"Hey" Chorong mengusap matanya sembari memerangi rasa kantuk yang ada. Sebuah senyum terlukis di wajahnya ketika Ia melihat Bomi berdiri di hadapannya sambil membawa nampan di tangannya. Nampan itu berisi semangkuk bubur, sebuah jeruk dan segelas susu. Atau lebih tepatnya sarapan untuk Chorong.

Chorong dengan cepat memposisikan badannya untuk duduk. Bomi kemudian menaruh nampan itu perlahan di atas paha Chorong yang masih tertutup selimut. Bomi yang awalnya tidak ada maksud apa - apa, kini perhatiannya terfokus pada dada Chorong. Chorong yang menyadari akan hal itu dengan cepat menutup dadanya dan sontak membuat Bomi mengalihkan pandangannya.

"A-ah... ini... makanlah" Bomi dengan gugup berdiri dan hendak meninggalkan ruangan Chorong. "Dasar mesum" gerutu Chorong, sambil mengangkat sendoknya. Namun sebelum Ia mendorong sendok itu masuk kedalam mulutnya, Chorong menatap punggung Bomi. Dan sebelum Bomi melangkah keluar ruangan itu, Chorong memanggil Bomi, membuat gadis berambut coklat itu menoleh.

"bersiaplah, temani aku pergi setelah ini"

"Dari semua tempat yang ada, kau membawaku ke pemakaman?" Bomi menatap Chorong tidak percaya. Chorong hanya mengangguk polos, meninggalkan Bomi dengan rasa penasaran. Bomi lalu melirik daerah sekitarnya. Tidak ada yang menarik, pikirnya. Namun ada suatu hal yang mencuri perhatiannya. Suatu makam, tidak ada yang spesial dari benda itu. Kecuali nama yang tertulis.

Jung Eunji

Bomi yakin Doojoon dan Chorong menyebut nama gadis ini. Tetapi siapakah dia? Apa hubungan yang Ia miliki dengan Chorong?

Chorong yang telah berjalan entah kemana membalikkan badannya begitu Ia sadar bahwa Bomi tidak ada di belakangnya. Ia menatap Bomi sejenak dan berpikir tentang apa yang sedang dilihat Bomi, namun seperti termakan bisikan setan, Chorong hanya mengangkat bahu tidak peduli lalu memanggil Bomi.

Bomi yang mendengar bahwa namanya sedang dipanggil sontak bergegas menuju tempat Chorong berada. Dan di sinilah Ia berada sekarang. Berdiri di samping Chorong, di hadapan sebuah makam yang bahkan Ia tidak tahu milik siapa. Ia melirik ke arah Chorong, tatapan mata Chorong kosong seperti tak bernyawa. Lalu Ia kembali mengalihkan perhatiannya pada nama yang tertera di makam itu.

Yoon JungKi

“Siapa dia?” tanya Bomi, Ia pikir itu adalah ibu milik Chorong, kalau begitu mengapa marganya Yoon? Bukan Park?

“Yoon Jung, ibu dari Yoon Doojoon” jawab Chorong sambil mengaitkan kedua tangannya di depan dadanya lalu menundukkan kepalanya. Berdoa dalam hati. Tidak ada yang aneh, tetapi mengapa Chorong memperlakukan ibu Doojoon seperti ibunya sendiri?

Sepertinya pertanyaan – pertanyaan yang terlintas di pikiran Bomi dapat terbaca oleh Chorong. Selesai berdoa, Chorong menatap Bomi intens lalu menghela nafas panjang. “Dialah yang menemukanku, dia yang merawatku, dan aku menganggapnya seperti ibuku sendiri”

Ia menatap foto yang ada di makam itu dengan tatapan lembut, seolah dia benar – benar anak dari Yoon JungKi.

“Sudahlah, ayo pulang. Terima kasih telah menemaniku hari ini” ajak Chorong dan langsung meraih tangan Bomi dan menggandengnya. Bomi membiarkan Chorong melakukan hal itu dan menikmati hangatnya tangan Chorong di tangannya. Dan mereka berjalan keluar dari pemakaman itu melewati jalan yang sama ketika mereka datang. Mata Bomi membulat ketika Ia melihat seorang gadis berambut hitam panjang di depan makan Jung Eunji sambil membawa sebuket bunga di tangannya. Dengan rasa penasaran, Bomi melirik name tag yang ada di dada kiri gadis itu.

Son Naeun

Namun itu tidak berlangsung lama, Chorong memukul pundak Bomi dengan keras. Bomi sontak menghardik Chorong sambil mengusap pundaknya. “Apa?!