chap 4

DESTINY

Kyuhyun POV

Sesampai aku di Dorm, Yesung hyung sudah ada. Padahal kukira dia lebih malam pulang ke Dorm. Malahan aku berharap dia menginap bersama Tya noona di rumahnya.

“Hyung, bukankah kau pergi dengan Tya noona?”tanyaku heran.

“Aku baru sampai juga, Kyu”jawabnya. Dia berjalan kekamar mandi seraya bernyanyi That Man.(lagu lama itu, kenapa hyung menyanyikannya?).

“Hyung, kau ke pantai, ya?”tanya Wookie.

“Ne, aku pergi dengan Tya”sahut hyung dari kamar mandi.

“Kenapa aku tidak kau ajak, hyung?”seru Wookie kesal.

“YA, hyung pergi kerumahnya untuk mempekenalkan Tya noona kepada orang tuanya dan Jong Jin. Bukan mau main saja”ujarku.

“Kalau kemudian hyung pergi ke pantai, itukan karena hyung ingin berdua saja dengan Tya noona”ujarku lagi. Wookie hanya bisa cemberut mendengar ucapanku.

“Wookie-ya, mulai besok kita semua akan libur selama sebulan. Jadi, kita bisa sepuasnya bermain kepantai”ujar Teukie hyung yang baru sampai di Dorm.

“Annyeong” sambungnya dengan letih.

“Hyung, wae?”tanyaku dan Yesung hyung yang baru keluar dari kamar mandi bersamaan.

“Apa ada masalah?”tanya Wookie yang segera datang membawa minuman untuk Teukie hyung. Hyung hanya menggeleng.

“Tadi, sajangnim memberitahuku kalau Min Ah dan menteri Lee menuntut kita mencemarkan nama baik mereka. Termasuk Tya dan Ucy. Kita semua disarankannya untuk pergi menjauh dari Seoul”ujar hyung letih.

“Sungie, beritahu kepada Tya agar segera kesini bersama Ucy”pinta hyung lagi. Segeraku raih ponselku dan memberi tahu Ucy agar segera ke Dorm.(begitupun Yesung hyung). Dari pintu, kami mendengar lagu 7 Years Of Love dan Blind For Love. Wookie yang penasaran, segera mambuka pintu Dorm. Ternyata itu adalah dering ponsel Ucy dan Tya noona. Keduanya terkejut saat pintu Dorm di buka dengan tiba-tiba oleh Wookie.

“Annyeong”sapa keduanya kepada kami.

“Annyeong” balas kami semua.

“Ayo masuk”ujarku meraih tangan Ucy. 

“Aku tahu oppa sudah mendapat kabar dari Mr Lee. Kalau kita semua harus menjauh untuk sementara. Mr Shin yang menangani kasus kita semua, sudah mengabariku juga. Kupikir kita harus berangkat malam ini. Karena kalau besok, semua akan terlambat”ujar Tya noona kepada Teukie hyung.

“Terutama, aku, Ucy, Kyu oppa, Woon oppa dan Heenim oppa. Kami berlima harus segera berangkat. Karena setahuku, menteri Lee sering memakai cara kotor untuk menyingkirkan saingannya. Aku takut kita semua menjadi targetnya. Mr Shin dan Mr Lee sudah menyiapkan tempat aman untuk kita semua”ujar Tya.

“{Tuhan, kenapa seperti ini. Cobaan apalagi ini?}”bisik Tya noona perlahan seraya menutup wajahnya dengan kedua tangan.

“Jagi-ya”ujar Yesung hyung meraih Tya noona kedalam pelukannya. Sementara Ucy memeluk lenganku erat.(kurasakan lengan kausku menjadi basah). Segera kupeluk setan cantik ini dengan lembut.

“Akan kukabari semuanya. Agar lekas pulang”ujar Teukie hyung seraya meraih ponselnya.

“Annyeong”seru sisa member Super Junior (Heenim hyung, Kangin hyung, Sungmin hyung, Shindong hyung, Eunhyuk, Donghae, Zhoumi, Siwon hyung dan Henry) dari pintu.

“Ayo, berkemas!!”seru Teukie hyung kepada kami semua.

“Kita akan pergi beribur. Detilnya nanti kukatakan. Sekarang cepat berkemas!!!”serunya lagi. Segera kami mengemas semua barang yang mungkin akan kami butuhkan.

“Saranku, bawa pakaian renang kalian”seru Tya noona tersenyum, sebelum dia dan Ucy kembali ke apartemen mereka.

 

Ucy POV

Dalam 15 menit kami semua ‘ready to go’. Aku, kak Tya, Riky dan mama memakai mobil pinjaman dari Mr Shin.(kak Tya yang mengemudikannya). Super Junior memakai beberapa mobil. Mobil kami, mobil yang dipakai Kyu oppa, Chulie oppa, Yesung oppa dan Teukie oppa, pergi bersamaan. Yang lainnya akan menyusul setiap 5 menit kemudian.(gara-gara orang gila, kami semuanya jadi susah begini. Kantor kak Tya bisa ditinggal. Tapi cafeku, terpaksa ditutup selama sebulan ini. Belum lagi Riky, yang tidak bisa masuk sekolah selama sebulan. Syukurlah, dengan keterangan dari kak Tya kepala sekolahnya mau mengerti).

