Chapter 3
Solace'Malam ini semuanya terasa berbeda.
Chorong tak lagi memanggil ataupun membawa orang lain saat Ia pulang kerja. Ia juga pulang lebih awal. Dan hal ini terjadi selama beberapa hari. Chorong tak lagi bergantung pada seks.
Aroma dari tubuh Chorong berganti. Aroma alkohol yang menyengat tidak lagi tercium. Chorong juga berada di rumahnya lebih lama. Ia masih sempat memakan sarapannya sebelum Ia berangkat kerja.
Bomi merasakan semua hal itu aneh, namun juga merasa senang karenanya.
Karena Ia tidak perlu merasakan sakit itu lagi.
---
"Yoon Bomi-ssi?" Suara itu memecah keheningan di antara kedua insan tersebut. Bomi melirik ke arah darimana suara tersebut berasal. Suara yang halus nan lembut, siapa lagi jika bukan Park Chorong? Bomi menoleh kearah suara tersebut, mimik wajahnya dapat terbaca bahwa ia sedang menanyakan ada apa gerangan. Dan bukan biasanya Chorong memanggil dirinya.
Bomi terlonjak kaget ketika Ia memutar tubuhnya. Chorong berdiri tepat di belakangnya dan kini Chorong berada kurang dari 50cm dari dirinya. Bomi mengambil satu langkah ke belakang untuk menjauh Chorong dan mengalihkan pandangannya pada objek lain selain seseorang di hadapannya.
“A-ada apa?” tanyanya sembari menghindari kontak mata dengan Chorong.
“Ding dong~” suara bel memotong percakapan mereka bedua, dan sebelum Chorong dapat membuka mulutnya, giliran Bomi yang memotongnya. “Aku akan mengecek siapa yang datang” Ucapnya. Dengan diiringi hembusan nafas panjang, Chorong berjalan ke arah Bomi yang telah ada di depan pintu.
“Siapa?” tanya Chorong, sambil melihat ke arah Bomi memandang. “Yoon Do---“ sebelum Bomi dapat menyelesaikan kalimatnya, pintu rumah milik Chorong terbuka dan menampilkan seorang laki – laki yang sama dengan laki – laki yang datang ke rumah Chorong beberapa hari yang lalu. Laki – laki itu berjalan masuk dengan santainya dengan membawa sebuah kotak di tangannya. Kedatangan laki – laki itu disambut dengan tatapan tajam dari Chorong.
“Sedang a
Comments