chap 1

DESTINY

Tya POV

Saat aku dalam perjalanan pulang kerumah, aku melihat seorang pria yang berjalan kebingungan. Pakaiannya kotor dan sobek-sobek. Sekujur tubuhnya luka-luka, seperti habis kecelakaan. Kuhampiri dia.

Halo, ada apa denganmu?”tanyaku.

“Mwo?”tanyanya bingung.(orang Korea rupanya)

“Annyeonghaseo, gwaenchana?”tanyaku lagi

“…………………….”dia bingung(?)

“Siapa namamu”tanyaku penasaran.

“Aku tidak tahu”bisiknya

(apa?? Dia lupa dengan namanya sendiri? Dia amnesia?)

“Kau mau ikut denganku? Biar kuobati luka-lukamu”ujarku lembut.

“Baik”jawabnya linglung. Segera kubawa dia pulang kerumahku. Mama, Ucy dan Riky(kedua adikku) bingung melihatku membawa seorang pria pulang kerumah. Apalagi dengan tubuh penuh luka seperti itu.

Kak, siapa dia”tanya Ucy.

Aku tidak tahu. Sepertinya dia kecelakaan dan kena amnesia”jawabku.

Dia tidak ingat namanya”ujarku lagi.

Ya, ampun”gumam Ucy. Kami berdua segera mengobati semua luka-lukanya. Wajahnya tidak bisa dikenali karena penuh luka dan sangat bengkak. Untunglah Ucy seorang dokter. Jadi luka-luka sobeknya bisa di jahit. Segera kulaporkan kepada polisi mengenai pria ini. Siapa tahu ada yang mengetahui asal pria ini dan siapa dia.

Pria ini akhirnya tinggal di rumahku. Dia sedikit aneh kepribadiannya. Pendiam dan sedikit misterius. Senang menyanyi, suaranya bagus. Rasanya aku kenal dengan suaranya ini. (Tapi siapa?). Suara tawanya itu seperti aku pernah dengar. (Tapi,  dimana?). Dia ramah kepada semua orang.

“Tya-ssi, tolong beri aku nama. Aku tahu, kau bingung kalau ingin memanggilku”ujarnya pada suatu ketika.

“Boleh?”tanyaku.

“Ne. Karena kau yang menemukanku, jadi kau yang memberiku nama”ujarnya lagi.

“Akan kupikirkan dulu. Nanti kuberitahu”ujarku lembut.

Setelah dia lebih kuat dan sehat, dia sering kubawa bekerja. Bertemu dengan clienku, prospekku, partner-partnerku dan para leaderku. Mereka senang bicara dengannya. Walau dia tidak mengerti apapun yang mereka bicarakan, dia terus mendengarkan cerita mereka.

Dia akhirnya kuberi nama Radit. Dia senang dengan nama pemberianku itu. Sayangnya sampai saat ini wajahnya tetap tidak bisa kukenali. Akibat bekas jahitan dan luka yang ada di wajahnya. Aku, mama, Ucy dan Riky, akhirnya sepakat membiayainya agar bisa melakukan operasi plastik. Jadi kubawa dia ke dokter bedah plastik kolega mama. Dokter mengatakan karena tulang wajahnya tidak terganggu, operasinya akan mudah. Hanya menghilangkan bekas luka dan bekas jahitannya saja.

Radit segera masuk kerumah sakit untuk di operasi. Operasinya memakan waktu 5 jam. Dia lalu dibawa ke ruang intensif. Setelah dua hari, Radit di pindahkan ke ruang perawatan.

 

Ucy POV

Kak Tya, tiba-tiba membawa seorang pria yang terluka parah ke rumah. Pria ini mendapat kecelakaan dan terkena amnesia.(ya, ampun). Aku menjahit dan mengobati luka-luka di sekujur tubuhnya.(dia seperti mumi, dengan begitu banyak balutan perban yang membalut tubuhnya). Sayangnya, wajahnya yang paling banyak mendapat luka sobek. Akibatnya wajahnya tidak bisa dikenali. Tapi, dari ucapannya, dia berasal dari korea.

Kak, Yesung menghilang. Dia sedang liburan ke Indonesia, dan hilang”seru Riky saat menonton televisi malam itu.

Paling, dia sudah kembali ke Korea”ujar kak Tya yang sedang menggantikan perban pria itu(aku bingung memanggilnya siapa).

Tapi kak, pihak SM sudah mengeluarkan pernyataan kalau berita itu benar”ujar Riky lagi

Yang bener, Ky.”ujar kak Tya lagi.

Ya, ampun kak. Itu di tv ada beritanya”ujar Riky untuk kesekian kalinya. Kak Tya wajahnya langsung mendung.(maklum, dia mengidolakan Yesung).

Sejak itu, kak Tya lebih sering mendengarkan lagu-lagu dari Yesung. Pria itu, sering ikut menyanyikan lagu-lagu Yesung itu.(suaranya sama!!). Pria itu akhirnya diberi nama Radit oleh kak Tya. Radit sering dibawa kak Tya kekantornya. Sepertinya Radit menyukai kak Tya. Dia overprotektif kepada kak Tya. Saat kak Tya terlambat pulang, Radit-lah menungguinya. Dia juga yang sering mengantar kak Tya bertemu dengan clien dan prospek kak Tya.

Ma, bagaimana ini? Kita tidak tahu asalnya Radit ini, siapa dia sebenarnya. Bagaimana dengan keluarganya, selama dia hilang? Polisi juga bingung karena dengan wajah penuh bekas luka seperti sekarang, Radit tidak akan bisa dikenali siapapun. Tya pikir, kita biayai saja dia opersi plastik. Memang biayanya agak besar. Tapi biarlah, setidaknya suatu saat nanti dia bisa dikenali oleh keluarganya. Walau belum tentu ingatannya kembali”ujar kak Tya

Benar, ma. Kita biayai saja. Ucy pikir, walau wajahnya terluka, tulang wajahnya tidak ikut terluka. Paling hanya menghilangkan bekas luka dan bekas jahitannya saja”sambungku.

Ya sudah, kalau kalian berdua mengatakan seperti itu. Besok bawa dia ke dokter Mark, di rumah sakit Viena”ujar mama lembut.

Baik, ma”jawab kak Tya.

Besoknya, kak Tya membawa Radit ke rumah sakit Viena. Dokter Mark ternyata sependapat denganku. Tulang wajah Radit tidak terluka saat kecelakaan. Jadi dokter Mark hanya akan menghilangkan bekas luka dan jahitan yang ada pada wajah Radit.

Radit pun segera masuk rumah sakit dan di operasi. Kak Tya selalu menjenguknya.

“Tya, aku seperti mumi saja. Wajahku penuh belitan perban”gerutu Radit. Kak Tya hanya tertawa kecil.

“Sabarlah. Pikirkan saja, kau akan kembali tampan setelah operasi ini”ujar kak Tya.

“Aku bosan, dan seluruh kulit wajahku gatal”gerutunya lagi. Kak Tya kembali tertawa mendengar gerutuan Radit itu.

“Malam ini aku akan menungguimu. Karena Riky ada tugas dari sekolahnya pergi ke Berastagi. Lusa baru pulang”ujar kak Tya.

“Baiklah”ujar Radit pasrah.

Besoknya, perban Radit di buka oleh dokter Mark. Mama, kak Tya dan aku berada disana (juga beberapa polisi). Selembar demi selembar perbannya di lepaskan(seperti tidak ada habisnya).

 

Radit POV

(Dimana ini? Apa yang terjadi denganku? Siapa aku? Pusing!!)

“{Halo, ada apa denganmu?}”tanya seorang yeoja cantik kepadaku, yang baru turun dari sebuah mobil doble cabin merah.

“Mwo?”tanyaku.(aku tidak mengerti ucapannya).

“Annyeong, gwaenchana?”tanyanya lembut.(pusing sekali)

“Siapa namamu”tanyanya penasaran.

“Aku tidak tahu”bisikku

“Kau mau ikut denganku? Biar kuobati luka-lukamu”ujarnya lembut.

“Baik”jawabku linglung. Dibantunya aku naik ke mobilnya. Lalu dia membawaku kesebuah rumah yang lumayan besar yang asri. Seorang ajumma, seorang yeoja yang cantik juga dan seorang namja tampan terlihat terkejut saat kami berdua memasuki rumah itu.

“{Kak, siapa dia}”tanya yeoja itu

“{Aku tidak tahu. Sepertinya dia kecelakaan dan kena amnesia}”jawab yeoja yang menolongku.

“{Dia tidak ingat namanya}”ujarnya lagi.

“{Ya, ampun}”gumam yeoja yang satunya. Semua lukaku di obati dan dijahit oleh yeoja yang berada dirumah, dan ajumma itu. Mereka bekerja dengan cepat dan cekatan. Selesai menjahit semua lukaku, sekujur tubuhku di balut perban.(seperti mumi saja). Aku lalu beristirahat di salah satu kamar di rumah ini.

Keluarga Tya-ssi, yeoja yang menolongku itu ternyata sangat baik. Walau mereka tidak mengenalku, mereka tetap menerimaku yang orang asing. Bahkan, yang tidak tahu asal dan namanya sendiri.(semoga mereka semua akan dibalas Tuhan kebaikannya). Tya-ssi, Ucy-ssi, Riky-ssi dan mama (eomanya Tya berkeras agar aku memanggilnya mama). Mereka sangat lucu. Mereka semua tidak ada rasa canggung menerimaku di tengah keluarga mereka.(bagaimana kalau aku ini seorang buronan?)

Setelah aku lebih sehat, Tya sering mengajakku jalan-jalan. Kekantornya, bertemu dengan teman-temannya. Walau aku tidak mengerti isi pembicaraan mereka, sepertinya mereka senang bergaul denganku.

Aku mulai merasakan hal yang berbeda kepada Tya. Aku sering mencemaskannya. Setiap dia terlambat pulang, sebisa mungkin aku yang membukakan pintu untuknya. Aku ingin meyakinkan diriku dia pulang dengan tidak kurang satu apapun. Aku juga sering mengantarkannya menemui orang-orang yang ingin menjumpainya. Aku tidak bisa melepaskan pandanganku dari Tya. Saat dia berbicara dengan temannya yang namja, ada perasaan tidak rela yang menyesakkan dadaku.(apa itu?)

“Radit,(Tya memberiku nama Radit) ayo kita ke dokter. Kita akan menghilangkan bekas luka dan jahitan di wajahmu. Agar kau bisa segera dikenali lagi. Kasihan keluargamu jika kau terus menghilang seperti sekarang”ujar Tya lembut kepadaku.

“Oke”jawabku. Walau aku sedikit tidak rela jika harus pergi dari sini. Tapi, aku penasaran. Siapa aku ini? Dari mana asalku? Bagaimana aku ini sebenarnya? Siapa keluargaku? Apakah mereka masih hidup? Bagaimana mereka sebenarnya?. Karena selama beberapa malam, aku sempat memimpikan ada kerumunan orang yang mengelu-elukanku. Aku bersama beberapa namja lain bernyanyi di panggung besar dan mewah.(siapa mereka?). Beberapa dari mereka memanggilku hyung, sementara yang lain kupanggil hyung. Rasanya aku merindukan mereka. Tapi, siapa mereka?

Aku segera manjalani operasi setelah dokter memeriksa wajahku.(aku kembali menjadi seperti mumi). Seluruh kepalaku di balut perban. Makan dan minum dari selang,(gak kenyang). Seluruh permukaan wajahku terasa gatal.(rasanya banyak sekali semut yang menggigit kulit wajahku).

“Tya, aku seperti mumi saja. Wajahku penuh belitan perban”gerutuku. Tya hanya tertawa kecil.

“Sabarlah. Pikirkan saja, kau akan kembali tampan setelah operasi ini”ujar Tya lembut.

“Aku bosan, dan seluruh kulit wajahku gatal”gerutuku lagi. Tya kembali tertawa mendengar gerutuanku itu.

“Malam ini aku akan menungguimu. Karena Riky ada tugas dari sekolahnya pergi ke Berastagi. Lusa baru pulang”ujar Tya.

“Baiklah”ujarku pasrah. Malam itu seperti yang dikatakannya, Tya menginap di rumah sakit. Menemaniku sepanjang malam. (dia sangat memperhatikanku). Seperti saat aku ingin kekamar mandi, dia segera bangkit dan membantuku menuju kamar mandi.(aku malu sekali). Syukurlah, besok perbanku akan di buka.(seperti apa wajahku tanpa semua bekas luka dan jahitan itu,ya).

Mama, Tya dan Ucy yang menemaniku. Rasanya lama sekali semua perban ini terlepas. Dokter Mark, bekerja dengan sangat perlahan hingga aku kesal.

“Dokter, lama sekali melepaskan perbanku ini. Cepat sedikit, aku sudah penasaran”ujarku lirih. Dokter Mark hanya tertawa geli. Setelah semua perbanku terlepas;

“MWO!!!!!!!”teriak Tya dan Ucy

“Ya, wae?”tanyaku penasaran. Segera kulihat wajahku pada cermin di tanganku.(ternyata wajahku tampan sekali tanpa semua bekas luka dan jahitan. Jadi apa masalahnya?)