Setelah lebih dari 3 jam perjalanan dengan mobil, kami sampai disebuah daerah pantai. Seorang penjaga menyambut kami di depan sebuah rumah besar yang indah.

“Annyeonghaseo Cintya Ahgashi, Jun Soo-ssi, Dae Yun Hae imnida”sapanya kepada kak Tya.

“Annyeonghaseo Yun Hae-ssi”jawab kak Tya dan Teukie oppa.

“Mr Lee dan Mr Shin sudah mengatakan keperluan kalian kesini. Ini kunci rumah ini. (diberikannya serenteng kunci kepada Teukie oppa). Rumah ini memiliki banyak kamar. Refrigerator sudah di isi penuh. Setiap hari saya akan mengantarkan belanjaan makanan kesini. Kalian akan terus disini hingga Mr Lee dan Mr Shin menjemput kalian. Mianheo, karena terpaksa mengasingkan kalian disini. Kuharap kalian semua betah. Sekarang aku akan kembali kedepan untuk menunggu yang lain. Annyeonghaseo”ujarnya seraya pergi kembali keluar rumah.

Dek, ayo kita turunkan barang-barang kita”ujar kak Tya kepada Riky dan aku. Kami bertiga segera menurunkan koper-koper dan beberapa barang lain dari bagasi. Lalu semuanya kami bawa kedalam rumah(dibantu Kyu oppa dan Yesung oppa).

“Kamarku disini”ujar kak Tya seraya memasuki sebuah kamar dengan membawa koper dan barang-barangnya.

 “Aku disini saja”ujarku memasuki kamar diseberang kamar kak Tya. (capeknya, mana ngantuk). Kuletakkan koper dan segalanya dengan sembarangan dilantai. Aku segera menghempaskan diri ke atas tempat tidur. Segera aku terlelap hingga pagi datang.

 

Tya POV

Pagi ini, aku bangun dengan kaget. Karena merasa ini bukan kamarku. Hingga aku teringat kalau tadi malam kami terpaksa mengungsi, gara-gara gadis gila beserta bapaknya yang juga sinting dan ‘ndableg bin guobluok’(udah tahu anaknya gila. Malah di bela dan dibiarkan bebas menyerang orang). Segera aku mandi dan berpakaian.(kaus oblong dan hot pant). Segera aku menuju dapur, kuambil bahan masakan dan makanan dari kulkas dan lemari yang cukup untuk 20 orang. Kunyalakan mesin pembuat kopi, lalu kumasak air panas untuk membuat teh. Selagi aku sibuk di dapur, Woon oppa bangun.

“Jagi-ya, wangi sekali. Masakanmu, juga kau”bisiknya memelukku dari belakang.(di kecupnya tengkukku)

“Oppa, jangan begitu. Geli tau”tegurku seraya menghindarinya.

“Oppa duduk saja. Jangan ganggu”ujarku mendudukkannya ke kursi di konter dapur. Aku kembali memasak sarapan untuk semuanya.

“Annyeong, noona, hyung”sapa Eunhyuk oppa yang langsung duduk di meja makan. Kusodorkan tempat roti dan selai kehadapannya.

“Ini dulu, sebentar lagi sarapan selesai”ujarku kepadanya.

“Noona, kenapa kau tidak membangunkanku? Aku ingin membantumu memasak sarapan”seru Wookie oppa yang baru bangun juga. Dia segera mengambil piring-piring dan meletakkannya keatas meja makan.  Satu persatu, member Super Junior, Riky, Ucy dan mama bangun. Beberapa sudah mandi dan segar (termasuk namcingku yang aneh itu) beberapa masih ‘kucel’ karena baru bangun.(termasuk Kyu oppa, Ucy dan Eunhyuk oppa).

“Kalian sudah sikat gigi belum”tanya mama kepada mereka yang belum mandi. Beberapa langsung kembali kekamarnya. Beberapa yang lain mengangguk. Setelah semua lengkap, barulah sarapan dimulai. Semua ludes, licin tanpa tersisa. Wookie segera menyuruhku pergi. Alasannya, aku sudah memasak sarapan. Jadi dia yang akan mencuci piring dan peralatan kotor sisa sarapan.

Woon oppa segera menarikku keluar rumah, menuju pantai. Disusul Heenim oppa, Teukie oppa, Siwon oppa, dan Zhoumi oppa. Aku dan Woon oppa berjalan menyusuri pantai.

“Hooooooiiiiiiii!! Kalian berdua!! Jangan jauh-jauh” seru Teukie oppa. Kami pun berjalan kembali menuju rumah. Aku lalu melompat memeluk Woon oppa dari belakang.

“YAAAAAAA!!!!”teriaknya sebelum jatuh. Aku jadi tertawa geli. Karena kami berdua langsung jatuh ke air. Dia basah kuyup. Saat dia berdiri, aku semakin keras tertawa. Ada rumput laut yang nyangkut di rambutnya. Dia juga tertawa melihatku. Rambutku penuh pasir dan ada rumput lautnya juga.

“Oppa, kita berenang saja”ujarku seraya menyelam. Di dalam air aku membersihkan pasir dan rumput laut yang melekat di rambutku. Setelah beberapakali menyelam barulah rambutku bersih dari pasir dan rumput laut. Berbeda denganku, Woon oppa tidak perlu lama-lama membersihkan rumput lautnya. Jadi dia dengan sabar menungguiku membersihkan rambut.

“Sudah, ayo kita kembali”ujarku berjalan mendekatinya. Saat dia berbalik, kupeluk dia kembali dari belakang.

“Gendong”bisikku ditelinganya. Dengan tertawa kecil dia pun menggendongku di belakang.

“YA,TYA-YA. Kau manja sekali”gerutu Heenim oppa saat kami berdua tiba didekatnya. Heenim oppa lalu menarik telingaku perlahan. Aku hanya tertawa kecil.

“Oppa, kami harus mandi sekali lagi. Kami tadi terjatuh kelaut”ujarku kepada mereka semua.

“Itu karena keisenganmu”ujar Kangin oppa menyentil jidatku lembut.

“YA!!!”seru Woon oppa, melihat Kangin oppa menyentilku. Kangin oppa hanya tertawa heboh.

“Mian, hyung”serunya berlari menjauh. Setelah di dalam rumah barulah aku di turunkannya.

“Sungie, kenapa kalian berdua basah kuyup begitu?”tanya Teukie oppa.

“Kami terjatuh kelaut, tadi”jawabku kepadanya.

Tya, kalian kenapa?”tanya mama saat kami melewatinya di ruang tengah.

Kejebur”jawabku tertawa kecil. Mama hanya menggeleng melihat kami berdua yang basah kuyup seperti tikus kejebur got.

 

Yesung POV

Selesai mandi (lagi). Aku dan Tya kembali keluar rumah. Tya membawa laptopnya keluar. Dia segera menuju gazebo yang letaknya di pinggir tebing. Aku mengikutinya kesana.

“Oppa, aku kerja sebentar, ya”ujarnya seraya membuka laptop.

“Ne, aku juga sedang ingin mendengarkan lagu saja”jawabku. Aku duduk menghadap laut, sambil mendengarkan Ipod. Sementara dia bersandar ke punggungku sembari memeriksa e-mailnya. Tak lama kami berada di gazebo, Ucy dan Kyu bergabung. Keduanya duduk saling berpunggungan juga. Mereka sepertinya bertanding starcraft di laptop masing-masing.

Tiba-tiba, Tya berdiri. Segera kulepaskan earphoneku.

“Wae, jagi-ya?”tanyaku.

“Kita dipanggil mama. Makan siang sudah siap”jawabnya lembut. Kulihat, Ucy dan Kyu sudah jauh. Tya lalu menutup laptopnya. Segera di gandengnya lenganku. Berdua kami lalu berjalan kembali kerumah.

 

Ryeowook POV

Aku dapat melihat Ucy dan Kyu yang berjalan pulang sambil bercanda.(dasar dua setan ini, tiada hari tanpa bercanda). Dibelakang mereka, Tya noona dengan Yesung hyung bergandengan berjalan dengan tenang.

“Wookie, kau melihat apa, nak?”tanya mama.

“Itu”jawabku menunjuk kepada keempatnya. Mama tertawa kecil.

“Sayangnya, anak gadisku hanya dua. Kalau saja ada 11 lagi, aku akan sangat senang menjadikan kalian semua menantuku”ujar mama lembut. Wajahku terasa panas. Mama kembali tertawa kecil. Ditepuknya kedua belah pipiku.

“Aku sudah menganggap kalian semua anak-anakku sendiri.(mama lalu menghela nafas panjang).  Seharusnya hal ini sudah kulakukan dari awal. Akan kuhubungi beberapa orang untuk membantu Mr Shin”ujar mama seraya pergi ke kamarnya.(mama, kau mau ngapain?). Segera kupanggil semua orang untuk makan siang.

“Hyung, mama dimana?”tanya Riky kepadaku seraya membantuku mengambilkan nasi untuk kami semua.

“Mama, di kamarnya. Katanya mau menghubungi beberapa orang untuk membantu Mr Shin. Aku sendiri tidak tahu maksud mama apa”jawabku.

“Baguslah kalau begitu. Koneksi mama akan sangat membantu”ujar Tya noona lirih.

“Tya, tolong jelaskan kepada kami semua”pinta Teukie hyung.

“Oppa, mama itu mantan duta besar. Mama pernah bertugas di Amerika, India, Rusia juga Korea ini saat dia masih muda”jawab Tya noona.

“Bahkan saat itu dia belum bertemu dengan almarhum papa”sambungnya.

“Ne, jadi jangan heran jika menteri Lee tidak bisa berkutik di persidangan nanti”ujar Ucy seraya tersenyum seperti setan. Kami semua terpana mendengar keterangan dari Tya noona dan Ucy.

“Kita tunggu saja seminggu ini”ujar Ucy lagi. Mama lalu bergabung dengan kami.

“Jadi,ma?”tanya Tya noona.

“Bukti-bukti pekerjaan kotor si Lee Moon Tong dan anaknya itu akan ada ditangan Mr Shin nanti sore”jawab mama lembut.

“Akan kita lihat bagaimana si Moon Tong ini menghindari hukumannya. Kebetulan mama kenal dengan hakim-hakim yang akan memimpin persidangan kasus kalian semua. Jika dia masih bisa lolos, mama yang akan mengurus semuanya. Kalian tenang saja”sambungnya.

“Seenaknya saja dia mengusik anak-anakku”gumam mama perlahan. Tya noona, Ucy dan Riky hanya tersenyum mendengar ucapan mama.

Selesai makan, aku dan Riky mencuci piring kotor, sebelum menyusul yang lain ke pantai. Mereka memainkan permainan anak-anak di Indonesia. Kata Riky, nama permainan itu adalah permainan galasin. Kulihat mereka dibagi dua regu. Regu Teukie hyung, anggotanya Tya noona, Yesung hyung, Shindong hyung, Sungmin hyung, Zhoumi hyung dan Donghae hyung. Regu Heenim hyung, Kyu, Ucy, Eunhyuk hyung, Kangin hyung,Henry dan Siwon hyung. Yang jaga adalah regu Heenim hyung. Seru sekali mereka.

“Hyung, kami ikut”seru Riky.

“Riky dengan kami”ujar Ucy keras. Riky lalu menggambar kotak-kotak tambahan di pasir, dan berjaga disana.

“Oppa, kau diam saja di sini”ujar Tya noona kepadaku seraya menunjuk kotak di bagian penjagaan Kangin hyung.

“Jangan sampai di sentuh Kangin oppa, atau Siwon oppa”ujarnya lagi. Dia dengan cepat menyelinap dan lolos dari penjagaan Eunhyuk hyung. Setelah lolos dari penjagaan Ucy, dia kembali memasuki kotak-kotak hingga dia tiba di kotak yang berada di seberangku. Lalu dengan senyum setan dia meloloskan diri dari pejagaan Kangin hyung. Dan regu kami memperoleh satu poin.

Setelah melihat bagaimana permainannya, tidak ada lagi yang bisa menahan Tya noona. Dia seperti belut. Susah sekali menangkapnya. Larinya lebih cepat dari Siwon hyung. Setelah 2 jam bermain, kami semua terkapar kelelahan. Tidak ada regu yang menang. Karena, Ucy dan Riky membantu perolehan poin mereka.

“Ada yang mau ikut berenang?”tanya Tya noona kepada kami semua.

“Mau!!!!!”seru semuanya. Kami lalu berlari menuju pantai dan langsung terjun kedalam air. Kami asik bermain air, sebelum mama memanggil. Ternyata makan malam sudah siap.(OMO, aku lupa membantu mama memasak makan malam). Segera kami semua naik dan kembali kerumah.

“Mandi dulu, baru kita makan”perintah mama. Kami segera berlari menuju kamar masing-masing untuk mandi.

 

Kyuhyun POV

Selesai makan malam, kami semua bersantai di sekitar gazebo. Aku, Ucy,Wookie dan Henry, lalu  Yesung hyung, Tya noona, Teukie hyung dan Kangin hyung duduk beralaskan selimut yang bersebelahan. Sementara yang lain duduk di bawah gazebo. Aku, Ucy, Wookie dan Henry sedang main kartu.Tya noona dan yang lain di selimut sebelah, sedang seru bermain domino. Tiba-tiba Heenim hyung menyerbu kartu kami. Memporak porandakannya.

“YAAAAAAAA!!!!!”teriak kami berempat. Lalu dia menyerbu domino Tya noona dan yang lain di selimut sebelah. Tapi;

“Oppa, jangan salahkan aku,ya”ancamnya sebelum mengejar hyung sembari menembakkan kartu-kartu domino kearah Heenim hyung.(dan kena punggungnya dengan telak).

“YAAAAAA!!”serunya terkena kartu-kartu domino dari Tya noona yang terus mengejarnya sambil menembakkan kartu domino. Kami semua tertawa habis-habisan, melihat hyungku yang usil itu kena batunya. Yesung hyung sampai tidak bisa bergerak karena tertawa dengan keras. Mama yang melihat Heenim hyung dikejar Tya noona dengan kartu domino, menjadi tameng Heenim hyung. Tapi, tetap saja dia terkena kartu.

“Ampun,Tya. Kau ini tidak mau kalah dariku”gerutunya dengan nafas tersengal.

“Aku tahu oppa kesepian, karena kami cuekin. Tapi jangan mengacak-acak permainan kami”balas Tya noona juga dengan nafas tersengal.

“Noona, aku punya tali karet. Kita main itu saja”ujar Riky dari gazebo.

“Ne, jadi semuanya juga bisa ikut main”sambung Ucy.

“Bagaimana mainnya?”tanya Teukie hyung. Setelah Riky mengeluarkan tali karetnya. Tya noona lalu mencontohkan gerakannya. Ucy dan Riky memegangi kedua ujung tali karet, sementara Tya noona melompati tali karetnya. Kembali kami semua dibagi dua regu. Regu Teukie hyung dan regu Heenim hyung. Dengan anggota seperti saat bermain galasin. Kami bermain hingga jauh malam. Satu persatu menyerah, karena kelelahan.

“Sekarang, tidur. Besok kalian bisa main lagi sepuasnya”ujar mama. Kami pun bergegas masuk kedalam rumah. Setelah mandi sekali lagi untuk menghapus keringat karena main tadi, aku pun segera tertidur pulas.

 

Yesung POV

Aku terbangun karena mendengar ketukan pada pintu kamarku. Saat kubuka, ternyata Tya.

“Oppa, kau kenapa?”tanyanya khawatir. Dipegangnya dahiku dengan lembut.

“Wae jagi-ya?”tanyaku penasaran.

“Kau melewatkan sarapan. Jadi aku datang untuk memeriksamu”ujarnya melepaskan pegangannya.

“Kupikir, oppa sakit. Ternyata tidak, syukurlah”ujarnya lega.

“Memangnya ini sudah jam berapa?”tanyaku.

“Jam 11”jawab Kyu yang melintas di depan kamarku.(Mwo?? Jam 11??)

“Tunggu saja di dapur. Aku akan menyusul”ujarku lembut. Segera aku mandi dan menemui yeoja cantik yang sangat kucintai itu. Kulihat dia telah menyiapkan sarapan.(kenapa ada dua mangkuk nasi dihadapannya?).

“Oppa, tadi aku juga belum sarapan. Aku menunggumu”bisiknya pada dua kata terakhir.

“Jagi-ya, lain kali jangan menungguku. Sarapan saja duluan” ujarku kepadanya.

“Ani, aku tidak bisa. Selama oppa ada bersamaku, aku tidak akan bisa makan jika tidak bersamamu”ujarnya lembut.

“Kalau begitu ayo kita makan”ujarku meraih mangkuk nasi yang diberikannya. Kami makan berdua dengan tenang. Hingga;

“Hyung, kalian berdua  jangan terus didalam saja”ujar Riky kepada kami berdua.

“Selesai makan kami akan keluar”jawabku. Tya lalu menyuruh Riky keluar.

 

Kyuhyun POV

Ucy, yeoja cantik yang memiliki senyum setan yang paling memikat yang pernah aku lihat. Yeocingku tercinta. Ada saja ulahnya yang membuatku pusing karena terus memikirkannya. Aku baru tahu kalau Starmie adalah nama samarannya dalam starcraft.(aku sering main dengan starmie ini di starcraft, selama 7 tahun belakangan ini. Kukira dia seorang namja).

Tadi pagi, yang memasak sarapan adalah Ucy.(masakannya enak sekali). Jauh lebih enak dibandingkan yang di cafenya. Dia tahu makanan kesukaan masing-masing member Super Junior. Heenim hyung yang sering rindu kepada Hankyung hyung, tadi di masakkannya nasi goreng ala China. Membuat mata hyungku itu berkaca-kaca. Wookie, yang lebih menyukai masakan rumahan di buatkannya sarapan ala Korea lengkap. Aku yang sangat suka ramen, di buatkannya mie goreng dengan bumbu ramen. Yang lain juga sesuai dengan kesukaannya. Hanya Yesung hyung dan Tya noona yang tidak dibuatkannya. Tya noona hanya minum kopi. Sementara Yesung hyung tidak terlihat batang hidungnya.

Selesai makan, Ucy kembali membawa laptopnya ke gazebo. Dia mengetik sesuatu, dilaptopnya itu. Dia serius sekali menatap layar laptopnya. Saat aku duduk disisinya, dia hanya melirikku.

“Cy, kau sedang apa?”tanyaku.

“Aku sedang mencari refrensi mengenai tingkah laku menteri Lee dan Min Ah”jawabnya kembali menekuni layarnya. Kulihat dia membuka e-mailnya.

“Oppa, lihat. Ini ada e-mail masuk tapi aku tidak tahu dari siapa. Dia mengirimkan rekaman video. Isinya adalah video menteri Lee yang sedang bertransaksi dengan seseorang. (sepertinya bertransaksi narkoba). Videonya bersih, tidak seperti video buatan. Tidak ada jeda waktu, dan sambungan pada gambarnya. Di akhir e-mainya, orang ini mengatakan video ini telah di poskan dan akan di terima Mr Shin siang ini.

“Cy, kau menerima video dari Mr x?”tanya Tya noona yang bergegas datang bersama Yesung hyung. Ucy mengangguk.

“Aku juga menerima e-mail dari Mr Shin. Dia akan membawa video ini ke ahli IT. Untuk menentukan apakah video ini palsu atau asli”ujar Tya noona lagi.

“Eoni, aku mencari data mengenai tingkah laku menteri Lee dan Min Ah. Karena aku seperti pernah membaca sesuatu yang seperti itu di salah satu jurnal kedokteran ”ujar Ucy penasaran. Tya noona langsung menyentil jidat Ucy.

“Kau ini. Itu tulisanmu di jurnal kedokteran tahun lalu”ujar Tya noona kesal. Ucy terkejut mendengar ujapan noona.

“Ini lihat”ujar noona lagi seraya membuka salah satu folder di laptop Ucy. Disana terlihat semua tulisan Ucy mengenai sebuah penyakit kejiwaan yang disebut shcizofrenia. Yang sering membuat penderitanya tiba-tiba bunuh diri tanpa sebab. Semua pola tingkah laku menteri Lee dan Min Ah sama persis dengan pola tingkah laku penderita penyakit itu. Noona lalu segera pergi sambil menggandeng Yesung hyung. Ucy tertawa geli karena ternyata refrensi yang dicarinya adalah miliknya sendiri.

“Oppa, aku mulai pikun ternyata. Bisanya lupa, kalau pernah menulis mengenai hal ini”ujarnya kembali tertawa. Kupandangi saja setan cantik ini. Lama-lama, wajahnya memerah karena kuperhatikan.

“Oppa, kau melihat apa diwajahku?”tanyanya sambil memeluk dan menyembunyikan wajahnya di bahuku.

“Aku hanya melihat seorang yeoja yang cantik dan sangat kucintai. Walau dia kadang-kadang sedikit seperti setan kelakuannya”jawabku lembut. Dia jadi tertawa kecil mendengar ucapanku.

“Oppa, nado sarangheo”bisiknya lembut sebelum menciumku.

“My Kyu-ty evil”ujarnya lagi sebelum memperdalam ciumannya.(otakku langsung hangus).

“Ehem!!”terdengar deheman Teukie hyung. Aku dengan enggan melepaskan Ucy. Tya noona tertawa geli dalam pelukan Yesung hyung yang melotot, melihat kami berdua. Jitakan maut Heenim hyung langsung mampir kepuncak kepalaku dan Ucy.

“Ingat, masih ada mama di rumah. Apa katanya nanti kalau kalian melakukannya di sini?”tanya Kangin hyung menepuk belakang kepalaku. Aku dengan cemberut menyadari kebenaran perkataannya.

“Mianhe, oppa, eoni”ujar Ucy menunduk malu.

“Saeng, kami mau memancing. Apa kalian mau ikut?”tanya Teukie hyung kepada kami berdua.

“Kalian semua?”tanya Ucy. Hyung mengangguk.

“Kita ikut, ya oppa.”ujar Ucy kepadaku.

“Ne, ayo”jawabku.

Kami pun berangkat menuju karang landai yang menjorok kelaut. Dengan membawa ember dan kail. Kami memancing berpasangan. Teuki hyung dengan Kangin hyung, Heenim hyung dengan Siwon hyung, Wookie dengan Sungmin hyung, Eunhyuk dengan Donghae, Zoumi dengan Henry,Shindong hyung dengan Riky, aku dengan Ucy dan Yesung hyung dengan Tya noona. Setelah masing-masing pasangan menempati tempat pilihannya, mulailah acara memancing kami. Aku dengan Ucy, Yesung hyung dengan Tya noona dan Shindong hyung dengan Riky yang berdekatan tempat memancingnya sudah mendapatkan ikan.(ikan yang paling besar, hasil tangkapan Tya noona. Tapi yang paling banyak adalah tangkapan Ucy). Sementara yang lain belum satupun yang mendapatkan ikan.

“AAAAAAAAAHHHHH!!!!”teriak Heenim hyung, dari ujung karang terjauh. (Dia bosan). Tya noona, Ucy dan Riky, tertawa geli.

“Bagaimana mau dapat, dari tadi Heenim hyung ribut saja”ujar Riky perlahan.

“Sudah, kita tunggu pun ikannya sudah kabur karena teriakan Chulie oppa”sambung Ucy. Menggulung kailnya. Kami berenam segera menggulung kail dan membawa ikan-ikan tangkapan kami kembali kerumah.

“Ky, suruh oppa deul itu kembali kerumah. Sia-sia menunggu ikan datang kembali sekarang ini. Nanti malam kita mancing lagi kalau masih penasaran”ujar Tya noona kepada Riky yang segera menjauh.

 

Tya POV

Malamnya kami kembali memancing, karena Heenim oppa masih penasaran. Kali ini aku bersama dengannya. Siwon bersama Woon oppa memancing di dekat kami. Ucy bersama Kangin, Kyu dengan Teukie oppa memancing di dekat Ucy. Riky dengan Zhoumi, Shindong dengan Henry. Eunhyuk dengan Sungmin, Wookie dengan Donghae.

“Oppa, kalau bosan tidur atau menghayal saja. Atau buat syair lagu dan melodinya”saranku kepadanya. Dia lalu dengan tenang mengikuti saranku. Tak lama, kailnya bergerak. Dia terkejut, dengan perlahan aku membantunya menarik tangkapannya. Saat dia akan teriak senang, kututup mulutnya.

“Jangan teriak. Nanti ikannya kabur”ujarku perlahan. Dia mengangguk. Setelah itu berkali-kali dia mendapatkan ikan. Setelah dua jam kami pun pulang ke rumah. Mama ternyata sudah menyiapkan bumbu untuk membakar ikan tangkapan kami.(hasil kami memancing malam ini sangat banyak). Kangin, Teukie oppa dan Woon oppa menyiapkan api unggun di pantai untuk membakar ikan dan penghangat kami bermain di pantai. Ucy dan Kyu dengan segera mendapatkan sasaran kejahilan mereka.(siapa lagi kalau bukan Eunhyuk dan Sungmin. Korban favorit evil Kyu). Ditambah Kangin dan Heenim oppa, mereka tidak dapat dihentikan. Hanya mama yang bisa dengan efektif membuat mereka semua tenang.(rasain, para evil itu. Akhirnya ketemu sama pawangnya. Takluklah mereka). Sisa ikan yang belum di bakar, kami bawa kembali kerumah untuk makan siang besok.

Saat aku memfilet ikan sisa tadi malam, ponselku berdering. Ternyata dari Mr Shin. Dia bilang kasusnya berjalan melambat karena menteri Lee mengulur-ulur waktu untuk mencari kami semua. Jadi kami semua dilarang keluar rumah mulai sekarang. Mama yang mendengarkan pembicaraan kami, kemudian menelpon seseorang bernama Jade,(mama bicara dalam bahasa asing yang aku tidak mengerti). Lalu mama meminta Riky memanggil semua member Super Junior dan Ucy yang berada di luar.

“Wae, ma”tanya Ucy saat duduk di meja makan.(Wookie dan Woon oppa langsung membantuku).

“Kita semua dilarang keluar rumah oleh Mr Shin. Karena si Moon Tong itu mencari kita semua. Tapi tenang saja. Hanya sebentar, hanya dua atau tiga hari paling lama.”ujar mama lembut. Tapi, aku tahu kalau mama sedang marah dan kesal dengan menteri Lee ini. (Woon oppa merasakan keteganganku. Dia memeluk pinggangku).

“Jagi-ya, wae?”bisiknya perlahan ditelingaku. Kusandarkan kepalaku kedadanya.

“Mama sudah sangat marah kepada menteri Lee ini. Aku tidak tahu apa yang akan dilakukan mama, kepada Lee Moon Tong ini sekarang”jawabku berbisik. Pelukannya semakin erat. Aku kembali meneruskan pekerjaanku.

“Kita harus menyibukkan mereka semua selama tiga hari ini”bisikku kepada Woon oppa.

“Eoni, apa yang akan kita lakukan sekarang?”tanya Ucy dan Kyu yang berjalan mendekat. Aku menggeleng.

“Nanti kita pikirkan. Sekarang bantu aku merendam filet ikan ini”ujarku kepada Ucy. Kami berlima lalu bekerja sama memasak makan siang untuk kami semua.

“Kita masih punya beberapa kotak kartu-kan?”tanyaku kepada Riky saat makan siang. Dia mengangguk.

“Nanti tolong keluarkan semuanya, ya”pintaku. Dia kembali mengangguk.

Setelah selesai makan dan Riky mengeluarkan semua kartu, kami berlomba menyusun menara kartu di ruang tengah. Setelah bermain dengan kartu-kartu yang memakan waktu sampai 5 jam, kami lalu makan malam. Setelah makan malam, Ucy menyuruh kami semua berganti pakaian dengan piama, lalu mengeluarkan kasur, bantal dan selimut keruang tengah. Setelah semua kasur disusun rapat, kami lalu bermain remi dengan kartu-kartu yang kami susun tadi. Kami ber 16 di bagi 4 regu. Setiap regu melawan 3 regu lain, di empat tempat berbeda. Regu yang semua anggotanya kalah harus memikirkan permainan apa saja akan kami mainkan besok seharian. Aku bersama Woon oppa, Kyu dan Ucy satu regu. Riky bersama Shindong, Wookie dan Sungmin satu regu. Zhoumi dengan Eunhyuk, Donghae dan Henry satu regu. Kangin dengan Siwon, Heenim oppa, danTeukie oppa satu regu. (yang kalah adalah regu Riky).

Kami lalu tidur bersama-sama di ruang tengah. Tengah malam, aku terbangun karena terdengar suara ‘klotakan’. Seperti ada seseorang yang ingin masuk kedalam rumah tanpa kunci. Segera kubangunkan semuanya.(Ucy, Riky, Kangin, Woon oppa dan Siwon terbangun juga karena bunyi itu) Perlahan kami semua menuju kamar mama. Dari sana aku menelpon Mr Shin, Mr Lee dan Yun Hae-ssi. Lalu kami mendengar satu persatu kamar kami dibuka. Terakhir, saat kamar mama dibuka, aku, Ucy,Riky, Kangin, Siwon, Sungmin dan yang lainnya melumpuhkan orang-orang itu.(ada 5 orang yang memasuki kamar mama). Sementara beberapa yang lain, segera melarikan diri.

30 menit kemudian, Yun Hae-ssi datang dengan beberapa orang petugas kepolisian. Kelima orang ini ternyata suruhan Lee Moon Tong yang akan membunuh kami saat tidur. Setelah orang-orang itu dibawa pergi, Yun Hae-ssi menyuruh kami semua membawa barang-barang pribadi kami saja. Tidak usah membawa pakaian. Karena ditempat yang kami tuju sudah disiapkan segalanya.  Kami akan di pindahkan ketempat lain lagi. Sebuah bus besar tiba 10 menit kemudian. Kami semua segera berangkat dari sana. Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 4 jam, kami tiba di sebuah kawasan pegunungan.

“Mianhe, karena disini pun kalian tidak boleh keluar rumah. Tapi hal seperti tadi malam, tidak akan terjadi lagi. Karena pengamanan disini ketat. (jelas saja orang akan sulit mendekati rumah ini. Kecuali jalan masuk ke rumah, disekeliling rumah adalah tebing terjal sedalam lebih dari 500 meter-an). Di kejauhan, aku bisa melihat beberapa pondok kecil di atas tiang-tiang penyangga yang mengelilingi rumah ini.(seperti tahanan saja)

“Yun Hae-ssi, sebenarnya ini rumah perlindungan siapa?”tanyaku. Yun Hae-ssi tersenyum mendengar pertanyaanku.(senyum ajussi ini lucu sekali. Dia seperti tidak pernah tersenyum saja).

“Sebaiknya kau tanyakan saja kepada eommamu”jawabnya sebelum pergi. Segera kucari mama, yang ternyata sedang berbicara dengan seorang wanita cantik.

“Annyeong haseo”sapaku kepada keduanya.

“Halo Tya”jawab wanita itu.

“Tya, ini Marischa. Tapi, panggil dia Jade. Dialah pemilik rumah ini. Dia mantan kepala pengamanan presiden dan perdana menteri Rusia. Aku meminjam rumah ini untuk kita. Aku juga sudah menceritakan kejadian tadi malam kepadanya.

“Lee Moon Tong ini sudah di musuhi oleh semua orang di pemerintahan. Semua orang sudah tahu siapa dia. Termasuk presiden dan perdana menteri. Semua sedang menunggu kejatuhannya. Dengan adanya kasus ini menteri Lee tidak bisa berkutik lagi. Satu persatu kebusukannya terbongkar. Bukan hanya kalian yang bermasalah dengannya. Banyak yang akhirnya buka mulut, melaporkan kesewenang-wenangannya”ujar Jade kepadaku.

“ELF, fans Super Junior mengacak jejak kalian. Mereka mengabarkan kalau Super Junior sedang mengadakan tour konser di Amerika. Ada juga yang mengabarkan kalau mereka sedang melakukan tour keliling dunia”ujarnya lagi.

“Tidak tahu dari mana mereka mengetahui kalau Super Junior di kejar oleh anaknya menteri Lee. Mereka juga mengetahui kalau kalian terpaksa melarikan diri dari Menteri Lee. Bahkan mereka mengetahui kejadian tadi malam”ujar Jade heran.

“Jade, itu berasal dariku. Aku yang membocorkan permasalahan dengan Min Ah, pelarian kami dan kejadian tadi malam, kepada ELF”jawabku.

“Mereka membantuku mengacak jejak kami. Kukirimkan foto-foto terbaru Super Junior kepada teman-temanku di Netizen. Mereka kemudian mengolahnya menjadi foto-foto konser Super Junior di seluruh dunia, dan mempublikasikannya secara serempak dari seluruh penjuru dunia”jawabku lirih.(aku takut gara-gara ulahku, keberadaan kami menjadi semakin berbahaya). Jade tertawa senang.

“Tya, kau benar-benar mewarisi otak mamamu. Kau tahu, aku sendiri jika harus mencari kalian pasti kebingungan. Kalau mamamu ini tidak memberitahuku dimana posisi kalian, aku pasti tidak akan bisa menemukan kalian”ujarnya kembali tertawa.

“Kalau aku tahu ini adalah ulahmu, aku hanya akan memindahkan kalian ke vilaku saja. Tidak perlu di benteng seperti ini”ujarnya lagi.

“Sudahlah, sekarang aku harus pergi. Micha, akan menjaga kalian disini. Putraku itu sebentar lagi akan tiba”ujar Jade seraya masuk kesebuah mobil limosin hitam yang segera melesat pergi. Aku dan mama lalu kembali kedalam.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet