Part 2 (Chanyeol pov)

“oh, bukankah itu Chanyeol?” ucap seseorang saat aku melewatinya. well, aku tahu aku tampan, hahaha.

“kita minta foto bareng dengannya, yuk!”

“jangan! kau ingin dimarahi Yuri?”

“eh, aku masih bingung sebenarnya apa hubungan mereka? sepertinya Chanyeol tak menganggap Yuri sama sekali.” ya kau benar, aku sama sekali tak menyukai gadis bernama  Yuri itu. Yuri menganggap dirinya queenka atau semacam itulah. aku jadi sama sekali tak bisa mendekati gadis lain. padahal aku dan dia tak memiliki hubungan apapun.

“mengesalkan.” gerutuku, lalu melanjutkan langkahku.

namaku Park Chanyeol, sekarang adalah tahun kedua ku berkuliah di universitas Myeongguk. well, aku adalah seorang model amatir dan seorang trainee di salah satu agensi. aku memiliki seorang yeodongsaeng yang masih duduk di tahun kedua di SMU. aku merasa sangat senang karena aku tak kehilangan dia. aku sangat menyayanginya. saat dia bangun dari komanya, dia mengatakan hal yang aneh padaku. ‘aku bisa melihat hantu.’ itulah yang dia katakan. aku shock saat itu juga. tapi setelah beberapa bulan berlalu aku jadi merasa terbiasa.

hal yang membuatku kasihan dengannya adalah sekarang mukanya jadi seperti zombie. dia memiliki lingkaran hitam di matanya, wajahnya yang dulu bulat dan lucu, sekarang jadi tirus, walaupun masih lucu, hahaha. aku harap di sekolah barunya kali ini dia bisa memiliki banyak teman.

“hey, Jeon Jiyoon...” saat aku mendengar nama itu aku langsung menatap ke arah orang yang tak jauh di depanku. gadis itu, gadis yang sama sekali tak pernah menganggapku ada. kami satu fakultas dan satu kelas di beberapa subjek. dia memang tidak terlalu cantik, jika dibandingkan dengan Yuri, tapi jika kau memperhatikannya, kau akan tahu dia sangat menarik. ok, kalian bisa katakan aku tertarik padanya, tapi dia sama sekali tak tertarik padaku, bahkan terkesan mejauh dariku.

suatu saat aku pernah mencoba basa-basi dengannya, kalian tau apa yang dia lakukan? dia hanya menjawab singkat tanpa melihatku dan berpamitan dengan cepat.

“hem, waeyo, Eunkwang-ah?” dia berbalik memandang orang yang memanggilnya.

“kau ada berapa kelas hari ini?”

“oh, setelah kelas sastra musik aku tak ada kelas. wae?”

“ah, anni...”

“ya...kau aneh..” aku melihatnya mem-poke lengan Eunkwang. entah kenapa aku merasa, ada sesuatu diperutku.

“ya...”

“hahaha... kajja nanti kita telat.” lalu Jiyoon mendorong Eunkwang.

terkadang aku merasa iri dengan orang-orang yang bisa dekat dengan Jiyoon. Jiyoon adalah putri tertua dari pemilik universitas ini. tapi tak banyak yang tahu akan hal itu. aku juga mengetahui hal itu dari Hyuna, teman dekat Jiyoon.

“hey... Park Chanyeol, hold yourself.” aku terkejut saat Hyuna mengagetkanku dari belakang.

“ah, Hyuna-ah... kau mengagetkanku saja.”

“wae? apa kau sedang melamunkan Jiyoon lagi?” dia bertanya sambil menepuk lenganku.

“ottoke..”

“ya, itu semua sudah tertulis jelas di wajahmu, ck..” Hyuna entah sejak kapan aku jadi dekat dengannya, oh mungkin karena dia yeochin Sehun.

“begini, menyerahlah...”

“wae?”

“ada 2 alasan.” lalu tiba-tiba berbisik dan itu membuatku menunduk dan mendekatkan terlingaku. “yang pertama unni masih belum move on dari ex-boyfriendnya.”

“hah? siapa itu?” ucapku juga berbisik.

“kau tau Yong Junhyung sunbaenim?”

“oh, dia itu asisten dosen kan?”

“nah, lihat kau? kau bahkan... lupakan.. dan yang kedua dia tidak suka dengan namja populer.” hal itu membuatku shock jadi selama ini alasan Jiyoon menjauh dariku hanya karena aku populer.

“tapi...”

“selain itu kau juga ada saingan...”

“nugu?”

“apa maksudmu nugu? kau baru saja melihatnya, Eunkwang menyukai Jiyoon. dan dia masuk kriteria.” Hyuna mengangkat wajahnya dan menatapku tak percaya.

“masuk kriteria?”

“Eunkwang calon asisten dosen, dan dia juga tidak terlalu populer. mungkin saja dia bisa membuat Jiyoon melupakan Junhyung sunbae.” aku hanya menatap kosong jauh ke depan.

“ya, hyung kau kenapa?” aku kembali tersadar saat Sehun menepuk pundakku.

Please Subscribe to read the full chapter