chap 5

DESTINY

Ucy POV

Selagi aku, kak Tya, Wookie oppa, Kyu oppa dan Yesung oppa memasak makan siang, seorang pria yang sangat cantik muncul.(seperti boneka malaikat. Berambut pirang, mata biru, hidung mancung dan bulu mata yang lebat serta panjang. Belum lagi tubuh seperti itu).

“Annyeong, Cy, Tya”sapanya.

“{Halo, Mike}”balas kak Tya tertawa lepas.

“Jadi ini namcingmu?”tanya boneka itu dengan jahil.

“{Ya, tapi jangan kau ganggu dia}”ujar kak Tya dengan bahasa asing.

“Ne, aku janji” jawabnya kepada kak Tya.

“Micha imnida”ujarnya memperkenalkan diri kepada kami semua.

“Jong Woon-ssi, Kyuhyun-ssi, Ryeowook-ssi”ujarnya menunjuk oppadeul sebelum mereka memperkenalkan diri.

“Mian, aku sudah membaca profil kalian semua. Jadi aku sudah tahu nama kalian semua.”ujarnya tersenyum.

“Aku teman kuliah Tya. Sahabat karibnya sejak itu. Hanya sahabat, tidak yang lain. Aku tidak pernah menganggapnya lebih dari sahabatku. Karena aku tidak pernah menganggap Tya sebegai yeoja. Kalau saja kalian tahu wujudnya saat kuliah,kalian pasti heran”ujarnya tertawa jahil. Kak Tya dengan cepat melemparkan kain lap kepada Micha, yang dengan telak mengenainya.

“Kau tidak berubah juga,Tya. Suka sekali melempari aku dengan kain lap”gerutunya. Sementara kak Tya tertawa keras.

“Kau juga tidak berubah. Tetap tidak bisa menangkap lemparan kain lapku”ujar kak Tya kembali tertawa.

Kami berempat hanya bisa terpana melihat keduanya perang kain lap.(kak Tya tidak pernah terkena lemparan Micha. Sementara Micha, selalu terkena lemparan kak Tya dengan telak).

“Heeeeeeeiii!!!!!”seru mama saat masuk ke dapur. Dan mama dengan telak terkena lemparan kain lap dari Micha.

“{maaf, ma}”seru Micha seraya mendatangi mama.

“Kau ini, tidak berubah juga. Selalu melempar kain lap sembarangan”ujar mama seraya menarik kain lap dari wajahnya.(kak Tya, Aku dan oppadeul segera melarikan diri dari dapur).

Kami berlima mengungsi ke teras atas. Bersama oppa deul yang lain dan Henry,kami bermain remi lagi. 1 jam kemudian, Micha menemukan kami semua.

“Annyeong haseo, Super Junior. Micha imnida”sapanya.

“Annyeonghaseo Micha-ssi”balas Teukie oppa.

“Ani, hyung. Cukup Micha saja. Aku sahabat karib Tya, dari sejak kuliah”ujarnya tersenyum.

“Tya, ternyata kau melarikan diri kesini”ujarnya saat melihat kak Tya yang duduk disisi Yesung oppa.

“Micha, wae?”tanya Siwon oppa.

“Hyung, tadi aku bertemu Tya, Ucy, Ryeowook hyung, Kyuhyun hyung dan Yesung hyung di dapur. Seperti biasa jika aku bertemu dengan Tya, pasti terjadi perang kain lap. Dan seperti biasa, aku selalu kalah darinya. Karena aku selalu saja mengenai mama yang masuk ke dapur. Dan seperti biasanya juga, aku selalu kena hukuman untuk membantu mama memasak makanan, karena Tya selalu melarikan diri” jawabnya dengan kesal. Tawa Super Junior langsung meledak mendengar perkataan Micha yang pasrah.

“Hyung, entah kenapa aku selalu tidak bisa menangkap kain lap yang di lemparkan Tya. Seberapa pun besarnya usahaku, tetap saja”gerutunya kesal. Seraya duduk di sisi Chulie oppa.

“Kalian berdua mirip sekali” ujar Riky kepada keduanya. Yang spontan saling melihat wajah masing-masing.

“Heenim oppa, kupikir kepribadian kalian juga mirip”ujar kak Tya.

“Kalau aku mirip dengan Heenim hyung[(nya)Chulie oppa], berarti kau mengakui aku tampan”ujar keduanya bersamaan. Yang disambut tawa oleh semuanya.

“Kalian disini ternyata. Ayo kita makan”ujar mama dari arah pintu. Segera kami turun menuju ruang makan, untuk makan siang.

“{Setelah ini aku akan menunjukkan sesuatu kepada kalian}”ujar Micha dari seberang meja. Kak Tya hanya mengangguk. Setelah makan siang, Micha mengajak kami semua ke ruang bawah tanah.

“Disini, ada beberapa layar yang menampakkan lingkungan sekitar sini. Jadi dari waktu kewaktu kita akan bergantian memonitor layar-layar ini. Sambil memperhatikan layar-layar ini, kita bisa  bermain disini”ujar Micha. Memang di sekitar layar-layar besar itu banyak permainan. Mulai dari bilyard, hingga video games. Dari catur sampai monopoli. Bahkan ada areal untuk ngedance.(Hyukie oppa, sudah melangkah ke areal itu).

“Micha, bagaimana menyalakan musiknya?”tanyanya. Micha segera mendekatinya. Lalu menyalakan musik dari player.(SUARANYA!!!). Segera Micha merendahkan volume suaranya hingga kami bisa bicara tanpa berteriak.

“Mianhe, karena biasanya aku sendirian disini, suaranya kunyalakan sampai full”ujarnya.

“Micha, kalau layar yang itu untuk apa?”tanya Kyu oppa seraya menunjuk kesebuah layar yang lebih kecil yang letaknya terasing.

“Itu biasanya kupakai untuk main games online”jawabnya seraya menyalakan layar tersebut. Segera saja halaman depan permainan starcraft muncul.

“Aku sering main ini”ujarnya terus terang.

“Hari ini cukup aku saja yang memperhatikan layar-layar ini. Kalian main saja disini. Mama Tya, sebentar lagi akan di jemput mamaku. Mamaku akan membawanya ke vilanya di Seoul. Dia lebih aman disana”ujarnya lagi.

“Itu mamaku sudah datang”ujarnya seraya menekan sebuah tombol.

“Micha, mama Tya. Akan mama bawa sekarang. Kalian tetap disana saja tidak usah mengantar”ujar mamanya Micha.

“Oke,mom. Annyeong”ujar Micha.

“Nanti kami kabari perkembangan kasus kita” ujar mama.

Ma, hati-hati”ujarku. Mama mengacungkan jempolnya sebelum masuk ke dalam limosin. Mereka pun segera berangkat.

“Mike, aku mau nonton berita”ujar kak Tya seraya kembali keatas. Dia disusul Yesung oppa. Kyu oppa sudah bertemu dengan selingkuhannya. Dia sudah asik main starcraft di layar besar. Aku langsung menuju meja monopoli. Siwon oppa langsung duduk dihadapanku, Sungmin oppa dan Zhoumi keke menyusul.

“Ayo main”ajak mereka bertiga.(siapa takut. Oppa, siap-siap membayar sewa yang banyak kepadaku). Kami lalu bermain dengan seru

 

Siwon POV

Ucy menjadi bilyuner dalam sekejap. Dalam 15 menit bermain dia segera mendapatkan kompleks-komples yang mahal. Lebih dari separuh kompleks pada papan permainan dikuasai olehnya. 3 stasiun, perusahaan air dan listrik juga menjadi miliknya. Sementara kami bertiga berbagi dari yang separuh itu. Bahkan bank berhutang kepadanya.

“Oppa, kalau seperti ini, kalian akan segera bankrut”ujar Ucy jahil. Aku lalu menjual propertiku untuk menutup hutangku kepada Ucy. Aku menyatakan diriku bankrut. Aku pun keluar dari permainan. Aku digantikan Teukie hyung. Dalam 10 menit, hyung bankrut juga. Diapun keluar dari permainan. Sungmin hyung lalu keluar juga. Kedua hyung itu di gantikan Eunhyuk hyung dan Donghae hyung. Keduanya hanya bertahan 5 menit.  Bahkan saat Ucy sering-sering berhenti di kompleks mereka. Hanya Zhoumi hyung yang bisa sedikit lebih lama bertahan. Itu pun 30 menit saja. Ketiganya lalu digantikan Tya noona, Riky dan Kyu yang penasaran bagaimana bisa Ucy jadi sekaya itu dengan sekejap.

Dalam 10 menit, Tya noona dapat membeli 1 kompleks yang berisi hotel dari Ucy didaerah yang termahal. Walau dengan harga 4 kali lipat dari pasaran. Perlahan tapi pasti Tya noona mulai menguasai permainan. Padahal noona hanya memiliki 3 kompleks. Dan hanya satu yang berada di kawasan elit. Dua kompleks lagi berada di kawasan non elit. Dia, pada awalnya hanya membeli satu stasiun. Di akhir permainan, Tya noona lah yang menjadi taipan. Yang kedua Ucy, yang ketiga Kyu dan yang terakhir Riky. Tya noona bahkan sudah melunasi hutang-hutangku, Eunhyuk hyung, dan Teukie hyung. Kyu sudah melunasi hutang Sungmin hyung dan Donghae hyung. Sementara Riky sudah melunasi hutang Zhoumi hyung. Dari aset, noona kalah dari Ucy. Tapi dari total kekayaan, noona jauh diatas Ucy. Aku tidak tahu bagaimana noona bisa menebus semua hutang yang kami buat.

 

Yesung POV

Tya, yeoja cantik itu. Dia bisa dengan cepat mengumpulkan kekayaan dalam permainan monopoli. Padahal dia memilki hutang warisan dari Teukie hyung, Siwon dan Eunhyuk.

“Hyung, seperti dalam papan monopoli, Tya itu orang yang paling optimis yang kukenal”ujar Micha dari belakangku.

“Hyung, kuharap kau tidak cemburu dengan kedekatanku dengan Tya. Aku benar-benar hanya sahabatnya. Dia mentorku saat di bangku kuliah. Dia itu walau seumur denganku, pandangan hidupnya sangat jauh kedepan. Dia sangat jenius. Kalau saja dia mau, dia bisa menjadi profesor saat umurnya masih 16 tahun. Tapi dia, kau lihat sendiri bagaimana dia. Semuanya seperti hanya permainan untuknya”ujarnya lagi.

“Walau hanya seperti bermain, semua yang dikerjakannya berhasil. Orang bilang itu faktor keberuntungan. Tapi, kupikir itu karena dia sangat cepat dalam memperhitungkan segalanya. Kelemahannya selama ini hanya satu. Dan itu adalah dalam hal perasaannya. Dia sangat sulit mengungkapkan perasaannya. Saat masih kuliah, dia seperti robot. Tidak memiliki perasaan sama sekali. Walau dia seperti manusia normal, suka bercanda dan bermain. Tapi itu hanya sekedar ekspresi diwajahnya. Tapi saat bersamamu, semua perasaannya langsung bisa kulihat. Bahkan hanya dari sorot matanya, aku tahu dia sangat mencintaimu. Dia akan melindungimu apapun yang akan terjadi. Kalau saja kau tahu kemampuannya. Kau tidak akan sekhawatir ini kepadanya”ujarnya seraya merangkulku.

“Hyung, Tya itu bukanlah seorang yeoja yang membutuhkan perlindungan dari namja. Dia bahkan sangup melindungi semua yang disayanginya. Saat ini dia sangat kesal dan marah kepada Min Ah dan menteri Lee, karena menggangu ketenangan kalian semua. Dia akan memberikan balasan yang setimpal kepada keduanya. Lihat saja nanti. Belum lagi mereka berdua akan harus berhadapan dengan kemarahan mamanya Tya”ujarnya tersenyum sinis.

“Mike, apa yang kau katakan kepada Woon oppa?”tanya Tyaku itu kepada Micha.

“Aku hanya bilang kepada hyung, kalau kau saat kuliah dulu seperti robot”jawab Micha berlari menjauh.

“Ne, robot tercantik yang pernah ada di dunia ini”jawabku lembut seraya meraihnya mendekat. Perlahan dipukulnya dadaku.

“Oppa, aku tidak bisa marah kepadamu”gerutunya dengan wajah memerah seperti apel. Kukecup pipinya lembut.

“Aku mau memasak makan malam. Oppa mau bantu?”tanyanya.

“Apapun untukmu, jagi-ya”bisikku ditelinganya. Dia tertawa kecil mendengar rayuanku. Kurangkulkan lengannya ke leherku dari belakang. Kugendong dia menuju dapur.

 

Kyuhyun POV

“Cy, Tya noona dengan Yesung hyung mau kemana itu?”tanyaku.

“Eoni mau masak makan malam. Kita bantu mereka?”ujar Ucy kepadaku. Kutarik dia kedapur.

Kami menemukan keduanya didapur bekerja sambil bercanda.

“Eoni, masakanmu tidak akan selesai kalau terus bercanda seperti itu”seru Ucy. Keduanya hanya tertawa.

“Kemarilah bantu kami agar cepat selesai”ujar hyung kepada kami berdua. Akhirnya walau bekerja, kami lebih banyak saling merayu. (aku saling merayu dengan Ucy, hyung dengan Tya noona). Hingga Wookie datang untuk menyelamatkan makan malam kami, agar tepat waktu. Barulah kami bekerja dengan tenang.

Setelah makan malam, Tya noona mendapat telpon ancaman dari Min Ah. Noona hanya diam saja. Tidak sekalipun dia membalas makian dan cacian dari Min Ah. Padahal kami semua sudah akan membalas makian Min Ah. Tapi, noona melarang kami bicara apapun. Hingga Min Ah lelah sendiri, dan memutuskan sambungan telponnya.

“Tya, kenapa kau biarkan dia mencaci makimu?”seru Micha kesal. Noona hanya tersenyum.

“Mike, kalau kulawani orang yang gila, aku nanti jadi ikut gila”ujar noona lembut.

“Tya, orang gila yang itu harus diberi palajaran. Agar dia jera”seru Micha lagi.

“Sudahlah, jebakan untuknya dan papanya sedang dijalin rapat. Sekarang kita biarkan saja apa maunya. Tapi nanti, rasakan pembalasanku”ujar noona dengan suaranya yang sangat menyeramkan.

“{Kak, suaramu!!}”seru Riky. Dia gemetaran dengan keras, sementara wajahnya pucat pasi.

“Noona, suaramu menyeramkan sekali”bisik Wookie yang pucat pasi. Micha tertawa dengan keras. Sementara hyungdeul dan Henry terkejut mendengar perkataan noona.

“Akhirnya, Tya menunjukkan taringnya. Persiapkan diri kalian Min Ah, Menteri Lee. Macan tidur, seharusnya jangan di ganggu”ujar Micha tersenyum.

“Sekarang aku akan kembali kebawah”ujar Micha seraya pergi ke ruang bawah tanah. Tya noona dan Yesung hyung pun segera menghilang. (kemana Ucy?). Kulihat dia menaiki tangga menuju ke lantai atas. Kukejar setan cantik milikku itu. Dia menuju teras atas. Dia dengan tenang berdiri di pagar teras.

“Cy, lebih baik kita menjauhi pagar teras”ujarku memeluknya dari belakang.

“Oppa, disini tenang sekali. Aku jadi bisa menenangkan hati dan pikiranku. Aku harus menjernihkan pikiranku agar aku bisa merencanakan pembalasan untuk menteri Lee dan Min Ah. Aku ingin mereka menjauh dari kita. Selamanya!!!”ujarnya tegas.

“Aigo, ternyata tempat ini sudah ada yang punya”terdengar ucapan Tya noona, dari belakang kami.

“Mereka keberatan, tidak jika kita ikut melihat bintang dari sini”ujar Yesung hyung yang merangkul noona dengan erat.

“Oppa, aku perlu tukar pikiran dengan Tya eoni, dan kalian berdua. Aku ingin menteri Lee dan Min Ah menjauh dari hidup kita selamanya. Aku tidak ingin melihat wajah mereka lagi sampai kapan pun”ujar Ucy tegas.

“Sabar, Cy. Jeratan untk mereka berdua sudah di pasang. Jaring untuk mereka pun sudah kupersiapkan dengan baik dan rapat. Mereka tidak akan bisa lolos. Apalagi ada mama. dia pasti sudah menebar yang lebih rapat lagi. Kita tinggal menunggu mereka lengah.  Saat mereka merasa sudah menang, mereka akan memperlihatkan kelemahan mereka sendiri. Kau tenang saja. Setelah mereka terperangkap,mau kita apakan itu terserah kita. Akan kita umpankan pada hiu media, atau undertaker orang  pemerintahan atau keduanya. Apakah akan kita buat mereka menjadi gelandangan, atau pasien rumah sakit jiwa. Itu terserah kita”ujar Tya noona dengan lembut. (aku dan Yesung hyung terkejut mendengar ucapan Tya noona yang sadis itu).

“Sebenarnya aku bisa saja menghancurkan mereka sekarang. Tapi, mereka tidak akan mendapatkan pelajaran dari sana”gumamnya lirih

“Aku tidak mau ada satu pun serangga pengganggu seperti mereka, mengganggu orang-orang yang kusayangi”suara seram noona kembali terdengar.

“Jagi-ya, kau posesif sekali”bisik hyung memeluk noona dengan erat.

“Mianhe, oppa terpaksa melihat sifat jelekku”ujar noona lirih seraya memalingkan wajahnya dari Yesung hyung. (noona menangis?).

“Jagi-ya, Gwaenchana. Aku senang kau merasa posesif kepada kami, terutama kepadaku”bisik hyung lembut ditelinga noona.

“Gomawo, oppa”balas noona dengan sama lirihnya. Noona membalas pelukan hyung dengan sama eratnya.

“Oppa, kau juga terpaksa melihat sifat jelekku. Mianheo”bisik Ucy lirih seraya kembali menuju pagar teras. Kupeluk dia dengan lembut, sebelum dia tiba di pagar teras.

“Jagi-ya, wajar kau tidak suka bila orang-orang yang kau sayangi diganggu. Aku pun begitu”bisikku ditelinganya.

“Gomawoyo, oppa jagi” bisiknya lembut. Teredam didadaku. Kukecup puncak kepalanya.

“Mianhe, aku tidak bisa melindungimu dari Min Ah dan menteri Lee” bisikku kesal ditelinganya.

“Gwaenchana, oppa. Aku yeoja kuat. Tidak perlu kau jaga dengan ketat”bisiknya tersenyum lembut.(dia menengadahkan kepalanya). Kukecup dia dengan lembut.

“Aku tahu. Tapi, aku tetap ingin menjagamu. Kalau bisa seumur hidupku”bisikku lagi.

“Oppa, kau melamarku?”tanyanya dengan sorot mata jahil.

“Ne. Tapi, kau tidak perlu menjawabnya sekarang”ujarku tersenyum.

“Oppa, bagaimana mungkin aku bisa menolakmu? Tapi, kita baru saja berhubungan. Kita belum mengenal karakter masing-masing. Aku tidak mau terburu-buru, oppa”jawabnya lembut.

“Gwaenchana, jagi-ya”jawabku kembali mengecupnya. Dia tersenyum manis dan kembali memelukku erat.

 

Tya POV

Aku selalu mengikuti berita di televisi. Ingin tahu perkembangan kasus kami melawan menteri Lee. Dapat kulihat perubahan sikapnya. Dia yang awalnya sangat arogan dan sombong. Sekarang selalu menolak berbicara. ‘No coment’ menjadi manteranya setiap melihat awak media. Begitupun Min Ah, dia sekarang tidak mau lagi berhadapan dengan media. Selalu menghindar dan melarikan diri.

Sebabnya adalah banyaknya kasus-kasus yang menimpa mereka. Ada beberapa orang lain yang melaporkan penganiayaan yang dilakukan menteri Lee dan Min Ah kepada mereka. Kasus pembunuhan, kasus pemerkosaan, pencemaran nama baik, tuduhan palsu, tinggal sebut saja. Hal itu membuat mereka berdua tidak bisa lagi memikirkan hal lain.

Pada awal minggu ini, menteri Lee sudah di skors dari pekerjaannya. Dua hari lalu, dia sudah di copot dari jabatannya karena terbukti melakukan korupsi. Hari ini, aset dan kekayaan dalam perusahaannya dibekukan. Karena dia terbukti melakukan penipuan dalam transaksi bisnis perusahaannya. Sementara Min Ah yang selama ini memanfaatkan kekayaan orang tuanya, sekarang gigit jari karena tertimpa hutang. Semua kartu kreditnya diblokir, mobilnya ditarik, bahkan dia terpaksa pulang kerumah orang tuanya karena terusir dari apartemennya.

Sebenarnya aku merasa kasihan melihat mereka berdua. Terutama kepada istrinya menteri Lee. Aku tahu kalau nyonya Lee ini adalah wanita baik-baik yang dinikahkan secara paksa dengan menteri Lee. Karena orang tua nyonya itu memiliki hutang kepada menteri Lee. Tapi, saat mengingat prilaku dan sikap mereka selama ini. Membuatku beranggapan kalau ini adalah balasan yang setimpal bagi mereka.

 

Ucy POV

Dua hari lalu, menteri Lee di tangkap polisi karena membuat keributan di sebuah bar. Lalu pagi hari ini menteri Lee harus menjalani pemeriksaan berkaitan dengan kasus-kasus yang menimpanya. Tadi siang, Min Ah juga di tangkap. Berkaitan dengan kasus-kasus yang menimpanya. Rencananya, sore ini pemeriksaan Min Ah dimulai. Pengacara mereka kesulitan karena banyaknya kasus-kasus yang menimpa keduanya. Belum lagi, ternyata pengacaranya tidak dibayar sejak kasus mereka melawan kami dimulai. Kemarin, pengacaranya itu menyatakan diri keluar dari kasusnya. Akhirnya mereka diwakili oleh pengacara lain yang sepertinya sama gilanya dengan mereka.(terserahlah)

Kami semua sudah menghilang selama dua minggu. Menjauh dari dunia dan semua orang. Cafeku entah bagaimana sekarang. Pegawai dan bodyguard yang kumintai tolong menjaga café selama aku pergi mengatakan kalau café di rusak oleh orang tidak dikenal. Dari rekaman CCTV, mereka mengatakan bahwa yang merusak kemungkinan adalah orang suruhan Min Ah.(dia lagi). Hal ini sudah kukatakan kepada Mr Shin dan teamnya( pengacara-pengacara dari orang-orang yang memiliki kasus dengan Menteri Lee dan Min Ah, bergabung ). Hasil rekaman dari CCTVku pun sudah diserahkan kepadanya.

Selama di benteng ini, kami semua mulai bosan. Mulai emosi tinggi, mulai sensitif, mulai menyendiri. Hanya kak Tya yang bisa mengendalikan emosinya dengan baik. Kuperhatikan kak Tya sering menyendiri ke atap benteng. Kuikuti dia kesana pagi ini.(aku penasaran dengan apa yang dilakukanya disana). Ternyata kak Tya hanya duduk diam ditengah atap dengan mata terpejam.

Cy, kemarilah. Kita butuh penyegaran sekali-sekali. Duduk disini, disampingku”ujarnya lembut. Kudekati dia dan duduk seperti permintaannya.

Coba kau tarik nafas tahan 4 hitungan, lalu buang. Buat itu dalam hitungan lambat. Pejamkan matamu. Lakukan sampai detak jantungmu melambat”ujarnya lagi dengan ruara rendah. Kulakukan apa yang dikatakannya. Perlahan, aku kembali bisa memilah pikiranku. Aku kembali bisa melihat dengan jernih.

Kak, maaf. Aku jadi sering emosi sama kakak”bisikku.

Gak apa, Cy. Aku tahu kita semua merasa tertekan saat ini”ujarnya lembut.

Kak Tya, kak Ucy, kalian ngapain disini?”tanya Riky dari belakang kami.

Sini, duduk sini. Disamping kakak”ujar kak Tya kepada Riky. Riky lalu duduk disamping kak Tya.

Pejamkan matamu. Tarik nafas pelan, tahan 4 hitungan lambat, lalu buang. Buat sampai jantungmu berdetak dengan irama lambat”ujar kak Tya lagi dengan suara lirih.

Kak, maaf aku sering marah-marah sama kakak belakangan ini”ujar Riky lirih, setelah beberapa saat kemudian.

Santai aja. Kakak gak apa-apa”jawab kak Tya lembut.

Sekarang ayo, kita kembali kemedan perang”ujar kak Tya jahil. Aku dan Riky tertawa dengan keras. Kami bertiga tertawa sambil berangkulan. Saat kami berbalik, Micha ternyata duduk dibelakang kami.

Tya, trim’s. Sudah membantuku menata kembali emosiku”ujarnya tersenyum.

“Kalian, kenapa tidak mengajak kami menyepi disini?”tanya Yesung oppa, Kyu oppa, Siwon oppa dan Sungmin oppa.

“Besok pagi, kalau mau kita kesini lagi”ujar kak Tya tersenyum lembut kepada Yesung oppa. Dia lalu memeluk oppa dengan lembut dan erat.

“Oke, besok kita kesini lagi”ujar Siwon oppa.

“Noona, bagaimana kau bisa menguasai emosimu? Kau begitu tenang, dan berpikiran jernih”tanya Sungmin oppa.

“Besok pagi akan kuberi tahu”ujar kak Tya menepuk perlahan lengan Sungmin oppa dari dalam rangkulan Yesung oppa. Kak Tya selalu dekat dengan Yesung oppa. Membuat Yesung oppa lebih tenang. Tidak terlalu emosian, seperti yang lain. Aku kemudian menyusup kebawah lengan Kyu oppa. Dia terkejut melihatku begitu. Kurangkul pinggangnya dengan lembut.

“Bogoshippo”bisikku lirih. Dia tersenyum lembut mendengar bisikanku. Dieratkannya rangkulannya kepadaku.

“Nado, jagi-ya”balasnya berbisik.

 

Yesung POV

Sejak saat aku menemukan Tya, Ucy, Riky dan Micha di atap benteng pagi itu, kami semua setiap pagi menjalani rutinitas meditasi bersama mereka. Perubahan mulai terlihat. Kami tidak lagi suka emosi. Bahkan Kyu juga lebih bisa menahan mulut tajamnya. Tya mengatakan kalau semua emosi itu berasal dari rasa tertekan yang kami rasakan karena terasing selama dua minggu.

Yeoja cantik milikku itu benar-benar yang terbaik. Dia bisa menetralisir emosi kami semua. Dia adalah obat penenangku. (yeoja cantik, aku semakin mencintaimu). Aku semakin mengenali kepribadiannya. Dia mengamati semuanya. Dia sangat memperhatikan kami semua.

Contohnya, saat Heenim hyung diam saja seharian. Dia segera menelpon Hankyung hyung Di China. Memintanya untuk bicara dengan Heenim hyung. Saat Sungmin uring-uringan, dia meminta Sungmin mengajarinya, Ucy dan Riky latihan martial art. Saat Kangin keterlaluan isengnya. Dia mengajak Kangin, aku dan Siwon keatap, tanding siapa paling keras teriakannya. Saat aku sedang sangat bosan hingga terdiam dipojok, dia menarikku ke teras atas. Memintaku menyanyi sampai aku capek. Tapi, setelah itu aku sudah tidak bosan lagi.(hebat). Saat Teukie hyung, Eunhyuk, Shindong dan Donghae tiduran saja di permadani, dia meminta kami semua perform untuknya, Ucy, Riky dan Micha. (Micha menonton kami dari ruang kontrol melalui CCTV). Saat Zhoumi dan Henry duduk berduaan saja, dia langsung bergabung dan bicara bersama mereka dengan bahasa mandarin. Saat Kyu tergeletak saja tanpa PSP ditangannya, dia mendownloadkan permainan baru di PSP Kyu dan laptopnya. Saat Wookie mondar-mandir saja dari ruang ke ruang, dia lalu menarik Wookie dan Ucy kedapur untuk mempraktekkan menu baru. Saat Siwon termenung sendirian, dia meminta Siwon mengajarinya berakting.

Malam ini aku melihatnya tertidur di depan perapian.(dia kelelahan). Aku lalu merebahkan diri disisinya. Kuselipkan lenganku kebawah kepalanya.

“Oppa, gomawo”bisiknya lirih seraya memelukku erat.

“Darimana kau tahu kalau ini aku?”tanyaku perlahan. Dia tersenyum tanpa membuka matanya.

“Wangi tubuh oppa, juga karena hanya oppa yang bisa membuatku nyaman”ujarnya mengantuk. Dia segera tertidur pulas. Satu persatu member Super Junior, Ucy dan Micha masuk. Mereka hanya berbaring saja di sekitar kami. (Riky sedang mendapat tugas mengawasi layar monitor CCTV). Akhirnya kami semua tertidur di ruangan itu.

“BANGUUUUUUUUN!!!!!!!!!!!”teriak Riky. Spontan kami semua terbangun.

Ada apa, Ky”tanya Tya. Seraya bangkit.

Kak, ini sudah jam 2. Aku lapar”ujarnya seraya menjatuhkan diri duduk disisi Tya sambil bersedekap. Tya tertawa geli melihat donsaengnya yang bandel itu terduduk seperti patung.

“Oke”ujarnya seraya berjalan keluar ruangan. Kususul dia, yang ternyata menuju dapur.

“Jagi-ya, kau mau masak?”tanyaku. Dia mengangguk sambil mengeluarkan bahan-bahan makanan.

“Oppa, kau mau makan apa?”tanyanya seraya mengambil penggorengan, panci dan lain-lainnya.

“Terserah kau saja”ujarku. Dia menatapku heran.

“Aku akan makan apapun masakanmu”jawabku. Wajahnya merona. Dia tersenyum manis.

“Kalau oppa seperti ini terus aku tidak akan tahu makanan kesukaan oppa”jawabnya lembut.

“Kau mau tahu makanan kesukaanku?”tanyaku seraya duduk di meja dapur. Dia kembali mengangguk.

“Makanan kesukaanku adalah masakan yang kau masak untukku”jawabku tenang.

“Kau selalu saja merayuku”ujarnya dengan mimik lucu.

“Salah satu hobiku saat ini”jawabku lagi. Dia cemberut, lucu sekali.(menggemaskan). Aku tertawa kecil melihatnya.

“Mau kumasakan tumis daging?”tanyanya seraya menatapku lembut. Aku mengangguk. Dia lalu motong daging tipis-tipis hingga menumpuk tinggi. Lalu paprika dan bawang, menjadi seperti batang korek api. Daun bawang, diirisnya serong. Sementara segala macam botol saus di jejerkannya di samping kompor.

Bawang dan paprika, ditumisnya dengan sesendok butter. Setelah wangi, dimasukkannya irisan-irisan daging tipis. Kemudian di tuanginya beberapa jenis saus kedalam penggorengan. Setelah matang, dituangnya tumisan daging itu kesebuah piring saji yang besar. Tapi sebelum itu, dia mengasingkan sepiring daging di piring lain. Piring saji yang besar dibawanya pergi.

“Oppa tunggu disini saja. Kita makan berdua disini”pintanya sebelum pergi. Setelah dia kembali kedapur, dia lalu memasak sup sayur. Seperti tadi, dia mengasingkan semangkuk sebelum membawa yang lain keluar.

“Ayo kita makan”ujarnya mengambilkanku semangkuk nasi. Kami lalu makan berdua dengan tenang, hingga Ucy dan Kyu menerobos masuk kedapur.

 “Hyung, noona, kenapa kalian bersembunyi disini?”tanya keduanya.

“Kami tidak mau kalian ganggu”jawabku.

“YA!! Hyung, kami tidak akan menggangu kalian”ujar Kyu kesal

“Kalian disini saja sudah mengganggu”gumam Tya.

Kak!!!”seru Ucy kesal. Kami berdua hanya tertawa melihat wajah kesal mereka.

“Ambil nasi dan lauk kalian kalau mau makan bersama kami”ujar Tya tersenyum. Keduanya segera kembali keluar. Ucy, sebelum pergi mengambil piring dan mangkuk terlebih dahulu. Tak lama kemudian mereka kambali sambil membawa dua mangkuk nasi, sepiring tumisan daging dan semangkuk sup sayur.(mereka ini lucu sekali).

“Jagi-ya, lain kali kau yang memasak untukku, ya”pinta Kyu kepada Ucy. Ucy hanya mengangguk.

“Aku iri kepada Yesung hyung. Tya noona selalu saja memasakkan makanan kesukaan hyung”ujarnya lirih.

“Aku juga mau seperti itu”ujarnya lagi. Aku hanya tersenyum. Tya menatapku terkejut.

“Ne. Selama ini kalau kau yang memasak, itu selalu makanan kesukaanku”bisikku kepada Tya. Dia semakin terkejut. Perlahan senyumnya merekah. Disandarkannya kepalanya kelenganku dengan manja.

“Eoni, nanti malam kita masak berdua, ya.”pinta Ucy. Tya mengangguk seraya tersenyum manis kepadaku.

“Aku tidak menyangka kalau makanan kesukaan kita sama”ujarnya kepadaku. Aku jadi tertawa kecil.

“Biar Wookie saja yang nanti memasakkan makan malam untuk yang lain” ujarnya lagi. Selagi kami membersihkan piring-piring yang kami pakai, tiba-tiba;

“Noona, hyung, ayo cepat ikut aku”seru Riky dari pintu dapur. Segera kami berempat berlari mengikutinya. Riky menuju ruang tengah. Semua member, sudah disana. Sedang duduk menonton tayangan di televisi. Televisi ternyata menayangkan persidangan pertama menteri Lee untuk kasus penganiayaan yang dilakukannya. Yang diadakan bersamaan dengan persidangan pertama Min Ah. Untuk kasus percobaan pembunuhan yang dilakukannya kepada Heenim hyung dan aku.

 “Masih tahap pertama”gumam Tya lirih. Dia terlihat prihatin saat melihat istri mentri Lee. Sementara Ucy mengangguk perlahan. Kuraih Tya dalam pelukanku.

“Oppa, ayo pergi”bisiknya kepadaku. Kembali kubawa Tya ke dapur.

“Wae, jagi-ya?”tanyaku lembut kepada yeoja cantik dalam pelukanku ini.

“Aku kasihan melihat nyonya Lee itu. Dia tersangkut masalah yang bukan dibuatnya”ujarnya lirih. Kududukkan dia ke atas meja dapur. Wajahnya lesu, walau dia berusaha tersenyum.

“Terpaksa, karena keadaan”jawabkku lembut. Dia mengangguk perlahan sebelum menunduk memelukku yang duduk di kursi dihadapannya.

Aku baru tahu, kalau dia memikirkan nyonya Lee seperti itu. Walau Micha mengatakan dia seperti robot, aku tahu yang sebenarnya. Dia sangat memikirkan orang lain. Buktinya, saat aku amnesia dan terluka parah di Indonesia. Dia dengan tangan terbuka menerimaku yang tidak bisa mengingat apapun. Bahkan namaku sendiri. Dia memiliki hati seluas samudra.(Tya jagi, sarangheo jeongmal sarangheo).

“Oppa, sarangheo. Jeongmal sarangheo”bisiknya lembut.

“Aku tidak bisa berpisah denganmu lagi. Jika kau bosan dan meninggalkanku, aku lebih baik mati saja, oppa”ujarnya lirih. Mendengar pengakuannya seperti ini, membuatku terpaksa tersenyum.

“Aku juga tidak bisa berpisah denganmu, jagi-ya. Walau aku bisa pergi, aku tidak mungkin bisa meninggalkanmu”jawabku lembut di bibirnya. Dia tersenyum lagi. Senyum yang selalu membuatku akhirnya menciumnya.

“Oppa, kau ini nakal sekali”gumamnya lirih.

“Habis, kau selalu membuatku ingin menciummu”ujarku lembut.

“Hyung, lebih baik kalian segera menikah saja”ujar Riky yang masuk kedapur untuk mengambil minuman.

“Ne, kalian membuat kami semua iri dengan kemesraan kalian”sambung Henry yang mengambil makanan ringan. Setelah keduanya pergi, kupandangi Tya yang tidak mau melihat wajahku.(telinganya memerah).

“Sesampai di Seoul, kita akan membicarakan hal ini”bisikku ditelinganya. Dia mengangguk setuju.

“Tapi, sebelum itu. Maukah kau memakai ini?”tanyaku kepadanya seraya memberikan salah satu cincin yang kupakai kepadanya. Disodorkannya tangannya kepadaku. Segera kupakaikan cincinku itu dijari manisnya. Kukecup pipinya lembut.

“Nanti, aku akan meminta ijin kepada mama”ujarku kepadanya. Dia kembali mengangguk. Lalu dipeluknya aku dengan erat.

“Oppa, gomawo. Kau tahu, aku selalu bimbang. Tidak yakin dengan perasaanmu”ujarnya lirih

“Rendah sekali keyakinanmu”ujarku kesal. Dia tersenyum meminta maaf.

“Oppa, mengenai Min Ah, nanti kita harus memberi kesaksian di persidangan. Apakah kau mau datang atau kita pakai sambungan telpon camera saja, atau pakai skype aja?”tanyanya.

“Soal itu lebih baik kita diskusikan dulu dengan Mr Shin dan teamnya”jawabku. Tya mengangguk.

“Ne, kau benar. Walau menurutku, jika seperti beberapa kali kemarin saat kau bertemu dengan Min Ah. Reaksinya begitu, itu pasti akan membahayakanmu. Keselamatanmu, juga karirmu”ujarnya kepadaku.

“Membahayakan karirku?”tanyaku tidak mengerti.

“Ne, oppa. Para antis akan memiliki alasan untuk lebih membencimu”jawabnya.

“Karena Min Ah akan memanfaatkan kejadian itu untuk menarik simpati orang-orang kepadanya”sambungnya.

“Kalau Mr Lee berkenan, kita akan mengadakan konser saat persidangan itu berlangsung. Jadi kita memiliki alasan bahwa kita tidak berada di Seoul atau Korea saat itu”ujarnya lagi.(benar juga, jadi aku tidak perlu bertemu muka dengan Min Ah atau menteri Lee).

“Eoni, ada telpon dari Mr Shin”seru Ucy dari pintu dapur.

“Kuterima disini saja”sahut Tya seraya mengangkat gagang telpon yang ada di dapur.

“Yeoboseo, Mr Shin”

“……….”

“Baik, kami akan segera kembali keSeoul”

“……….”

“Ne, nanti akan kukabari saat kami tiba”

“………”

“Bye, Mr Shin”

Tya lalu menutup telpon.

“Oppa, kita sebaiknya berkemas sekarang. Kita akan kembali ke Seoul”ujarnya tersenyum, sambil menarikku keluar dari dapur.

Di ruang tengah, member Super Junior sudah bubar. Mereka ternyata mendengarkan pembicaraan Tya dengan Mr Shin. Jadi mereka sekarang sedang berkemas di kamar masing-masing. Kami berdua pun segera ikut berkemas. Micha memperhatikan kegiatan kami semua dengan senyum sedih.

“Micha, kau harus sering-sering datang ke Dorm kami”perintah Heenim hyung.

“Ne, keapartemen kami juga kau harus singgah”sahut Riky kepadanya.

“Akan kuusahakan”ujarnya dengan lebih lega.

“Terutama saat ada acara spesial, seperti konser atau pesta. Kau harus dan wajib datang”tegas Teukie hyung.

“Ne, hyung”jawabnya tersenyum.

“Mike, kau tidak boleh mengasingkan diri terus-terusan di benteng ini”ujar Tya kepadanya.

“Ne, bagaimana kau menemukan yeoja cantik. Jika kau seperti Ddangkoma”sambungku seraya membawa barang-barangku dan Tya keruang depan benteng.

“Ne, kau pasti tidak akan bisa. Habis, Ddangkoma selalu bersembunyi dalam cangkangnya”ujar Kyu yang membawa barang-barangnya dan Ucy keruang depan. Micha tertawa geli.

“Hyung, kau tega sekali mengibaratkan aku dengan kura-kuramu”ujarnya kembali tertawa.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet