After A Long Time

ODENG~

Setelah kejadian itu, kita berdua bertingkah like singgelwoles(apa itu?) ahaha.. Kita berdua suka jalan-jalan, nongkrong sama temen-temen yang lain, dan kadang kita suka ke kafe-kafe buat numpang duduk beli minum, kadang juga kita masuk ke mini market buat numpang ngadem jajan.

Hari ini kita jalan-jalan loh!(bodo), "Leo, aku mau foto dengan vampir yang disana!" Kata Odeng antusias. "Ayo." Eeehh dia malah ninggalin.

Selesai foto, Odeng narik gue pergi. "Tunggu! Lota gak ngasih 'terimakasih' buat vampir tadi?" Odeng terbahak, "Aku hanya ingin melihat wajah jengkelnya karena kita tidak memberinya uang." Yahh dan begitulah Odeng.

"Kudengar di sana ada cosplay. Temanya Jepang, mau lihat?" Tawar gue, Odeng mengangguk semangat (sampe rambutnya naik-turun imut gitu). Yeah, mungkin agak lucu lihat kita yang hampir setiap hari jalan-jalan. Tapi dengan begitu gue jadi cukup sibuk buat gak mikirin Luhan. Semoga Odeng juga.

-

Dan setelah sekian lama, mungkin Luhan tinggal menguasai sedikit dari pikiran dan perasaan gue.

-

Cklek!

-

"Leo!" Gue pikir maling. "Leo, Leo! Luhan!" Jerit Odeng yang gak kaya jeritan.

"Kenapa? Luhan kenapa?" Tanya gue berusaha tenang. "Tadi kata Reza, mobil Luhan tertabrak. Sekarang dia dirumah sakit!" 

"Serius? Luhan atau mobilnya yang dirumah sakit?!" Odeng membuang nafasnya frustasi. "Jelas Luhan lah!"

"Gue harus kesana!" Odeng mengangkat kunci motornya, "Biar aku yang antar!" Gue menggeleng sambil terus berusaha nyeletingi(?) jaket. "Enggak Odeng, mending kamu pulang sekarang. Besok kamu ada kelas pagi bukan?" Sekarang Odeng yang menggeleng. "Tidak Leo, sekarang sudah larut dan kau wanita. Jangan buat aku khawatir, ayo." Odeng narik gue. Yaampun, gue senyum ya sekarang

"Makasih Odeng." Kata gue.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet