Chapter 1

Yes, I Can See A Ghost
Please Subscribe to read the full chapter

(Chanyoon pov)

 

ini sudah ketiga kalinya aku harus pindah sekolah. yah alasannya sih simpel, hanya karena aku dianggap aneh oleh teman sekelasku. padahal nilaiku bisa dibilang, ya, lumayan lah—dapet rata-rata A- loh—tapi, hanya karena aku sering berbicara sendiri, aku jadi sering dikata orang gila. padahal mereka tidak tahu aku sedang berbicara dengan seseorang, well, tepatnya sih bukan seseorang, karena mereka sudah mati jadi kita anggap saja itu sesuatu.

sejak aku mengalami kecelakaan yang hampir merenggut nyawaku dan koma selama beberapa bulan. aku terbangun dan entah kenapa aku lalu bisa melihat hal-hal yang tak semua orang bisa melihatnya. ya, aku bisa melihat hantu. memang tak semua hantu terlihat menyeramkan hanya saja mereka selalu datang tiba-tiba dan mengejutkanmu. benar-benar tak bisa membuatmu hidup tenang.

ok, hari ini aku pindah ke SMU Shinhwa, sekolah ini termasuk sekolah elit, ya, karena beberapa di antara mereka adalah anak-anak dari keluarga yang sangat kaya. aku jadi teringat dengan drama The Heirs. anggap saja aku seperti Eun Sang, tapi aku bukan berasal dari keluarga yang tidak mampu. ayahku adalah seorang Pengacara—yah, bisa dikatakan terkenal—banyak orang-orang terkenal menyewa jasa ayahku. ibuku memiliki sebuah toko dan cafe. dan Kakakku, Park Chanyeol dia bisa dikatakan seorang model, walaupun hanya sebatas majalah, tapi aku yakin suatu saat nanti dia bisa menjadi orang terkenal.

aku sedang berdiri di depan seorang guru. dia yang akan menjadi wali kelasku.

“baiklah kau bisa ikut denganku, Chanyoon-ah.” dia adalah Hwang sem. dia sangat cantik.

“ne sem.” aku lalu mengekor.

tak perlu berjalan jauh aku sudah berada di depan pintu ruang kelas baruku. ah, ternyata aku di kelas XI – 2. aku berharap tak melihat sesuatu yang aneh di dalam kelas, seperti saat aku pindah ke SMU Hanguk tahun lalu. aku terkejut karena aku harus duduk di bangku yang ternyata pemilik sebelumnya meninggal karena bunuh diri akibat sering dibully. dia memintaku melakukan sesuatu dan selalu mengikutiku selama beberapa minggu sampai aku melakukan hal itu. sangat mengesalkan. sekarang aku hanya bisa berdoa agar teman sekelasku yang baru tidak menganggapku gila.

“anak-anak, dengar.” Hwang sem mengetuk meja beberapa kali. “kita kedatangan siswa baru. masuklah.” Hwang sem lalu menyuruhku masuk.

aku masuk dan kemudian mereka ricuh. aku tersenyum melihat mereka.

“annyeong, Park Chanyoon imnida.” ucapku. “semoga kita bisa menjadi teman baik.” aku lalu membungkuk.

“Chanyoon-ah, kau bisa duduk sekarang.”

aku lalu menatap bangku kosong yang tersisa. aku menghela nafas pelan. untung tidak ada yang aneh-aneh kali ini—tapi tunggu dulu. aku melihat ada sesuatu dibelakang seseorang, baru saja, tapi itu sudah menghilang. aku bertanya-tanya.

 

Lunch Break

 

aku sedang duduk di salah satu bangku di kantin. ya, tebakan kalian benar, aku duduk sendirian. well, memang apa yang bisa diharapkan di hari pertama masuk ke sekolah baru.

“hey, bolehkah aku duduk di sini?” aku lalu melihat ke arah suara itu.

“eh?” cletukku. dia terlihat sangat manis, eh, tunggu dulu, apa yang baru saja aku katakan? well, yeah dia memang manis, saat dia tersenyum memperlihatkan giginya, tapi dia terlihat sangat manis.

“aku boleh duduk di sini?” dia mengulangi pertanyaannya saat melihatku hanya melamun menatapnya.

“oh, yeah, tentu saja.” aku lalu menunduk menatap makananku.

“kau Chanyoon kan? anak pindahan di kelas ku?”

“ah, ne...”

“aku Taehyung. bangapta.”

“oh, nado bangapta.”

“bagaimana bersekolah di sekolah ini di hari pertama?” dia terlihat mudah bergaul.

“tak banyak yang aku harapkan dari hari pertama sekolah.”

“aku juga seperti itu saat pertama kali masuk ke sekolah ini.” ucapnya sambil makan. “aku yakin kau akan segera memiliki banyak teman.”

“bagaimana kalau kita berteman?”

“aku dengar lelaki dan perempuan tidak bisa berteman.” jawabnya sambil menggelengkan kepalanya. “aku setuju dengan hal itu.”

“ehh..siapa yang mengatakan hal semacam itu.”

lalu ada seseorang yang menghampiri kami.

“hai...” sapanya, dia terlihat manis, aku lalu melihat ke nametag miliknya. tertulis Kwon Sohyun.

“oh, Sohyun-ah...” ucap Taehyung.

“aku boleh duduk di sini, kan?”

“tentu saja...”

“Kwon Sohyun imnida,

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
veetaminbee #1
Chapter 1: waaaaaaaaaa lanjut dongg wkwk
penasaran sama jungkook kenapa bisa begitu ya dingin banget itu anak [?]
seftya_Ji22 #2
Chapter 1: lanjut dong. apa perasaanku aja atau ceritanya emang mirip master's sun. sifatnya chanyoon dan jungkook.
alfors
#3
I'm looking forward to what the update will bring for me. Can't wait.