Intro (by Jungkook)

Just One Day
“Kalian mendapat libur satu hari penuh.”
       Semua member berteriak senang dan membungkukkan badan berkali-kali kepada Produser Bang. Euforianya masih terasa sampai di dalam mobil bahkan sampai kami memasuki dorm. Beberapa member langsung mengemasi barang mereka, sepertinya memilih menghabiskan “libur satu hari”-nya di luar dorm. Semua sepertinya sudah punya agenda masing-masing untuk menghabiskan hari esok—maksudku—hari ini. Sekarang sudah pukul setengah 2 dini hari dan belum ada satupun member yang memilih untuk tidur.
      Lengan seseorang tiba-tiba memelukku dari belakang. Aku menoleh pelan, tidak terkejut karena aku sudah seringkali mendapat perlakuan seperti ini disini. Jimin hyung melepaskan pelukannya lalu duduk di sebelahku, di sofa ruang utama dorm.
     “Besok kau kemana, Kookie?” tanya Jimin hyung. Aku baru saja akan menjawab tapi ia langsung memotongnya. “Ikut aku, yuk!”
     “Kemana?” tanyaku.
     “Lunch bersama keluargaku. Ayolaaah, kau kan sudah kenal dengan kedua orangtuaku.”
     Kengerian menerpa perasaanku begitu saja. Memutar kembali memori pada saat pertama kali aku mau ikut bersama Jimin hyung untuk dinner bersama orang tuanya. Jika saja dinner malam itu sesuai ekspektasiku, maka aku tidak akan sengeri ini pada kedua orang tua Jimin hyung. Kenyataannya dinner malam itu tidak jauh berbeda dengan diinterogasi oleh pihak kepolisian dengan status kita sebagai tersangka. Hiiiiii!
     “Hey, kau bergidik?” tanya Jimin hyung yang menarik kembali diriku dari pikiran yang dipenuhi wajah kedua orang tua Jimin hyung. Ia lalu terkekeh  tanpa harus aku menjawab pertanyaannya. “Ternyata orang tuaku berhasil memberikan trauma padamu, Kookie.”
      Aku memberikan tawa terpaksa tepat saat seseorang berlari ke arah pintu dorm. Mataku langsung menoleh kearah pintu dan melihat Taehyung hyung sedang mengenakan sepatunya dengan tergesa-gesa sebelum menghilang ke balik pintu. Tidak biasanya Taehyung hyung pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun pada kami. Selama di perjalanan pulang pun, ia sama sekali tidak mengatakan apapun tentang agenda kegiatannya untuk hari ini. Ia hanya memperlihatkan ekspresi senang melalui wajahnya dan sesekali ikut tertawa jika ada member yang mengeluarkan lelucon. Aneh.
      “Ia pergi menemui gadis itu.” Ujar Namjoon hyung yang entah sejak kapan ada di sebelahku. “Tadi ia berpamitan padaku dan meminta maaf bahwa ia tidak punya cukup waktu untuk berpamitan pada kalian semua. Aku yakin ia sudah tidak tahan untuk segera pergi menemui gadis itu.”
      Aku mengerutkan keningku. Gadis itu? Siapa?
      “Ia selalu mengatakan padaku bahwa ia menginginkan satu hari saja untuk dapat mengunjungi gadis itu. Akhir-akhir ini ia sering terlihat gelisah karena menunggu hari libur ini.”
      Aku menoleh kearah Jimin hyung. Berharap ia meneruskan kata-katanya dengan menjelaskan siapa gadis yang akan dikunjungi Taehyung hyung. Lalu aku menoleh kearah Namjoon hyung, mengharapkan hal yang sama. Tapi tidak ada satupun diantara keduanya yang meneruskan kata-katanya. Keduanya langsung hening dan memasang ekspresi yang sama. Sedih.
      “Hyung, memangnya siapa yang akan dikun—“
      “Jimin, nanti aku ke rumahmu, ya!” suara Yoongi hyung memotong pertanyaanku. Ia keluar dari kamarnya dengan sesuatu di tangan kanannya. Namjoon hyung mengulurkan tangannya, meminta sesuatu yang sedang dipegang Yoongi hyung. Kartu Undangan?
      “Besok temanku menikah. Beberapa jasku masih di laundry.” Jelasnya. Jimin hyung mengangguk dan memberikan tanda ‘ok’ dengan tangannya.
      Suara yang cukup keras terdengar dari salah satu kamar. Semuanya langsung menoleh kearah sumber suara dan mendapati Hoseok hyung sedang berdiri di samping sebuah tas yang cukup besar. Sepertinya suara tadi berasal dari benturan tas itu ke lantai.
      “Kau pulang?” tanya Namjoon hyung. Hoseok hyung mengangguk dengan bangga.
      “Kan liburnya hanya satu hari, mengapa tasmu besar sekali, hyung?” tanya Jimin hyung. Aku mengangguk karena ingin bertanya hal yang sama.
       “Ini beberapa barang yang dipesan oleh keluargaku. Semacam oleh-oleh, lah.” Jawab Hoseok hyung dengan sedikit tawa di akhir kata-katanya.
       “Kapan kau akan berangkat?” tanya Yoongi hyung yang kini sedang menyuruh Jimin hyung untuk beranjak dari sofa karena ia ingin duduk disana.
       “Sebentar lagi, menunggu langit agak terang.” Jawab Hoseok hyung. “Ngomong-ngomong, mana Jin hyung?”
       “Ia masih di kamar, membaca surat. Sepertinya itu surat penting karena wajahnya serius sekali.”
        Aku langsung teringat kejadian beberapa bulan yang lalu. Saat itu Jin hyung sedang membaca sesuatu dan aku bermaksud ingin mengagetkannya. Pada saat aku datang ia terkejut dan menjatuhkan surat yang sedang dibacanya. Tanpa sengaja aku membaca bagian atas surat itu dan aku sangat terkejut saat membacanya. Sepertinya saat ini juga Jin hyung sedang membaca surat yang sama.
        “Kookie, mengapa kau belum tidur?” tanya Jin hyung yang kini sedang berdiri di pintu kamarnya. “Kau masih punya 2 jam lagi sebelum bersiap-siap untuk ke sekolah. Ayo cepat tidur!”
        “Ne, hyung.”

 

         Aku beranjak dari sofa dan masuk ke kamarku. Kudengar samar-samar dari balik pintu suara Namjoon hyung yang sedang mengeluh karena hanya ia satu-satunya yang tidak memiliki kegiatan di hari liburnya.
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
dilxmyg
#1
Actually, bts always give us an inspiration to make a story :v
jadi, ini songfic yaa??
keyhobbs
#2
Chapter 6: yah...kok udah epilogue aja?padahal aku masih nunggu2 buat chap nya jin,jhope sama jungkook:( tapi gak apa-apa lah ya...mungkin d lain waktu author bisa nambahin chapternya d sni..hihi #ngarep well,sejauh ini good job for you authornim, ^^ semoga tetap semangat bwt nulis fanfic yg lainnya hehe... Oh iya, d chap ini kasihan ya si taehyung, mungkin dia satu2nya yg menangis d sini, nora jahat sih ninggalin taehyung:( sini taehyung biar sama aku aja hihi..
keyhobbs
#3
Chapter 5: whahaha kasian si rapmon, baru mau mulai lg eh..si dianya udah d ambil orang :D eh aku jahat bnget ya malah ngetawain dia hihi, sini rapmon sama aku aja, nice one authornim! D tunggu chap selanjutnya...
keyhobbs
#4
Chapter 4: haduh....V yang sabar ya :( semoga Nora cepet sembuh and bisa nntn konsernya V :)
keyhobbs
#5
Chapter 3: akhem suga ada-ada aja yah.. Oh ya penasaran sama yeoja itu,klo gk salah d sini gk d sebutin namanya yah?
keyhobbs
#6
Chapter 2: wah wah wah itu cowoknya rachel minta d gampar tuh!-_- oh ya,nama rachel itu ngingetin aku sama the heirs deh hehe...^^ d tunggu update nya ya authornim,fighting!
ChoSaku_ #7
Chapter 2: Aduh laknat/? Wks update ya authorrrr~ hwaitinggg! (Asalnya pas chapter satu aku udah mau komen,eh internet nya mati :"3/?)
keyhobbs
#8
Chapter 1: wah....namjoon oppa gak punya rencana apa-apa? Main sama aku aja yuk!^^
hyenatuan #9
Chapter 1: Baru nemu nih, bagus awalnya! Lanjutin yaa.. sebenernya nungguin seokjin sih hehe :)