I - Sequel Sky

WonKyu Day 1013 One Shot Series - Season 2
Please Subscribe to read the full chapter

Title : I

Pairing : Wonkyu, YunJae, KangTeuk, GTop, and more

Genre : Romance, Family, Angst

Disclaimer : All casts are belong to their self and God

Inspired : Please guess it… J

Warning : Un-betaed a.k.a. Typos, GS, AU, OOC, several OCs

Sequel : Sky

( 。・_・。)人(。・_・。 )

“Mengapa kau tidak melaporkanku? Mengapa kau tidak datang kepadaku dan meminta uang tutup mulut? Apa karena kau tidak mengenalku?”

“Aku memang tidak mengenal nona walau aku bisa saja melaporkan tindakan berbahaya nona karena aku sempat melihat plat mobil nona.”

“Lalu kenapa kau tidak melaporkan aku? Aku ini model dan penyanyi terkenal. Aku memiliki uang. Dan jika kau ingin uang, aku bisa memberikannya.”

“Aku tidak mau uang dari cara seperti itu nona. Aku masih sanggup mencarinya sendiri. Lagipula alasan saya tidak melapor adalah saat saya menatap mata nona waktu itu, saya bisa melihat betapa kesepiannya nona. Mata yang sama seperti saya. Jadi saya tidak ingin menambah beban nona dengan kejadian itu sementara saya baik-baik saja.”

.

.

.

Kyuhyun memandang gedung besar dihadapannya saat ini. Begitu megah dan agung karena artitekturnya yang mengagumkan. Namun bukan karena itu Kyuhyun mengembangkan senyumnya yang jarang dilihat khalayak banyak itu jika bukan di majalah atau di media lainnya.

Bukan. Kyuhyun bukan tersenyum karena indahnya gedung yang menjadi tempat pargelaran busana dari designer muda berbakat, Kim Jiyong. Kyuhyun tersenyum karena dia akan bertemu dengan lelaki yang sudah mencairkan es di hatinya.

Lelaki bodoh yang tulus dan terlalu baik hati.

Choi Siwon.

“Selamat siang Kyuhyun-ssi.” Sapa seseorang yang suaranya sangat dihafal oleh Kyuhyun. Gadis itu muda berbalik dan tersenyum semakin lebar karena yang ada dihadapannya sekarang adalah,

“Siang Siwon oppa.”

.

.

.

Jiyong memandang semua pencari berita itu dengan tatapan malas dan tak peduli meski saat ini dia sedang melangsungkan press conference untuk acara besarnya malam ini. Sejak sepuluh menit yang lalu, Jiyong selalu menjawab pertanyaan demi pertanyaan dari reporter-reporter itu dengan jawaban singkat, membuat mereka semua sedikit jengkel dengan tingkah laku Jiyong yang suka seenaknya itu.

“Anda gugup Jiyong-ssi?” satu pertanyaan terlontar dari seorang reporter dari majalah fashion ternama. Jiyong menatapnya balik dan memiringkan kepalanya sedikit sambil bertanya,

“Karena?”

“Karena dua model amatir yang anda rekrut itu.” Jawabnya mengungkit keputusan Jiyong menggunakan dua model yang sama sekali tidak memiliki pengalaman. Reporter itu berharap dia mendapatkan komentar kontroversial dari Jiyong mengingat gadis berambut biru itu mudah sekali terpancing emosinya. Namun perkiraan sang reporter salah besar ketika Jiyong justru tersenyum sebelum tertawa kecil. Dia kembali menatap sang reporter dengan senyum yang terpatri di wajah cantiknya walau…

Walau semua orang dapat menduga bahwa Jiyong sangat kesal kepada reporter tersebut karena tatapannya yang tajam seolah-olah ingin membunuh si reporter.

“Ahahaha… Untuk apa saya gugup karena model-model saya? Amatir anda bilang? Lebih baik anda lihat sendiri seberapa amatirnya mereka.” Olok Jiyong kepada sang reporter sebelum angkat kaki dan meninggalkan tempat press conference tersebut meski acaranya belum selesai. Tindakan Jiyong mengundang kepanikan dari panitia tapi kekehan keras dari Yunho dan Jaejoong yang sedari tadi berdiri tak jauh dari tempat press conference tersebut.

Keduanya menggelengkan kepala mereka melihat aksi walkout Jiyong walaupun mereka bisa mengerti mengapa gadis itu melakukannya.

Siapa suruh reporter itu meremehkan model-model yang dipilih Jiyong? Terlebih lagi slaah satu dari model tersebut adalah kekasih dari Jiyong.

.

.

.

Satu per satu model mulai berjalan. Mulai dari model wanita yang berlenggak lenggok di catwalk dengan anggun sampai model pria yang berjalan dengan gagah, memperagakan rancangan koleksi terbaru dari designer muda berbakat Kim Jiyong. Semua keluar dengan tatanan rambut dan make up yang sama. Terus demikian sampai kedua model utama, pria dan wanita, yang memperagakan desain terakhir dari Jiyong.

Keduanya berjalan beriringan menuju ujung catwalk dan berpose layaknya pasangan untuk bidikan kamera sebelum kembali berjalan menuju belakang panggung.

Beberapa detik kemudian, semua model keluar bersamaan sambil bertepuk tangan dan berdiri sepanjang catwalk tersebut, menunggu sang designer dan kedua model utamanya untuk keluar. Tepuk tangan itu masih terus terdengar ketika Jiyong berjalan sambil tersenyum dengan lebar di damping oleh kedua model utamanya dengan sang pria yang membawa buket bunga.

Ketika berada di ujung catwalk, sang model pria memberikan buket bunga tersebut sambil memberikan kecupan di pipi kanan dan kiri Jiyong, membuat Jiyong tersipu malu walau tidak tertangkap oleh kamera. Jiyong berusaha mengusai dirinya sendiri agar dia bisa memberikan penghormatan dan berterima kasih atas kehadiran para undangan dan suksesnya acara pargelaran busanannya kali ini sebelum akhirnya kembali ke belakang panggung diikuti dengan para modelnya.

.

.

.

“Perlukah kau menciumku di depan semua orang?” pekik Jiyong tidak terima dengan ulah model utamanya tadi karena sudah berani menciumnya di depan umum. Jiyong tahu akibat dari tindakannya itu adalah headlines di semua majalah gosip. Jiyong berdecih sebal karena begitu fotonya yang dicium sang model keluar, dia akan sangat sibuk mengurus para tawon dengan kuas tinta tersebut.

“Hanya kecupan singkat sayang. Kau manis sekali tadi jadi aku tidak tahan untuk tidak menciummu.” Goda sang model utama dengan seringai mesum menempel sempurna di wajah tampannya.

“Kau…!” gemas Jiyong tak bisa sama sekali membalas model yang juga adalah kekasihnya tersebut. Entah kenapa, kerap kali mereka berdua saling bertukar olokan, Jiyong selalu menjadi pihak yang kalah. Padahal, dia selalu menang jika beradu mulut dengan Yunho tapi kenapa dengan kekasihnya sendiri dia tak bisa menang sekali pun.

Saking kesalnya, Jiyong mengembungkan pipinya, cemberut karena tak mampu membalas sang kekasih. Melihat bibir Jiyong yang sedikit mengerucut dan pipinya yang mengembung lucu, membuat lelaki tinggi itu terkekeh dan mengacak rambut kekasih cantiknya itu dengan sayang.

“Sudahi dulu marahnya. Itu kakakmu sedang menuju kemari.” Sahutnya sembari menunjuk ke suatu arah. Jiyong menoleh ke arah yang ditunjuk dan benar saja, Jaejoong dan Yunho tengah berjalan beriringan menuju ke tempatnya. Jiyong menghela nafas kasar lalu memukul lengan atas kekasihnya, melampiaskan kekesalannya.

“Kau harus menebus kesalahanmu tadi Choi Seunghyun sialan! Argh! Aku pasti akan sangat sibuk mengurusi para reporter yang sok tahu itu!” gerutu Jiyong sambil mengacak rambutnya sendiri sebelum dengan entengnya menempelkan dahinya di dada kekasihnya yang ternyata adalah Seunghyun.

Seunghyun sendiri, melihat gelagat Jiyong yang ingin bermanja kepadanya, tanpa banyak bicara langsung melingkarkan kedua lengannya mengitari pinggang Jiyong dan bahunya.

“Apapun keinginanmu tuan putri.” Tukasnya dengan memberikan kecupan singkat di pucuk kepala Jiyong.

“Gombal.” Tukas Jiyong malu. Wajahnya memerah kala mendengar Seunghyun memanggilnya tuan putri. Namun Jiyong mampu menyembunyikan wajah kepiting rebusnya dengan baik dengan melepaskan pelukan Seunghyun sedikit kasar dan membalikan tubuhnya membelakangi Seunghyun.

Seunghyun tak bisa menahan tawanya melihat betapa manisnya tingkah Jiyong sehingga membiarkan tawa itu kelaur dengan kerasnya. Lelaki tersebut terus tertawa sampai dia menyadari Jaejoong dan Yunho sebentar lagi akan sampai. Seunghyun segera membalikan tubuh Jiyong untuk berhadapannya dengannya dan mencium pipi Jiyong kilat sebelum meninggalkan Jiyong sendiri dengan wajah merahnya.

“Tuhan, tolong jelaskan kepada hamba-Mu ini, mengapa aku bisa menyukainya?” keluh Jiyong seorang diri meski senyum manis masih terukir indah di wajah cantiknya.

Tidak ada yang bisa menduga bahwa dua orang yang awalnya saling tidak menyukai dan harus terikat satu sama lain karena pakerjaan akan berakhir menjadi sepasang kekasih dalam waktu hanya seminggu.

Ketertarikan Jiyong dan Seunghyun bermula dari pesona opposite attract. Jiyong yang eksentrik namun bersahabat dan ramah dibandingkan dengan Seunghyun yang tegas, dingin namun baik hati itu, menemukan bahwa mereka berdua ternyata bisa saling melengkapi dengan perbedaan mereka. Terlebih lagi karena keduanya merasa nyaman ketika berbicara satu sama lain setelah sering bertemu di project Jiyong ini.

Seminggu.

7 hari.

Waktu yang singkat namun keduanya tahu bahwa love at first sight itu ternyata benar adanya. Well, mungkin lebih ke dislike at first sight lalu berubah seiringnya waktu.

Di sela-sela waktu persiapan sampai saatnya pargelaran itu, kebersamaan keduanya semakin menguatkan keyakinan mereka bahwa baik Jiyong maupun Seunghyun saling menyukai sehingga memutuskan untuk menjalin kasih. Keduanya tidak memikirkan status mereka di masyarakat dengan Jiyong yang merupakan seorang designer terkenal dan kaya raya sedangkan Seunghyun hanyalah pekerja di sebuah toko supplier bahan baku untuk restoran. Hal itu tidaklah penting setelah Seunghyun memutuskan untuk melanjutkan pekerjaannya sebagai model dengan arahan dari Jiyong.

Jiyong pun dengan senang hati membantu kekasihnya tersebut karena dia bisa melihat bakat Seunghyun sebagai seorang model. Hal itu pula lah yang membuat Jiyong mengganti model pria utamanya dengan Seunghyun karena tema yang diusung Jiyong lebih cocok menggunakan Seunghyun daripada model yang sebelumnya. Pemilihan Seunghyun pun murni karena kemampuannya dan bukan karena keputusan Jiyong semata. Jiyong berani mengganti modelnya setelah mendapatkan persetujuan dari Yunho dan dewan direksi dari perusahaan Yunho yang ternyata memiliki penilaian serupa dengan Jiyong atas kemampuan Seunghyun.

“Seunghyun mana Jiyong-ah?” suara Jaejoong membuyarkan lamunan Jiyong akan kekasihnya. Jiyong memanglingkan pandangannya ke arah Jaejoong yang didampingi oleh Yunho.

“Sedang berganti baju eonnie.” Jawab Jiyong singkat yang ditanggapi anggukan oleh Jaejoong.

“Siwon mana Jiyong-ah?” kali ini Yunho yang bertanya sambil menoleh ke kanan dan kiri mencari keberadaan adik tirinya tersebut. Jiyong dan Jaejoong sama-sama menaikan alis mereka melihat Yunho yang seperti tidak sabaran untuk bertemu dengan Siwon.

“Yun, aku perhatikan dalam 2 minggu ini kau perhatian sekali dengan Siwon. Jangan-jangan kau itu… Awww!!” pekikan kesakitan dari Jiyong menyela ucapannya sendiri. Jiyong meraba lengan atasnya yang baru saja dicubit oleh Yunho. Delikan tajam lantas diarahkan Jiyong kepada Yunho walaupun dibalas dengan tatapan yang lebih tajam, membuat nyali Jiyong ciut sedikit.

Yunho mencubit lengan atas Jiyong karena sahabatnya itu sudah berani mengatakan ide mengerikan bagi Yunho. Apalagi dia mengatakan itu di depan Jaejoong. Bisa-bisa Jaejoong salah paham.

“Yunho jelek! Sakit!” gerutu Jiyong masih meraba lengannya. Lalu tanpa peringatan, Jiyong membalasnya dengan cubitan yang sama sakitnya dengan cubitan Yunho di perut Yunho.

“Kim Jiyong!” seru Yunho yang kini merasakan kesakitan yang sama.

“Kau yang mulai lebih dulu.” Balas Jiyong. Keduanya mulai adu mulut lagi membuat Jaejoong hanya menggelengkan kepala. Jaejoong membiarkan kedua sahabat tersebut terus bertengkar sampai dia merasa sudah saatnya untuk melerai. Jaejoong menarik lengan Yunho dan mengarahkan tangannya ke pipi Yunho. Mata bulat dan besar itu menatap mata Yunho.

“Sudah. Jangan diteruskan lagi.” Lerai Jaejoong sambil tersenyum, memamerkan kecantikannya kepada Yunho.

“Baik noona.” Ucap Yunho patuh dan kembali berdiri di belakang Jaejoong, seolah-olah dia tidak pernah bertengkar sama sekali dengan Jiyong. Pose berdirinya pun seperti seorang bodyguard yang ditugaskan menjaga Jaejoong padahal Yunho adalah calon pewaris kerajaan bisnis dari keluarga Jung.

“Aish! Kenapa kau patuh sekali dengan Jae eonnie? Kau seperti kerbau yang dicucuk hidungnya. Ah, coret. Musang yang dicucuk hidungnya.” Ejek Jiyong dan sedikit menertawakan sahabatnya yang benar-benar takluk dengan kakaknya itu.

“Diam!”

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
chookyuu
#1
Chapter 10: Wonteuk sudah bersatu ..
Sekarang tinggal kangteuk yang harus di satu kan heheh
pingpongkio #2
Anotherrr wonkyus ff
BabyBugsy
#3
Chapter 10: seneng denger siwon udah sembuh~ meskpun masih harus check up rutin. Tp semangat siwon.. Hihiihihi
wonkyu makin lengket tak terpisahkan hehe tunggu mrka nikah ajah :D
semoga suatu saat leeteuk dpt maafin kangin, mungkn butuh waktu lgi untuk menyembuhkan hatinya :)
BabyBugsy
#4
Chapter 10: seneng denger siwon udah sembuh~ meskpun masih harus check up rutin. Tp semangat siwon.. Hihiihihi
wonkyu makin lengket tak terpisahkan hehe tunggu mrka nikah ajah :D
semoga suatu saat leeteuk dpt maafin kangin, mungkn butuh waktu lgi untuk menyembuhkan hatinya :)
chookyuu
#5
Chapter 9: Ah! Gantung kak
chookyuu
#6
Chapter 8: Ah ! Dunia memang kejam .. kkkkk
chookyuu
#7
Chapter 7: Seperti bukan fanfic wonkyu
chookyuu
#8
Chapter 5: Hampir aja salah paham
chookyuu
#9
Chapter 4: HahahahahaxD kenapa siwon jadi babo begitu?
BabyBugsy
#10
Chapter 9: ciyusan ini end? Cuman gini ajah? Ga ada kelanjutan hidup siwon sampai menikah atau kalau ga gitu sampai dia sembuh dri sakit deh. Kasihan kalau cuman disni doang :(((