Chapter 1
SolaceJust a short introduction chapter a.k.a prologue ;)
Bagai Yang Terhormat Dewi Athena, istri dari Dewa Agung Zeuz, Dewi kerajinan tangan, keterampilan rumah tangga, dan perang. Perhatikan matamu dalam cermin, tak sadarkah sepasang matamu itu menyiratkan kesan kuat, membuatku berhasrat tuk mencinta. Tak dapat dijelaskan, bahkan Plato sang guru besar dan Phytagoras pun tak dapat mengerti. Sebab ini bukanlah literatur, ilmu perhitungan, maupun retorika.
Setiap mataku dan matamu saling memandang, berjumpa dalam lirikan, maka pada saat itu akupun berharap bahwa mata dibuat tuk bicara. Namun aku bersyukur Tuhan tak melakukannya, sebab aku, Yoon Bomi akan menjadi sangat tak tahu diri bila mata ini menyapamu. Alangkah memalukannya bila seorang budak mencoba mendekati seorang pemiliknya. Aku miliknya, namun Ia bukan milikku.
Yang pahit adalah kenyataan hanya membuat harapanku sia-sia.
Karena kau takkan bicara kepadaku-kecuali ketika kau menyuruhku berbuat sesuatu. Namun aku bersyukur, karena setidaknya kau masih menyadari keberadaanku, atau menyuruhku melakukan sesuatu.
Setidaknya kau masih mau berbicara denganku.
Karena pada saat itupun aku bersyukur pada Tuhan, pada Ayahku, keluargaku. Karena jika tidak ada mereka, maka aku tidak akan bertemu dengannya. Ayahku berjudi dan kerap kali menyewa kupu - kupu malam, keluargaku berhutang, dan berujung dengan menukark
Comments