.
Seungwan : gan gentle

Yoongi : gan
Yoongi : gan
Yoongi : gan
Yoongi : udah gan, gentle lagi

Seungwan : TYPO :(
Seungwan : kak, kok lu chat an sama ngobrol asli beda sih kak.
Seungwan : diskni lu gesrek bgt

Yoongi : lu juga disini beda
Yoongi : pas chat lu kebanyakan typo nya

Seungwan : hehehehehhe ngejerk
Seungwan : ngejek maksud ku :(

Yoongi : hahaha alibi typo
Yoongi : sm org lain gw blm pernah chat2 ga jelas kaya gini

Seungwan : oh jadi gara² gue gitu lu jadi gesrek ka? 😑

Yoongi : hahaha bukan itu maksud gw
Yoongi : lu nya asik jadi gw juga asik haha

Read

Yoongi : moodboster

Seungwan : ✈✈✈

Yoongi : ngapain naik pesawat?
Yoongi : btw lu udh dinner?

Seungwan : ngapain coba tebak
Seungwan : nanti ah, masih kenyang
Seungwan : lu sendiri udah belum ka?

Yoongi : mau terbang, kesenengan gw puji
Yoongi : nih baru mau, gw mau keluar dulu yah cari makan

Seungwan : gila 
Seungwan : selfcest se : gila

Seungwan : gaya banget kak, emng mama nya ga masak?

19.30
Read

Yoongi : sbb seung, gw tinggal sendiri
Yoongi : besok2 lu aja yg masakin hahha

21.20
Read

"Nih orang lama-lama nyebelin juga."






 

...





 

"seul, lu tau ga?"

"engga.."

Seungwan mendengus sebal mendengar jawaban Seulgi yang memang menyebalkan. Seulgi yang melihat sahabat nya itu kesal langsung terkekeh dan memeluk leher dan lebih terlihat seperti mencekik.

"hahaha iyaiya kenapa??"

" kak Yoongi, lu masih inget kan?"

"em.. He-em." Seulgi mengangguk.

"semalem gue chat sama dia, tadi pagi juga dia chat gue lagi sebelum berangkat kerja." kata Seungwan menaik turun kan alis nya.

Seulgi yang mendengar itu juga terlihat sangat antusias, pasal nya mereka berdua ini memang kelihatan tertarik dengan Yoongi sejak awal pertemuan di halte tempo hari.

"wah lumayan dong di gebet om." kata Seulgi juga ikut-ikutan menaik turun kan alis nya.

"ih dia kan ga setua itu Seul." protes Seungwan dengan kening berkerut kesal.

"diih ngebelain, ciee udah tumbuh aja tuh kupu-kupu di perut." ejek Seulgi sambil mencubit-cubit pipi Seungawan gemas.

Tanpa sadar Seungwan merasa pipi nya memanas. Sebenarnya sejak awal pertemuan di Halte itu Seungwan memang sudah tertarik pada Yoongi, tapi dia terlalu malu untuk mengakui nya.

Setelah hari itu Seungwan sering bertemu dengan Yoongi, dan lelaki itu kelihatannya juga sengaja mencari kesempatan untuk bertemu dengan nya.

Tidak bisa membohongi hati, Seungwan pun mempersilahkan Yoongi untuk terus menanamkan harapan-harapan di hati nya, dan menumbuhkan perasaan yang sampai detik ini masih sulit untuk Seungwan cabut atau bahkan hanya untuk dipatahkan. Tetap saja sulit.







 

...













 

"yah sorry gue ga tau kalau bakal selama ini.... Ih gue jadi gak enak, padahal tadi lu duluan aja tae." Seungwan bicara dengan seseorang lewat ponselnya.

Semakin sibuk dan susah mencari waktu luang. Seungwan baru paham, ini yang namanya sangat sibuk. Tidak terasa ternyata Seungwan sudah memasuki tahun ketiga kuliah nya.

Cepat yah? Tentu saja. Karena dalam hari-hari Seungwan sebelum nya memang tidak ada yang istimewa untuk di ceritakan, semuanya terlalu membosankan dan biasa saja.

Tidak usah membahas Yoongi lagi, mungkin Seungwan sudah lupa. Sekarang dia sudah asik dengan kesibukannya sendiri, hampir tidak ada waktu untuk mengingat perasaan itu lagi.

Kelihatannya sih begitu.

Namun sebenarnya untuk memulai yang baru seperti sekarang ini pun, sebenarnya masih sangat sulit.

Seungwan tidak mau melampiaskan perasaan rindu nya untuk Yoongi pada lelaki lain. Jadi biar saja rindu itu menguap bersama karbondioksida yang ia buang saat dia terengah-engah mencoba lari dari kenyataan, bahwa jauh dari Yoongi tidak semudah itu.

 

 

Berbeda dengan Seungwan, Yoongi tak mau ambil pusing. Ia kembali fokus pada pekerjaan nya setelah tahu bahwa Seungwan mungkin memang sudah mendapatkan yang lebih baik dari nya.

 

Tapi kalau rindu, Yoongi tak bisa menahannya. Ia akan meminta jasa Jimin untuk menguntit, merekam, bahkan datang lagi ke tempat asalnya hanya untuk bicara dengan Seungwan lewat telepon Jimin. Pengecut memang, tapi dia juga tidak mau memperburuk keadaan. Dikiranya Seungwan baik-baik saja tanpa dirinya selama ini. 

 

Padahal terkadang Seungwan benar-benar berharap bahwa yang Jimin katakan itu benar.

 

"sebenernya kemarin si yoongi yang nelpon, lu masa ga sadar."

 

...








 

" Yoongi, " 

 

Lelaki itu memijat kening nya sambil menghela nafas, lalu menoleh pada sumber suara yang memanggilnya ragu. Gadis manis itu berdiri sambil menunjukan deretan gigi nya.

"apa?" tanya nya singkat, Meira sudah terbiasa dengan hal itu.

"anak-anak pada kangen sama lo, lo ga mau nyamperin mereka dulu apa di dalem?"







 

"Yoongi!"
"woy vampir!"
"Mas Yoon!!!"







 

Yoongi menenggak mendengar suara-suara itu dari lantai dua restauran. Yoongi awalnya hanya ingin menyelesaikan rapat hari ini dan langsung pulang ke rumah Jimin untuk menumpang bermalam. Yoongi terlalu malas untuk pulang kerumah yany sudah hampir 14 bulan tidak ia tempati itu, pasti kotor. 
 

Tapi mendengar teriakan rekan-rekan kerja nya di kantor yang dulu membuat Yoongi sedikit bersemangat.







 

"yaudah gue..."




 

"lu aja yang traktir, kan lu yang ngajak."





 

Bukan, itu bukan Meira. Yoongi merasa saat itu juga lidah nya terasa mati rasa hanya untuk bergerak melanjutkan kata-katanya barusan.

 

"kakak mulu yang traktir, aku jadi ga enak."

 

Suara gadis itu. Ini pertama kalinya setelah lebih dari satu tahun terakhir ini Yoongi mendengar suara gadis itu secara langsung, bukan dari sambungan telepon seperti kemarin-kemarin. Ia masih ingat betul suara gadis itu.


 

Gadis itu berjalan melewati Yoongi, seolah tak melihat Yoongi. Yoongi terdiam disana menatap punggung gadis itu, dengan jelas ia lihat gadis itu menarik tangan seorang lelaki di samping nya. Kemudian ia berjalan mendekat sambil menggenggam tangan lelaki itu, tapi ini yang lebih mengejutkan. Dia menoleh kebelakang dan melihat kearah Yoongi.

Yoongi terdiam, rasa sakit itu masih ada. Luka itu masih terasa saat melihat gadis itu bersama lelaki lain. Ia tidak bisa sepenuh nya merelakan Son Seungwan bersama lelaki lain.

Perasaan itu masih ada.


 

"yoon, itu bukannya..."

"bentar gue kesana duluan."

 

...



 

Seungwan membulatkan matanya saat sosok yang sedang ia lihat itu mendekat. Indra penciumannya tidak salah, ia mencium wangi citrus dan mint khas Yoongi. Seungwan masih sangat ingat seolah wangi itu baru saja terlepas dari dekapannya seperti dulu.

Lelaki itu tersenyum, dan matanya bergerak melihat tangan Seungwan yang menggengam pergelangan tangan Taehyung.

"Seungwan,"

"udah lama yah, lu apa kabar?"

Rasanya saat itu juga Seungwan ingin menangis. Ia menemukan senyum kekecewaan di wajah Yoongi.









 

...

 

"udah berapa lama sama Taehyung?"

Seungwan benar-benar mengutuk Taehyung setelah mendengar pengakuan dari Taehyung bahwa dia adalah kekasih nya.

Tapi sekarang Taehyung malah meninggalkan merekan berduaan di meja yang sudah mereka pesan.

"barusan, belum lama." jawab Seungwan asal dengan senyuman tipis di wajah nya.

Ia melihat Yoongi tersenyum, tapi pandangan nya menerawang ke arah lain. Entah perasaannya saja atau Yoongi memang semakin tampan, ia pun memaki dalam hati.

"hm.." Yoongi hanya mengangguk dan bergumam lirih.

 

"um.. Yang tadi.. Pacar kakak yah?" Seungwan benar-benar penasaran dengan gadis manis yang tadi ia lihat.

Yoongi tidak menjawab. Ia hanya mendesis menahan tawa sambil menggeleng. Diam-diam Seungwan menatap Yoongi cemas.

"gebetan?" terselip nada bergurau dalam kata-kata itu. Hal itu membuat Yoongi benar-benar terkekeh.

