This Love
We Knew Each Other"Aku tahu kau tidak tulus dengan semua usaha mu mendekatiku, tapi aku juga tidak tahu apa alasannya. Yang pasti kau mempermainkan ku. Oh iya satu lagi, apa kau tidak sadar kalau kau sudah sangat menyakiti adikmu itu? Kau bilang dia adikmu. Apa ada kakak yang tega menyakiti adiknya sendiri?"
Soojung terlihat sedang tertawa bersama teman-temannya, friendzone Soojung sekarang terlihat lebih luas terutama dengan namja. Padahal baru sekitar kurang dari 2 minggu hubungan Soojung dan Kai merenggang. Ya, dengan Kai. Kai yang sekarang sedang memperhatikan Soojung dari jauh. Semenjak insiden mabuk dan pernyataan sejujur-jujurnya malam itu Kai memang sengaja menghindar. Tapi sebenarnya bukan itu 'tok' alasan Kai menghindar. Lagipula ini tahun terakhirnya menyelesaikan S1 dia masih punya banyak rencana yang harus di realisir dan mengejar nilai IPK yang fantastis. Tapi di banding dengan Sehun yang juga punya nasib yang sama dengannya Kai memang terlihat lebih menghindar dari pada Sehun. Sesibuk apapun Sehun dia akan menyempatkan diri untuk menyapa Soojung atau sekedar Hangout dengan Soojung dan terkadang juga dengan Jinri
Bisa dibilang mungkin Jinri sekarang mungkin menggantikan posisi Kai. Ya dia tidak mirip Kai sih. Tapi bangku yang sering di duduki Kai jadi tempat Jinri. Kai juga sadar itu.
"Kau kesepian?" Kai menoleh dari pusat perhatian. Bocah itu berdiri di sampingnya sekarang. Padahal tadi baru saja Kai lihat Sehun meletakkan lengannya di bahu Soojung yang sedang tertawa-tawa dengan Jinri. Kai tersenyum kecut. Dia memang tak bisa jauh dari Sehun, dia hanya jarang berkunjung ke apartemen Sehun sekarang. Tapi tak pernah ada jarak yang berarti diantara mereka.
"Apa Soojung sudah terlihat menyukai mu?" tanya Kai kali ini memangdang sahabat disampinagnya. Kemudian terdengar Sehun terkekeh pelan.
"Dulu kau anti sekali membicarakan perasaan, kau bilang itu bukan pembicaraan lelaki. Kenapa sekarang kau membicarakan seorang--"
"Dia bukan seorang gadis Hun, dia adikku." kata Kai memotong kata-kata Sehun yang membuat Sehun terkekeh lagi. Sehun melingkarkan tangan kanan nya dibahu Kai, merangkul sahabatnya itu dengan rangkulan akrab. Kai tak bisa memungkiri, dia memang tak pernah mau membohongi perasaan kalau debaran itu dan kupu-kupu yang menggelitik di perutnya itu masih singgah setiap kali Sehun melakukan skinship dengannya.
"Adik? Memang ada kakak yang tega menjauhi adiknya atau mengabaikan adiknya begitu saja? Seharusnya kau mengahargai perasaanya Kai. Menjauhi dia tak akan membuat perasaannya berubah semudah itu Kai." Kata Sehun dengan nada serius. Kai mendengarkan pidato panjang lebar Sehun itu, matanya masih menangkap sosok Soojung yang sekarang sedang duduk dan bercanda dengan seorang teman lelakinya. Soojung, dari dulu perasaan Kai tak pernah berubah pada Soojung. Dia menyayangi Soojung, tapi bukan dengan cara memiliki nya.
...
Sehun berjalan ke pintu apartemennya setelah mendengar tingtong dua kali. Dia yakin itu Soojung. Siapa lagi yang akan menekan bel 2 kali berturut-turut selain Kai dan Soojung. Oh iya kenapa yakin Soojung?pertama Soojung memang sudah bilang ingin berkunjung kedua Kai juga tak mungkin datang untuk beberapa waktu ini.
"Hay Oppa. Ayo kita masak." Soojung membawa sebuah kantung plastik berisi bahan makanan. Sehun pun hanya menghela nafas, sebenarnya dia sedang memeriksa satu bab bahan skripsi Kai. Kai yang merasa Sehun lebih cerdas darinya meminta bantuan Sehun.
"Kenapa tidak bilang ingin masak, kau ini." Sehun mengikuti Soojung dari belakang. Seolah Soojung adalah penghuni tetap apartemen ini.
"Hm apa aku mengganggumu?"
"sedikit, oh tidak mengganggu kalau tidak memintaku untuk membantumu masak." Kata Sehun sambil tersenyum senang. Soojung memutar matanya sebal, salah dia juga sih tidak kompromi dulu.
"Baiklah, berarti judulnya aku memasak untukmu." kata Soojung mulai membeberkan bahan-bahan makanannya di dapur.
"Aku akan kerjakan tugasku disini," kata Sehun sambil memboyong laptopnya. Baru saja Sehun ingin duduk di meja makan langsung terdengar suara tingtong 2 kali. Seolah antena tv yang menangkap gambar jernih, Sehun merasa tebakkannya akan tepat tentang seorang siapa yang akan ada di balik pintu itu.
Soojung awalnya santai dan tidak peduli dengan suara bel itu. Tapi setelah sadar dengan bunyi tingtongtingtong itu Soojung langsung teringat dengan kemungkinan siapa yang akan dibelakang pintu itu.
Kai tersenyum lebar saat melihat Sehun yang juga tersenyum dan langsung memeluk Kai seolah mendapat waktu yang lama tidak bertemu. Padahal tadi di kampus bertemu dan makan siang bersama. Sehun menarik Kai sambil terkekeh pelan.
"Kebetulan sekali kau datang? Hm rindu?" tanya Sehun berjalan mendahului Kai sekarang. Kai hanya terkekeh. Namun tiba-tiba Sehun terdiam. Berhenti bicara saat melihat sayuran-sayuran yang belum sempat di masak. Kai ikut Sehun memandang sayuran-sayuran itu, tapi Kai bingung tepatnya.
"Apa? Kebetulan karena kau sedang masak makanan spesial?" tanya Kai bingung karena melihat Sehun yang terlihat bingung.
Soojung berdiri menempelkan telinga nya di pintu untuk mendengar pembicaraan diluar sana. Benar, itu Kai. Dia menghela nafas panjang dan berat. Soojung sedih s
Comments