Unexpected meeting

About Love

 

       

Dan disini lah seorang pemuda berperawakan tinggi duduk memandangi kertas yang berisi surat pemecatan pegawai yang baru saja ia dapat tadi. Pemuda itu sesekali menyesap kopi hitam yang ia pesan sedari tadi dan memikirkan nasibnya yang baru saja dipecat dari pekerjaan yang sedari dulu ia inginkan. Bekerja di perusahaan kedua terbesar di korea sangatlah susah. Bahkan ia berkali-kali di tolak. Tapi dengan tekat yang kuat ia mencoba kembali dan hasil yang ia dapat sangat memuaskan, Ia bekerja di bagian tim design.

                                                                                              


                                                                    

Ia berjalan tanpa tujuan dan sesekali bergumam sendiri, mungkin efek soju yang Ia minum tadi. Chanyeol bukan tipe pria yang mudah mabuk Ia harus menghabiskan setidaknya dua botol soju. Tak terasa sekarang sudah pukul dua belas malam dan Chanyeol masih berjalan tanpa tujuan. Ia tak sengaja menabrak seseorang yang berjalan tepat di depannya. Sambil berulang kali Ia membungkuk meminta maaf kepada orang yang Ia tabrak tadi.

Other side

Tepat jam dua belas kurang lima menit aku melangkahkan kakiku keluar dari perusahaan yang baru saja menerimaku. Karena terlalu senangnya aku bahkan tidak menyadari ada orang yang berjalan di kejauhan sana. Sampai Ia tiba-tiba menabrakku dan membungkukan badannya untuk meminta maaf. Apakah Ia sedang membuat lelucon? Ia berbicara dengan membelakangiku, apa Ia tak menyadariku? Aku baru sadar bahwa Ia sedang mabuk berat setelah Ia tadi bergumam tak jelas. Hampir saja Ia terjatuh tapi untungnya Aku langsung memeluknya.

“Hei ajussi bangun. Hais bagaimana ini? Atau aku bawa pulang saja ya?”

Aku memikirkan sejenak. Butuh waktu tiga menit untuk membuat keputusan

“Tidak tidak dia kan orang asing. Tapi kasihan juga kalau aku harus meninggalkannya disini.”

Tanpa berpikir panjang lagi aku membawanya pulang ke rumah. Badan orang ini sangat berat jadi aku memutuskan untuk menelpon taksi. Dan beruntung nya itu adalah taksi terakhir yang beroperasi.

Butuh waktu sekitar tiga puluh menit untuk sampai. Ia menyandarkan kepalanya pada pundakku, tanpa Ia sadari aku sudah memandangi lekuk wajah nya. Dengan rahang yang tegas dan kulitnya yang putih lelaki ini hampir mecapai kata sempurna. aku membawa nya masuk ke dalam rumahku lalu merebahkan badan nya dengan hati-hati, takut kalau Ia tiba-tiba terbangun dan menyalahkanku mengapa Ia bisa berada di sini. Keran air bathtub sudah hampir penuh tapi aku tetap memandangi lelaki yang sedari tadi tidur di ranjangku. Aku memasukan badanku ke bathtub, merasakan betapa lelah nya setelah bekerja seharian dan akupun terlelap dengan kondisi tanpa memakai sehelai kainpun.

Saat membuka mata aku baru menyadari bahwa aku tidak berada di rumah. Aku menatap sekelilingku seperti orang linglung yang tersesat mencari rumah. Kakiku menuntun untuk masuk ke dalam kamar mandi dan betapa terkejutnya aku ternyata ada orang yang tertidur di bathtub. Dengan maksud baik Aku membangunkan nya.

“Permisi, sepertinya tidak baik tidur di kamar mandi”

“Hmm” dia bergumam sambil menggaruk pipinya

Dengan sengaja aku mencubit hidung pemuda yang berada di hadapanku agar Ia terbangun. Dan benar cara ini berhasil sehingga membuatnya terbangun dengan nafas yang memburu. Aku menahan agar tidak tertawa karena melihat tingkah lucu nya. Ia berteriak seperti gadis karena menyadari aku ada di samping nya dengan tangan Ia menutupi dada nya. Aku sempat binggung kita sesama namja kenapa harus semalu itu.

“Kau siapa?” ia bertanya ketakutan

“Aku Park Chanyeol. Aku terbangun dan melihat sekelilingku tidak ada orang jadi aku mencoba mencari di kamar mandi. Maaf”

“Ah, kau ajussi yang tadi tertidur karena mabuk kan? Perkenalkan aku Baekhyun.. Byun Baekhyun. Aku binggung harus membawamu kemana, jadi aku membawamu pulang.” Sambil memasang handuk di pinggang

“Apa panggilan mengerika apa itu? Heol, aku ini baru berumur 24 tahun.”

“Ah benarkah? Tapi suaramu seperti om-om sih makanya aku kira kau adalah ajussi mesum.”

Jawabku sambil menggaruk tengkuk padahal tak terasa gatal sekalipun

“Baekhyun sebaiknya kita berbicara di luar. Aku merasa aneh berbicara di kamar mandi.”

Kamipun keluar dari kamar mandi lalu aku mengganti baju sementar Chanyeol dia sekarang berada di ruang tamu. Setelah selesai berganti baju aku segera pergi ke dapur untuk menyiapkan minum untuk tamu yang ditak diundang. Aku menaruh secangkir teh dan beberapa cemilan untuk Chanyeol. Setelahnya keadaan menjadi canggung, masing-masing antara kami tak ada yang mau memulai percakapan.

“Eum, Chanyeol-sshi apa kau tak memiliki rumah?”

Sial aku membuat sedikit basa-basi

“...”

Tak ada tanggapan darinya dan aku baru menyadari bahwa Aku menyinggung perasaaannya.

“Eum, maksudku mengapa sudah jam segini kau masih berkeliaran dan mabuk-mabukan di luar? Kalau aku boleh tau apa kau sedang memiliki masalah Chanyeol-sshi?”

“Sebenarnya aku baru saja dipecat dari pekerjaanku.” Jawabnya singkat

“Oh itu kedengaran buruk.”

“Ya! Idiot jangan jadi sedih dong masih banyak kok perusahaan diluar sana yang membutuhkanmu.” sambil menepuk pundak chanyeol

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Jgtealaatte #1
YASSSSSS KYUNGSOO YOURE HERE
Rumuskimia #2
Chapter 1: Rumus kimia is here ;) Rumus kimia menununggu kelanjutan ff ini thor..
Jgtealaatte #3
KYUNGSOO X CHANYEOL PLEASEEE