"temen di kantor yang dulu, diatas juga banyakan sama temen yang lain." jawab Yoongi santai. Seungwan hanya mengangguk-angguk mengerti.
 

Keadaan jadi canggung.
 

"Taehyung baik kan?"

Seungwan yang mendengar pertanyaan itu pun langsung mengangguk patuh.

"umm, yaa."

Baik banget kak. Sampe-sampe dia ga bosen-bosennya denger aku ceritain kakak kalau lagi jalan sama dia.

"selama tugas di sana gue ga pernah deket sama cewe lain lagi,"
Kata Yoongi tiba-tiba tanpa melihat Seungwan. Mata nya beralih menatap entah kemana. 
 

Seungwan yang mendengar itu tanpa sadar menunduk, entah kenapa ada rasa bersalah. Seolah-olah dia baru saja tertangkap basah setelah berselingkuh oleh kekasihnya, dan kekasihnya itu adalah Min yoongi.

 

Bibir nya gatal ingin menjelaskan semuanya. Ingin menjelaskan bahwa Taehyung itu hanya teman dekatnya. Ada perasaan takut Yoongi salah paham, takut nya nanti Yoongi benar-benar pergi untuk melepas Seungwan. Ia masih ingin Yoongi menahannya, memperjuangkannya.

 

Dia masih menginginkan Yoongi nya.


 

"kak.."

"seung.."

Keduanya diam saat bicara bersamaan. Yoongi terkekeh, tapi Seungwan hanya menghela nafas melepas stressor yang bersarang di otaknya.

"sekarang terserah lu mau sama siapa aja," kata Yoongi kali itu sambil menatap Seungwan.

"yang penting lu seneng sama dia, dan dia gak ngecewain lu kaya gue kemarin-kemarin." kata Yoongi lagi sambil tersenyum.

Seungwan menatap Yoongi, ada rasa sesak di dada nya, kecewa. Bukan itu yang ingin ia dengar dari Yoongi, bukan.

Ia mengalihkan pandangan nya kearah lain. Kenapa malam ini rasanya Seungwan terus di buat berdebar-debar. Ingin mati rasanya.

"makasih kak," kata Seungwan sambil tersenyum pada Yoongi kali ini. Yoongi tersenyum, sambil memandang kearah lain.

"oh iya. Kasian Taehyung nungguin lama. Gue pamit yah." Yoongi berdiri, tangan nya bergerak menyentuh puncak kepala Seungwan begitu saja.

"baik-baik disini, yang bener kuliahnya. Oke. Gue pamit." Yoongi mengusap lembut puncak kepala Seungwan pelan, tersenyum. Tapi gerakan lembut telapak tangan Yoongi itu seolah menyalurkan rasa sakit yang juga Yoongi rasakan.

"thanks ka," seungwan menatap yoongi "take care," sambung nya lagi sambil tersenyum.

Yoongi mengangguk ia segera bergerak untuk pergi dari sana. Sementara Seungwan menncoba menahan emosi nya sendiri, melihat Yoongi melangkah pergi kenapa rasanya jadi semakin merindukan lelaki itu.

 

"kak."

Yoongi menghentikan langkah nya, Seungwan malah merasa gemetar. Entah ingin bicara apa sebenarnya.

"t-take care." kata Seungwa ragu. Kemudian terdengar Yoongi terkekeh santai, ia menoleh melihat Seungwan yang menatapnya gugup.
 

"tadi lu udah ngomong, hahah. Udah lah gue jalan, lama-lama gue culik juga lu nanti." kata Yoongi sambil melirik Seungwan dan menggelengkan kepala nya terekekeh.

Seungwan tak berkomentar, tak merespon, tak bersura. Yoongi melangkah semakin menjauh.

"gue masih kangen kak."
 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Sky_Wings
#1
Omg wenga >_<"
piipii
#2
Oya btw aku nyariin uname kamu kok ga ketemu ya??? Hhhe
piipii
#3
Chapter 17: Yampun chapter 11 emg bikin nyesek. Ihh kae gini makin pengen liat mrka menderita lbh lagi. Wkwkwk. Angst itu emg addict. Hhha
ohya, gi aku bisa jugabloh manja2 kekanakan ke kamu kae seungwan. Wkwwkk
Kartikaandana #4
Chapter 12: Jangan makinnn rumiiiit dong
Gw pingin lat wenga moments omggg❤️❤️❤️
Kartikaandana #5
Chapter 11: Watdoooooohhhhh yoongi ma seungwan konflik mulu :'(((((
Kartikaandana #6
Chapter 9: Lanjoooooooooot omg❤️❤️❤️
sfnslsbl #7
Chapter 5: tolong dilanjutkan. omfg. OMFG.
Jaessy #8
Chapter 5: asli sih Yoongi bikin gemes banget hahaha ayo update lagi thor ^^
xolafsonv #9
Chapter 5: Next ya seru wkwk