Walk On Memories

Kai, Sang Pejuang Cinta

Kai111.jpg

 

Hari di mana Olimpiade Science di Universitas Kyunghee telah tiba. Tim science SMA 1 diminta berkumpul lebih pagi dari biasanya untuk berangkat bersama-sama ke tempat Olimpiade berlangsung dengan menggunakan bis sekolah.

Kai udah datang, tapi dia harap-harap cemas karena Borin belum dateng. Aslinya Kai lebay sih. Mereka masih berangkat 30 menit lagi dan tadi Borin lagi-lagi nolak diajak berangkat bareng ke sekolah gara-gara lebih milih diantar unnie-nya. Kai jadi semacam punya dendam terselubung sama Yoora noona nih gara-gara adiknya diantar terus, bikin dia kurang kesempatan bersama Borin.

Untungnya sih rasa cemas Kai nggak perlu lama-lama. Borin muncul dengan senyum manis khasnya sambil menyapa para sunbae di klub sains yang udah datang duluan, termasuk Kai. Kai cuma dapet 'hai' doang sih dari Borin. Tapi Kai bersumpah, tadi dia merasa senyum Borin untuknya lebih merekah daripada senyum buat yang lain.

Sayangnya, baru aja Borin datang, udah dipanggil aja sama Sunyoung. Katanya sih ada yang mau diskusiin. Sumpah ya, Kai merasa semua orang berkonspirasi mencegahnya ngobrol atau pdkt sama Borin. Jadi makin nyesel dia kenapa dulu nggak ikut lomba beregu terus satu tim sama Borin aja.

Tak berapa lama kemudian Bu Haneul dan Bu Gukjoo pun menyuruh para siswa segera masuk ke dalam bus untuk segera berangkat. Satu per satu siswa yang mau ikut lomba pun masuk ke dalam bus.

Kai termasuk yang paling awal masuk ke dalam bus dan memilih duduk bersama Jongdae. Saat lagi ngobrol sama Jongdae dan Suho, dia melihat Borin dan Sunyoung masuk ke dalam bus lalu berjalan menuju tempat duduk paling depan. Melihat itu, Kai lalu beraksi.

Tanpa pamit pada Jongdae dan Suho, Kai langsung berdiri dan jalan cepat ke arah Borin dan Sunyoung. Borin udah duduk di dekat jendela dan Sunyoung masih ngobrol sama Somin. Melihat kesempatan ini Kai langsung duduk di samping Borin, bikin Sunyoung kaget.

"Kai plis, lagi-lagi lo duduk di tempat gue," protes Sunyoung yang merasa tempat duduknya direbut Kai lagi.

"Emang ini bis lo apa? Serah gue kan duduk mana aja," kata Kai sambil memperbaiki posisi duduknya biar santai.

"Aisshh," Sunyoung nggak bisa berkata-kata dan terpaksa duduk sama Somin.

Kai lalu menatap Borin yang lagi menatapnya. Borin cuma geleng-geleng kepala lihat kelakuan Kai barusan lalu memasang earphone dan melihat keluar jendela. Kai cuma ketawa kecil sambil mengacak-acak rambut Borin gemas.

Untung aja para siswa lain udah biasa lihat Kai yang nggak bisa dikalahkan kalo udah urusan sama Borin. Sepanjang perjalanan, ada yang ngobrol, ada yang belajar, dengerin musik, sampai tidur seperti si Mino.

Kai dan Borin sih diem-dieman sambil sibuk mendengarkan lagu di ponsel masing-masing. Borin juga sibuk membaca beberapa contoh soal. Keadaan itu berlangsung lima belas menit, sampai Kai merasa bosan. Diambilnya kertas yang lagi dibaca Borin dan dilepasnya earphone dari telinga kiri si gadis.

"Ngapain lo?" tanya Borin, heran.

"Pengen gangguin lo aja sih."

"Asli kurang kerjaan. Belajar dong."

"Udah bosen, gimana dong?"

"Terus ngerjain gue nggak bosen gitu?"

"Nggak bakal bosen sih kayaknya hehe" Kai nyengir dan dapat cubitan di lengan dari Borin.

"Gue nervous nih." Kata Borin, pelan.

Kai memandang Borin yang emang keliatan sedikit tegang. Ditepuknya punggung tangan kiri lalu digenggamnya jari jemari Borin.

"Santai aja. Lo harus yakin pasti bisa, kan udah belajar? Kalo tegang malah ntar ilang semua yang udah dipelajarin.  Lagian pasti nanti rekan setim lo bakal saling bantu. Tarik nafas coba pelan-pelan!" kata Kai.

Borin menuruti apa yang dikatakan Kai. Diambilnya nafas panjang pelan-pelan berkali-kali. Sementara Kai mengelus punggung tangai Borin dengan ibu jarinya pelan-pelan.

"Gimana hmm?" Bisik Kai.

Borin tersenyum dan mengangguk lalu digenggamnya tangan Kai erat. Sampai tiba di Universitas Kyunghee, mereka saling bergenggaman tangan.

 

***


Saat tiba di Universitas Kyunghee, para siswa segera berkumpul untuk mendengarkan teknis acara Olimpiade. Jadi semua peserta Olimpiade baik individu maupun tim, akan mengerjakan soal dalam dua sesi. Sesi pertama pilihan ganda yang harus dikerjakan dalam 2,5 jam. Setelah istirahat satu jam dilanjutkan mengerjakan soal essay selama 1 jam. Tiga orang per mata pelajaran dan tiga tim dengan nilai tertinggi akan masuk babak final yang berlangsung keesokan harinya.

Bu Haneul memanggil semua siswa-siswanya. Setelah memberi nasihat sebentar, tim SMA 1 langsung berdoa bersama.

Kai saling memberikan semangat pada teman-temannya, termasuk Borin.

"Jangan tegang lagi ya," pesan Kai saat memberi semangat buat Borin.

Borin mengangguk dengan percaya diri. "Sukses juga buat lo."

Kai mengangguk. Setelah menepuk kepala Borin dengan sayang, dia lari ke arah kelas tempat peserta Olimpiade Fisika berlangsung.

Saat Olimpiade berlangsung, Kai membuka lembar-lembar soal. Ada 40 soal pilihan ganda, Kai membaca cepat semua soal dan mulai mengerjakan yang menurutnya paling mudah. Saat yakin dengan jawaban yang didapatnya, Kai segera menjawab di lembar jawaban. Yang masih ragu jawabannya, Kai mengerjakan lagi dan mengotak-atik dengan rumus lain. Yang Kai nggak tahu jawabannya, sengaja ditinggal, untungnya sih cuma 3 soal yang bikin dia bingung. Ketika bel tanda 2,5 jam waktu mengerjakan berakhir, Kai menghembuskan nafas lagi dan yakin dengan jawaban, meski ada beberapa yang bikin bingung. Ditinggalkannya soal dan lembar jawaban seperti yang diminta lalu keluar ruangan.

Kai melihat ponsel dan teman-temannya bilang mereka ada di kantin yang ada di lantai 1 sebelah ujung kanan. Saat menuju ke sana, Kai melihat Borin bersama Somin dan Sunyoung sedang serius ngobrol di bangku samping eskalator sambil makan roti. Kai maunya nyamperin, tapi lihat mereka kelihatan serius banget, dia mengurungkan niat dan langsung menuju kantin. Yang penting Borin lagi makan, jadi perutnya terisi sebelum sesi 2 dimulai.

Memasuki kantin, tak perlu waktu lama bagi Kai untuk tahu di mana teman-temannya berada. Jongdae lagi ngobrol sama Jinwoo dan Mino, di meja samping mereka ada cewek-cewek tim science SMA 1 selain Borin dkk.

Setelah beli kimbab dan apple juice, Kai langsung duduk di samping Mino. "Lho Suho ke mana?" Tanya Kai, sambil mencomot sandwich milik Jongdae.

"Suho apa Borin?" Mino menggoda.

"Suho. Gue tau Borin ada di mana," jawab Kai, sambil masang tampang kesal.

"Tuh lagi mojok dia," tunjuk Jinwoo pake dagunya.

Kai melihat ke arah yang ditunjuk Jinwoo barusan. Suho ternyata juga ada di kantin ini, tepatnya di meja pojok dan lagi ketawa bahagia dengan seorang cewek rambut panjang yang Kai cuma bisa lihat dari belakang.

"Sama siapa dia?" Tanya Kai sambil minum jusnya.

"Ya siapa lagi kalo bukan incerannya, si Joohyun. Dia wakil SMA 3, ikut yang lomba beregu dia, " Jawab Jongdae.

"Oh. Gila, Suho langsung lupa temen kalo ketemu Joohyun," komentar Kai.

"Ngaca plis. Apa bedanya lo sama Suho? Lo juga lupa temen kalo ada Borin. Lo juga kayak Suho, sama-sama cemen nggak nembak-nembak," balas Jongdae, menohok, dan bikin ngakak Mino sama Jinwoo.

"Sialan." Kai pengen marah sebenarnya, tapi apa daya, Jongdae emang bener. Jadinya dia ikutan ketawa.

Untungnya topik pembicaraan mereka langsung ganti, tentang soal yang baru mereka kerjain. Mereka saling nanya, siapa tau ada yang ngerti soal yang tadinya nggak bisa mereka kerjain.

Sepuluh menit sebelum sesi kedua dimulai, semuanya balik ke ruangan lomba masing-masing, sambil sebelumnya saling memberi semangat.

 

***

 

Sesi kedua terdiri dari lima soal, tapi jawabannya panjang. Untungnya Kai merasa mudah dalam mengerjakan soal-soal ini karena merasa udah pernah merasa ngerjain sebelumnya, makanya dia bersyukur dan tersenyum puas setelah berhasil menjawab semua soal.

Sesi kedua usai, Kai menuju taman hijau, karena Bu Haneul minta semua siswa SMA 1 kumpul di situ. Pengumuman yang lolos babak final baru diberitahukan dua jam kemudian.

Saat di taman hijau, Bu Haneul dan Bu Gukjoo bertanya bagaimana proses mereka mengerjakan. Untungnya semua merasa optimis walaupun ada yang merasa soalnya agak lebih susah dari yang dibayangkan. Setelah ngobrol-ngobrol singkat, Bu Haneul memperbolehkan siswa-siswanya buat jalan-jalan keliling Universitas Kyunghee tapi harus kumpul lagi saat pengumuman yang lolos final.

Kai menghampiri Borin. Maunya sih dia jalan sama Borin aja, ya masa sih Sunyoung masih menguasai Borin aja.

"Borin!"

"Hmm?"

"Jalan-jalan keliling yuk. Siapa tau ketemu sunbae cantik hehe." Kata Kai.

"Oh..."

"Becanda. Jangan marah!"

"Lah siapa juga yang marah sih?" Kata Borin cemberut.

"Kai. Borin. Ikut gue dong!" Suho tiba-tiba muncul, bikin agak kaget juga nih.

"Ngapain ikut lo?" Tanya Kai.

"Plis Kai, gue mau jalan-jalan keliling sama Joohyun. Tapi nggak enak aja kalo cuma berduaan." Jelas Suho.

"Bukannya enak berdua aja?" Saran Kai. Soalnya aslinya dia pengen jalan berdua aja sama Borin.

"Gue maunya gitu. Tapi Joohyun bilang mau rame-rame. Yuk lah plis," mohon Suho.

"Joohyun siapa?" tanya Borin penasaran.

"Joohyun itu buat gue sama kayak lo buat Kai," jawab Suho pake perumpamaan yang bikin Kai batuk-batuk keselek dan Borin terdiam. "Yuk!"

Suho mendorong Kai dan Borin sehingga keduanya nggak bisa mengelak dan jalan ke arah yang ditunjuk Suho. Mereka bertiga menuju sekelompok cewek-cewek SMA yang lagi ngobrol. Ada Joohyun, berarti ini anak SMA 3.

"Joohyun yuk jalan," kata Suho waktu mereka sampe di depan Joohyun dkk.

Joohyun dkk langsung noleh ke arah Suho, Kai, dan Borin. Otomatis, temen-teman Joohyun langsung merona saat melihat Suho dan Kai yang emang kinclong menyilaukan mata.

"Eh iya ayo. Lho hei Kai, lama tak jumpa." Sapa Joohyun saat melihat Kai.

"Lo sih jarang ikut kalo kita lagi hangout," kata Kai.

Kai, Suho, Jongdae sama Joohyun memang teman satu SMP. Dari dulu mereka udah tergabung dalam geng science. Pas SMA, Joohyun milih ke SMA 3 biar deket rumah katanya. Suho sama Joohyun dari dulu udah dekat, tapi ya gitu sampe sekarang deket mulu nggak ada kemajuan berarti. Padahal seluruh dunia tau mereka sama-sama suka, nggak tau nunggu apa.

"Eh kamu yang ikut lomba tim juga kan?" tanya Joohyun ramah ke Borin.

"Iya, Sunbae." Jawab Borin sambil senyum.

"Joohyun, Borin ini calon pacarnya Kai," sahut Suho.

"Ooohh gitu. Pantes aja semua cewek ditolak ya, calonnya cute gini," Joohyun menggoda. "Buruan jadian kalian."

"Kalian didoain jadian juga jangan?" balas Kai.

Suho dan Joohyun sama-sama diam tersipu. Suho langsung menarik Joohyun buat jalan. Kai dan Borin lalu jalan beriringan di belakang Suho dan Joohyun.

"Suho, mau kuliah sini nggak kamu?" Tanya Joohyun memecah kesunyian.

"Kamu di mana?"

"Aku kan maunya di Ewha atau KAIST." Jawab Joohyun.

"KAIST aja dong. Masa aku ke Ewha?"

"KAIST susah banget pasti."

"Kalo kita percaya pasti bisa dong. Lagian nggak mau satu kampus sama aku gitu?"

"Hmm hehe"

Joohyun dan Suho ketawa bagai dunia milik mereka berdua yang lain ngontrak dan tunawisma. Kai yang lihat feeling so cringey mendadak lihat kelakuan temennya. Borin di samping Kai ketawa kecil.

"Kok lo ketawa?" tanya Kai, pelan.

"Mereka berdua cute. Lucu." jawab Borin sambil masih ketawa.

"Kalo kita lucu nggak?"

"Nggak. Kan gue bukan pelawak." Kata Borin menjulurkan lidah.

"Ya...." Pengen rasanya Kai jadiin Borin kayak squishy, gemesin banget soalnya.

"Lo nggak pengen kuliah sini?" Tanya Borin mengalihkan pembicaraan.

"Masih belum mikirin kuliah." Jawab Kai, sedikit menerawang.

"Lah kenapa? Kan udah tinggal beberapa bulan lagi." Borin kelihatan heran.

"Masih bingung antara kuliah dulu atau wamil dulu."

Borin menatap Kai yang sedang jalan sambil menunduk. "Kok kayak Chanyeol oppa sih? Kalian janjian?"

Kai ketawa. "Nggak juga. Tapi pernah bahas ini sih sama Chanyeol. Ah masih beberapa bulan lagi. Masih lumayan lama buat mikirin ini."

"Kai, Borin, mau es krim nggak?" Suho tiba-tiba bikin suasana berganti.

"Lo traktir nggak?" Kai, diikuti Borin, berjalan ke arah Suho dan Joohyun yang sudah ada di depan stan es krim.

"Iya. Es krim doang berapa sih?" Suho becanda menyombongkan diri.

Kai merangkul pundak Suho. "Asik. Orang kaya emang beda. Joohyun, jangan dilepas yang kayak gini nih."

"Apa sih lo, Kai? Borin, yang kayak gini tinggalin aja," balas Suho.

"Sialan!"

Kai pura-pura mencekik leher Suho yang minta ampun. Joohyun cuma ketawa dan Borin pun geleng-geleng kepala doang lihatnya.

 

***

 

Waktunya pengumuman siapa aja yang lolos final Olimpiade Science. Dan SMA 1 patut berbangga karena beberapa siswanya masuk final.

Yang pertama Kai, di mata pelajaran fisika.

Suho, di matpel kimia.

Mino, untuk pelajaran astronomi.

Dan Sunyoung - Somin - Borin buat kategori beregu.

Lumayan ada empat kesempatan buat dapat medali emas. Yang lolos final dapat ucapan selamat dan semangat dari teman-temannya. Kai juga karena bangga sama Borin sampai rambutnya diacak-acak. Aslinya pengen meluk, tapi nggak enak sama guru.

Di sepanjang perjalanan pulang balik ke SMA 1, sebagian ada yang turun di jalan menuju rumahnya, siswa-siswa ada yang tidur, ada juga yang mendongeng kayak Jongdae. Kalo Borin sama Kai, yang lagi-lagi duduk sebelahan (soalnya Kai enggan jauh), diem-dieman sambil mendengarkan lagu dengan satu earphone berdua.

 

***


Kai dan pujaan hati turun di halte dekat rumah Borin. Dia pun sudah pasti nganterin Borin dulu biar selamat sampai rumah.

Saat sampai depan rumah Borin, Kai mengutarakan ide yang sedari tadi udah pengen dia sampaikan. Ada hubungannya dengan lomba besok.

"Borin."

"Hm?"

"Taruhan yuk buat besok. Biar semangat." Kata Kai sambil senyum-senyum.

"Taruhan apa emang?"

"Gampang kok. Eh tapi kata lo pas di SMA 2, lo nggak suka taruhan."

Borin mikir. "Kapan gue bilang gitu?"

"Itu pas diajak Sehun jadian kalo dia menang. Waktu itu lo nolak karena katanya nggak suka taruhan." Amit-amit sebenernya Kai menyebut nama Sehun.

"Oh...ya tergantung taruhannya sih. Emang lo mau ngajak taruhan apaan?"

"Hehe. Siapapun besok yang dapat medali lebih rendah, berarti dia harus nraktir di Burger King. Misal lo dapet emas, gue cuma perak. Berarti gue yang nraktir lo. Gitu juga sebaliknya," jelas Kai.

"Kalo misal kita sama-sama dapet emas atau perak, gimana?"

"Ya berarti kita bayar sendiri-sendiri Burger King-nya, ngerayain bareng ceritanya. Gimana? Deal?"

Taktik muslihat Kai aja sih ini sebenarnya biar bisa makan Burger King lagi sama Borin. Kai menunggu jawaban Borin.

"Oke, deal, gue setuju." Kata Borin akhirnya.

Kai tersenyum puas. "Nah gitu dong. Udah lo masuk sana."

"Iya ini juga mau masuk. Dah, hati-hati lo."

"Siap, Bos. Sampai jumpa besok."

Kai berjalan ke arah rumahnya dengan bahagia. Sambil berdoa semoga besok yang terbaik buat dia dan Borin.

 

Suara datang kepadamu suatu hari,
Ciuman seperti bisikan tanpa sadar membangunkanmu
Matamu perlahan terbuka dipenuhi mimpi
Dan Kau tersenyum padaku seperti Kau telah menungguku, yeah.

Aku duduk santai di sampingmu dan menyapa.
Aku ingin mencoba kembali ke masa indah itu
Mengikuti kenangan yang pudar.
Aku akan datang membawamu pergi malam ini.

Kita menyusuri jalan ini bersama
Tertutup bintang-bintang bersinar
Sebelum dunia tidur tercermin dengan jelas
Di matamu yang perlahan terbuka

Saat ujung jalan ini semakin dekat,
Saat harapan kita terwujudkan
Hari esok yang kita impikan
Akan menyebar dengan terang di depan kita.

Membutakan sinar matahari keemasan menerpa kita,
Dan kau begitu cantik, bersinar terang,
Aku terus memandangmu, aku akan membawanya
Sebelum dunia yang tidur ini membuka matanya.

Sekarang buka matamu,
Lakukanlah, lakukanlah
Jangan lupa,
Lakukanlah, lakukanlah
Suatu hari aku ingin berjalan di sisimu
Sepanjang jalan ini pada malam yang indah.
Malam yang Indah ini

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment