Stop it!

About Love

Pagi ini adalah hari kedua setelah aku diterima di tempat bekerja. Aku berangkat dengan berjalan kaki karena jarak antara rumah dan tempat bekerjaku lumayan dekat, hitung-hitung berjalan kaki dapat membantu untuk menghemat uang dan tentunya juga sehat.

Berangkat dengan pakaian yang harum dan pulang dengan pakaian layaknya pengemis, terlalu di dramatisir tetapi memang seperti itu. Aku berjalan dengan sesekali menendang angin kosong di depanku yang ada di benakku bahwa bekerja di perusahaan terbesar kedua di Korea tidak memakan banyak tenaga.

Aku terus menendang angin kosong di depanku dengan sesekali bergumam sendiri memaki angin tersebut. Sampai tiba-tiba seseorang berdiri tepat di depanku dan tak sengaja aku menabraknya.

“Oh maaf, saya tidak lihat Anda ada di depan.” Sambil membungkuk

“Ya! Baekhee ini aku. Apa kau sudah lupa denganku?”

“APA! Baekhee? Namaku Baekhyun bukan Baekhee. Kau setua itu ya sampai melupakan namaku padahal baru kemarin kita berkenalan.”

“Tua? Kau bilang pria tampan sepertiku ini tua? Hei pendek kau yang tua dan cerewet seperti perempuan.”

“Aku memang lebih tua dari kau. Dan aku tidak pendek!”

Dan sepertinya aku baru menyadari sesuatu

“Ya! Idiot. Seharunya kau memanggilku hyung.”

“Tidak mau.”

“Apa kau bilang? Kau cari mati eoh?”

“Panggil Aku hyung atau aku akan mengeluarkan jurus hapkindoku. Asal kau tau saja aku ini mantan atlet hapkindo.”

“Benarkah? Apa aku harus meminta maaf dan memanggilmu hyung? Dasar pendek.”

Si tinggi menjawab sambil menjulurkan lidah sedang mengejekku

“Ya! Apa kau bilang? Pendek? Dasar kau manusia idiot, tiang pln, tiang jemuran, telinga lebar, menyebalkan, suara om-om, bla bla bla”

Sebelum Ia menyelesaikan ocehannya Aku memilih untuk segera pergi. Dan begitu Ia menyadari, Ia melempar sepatunya yang berhasilku tangkap.

“Ya idiot! Kembalikan sepatuku!”


Aku membuka mataku menyamakan dengan bias-bias cahaya yang menerpa. Seperti biasa aku menjalani rutinitasku sebagai seorang pekerja kantoran yang duduk berjam-jam dan hanya di temani segelas kopi. Aku melangkahkan kaki keluar dari rumah seperti biasa aku melewati toko bunga dekat rumahku tetapi hari ini ada yang berbeda aku menangkap siluet lelaki yang belakangan ini mulai dekat denganku keluar dari toko tersebut.

“Permisi ada yang bisa saya bantu?”

“Kalau boleh saya tahu laki-laki tadi ke sini untuk membeli bunga?”

Heol, yang benar saja Ia memang membeli bunga kau pikir Ia kesini sedang membeli makanan anjing. Penjual tersebut hanya mengangguk saja.

“Ia membeli untuk pacarnya?”

“Maaf saya kurang tahu kalau itu.”sambil tersenyum

“Oh kalau begitu saya permisi dulu. Terima kasih.” Sambil membungkukan badan

Apa yang sebenarnya Chanyeol lakukan? Membeli bunga untuk siapa coba. Aku rasa muka om-om kayak dia tidak memiliki pacar. Huh, kenapa malah Aku yang repot mengurusi urusan si tiang jemuran itu.

Hari ini Aku pulang agak awal karena tidak ada pekerjaan yang harus aku kerjakan. Aku memilih mampir di mini market dekat rumahku untuk membeli kebutuhan sebulan. Belum sampai aku di depan mini market aku sudah disuguhkan oleh pemandangan yang tak, ah sudahlah mataku ini diciptakan bukan untuk melihat yang tidak-tidak. Aku melihat dari kejauhan sana ada dua orang dengan kelamin yang berbeda sedang berpelukan seperti tidak bertemu seabad saja.

“Ih apaan sih mereka. Nggak liat tempat umum main peluk-peluk aja.”

“Memangnya kenapa kalau mereka berpelukan? Ada peraturan yang tidak memperbolehkan nya?”

“Ya! Kau itu manusia atau setan sih? Datangnya pasti malam-malam.”

“Kau serius ingin tahu makhluk apa aku?”

“...”

“Aku adalah malaikat yang diturunkan khusus untukmu pendek.”

“Cih malaikat? Aku tidak salah dengar kan. Hello kau lebih mirip tiang pln, tiang jemuran, pohon kelapa, tangga.”

“Loh kok nyambung ke tangga?”

“Karena kamu garing seperti tangga ahahahaha. Sudah ya Aku mau pulang dulu , kau selalu mengganggu jalanku saja.” Sambil mencoba pergi

Tetapi usahaku untuk pergi digagalkan karena si tiang menahan tangganku.

“Hei lepaskan idiot!”

“Apa kamu nggak bosan? Kerja-pulang-tidur-kerja. Lebih baik kita nonton film aja dirumahku.” Sambil menunjukan dvd yang sepertinya adalah dvd film horror.

“Aku tak menerima penolakan!”

“Ya lepaskan.” Sambil mencoba untuk melepaskan genggaman tanggannya

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Jgtealaatte #1
YASSSSSS KYUNGSOO YOURE HERE
Rumuskimia #2
Chapter 1: Rumus kimia is here ;) Rumus kimia menununggu kelanjutan ff ini thor..
Jgtealaatte #3
KYUNGSOO X CHANYEOL PLEASEEE