Find a Diary

Dear Diary

Victoria sibuk mencari-cari diary miliknya yang berharga itu di dalam kelas. Ia baru menyadari diary itu hilang ketika kelas usai beberapa menit lalu. Namun sudah lebih dari setengah jam diary itu belum juga ia temukan. Jika victoria mengingat, sepanjang hari itu ia hanya berada di kantin fakultas, perpustakaan dan juga kelas. Tetapi dari tempat-tempat itu, tak satupun yang memberikan petunjuk keberadaan diary miliknya.

“ sebenarnya apa sih yang sedang kau cari ? apa itu ponsel ? barang berharga seperti apa itu vic?” tanya Yoona, teman baiknya yang menunggu victoria mencari.

“ apa tidak bisa kita cari besok ???” seo hyun ikut angkat bicara

“ aku harus menemukannya sekarang ... jika ditemukan orang lain, aku takut sesuatu buruk terjadi” jawab victoria, wajahnya penuh rasa panik

“ sesuatu yang buruk ??? apa yang hilang itu uang ?” tanya yoona lagi. Victoria menggeleng. Ia memang tidak mengatakan apa itu yang hilang pada yoona maupun seohyun, ia takut dua temannya itu menertawakan dirinya untuk hal bodoh seperti itu.

Victoria sebentar melirik pada Yoona yang sibuk mendengarkan musik di tempat duduknya, sedangkan seohyun fokus pada novel yang dibacanya. Ada rasa kecewa terbesit dalam hati victoria, bagaimana mungkin ia bisa berteman dengan dua wanita populer di kampus, sedangkan ia sendiri hanya mahasiswi biasa, yang bahkan tidak banyak orang tau siapa dirinya. Kenapa berteman dengan dua wanita populer ini ia tidak merasakan benar-benar berteman. Seohyun dan yoona hanya akan ada disaat mereka membutuhkan victoria untuk sebuah bantuan. Tetapi di saat-saat seperti ini, mereka bahkan enggan untuk beranjak dari tempat duduk hanya sekedar menawarkan sebuah bantuan.

“ pulanglah jika kalian ingin pulang ... tidak usah menunggu ku” ucap victoria merasa tidak enak

“ lalu kau ?” tanya seohyun

“ aku masih harus mencari dan ....” victoria bahkan belum menyelesaikan ucapannya ketika seohyun dan yoona langsung beranjak berdiri dari tempat duduknya, lalu berjalan keluar kelas dengan tenang. Victoria tertunduk, ia sadar ia bodoh dalam memilih teman.

Panik, takut dan beberapa perasaan gelisah menyelimuti victoria saat itu. Ia masih terus dan terus mencari hingga larut. Mungkin itu hanya sebuah diary, tetapi isi yang ada di dalamnya adalah hidupnya, jika diary itu hilang. Hidupnya pun seperti ikut hilang bersamanya. Sambil berjalan lunglai di lorong kampus, ia memikirkan hal-hal negatif yang akan terjadi. Bagaimana jika diary itu ditemukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Victoria menggeleng keras mencoba melawan pikiran-pikiran buruk.

Diary itu adalah hidupnya. Tentang dirinya, hatinya, cintanya, segalanya ada di dalam sana. Sesuatu yang baik, sesuatu yang buruk dan menyakitkan pun ada disana. Bagaimana jika seseorang yang menemukan diarynya adalah seseorang yang namanya bahkan ada didalamnya. Victoria berhenti sesaat, ia memandang keluar geduang. Hujan ... hujan begitu deras.

Karena lebatnya hujan, victoria terpaksa harus menunggu sedikit reda agar ia bisa pulang. Ia mencari tempat dimana ia bisa menunggu dan tidak ada orang lain di sana. Meskipun waktu sudah menunjukan pukul 8 malam, tetapi lingkungan di dalam kampus masih ramai dipenuhi mahasiswa yang mengambil kuliah malam. Ia lalu melirik kedalam suatu ruang kelas kosong namun terlihat terang. Victoria berjalan kedalam dengan hati-hati, ia takut ada orang lain didalam sana. Namun ketika ia masuk, ia terkejut bahwa ia masuk dalam ruangan musik yang tampaknya tidak digunakan. Ada beberapa meja dan bangku berjajar, sebuah piano dan beberapa alat musik lainnya. Meskipun banyak alat musik didalam, namun tata letak yang berantakan membuat ia tau bahwa kelas ini tidak digunakan lagi.

Victoria menelusuri ruangan dan memperhatikan semua properti yang ada disana, lalu matanya melirik pada sebuah piano. Victoria berjalan dan mendekati piano tersebut. Ia tersenyum. Victoria menyukai suara dan alunan piano, namun ia sama sekali tidak bisa memainkannya. Victoria kemudian duduk di depan piano itu dan menyentuhnya dengan lembut. Ia berharap, suatu saat nanti akan ada orang yang mau memainkan piano untuknya. Beberapa menit kemudian, hujan mulai reda. Victoria langsung bergegas sebelum hujan mulai turun lebat lagi.

Dan diary itu ... tidak ditemukan ...

~~~

 

Itu sekitar pukul 12 malam. Kyuhyun duduk di meja belajarnya sambil menatapi sebuah diary di hadapannya yang diletakannya rapih di meja belajar. Sejak ia menemukannya sore tadi di kampus ketika menemui donghae, ia ingin sekali membuka dan mengetahui apa isi diary tersebut, tetapi donghae melarangnya keras karena diary itu adalah sebuah rahasia yang tidak boleh seorang pun tau kecuali pemiliknya. Kyuhyun menyentuh sebuah buku berukuran tidak terlalu besar tetapi juga tidak kecil. Menerka-nerka apa yang ada didalam sana. Namun perlahan-lahan ia mencoba membuka, satu lembar saja tidak masalah ... itu fikir kyuhyun. namun sebelum ia membuka diary itu, seseorang merebutnya dan memukul kepalanya dengan diary tersebut. Itu donghae.

Donghae adalah Roomate kyuhyun di salah satu kost-kost’an di pinggir kota. Donghae juga seorang kakak kelas dari fakultas dan jurusan yang berbeda di kampusnya. Pertama kali Kyuhyun bertemu dengan donghae ketika keduanya terjebak di dalam aula kampus usai festival yang di adakan. Dan sejak itulah mereka berteman, dan takdir bahkan mempertemukan mereka. Kyuhyun bahkan tidak percaya ia akan menjadi Roomate dengan donghae.

“ kau tidak boleh lancang kyuhyun. dasar anak nakal !!!!” donghae bertolak pinggang

“ kapan kau pulang, aku tidak mendengar pintu terbuka. Seperti hantu” kyuhyun merebut diary di tangan donghae.

“ aku menunggumu di kampus hingga sore, tapi kau tak kunjung datang. Sebenarnya kau ini kemana hyung ....”kyuhyun mendecak kesal

“ aku ada sedikit urusan dengan tugasku. Maaf aku tidak bisa menghubungimu”ucap donghae sambil merebahkan tubuhnya di kasur. Kyuhyun hanya mengangguk, masih memperhatikan donghae khawatir. Belakangan ini donghae sering terlambat pulang. Alasannya selalu dengan tugas, tetapi kyuhyun tidak percaya semudah itu. Pasti ada sesuatu yang dirahasiakan roomatenya itu.

“ bagaimana kau akan mengembalikan diary itu ?” tanya donghae masih dalam posisinya, menatap langit-langit kosong.

“ entahlah ... aku tidak tau bagaimana aku harus mengembalikannya” jawab kyuhyun sambil memandang diary ditangannya.

“ dengar kyu ...itu sebuah rahasia. Ada banyak hal bahagia dan menyakitkan didalamnya. Seseorang yang memiliki diary pasti memiliki hidup yang cukup serius. Biasanya, orang yang tidak mudah mengungkapkan perasaannya pada orang lain, bahkan teman. Itulah yang disebut dengan diary” tutur donghae, lalu bangun dari tidurnya. Menatap kyuhyun.

“ pemilikinya pasti sedang terluka. Karena sebagian hidupnya hilang” lanjut donghae. Kyuhyun sempat tertawa mendengar penuturan donghae yang menurutnya begitu berlebihan.

“ apa yang kau tertawakan ?” tanya donghae

“ kau berlebihan hyung” kyuhyun bangun dari duduknya dan melangkah duduk di samping donghae di tempat tidur.

“ ini .. pemiliknya, pasti orang yang membosankan” kata kyuhyun sambil menunjukan diary di depan wajah donghae.

“ apa dia tidak punya hal lain yang bisa ia lakukan, menulis kata-kata di sini membuang-buang waktu” ucap kyuhyun

“ bermain games hingga larut malam juga membuang-buang waktu” kata donghae

“ itu bisa menghilangkan stress” kyuhyun tidak mau kalah

“ dan pemilik diary itu menulis sebuah diary juga untuk menumpahkan perasaannya” kata donghae masih bersikeras.

“ hyung ......... itu” kyuhyun belum sempat menyelesaikan ucapannya, namun donghae sudah mendorong dia jatuh ketempat tidur dan menutupi tubuhnya dengan selimut.

“ selamat tidur kyuhyun ....” ucap donghae cepat

“ kembalikan diary itu besok pada pemiliknya” lanjut donghae dan tertidur.

Kyuhyun bangun dan membuang selimut yang menutupi tubuhnya. Lalu memperhatikan lagi dan lagi diary itu. Ia memang berniat mengembalikan, tetapi kepada siapa ? kyuhyun bahkan tidak memiliki satu petunjuk pun untuk tau diary tersebut milik siapa. Satu-satunya cara adalah membukanya dan membacanya sedikit. Pasti ada nama pemiliknya. Kyuhyun tersenyum. Melirik donghae yang sudah tertidur. Dan dengan keputusan yang dibuatnya, kyuhyun menarik nafas panjang dan membuangnya. Membuka diary tersebut,,,, dan melihat pada lembar pertama.

~~~

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
sakurae #1
update soon please
kyuqian #2
uuuuuuuuuuuuuuuuuu~~~ sweet ending ... good job author ..
SongKyu #3
Daebak as always, onnie!!! :)
elisa93
#4
aigoooo... melting ^________^<br />
mau dong dgenggam ama kyu ehehehehe<br />
nice ending thor~~~ fighting^^
minnie407 #5
Wah kyu romantisnya kebangetan, belajar dari donghae tuh kekeke~<br />
roseqian
#6
kok udah selesai??/<br />
tak kira balak ada perang antara yonna-seohyun vs victoria.<br />
tp ff nya debaak bgt.. bagus..
ZeeNix #7
kyu T_T
SongKyu #8
ONNIE!! UPDATE nya DIPERQUICK!!<br />
Penasaran tingkat dewa~
minnie407 #9
kyuhyun-ah~<br />
TT.TT
elisa93
#10
huwaaaaaaaa.... kyu kasian sekali *sob sob<br />
lanjut yak thor~~~~ fighting~~~^^