chapter 8

my baby

“kau yakin kau baik-baik saja?” Chanyeol menarik lengan Baekhee untuk melihatnya langsung. Baekhee melihat kecemasan di wajah Chanyeol. Dia menatap Chanyeol lembut.

“aku hanya nerveous kau tahu, hhh... pertama kali bertemu orang hebat”

Chanyeol tampaknya tidak menyukai jawaban Baekhee “kenapa harus begitu? Apa kau menyukainya?”

Baekhyun terkejut namun dia langsung mengontrol emosinya “tidak Yeollie... kenapa kau sangat sensitif sih?”

“aku begini karena kau meninggalkanku sangat lama saat liburan kemarin”

“jinjja? Kau begitu merindukanku? Aigoo...” Baekhee menggoda pria tinggi itu yang mempoutkan bibirnya.

“Yeollie hentikan mempoutkan bibirmu” Baekhee memperingatinya keras. Dia sedang menggigiti bibir bawahnya frustasi.

Chanyeol menyinggungkan smirk dan mendekatkan bibirnya pada telinga Baekhee, membisikan sesuatu.

“aku melakukan ini karena kau selalu ingin menciumku bukan?ah... sepertinya ruang rapat sudah tidak ada orang... bagaimana?”

-

-

Begitu Chanyeol mengunci ruang rapat, dia langsung menyerang bibir Baekhyun. Mendorong tubuh mungil itu hingga merapat pada dinding. Tangan Baekhyun melingkar di leher Chanyeol dan mendorongnya agar makin menekan ciuman mereka. Ciuman itu seperti biasanya di dominasi Chanyeol. Baekhyun sudah hafal betapa posesifnya pria tinggi ini pada dirinya.

Baekhyun hanya bisa membalas ciuman Chanyeol sebisanya, Chanyeol menciumnya lebih agresif hari ini. Seolah memakan bibirnya. Tapi Baekhyun merasa ini tidak buruk, karena bagian bawah tubuhnya bereaksi sangat bagus karena menegang dengan sentuhan Chanyeol.

Chanyeol melepaskan ciuman mereka namun masih dengan jarak yang sangat dekat, dia ingin melihat wajah Baekhyun yang kali ini memerah dan bibirnya yang basah dan hampir bengkak karena dia menciumnya sangat nafsu.

“hhh..hh...hhh” mendengar suara nafas Baekhyun yang terengah namun terdengar seperti desahan membuat Chanyeol turn on. Tangannya bergerak membuka blazer Baekhyun namun tangan mungil itu menahannya.

“kita di kantor, jangan terburu-buru atau aku takkan menciummu” Baekhyun menangkup wajah Chanyeol dan memastikan ‘kekasih’nya menghentikan tangan nakalnya.

“kalau begitu aku yang akan menciummu” Chanyeol mengangkat tubuh Baekhyun dan mendudukannya di meja, langsung menyerang leher putih Baekhyun menghujaninya dengan ciuman dalam dan sedikit menggigitnya.

“ahh...” Baekhyun mendesah berulangkali. Dia merasakan bagian bawah tubuhnya sudah melemah di bawah sentuhan Chanyeol.

“Chan... ah...mianhae..” ucap Baekhyun tiba-tiba. Chanyeol refleks menghentikan aktivitasnya dan menatap Baekhyun aneh. “wae?”

“tadi kupikir aku yang membuat CEO Jung tidak memilihmu sebagai penanggung jawab event ini, kau kecewa kan? Aku bisa melihatnya..” ucap Baekhyun dengan nada pelan dan simpati. Dia merangkum wajah Chanyeol dan mencium dagunya hingga leher. Chanyeol menutup matanya merasakan bibir Baekhyun yang menyentuh kulitnya dengan begitu lembut.

“Baek! Ahh jangan gigit jakunku, sakit.. ahh”

“berhenti berpura-pura” Baekhyun tersenyum jahil dan kembali menyatukan bibir mereka. Begitu menempel, keduanya saling mendorong lidah mereka, menginvasi satu sama lain, menyuarakan bagaimana nafsu yang mendominasi. Chanyeol mengambil alih dengan menyedot kulit leher Baekhyun, membuat pria mungil itu bergetar  

“Baek..ahh...”

Erangan Chanyeol yang cukup keras walau dia memiliki suara yang low-pitch membuat Baekhyun tersenyum puas. Tapi kemudian sebuah bayangan dibalik kaca buram di pintu (pintu dengan kaca blur gitu pokoknya) cukup jelas menyadarkan Baekhyun bahwa ada seseorang yang berdiri disana.

Baekhyun membeku seketika. Matanya terbuka lebar dan waspada.

3 detik kemudian pemilik bayangan tadi sepertinya pergi. Baekhyun tidak akan begitu memikirkan jika ada yang memergoki dirinya dan Chanyeol di tempat kerja Chanyeol,karena seluruh pegawai disana nampaknya tidak mau berurusan dengan privasi bosnya. Namun ini berbeda, Baekhyun sudah sangat tidak nyaman sejak masuk gedung besar ini dan bertemu Daehyun.

“gwenchana” Chanyeol memecahkan keheningan karena Baekhyun yang sedang berfikir. Baekhyun menatap Chanyeol bingung.

“ aku tidak terlalu berambisi mengambil alih event ini... lagipula aku tidak bisa mengajukan protesku padanya, kau tahu... dia suami Sohyun”

DEG

Baekhyun tidak mengerti kenapa tubuhnya mendadak seperti tersetrum mendengar pernyataan Chanyeol. Dadanya merasakan sakit yang entah ia rasakan karena apa. Chanyeol yang menyadari keterkejutan kekasihnya memberikan senyuman lemahnya.

“kau bertemu dengannya begitu cepat setelah aku bercerita padamu sebulan lalu, yeah... dia Jung Daehyun... pria yang sangat naif namun justru  aku menjadi pengecut mengakui dosaku padanya”

Baekhyun menarik Chanyeol dalam pelukannya. Mengelus punggung pria jangkung itu dan mengucapkan kata ‘gwenchana’. Baekhyun kembali berfikir bahwa dia memerlukan banyak informasi tentang hal ini.

Dia harus tahu siapa sebenarnya Jung Daehyun.

-

-

“Taehyung-ah, kenapa kau masih disini? Ini sudah jam pulang” seorang pria dewasa mendatangi Taehyung yang duduk sendirian di dalam kelas. Bel pulang sudah berbunyi 10 menit yang lalu dan semua temannya sudah pulang ke rumah masing-masing.

“ah seongsaenim, eumm... aku sedang memahami pelajaran tadi, materi di Seoul sudah sangat jauh dibanding sekolahku yang lama, aku sedikit kesulitan memahaminya”

Bohong.

Taehyung sangat memahami betul apa yang ia dapatkan dari kelas tadi. Dia menyerap dengan baik penjelasan gurunya.

Dia hanya membuat alasan untuk tinggal.

“ah benarkah? Aku ingin sekali membantumu, tapi aku harus mengoreksi latihan ujian kelas 3”

“anieyo, tidak usah repot-repot, aku bisa mempelajarinya sendiri seongsaenim, eumm bagaimana jika aku datang ke ruangan saem dan belajar lain waktu?”

“tentu saja kau boleh! Aigoo, aku bangga masih ada murid yang begitu tekun sepertimu, aku harus pergi, lanjutkan belajarmu” saem meninggalkan Taehyung kemudian.

Senyuman Taehyung kemudian memudar, dia menatap kosong pada buku paket di depannya. Suasana hatinya sedang sangat kacau sejak pagi tadi. Taehyung tidak akan seterpuruk ini jika ucapan Hana terbukti benarnya.

Dia takut, takut akan keberadaannya yang membuat hati seseorang menjadi terluka. Apalagi jika orang itu adalah seseorang yang ia cintai dan ia miliki satu-satunya di dunia ini. Ayahnya... Jung Daehyun.

Flashback

“dengar, aku akan mengantarmu sampai depan gerbang saja, masalah kepindahanmu sudah diurus pamanku yang menjadi karyawan disana”

Taehyung menatapnya bingung. “apa aku akan masuk sendirian? Aku tidak tahu dimana kelasku”

“Yah! Apa kau bodoh? Tanya kepada satpam atau siswa disana! Kau hanya perlu masuk ke ruang guru dan bertanya kelasmu sendiri!”

Taehyung menundukkan kepalanya mendengar makian Hana. Dia sedikit terluka karena tidak ada seorang pun yang menyebutnya bodoh dari kecil. Hana begitu enteng mengucapkan kata kasar padanya hari ini. Bahkan dialek yang tidak Taehyung mengerti tetap terdengar begitu kasar karena mata Hana seolah keluar dan berapi-api melihatnya.

“cih, kupikir oppa hanya menyuruhku membersihkan rumahnya, tidak tahunya mengurusi bayi sepertimu”

Taehyung menghembuskan nafasnya berat. Sepertinya Seoul memang memiliki banyak orang yang memiliki kepribadian keras.

“apa yang membuat oppa membawamu ke Seoul? kupikir dia begitu benci padamu, aku bahkan tidak melihat satupun fotomu dirumahnya”

DEG

Kumohon Hentikan....

“hatinya yang sedingin kutub itu tidak mungkin kan langsung luluh pada bocah 10 tahun yang membuat dia kehilangan wanita berharganya... cih menyedihkan, dia begitu mencintai istrinya tapi tidak pada anaknya”

Cukup... aku tidak mau mendengarnya

“atau jangan-jangan kau bukan anak mereka?”

“HENTIKAAAAAAAAAAAAAAAAAN!”

Hana terkejut saat Taehyung berteriak begitu keras. Dia mengerem mobilnya dan berhenti di tengah jalan. Suara klakson dari arah belakangnya langsung memekikan telinga.

“YAH! KAU GILA YA?!” Hana mengamuk pada Taehyung. Dia bertambah kesal mendengar dengungan klakson dan teriakan memaki dari mobil lain. Dia membuka jendela sampingnya dan mengeluarkan umpatan pada supir lain.

Taehyung menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Tubuhnya bergetar hebat dan menangis dalam diam.

“dasar anak nakal! Aku akan menghukummu nanti!”

Back to present

Taehyung merasakan butiran bening kembali membasahi pipinya.

Tidak, dia tidak boleh menjadi lemah sekarang, dia harus menjadi kuat dan menjadi anak yang berguna, jangan sampai ayahnya kecewa. Taehyung menghapus air matanya kasar, dia akan mencoba membuktikannya pada Daehyun. Setidaknya sampai Daehyun menyebutnya sebagai “anak dari Jung Daehyun”

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
KIMparkshi
#1
Chapter 11: hwaiting in your study
thelucidream
#2
Chapter 11: its okay author-nim. I'll always waiting for the next update.
Study smart~ ^^ Hwaiting!
keyhobbs
#3
Chapter 11: it's okay authornim, kadang study itu butuh perhatian lebih,silahkan fokuskan dlu ke study,hehehe I'll always waiting for the next chapter:)
keyhobbs
#4
Chapter 10: Berarti mulai sekarang baekhyun itu bakalan jalanin 2peran dong ya? Jadi baekhyun sekaligus jadi baekhee haha kereen^^ oh ya aku paling suka waktu si baekhee akting nangis d depan youngjae sambil ngomongin ponakannya baekhyun padahal ttu drinya sendiri:D
KIMparkshi
#5
Chapter 10: he.he.he gimana reaksi Dae ketemu Baek versi laki2 ya ??
Thank u for update
k0j3t4 #6
Chapter 10: Huaaaa~ cepet ketemuan! >< biar cepet jatuh Hati juga. Hahahaha
thelucidream
#7
Chapter 10: Daehyun dingin bener sih! ><
aaaaahhhh! I'm not so good in indonesian. but, yeah i still can read it tho.
what a great story author-nim. keep updating! hwaiting!
aia91
#8
Chapter 9: Hai.. authornim ^^
Ceritanya menarik bgt loh.. sangat complicated, apalagi Jung Daehyun kayak psikopat gila disini :p
Btw.. kalo di translate english lebih bagus ini..
k0j3t4 #9
Chapter 9: Daehyun dan taehyung kompakan. Hahahahaha~
KIMparkshi
#10
Chapter 9: *O*
Omona Daehyun bener2 Kejam
Thank u for update Author-nim
L U V