“Wae, Tya, Ucy?”tanyaku lagi

“Ternyata……….”gumam keduanya.

“{kita harus segera memberi kabar kepada SM}”ujar Ucy.

“{Dia akan kubawa ke Korea secepatnya}”sambung Tya

“{Banyak yang harus kita kerjakan. Visa, tiket, apartemen dan dokter disana}”ujar Tya

“{Kak, apa tidak sebaiknya kita pindah kesana dulu sementara dia belum bisa mengingat?}”tanya Ucy

“{Benar. Riky pindah sekolah kesana saja. Cy, cepat cari sekolah yang bagus di sana}”jawab Tya.

“{Jangan lupa, kita beli saja apartemen disana. Aku pun akan buka kantor disana. Ya ampun, banyak sekali yang harus kita kerjakan}”sambungnya.

“{Cukup, sekarang kita bawa dia pulang dulu. Nanti di rumah baru kita pikirkan lagi semuanya}”ujar mama.

“{Dokter Mark, bisa kami minta salinan rekam mediknya?}”tanya Tya

“{Nanti kuberikan}”jawab Dokter Mark. Setelah semua administrasi selesai, aku pun pulang kerumah.

 

Riky POV

Kami semua akan pindah ke Korea. Karena ternyata Radit adalah Yesung Super Junior. Jadi kami akan mengembalikannya ke Korea. Tapi karena dia belum bisa mengingat masa lalunya, untuk memudahkannya kami jadi harus berada disana. Sedikit repot, tapi ini semua pasti akan berakhir baik. Aku tahu kegigihan kak Tya dan kak Ucy. Mereka pasti bisa membuat Yesung hyung kembali seperti semula.

Berkas kepindahanku dari sekolah sudah selesai. Besok kami semua akan berangkat ke Korea. Aku akan melanjutkan sekolahku di Korea. Semoga semuanya lancar.

Kami sudah tiba di Seoul. Dengan mobil sewaan, kak Tya membawa kami menuju apartemen yang sudah dibelinya. Ternyata apartemennya sangat luas dan nyaman. Memiliki 5 kamar yang cukup besar. Kamarku dan kamar Yesung hyung berdampingan. Kamar mama dan kak Ucy juga. Hanya kamar kak Tya yang terpencil sendirian. Kamarnya yang paling besar, karena itu kamar sekalian kantornya.

Kak Ucy akan membuka cabang Cafenya di Seoul ini. Kak Tya akan membuka kantornya disini juga. Mereka berdua selain itu akan membawa Yesung hyung kekantor SME. Mencoba mengingatkannya kepada masa lalunya. Mengenalkannya (kembali) kepada member Super Junior yang lain. (mereka pasti sudah sangat merindukan Yesung hyung).

Radit (Yesung) POV

Aku dibawa Tya dan Ucy kesebuah kantor yang sangat besar. (sepertinya aku akrab dengan keadaan disini). Kami lalu mejumpai seorang yang bernama Lee Soo Man. Saat melihatku, ajussi ini menangis.

“Jong Woon, akhirnya kau kembali, nak”ujarnya seraya memelukku.

“Mianheo, aku tidak mengenal anda”ujarku lirih.

“Jadi benar, dia amnesia?”tanya Mr Lee kepada Tya dan Ucy.

“Ne, Mr Lee. Kami awalnya tidak mengenalinya. Karena saat aku menemukannya, wajahnya terluka parah begitupun tubuhnya. Semuanya penuh luka sobek, hingga harus dijahit. Saat semua lukanya sembuh wajahnya tetap tidak dapat kami kenali, karena penuh bekas luka dan jahitan. Hingga kami memintanya untuk operasi plastik untuk menghilangkan semua bekas luka dan jahitan pada wajahnya. Saat semua perban dan balutannya selesai dilepas, barulah kami semua bisa mengenalinya. Mianheo, karena kami terlalu lama mengabari kalian disini”ujar Tya kepada Mr Lee.

“Gwaenchana, Tya-ssi. Asalkan dia kembali, aku sudah senang”jawab Mr Lee.

“Mr Lee, lebih baik dia di dampingi oleh dokter”ujar Ucy.

“Ne, kau benar Ucy-ssi. Kita semua harus tahu semua perkembangannya”ujar Mr Lee.

“Kau ada saran?”tanya Mr Lee kepada Ucy.

“Aku kenal dengan seorang dokter yang ahli dengan cedera kepala dan syaraf. Namanya Dae Min Wan”jawab Ucy.

“Aku juga kenal dengan dokter ini”ujar Mr Lee.

“Kita bawa saja Yesung kesana”ujarnya lagi. (kenapa mereka semua membicarakan seseorang bernama Yesung ini? Lalu siapa Jong Woon ini. Kenapa Mr Lee, memanggilku Jong Woon? Apakah Jong Woon ini namaku?).

“Annyeong”sapa seorang namja tampan. Dia tersenyum, dimplenya jadi terlihat jelas. (sepertinya aku mengenal namja ini).

“Annyeong”jawab kami semua.

“Sungie…”bisiknya saat melihatku. Bergegas dia mendekat dan memelukku dengan sangat erat.

“Bogoshippo, saeng. Jeongmal bogoshippo”ujarnya berurai air mata.

“Tunggu, hingga yang lain tahu. Mereka akan sangat senang melihatmu sehat tidak kurang satu apapun”ujarnya lagi.

“Kau siapa?” tanyakku lirih.

“Kau……, tidak……, mengenaliku?”tanyanya dengan raut wajah kecewa dan terkejut. Aku menggelengkan kepalaku.

“Omona…….”ujarnya dengan air mata yang semakin deras mengalir di pipinya.

“Aku tidak percaya. Bagaimana kau bisa melupakan segala yang sudah kita semua lalui? Semua kesusahan dan kesenangan yang kita semua alami”ujarnya lagi. Dia langsung terduduk lemah.

“Sungie, aku Jun Soo, hyungmu. Kau selalu memanggilku Teukie hyung”bisiknya lembut seraya tersenyum sedih.

“Sajangmin, Sungie benar-benar tidak ingat apapun mengenai Super Junior”ujarnya kepada Mr Lee.

“Super……, Junior?”bisikku.(sekilas aku seperti melihat panggung megah itu lagi).

 

Tya POV

Wajah Yesung memucat.

“Radit, duduk dulu”seruku.

“Radit?”tanya Leeteuk.

“Mianheo, Leetuk-ssi. Aku memberinya  nama Radit, saat aku belum tahu siapa dia”jawabku sambil membantu Yesung duduk disisi Leeteuk.

“Maksudmu?”tanyanya lagi.

“Aku menemukannya terluka parah di sekujur tubuhnya. Terutama pada wajahnya. Jadi aku tidak tahu siapa dia saat itu. Setelah semua luka sembuh pun aku belum bisa mengenalinya sebagai Yesung Super Junior. Karena semua bekas luka dan jahitan yang ada pada wajahnya. Lalu kami sekeluarga memutuskan agar dia di operasi plastik untuk menghilangkan semua bekas luka dan jahitannya. Kami pikir, setidaknya suatu saat nanti akan ada yang bisa mengenali dia setelah semuanya itu hilang. Saat semua perban dilepas, barulah kami tahu siapa dia. Jadi, kami lalu menghubungi SM. Mengabarkan kalau kami sudah menemukan Yesung”jawabku lagi. Leeteuk kembali menangis.

“Sungie, berat sekali perjalananmu di Indonesia”bisiknya lirih.

“Hyung, apa aku masih boleh memanggilmu hyung?”tanya Yesung ragu.

“YA, Sungie. Kau harus tetap memanggilku hyung”tegas Leeteuk.

“Aku tadi sekilas melihat sebuah pentas besar dan megah. Semua penontonnya, mengacungkan lampu berwarna biru saphire”ujar Yesung yang memegangi kepalanya.

“Kita Super Junior, adalah band yang lumayan terkenal.(“sangat terkenal”ujar Ucy) kita beberapa kali memang pernah manggung di pentas yang sangat besar dan megah”ujar Leeteuk lembut.

“Aku punya Dongsaeng?”tanya Yesung lirih

“Ne, kau punya 11 dongsaeng dan 3 hyung, termasuk aku”jawab Leeteuk lagi.

“Jadi kita semua ber 15?”tanya Yesung lagi

“Ne. aku, Heechul, Hankyung, kau, Kangin, Shindong, Sungmin, Eunhyuk, Zhoumi, Donghae, Siwon, Ryeowook, Kibum, magnae SUJU Kyuhyun dan magnae SUJU M, Henry”ujar Leetuk untuk kesekian kalinya.

“Aku ingin bertemu dengan mereka”ujar Yesung lirih. Dia terus memegangi kepalanya.

“Dit, nanti saja. Kita akan mengundang Super Junior makan malam dengan kita di apartemen, oke?”ujar Ucy.

“Kami pasti datang. Termasuk Hankyung dan Kibum. Mereka akan ikut juga. Kibum sudah ada di Dorm. Hankyung akan tiba nanti jam 6 dari China. Dia langsung berangkat saat tahu, kita sudah menemukan Yesung”ujar Leeteuk

“Apartmen kami hanya berselisih 2 pintu dari Dorm kalian”ujarku kepada Leeteuk.

“Jinja?”tanya Mr Lee.

“Ne”jawabku.

“Kau Cintya Rizka Pratiwi?”tanyanya lagi.

“Ne, Mr Lee” jawabku

“Jadi kau yang mengajukan proposal asuransi kepada SME 6 bulan yang lalu?”tanyanya kembali dengan terkejut.

“Ne, Mr Lee”jawabku lagi.

“Balasanku pasti sudah kau terima”ujarnya.

“Ne, Mr Lee. Kau menyetujui isi proposalku”jawabku tersenyum.

“Jadi kapan kau mulai?” tanyanya

“Begitu anda mentrasfer uangnya kerekening perusahaan, semua data langsung kita proses. Nanti akan kukirimkan polisnya”ujarku lagi.

“Baik, nanti siang akan kukirimkan setoran awalnya”ujarnya tegas. Aku hanya mengangguk.

“Kami akan kerumah sakit, untuk pemeriksaan Yesung”ujar Ucy.

“Pergilah. Tolong jaga dia, Tya-ssi, Ucy-ssi.”pinta Mr Lee kepadaku dan Ucy.

“Ne, Mr Lee”jawab kami berdua serempak.

“Aku boleh ikut?”tanya Leeteuk.

“Boleh. Tapi, apakah kau tidak memiliki jadwal lain?”tanyaku

“Ani. Hari ini aku llibur”jawab Leeteuk.

“Kami pergi, Mr Lee”pamitku pada Mr Lee yang mengangguk.

 

Leeteuk POV

Aku, Tya-ssi dan Ucy-ssi membawa Yesung kerumah sakit untuk di periksa. Hasilnya adalah, Yesung tanpa sadar melupakan semua yang telah terjadi kepada dirinya sebelum dia ditemukan oleh Tya-ssi. Menurut dokternya, semua itu adalah sistem pertahanan dirinya. Ada hal-hal yang ingin dilupakan olehnya.(apa yang ingin kau lupakan, Sungie?). Tanpa sadar, air mataku kembali mengalir.

“Hyung kau ini selalu saja menangis?”gerutu Yesung saat melihat air mataku.

“Kau mulai ingat?”tanyaku terkejut. Mendengar pertanyaanku, Yesung terkejut.

“Ah, tidak apa-apa Sungie. Jangan kau paksakan. Akan ada saat kau akan mengingat kembali. Kalau pun tidak, kau tetap dongsaengku. Walau kau aneh, dan menyeramkan. Kau tetap Sungie-ku, yang kusayangi”ujarku lembut sambil merangkulnya. Yesung kembali memegangi kepalanya.

“Wae, Dit?”tanya Ucy.

“Rasanya aku sering mendengar perkataan seperti itu”bisik Yesung llirih

“Sungie, aku selalu mengatakan hal itu kepadamu sebelum kita mulai konser”jawabku. Dia terdiam dan menatapku lama.(seperti ada rasa mengenali di sinar matanya. Hanya sekilas sebelum kembali kebingungannya muncul).

“Sabarlah, saeng”ujarku lirih. Kami lalu pergi ke apartmen Tya-ssi dan Ucy-ssi.

 Yesung bersama Tya-ssi dan Ucy-ssi, langsung ke apartemen Tya-ssi. Aku kembali ke Dorm terlebih dahulu, sebelum pergi ke apartemen Tya-ssi. Di Dorm, semua member juga Hankyung dan Kibum sudah ada. Mereka semua membombardirku dengan pertanyaan. Aku berusaha menjawab pertanyaan mereka semampuku. Saat kukatakan kalau Tya-ssi yeoja yang menemukan Yesung akan mengundang kami semua makan malam, mereka semua segera menyanggupinya.

Segera kami semua menuju apartemen Tya-ssi. Yang membukakan pintunya seorang namja tampan bernama Riky. Dongsaeng dari Tya-ssi dan Ucy-ssi. Kedua yeoja itu sedang berada di dapur, memasak makan malam untuk kami semua. Yesung dan seorang ajumma menyusun peralatan makan di atas meja makan yang sangat besar.(cukup untuk 8 orang duduk bersama).  Di atas meja telah tersaji beberapa jenis masakan. Ada masakan Korea, Jepang, dan Indonesia(sepertinya).

“Annyeonghaseo,”sapa kami semua.

“Annyeonghaseo, Super Junior. Tya imnida”jawab Tya-ssi.

“Ucy imnida”sambung Ucy-ssi

“Ayo masuk. Jangan berdiri di pintu saja”ujar ajumma itu. Kami segera masuk dan duduk di ruang tengah.

“Hyung, silahkan diminum”ujar Riky-ssi. Dia menunjuk kearah sebuah mangkuk besar berisi minuman, bersama cangkir-cangkir kristal untuk minuman itu.

“Ryeowook-ssi, aku tahu kau penasaran dengan semua masakan ini. Kemarilah, kalau kau mau membantu kami memasak” ujar Tya tersenyum jahil. Wookie segera pergi kedapur, membantu Tya-ssi dan Ucy-ssi.

“Kyuhyun hyung, ayo lawan aku main PS”tantang Riky yang menyalakan PS-nya. Kyu, Kibum, Heechul, Shindong dan Henry segera mendekat ke televisi.

“Anggap saja rumah sendiri”ujar eommanya Tya-ssi(sepertinya) yang bejalan mendekati kami.

“Ajumma,…”ujar Sungmin

“Ani, Sungmin. Panggil aku, mama”pintanya lembut.

“Mama, tolong ceritakan bagaimana Yesung hyung bisa kalian temukan”pinta Sungmin lirih.

“Masalah itu, nanti Tya yang akan menerangkan kepada kalian. Bersabarlah, Tya akan ceritakan semuanya. Bagaimana dia menemukan Yesung, hingga dia dan Ucy menghubungi SME. Kenapa Yesung tidak bisa mengingat masa lalunya, kenapa kami semua akhirnya pindah ke Korea ini. Jadi sabar, ya”ujar mama lembut.

“Oke, Ayo makaaaaaan!!!”seru Wookie dari meja makan.

“Kita makan dulu, baru aku akan ceritakan segalanya”ujar Tya-ssi seraya membagikan mangkuk nasi kepada kami semua.

“Mianheo, kalau tidak cocok dengan selera kalian”ujar Ucy-ssi seraya meletakkan piring-piring masakan, ke atas meja pendek di ruang tengah.

Semua masakan mereka sangat enak. Seperti makan di restoran bintang lima saja.

“Tya-ssi, ini enak sekali”ujar Siwon.

“Gamshahamnida, Siwon-ssi”ujar Tya lembut.

“Boleh aku minta resepnya? Agar Koki di rumahku bisa memasak, masakan seperti ini juga”pinta Siwon seraya menunjuk piring masakan Indonesia, dihadapannya.

“Itu namanya perkedel, sejenis gorengan yang terbuat dari tahu”ujar Ucy

“Bahannya, tahu, tepung, telur, bawang merah, bawang putih dan sedikit cabai”ujar Tya.

“Pantas saja pedas” seru Hankyung yang segera minum untuk yang kesekian kalinya.

“{Tui buchi, kami lupa kau tidak bisa pedas}”ujar Tya-ssi lembut.

“Tidak apa-apa. Lain kali aku akan ingat untuk mengambil makanan yang tidak pedas saja”jawab Hankyung lembut.

“Lain kali akan kukurangi kadar pedasnya, kalau kau makan disini lagi”ujar Tya-ssi tersenyum

“Akan kutagih janjimu”ujar Hankyung tersenyum jahil. Tya-ssi tertawa kecil mendengarnya.

“Kutunggu, kau ke Korea lagi”balas Tya-ssi dengan senyum jahilnya.

Selesai makan, Tya-ssi lalu menceritakan semua yang terjadi. Dimulai dari saat dia menemukan Yesung hingga dia akhirnya mengubungi SME. Lalu karena untuk memuluskan adaptasi Yesung kembali ke Korea, mereka sekeluarga pindah kesini.(baru sekarang aku menemukan orang-orang yang dengan rela membantu orang lain hingga seperti ini. Hanya karena ingin memuluskan adaptasi Yesung yang bukan siapa-siapa mereka, mereka rela pindah ke Negara lain yang sangat asing bagi mereka. Aku salut dengan Tya-ssi sekeluarga).

“Hyung, kau benar-benar lupa dengan kami?”tanya Wookie dengan mata berkaca-kaca. Semua member terdiam, ingin mendengarkan apa jawaban Yesung.

“Mianheo, aku tidak ingat apapun yang terjadi, sebelum aku ditemukan Tya”jawab Yesung lirih.

“Walau rasanya aku kenal dengan kalian semua, aku juga merasa asing dengan kalian. Mianheo”ujarnya lagi.

“Gwaenchana, hyung. Kau tetaplah hyung kami, walau apapun yang terjadi”ujar Siwon

“Ne, kami mencintaimu. Walau apapun yang terjadi”sambung Kibum

“Kalian selalu mengucapkan itu kepadaku?”tanya Yesung ragu

“Ne, hyung. Kami semua dongsaengmu selalu mengucapkan itu kepadamu. Saat kau mulai berkelakuan aneh”ujar Kangin.

“Kau mengingat ucapan itu?”tanya Tya-ssi kepada Yesung.

“Ne, aku merasa sering mendengar ucapan itu”jawabnya bingung.

“Hyung, biarkan saja. Jangan kau paksakan untuk mengingat semuanya. Pikiranmu harus tenang dan rileks. Pikiranmu akan menentukan sendiri kapan kau akan dapat mengingat semuanya”ujar Kyu dari depan televisi.(dia kembali bermain dengan Riky).

“Gomawoyo, Kyunie”bisiknya lirih. Lalu dia terkejut sendiri.

“Kyu, aku ingat padamu. Kau si setan, magnae paling menyebalkan sejagad raya”ujar Yesung melempar bantal kepada Kyu.

“YA, HYUNG. INGAT BOLEH SAJA. TAPI JANGAN LEMPAR-LEMPAR!!!”teriak Kyu yang terkena lemparan bantal dengan telak.

“Kau harus kulempar. Karena kau, aku jadi harus pergi ke Indonesia”ujar Yesung keras. Kembali dia terkejut.

“Jadi gara-gara Kyu, aku pergi ke Indonesia. Aku harus ngapain kesana?”gumamnya. Dia kembali memegangi kepalanya.(wajahnya langsung pucat pasi).

“Radit, istirahatlah. Hari ini kau sudah sangat lelah”ujar mama lembut. Yesung segera masuk kekamar(nya).

“Tya-ssi, kenapa kalian memanggilnya Radit?”tanya Heechul.

“Aku terpaksa memberinya nama itu, karena aku bingung memanggilnya apa. Sementara, saat itu aku belum bisa mengenalinya sebagai Yesung Super Junior”ujar Tya-ssi. Semuanya mengangguk, maklum.

“Kalian sering-sering datang ke sini. Agar dia bisa lebih cepat mengenali kalian. Hingga dia bisa cepat mengingat kalian dan masa lalunya”ujar Ucy-ssi.

“Kami juga akan sering mengantarkannya ke kantor SME. Dia bisa ikut berlatih dengan kalian. Tapi, tolong jangan memporsir dirinya. Jaga dia dengan baik, agar kondisinya cepat pulih”sambung Tya-ssi. Kami semua menyetujuinya.

 

Ucy POV

Akhirnya mereka pulang, dengan janji akan terus saling berhubungan dengan kami. Aku terus mengamati perkembangan Yesung. Sakit kepalanya semakin sering sejak tiba di Korea. Dokter Dae Min Wan mengatakan kalau sakit kepalanya itu adalah indikasi ingatannya akan muncul. Tapi aku kasihan dengan Yesung. Sepertinya dia tersiksa sekali kalau sakit kepalanya itu muncul.

Yesung semakin sering diam di kamarnya. Kecuali saat member Super Junior datang, atau dia kami ajak ke SME. Dia terlihat senang sekali jika bersama mereka. Sudah sebulan, sejak Super Junior pertama kali datang ke apartemen kami. Dia mulai mengingat beberapa kejadian yang dialaminya bersama Super Junior. Juga tentang keluarganya. Dia juga sudah bisa mengingat keluarganya. Namun dia masih tidur di apartemen kami. Bukan di Dorm mereka.(seperti ada yang ingin dihindarinya).

“Jong Woon, apakah kau tidak mau mencoba tidur di Dorm?”tanya kak Tya.

“Mereka pasti senang sekali jika kau mau tidur di Dorm” sambungku.

“Aku merasa, kalau aku tidur di Dorm. Aku akan di serang”jawabnya dengan bingung. Aku dan kak Tya hanya mengangguk. Hal ini kami ceritakan kepada Super Junior dan Mr Lee.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet