Weibo and 10
PHONE
A birthday present from me to.. Me hahaha
Malam masih menjadi inti utama kisah mereka. Saat tengah malam Yixing di bangunkan oleh dering ponselnya sendiri. Ia yang sudah larut dalam mimpi, membuka sedikit kedua matanya, berusaha mengingat dimana terakhir kali ia meletakkan ponsel. Lalu mengulurkan tangannya ke arah nakas di sisi kanan ranjang sebagai tempat yang ia ingat.
Dan hanya butuh tiga detik baginya mengenali hembus nafas siapa yang terdengar dari seberang panggilan sana.
"Kris?"
"Sudah tidur ya?"
"Tadinya. Tapi seseorang bermarga Wu yang super tampan sudah membangunkanku."
"Jangan menggombaliku, Zhang Yixing. Aku bisa gila."
Yixing tersenyum diam-diam, menyembunyikannya dalam selimut tebal yang sedang membungkus tubuhnya. Seolah Kris ada di sisinya dan akan meledek habis-habisan wajahnya yang sedikit memerah.
"Katakan itu pada dirimu sendiri!"
Terdengar suara tawa disana. Masih sama menyebalkannya, juga masih sama-sama bisa membuatnya gila. Sebelum mereka berhubungan jarak jauh seperti sekarang, Yixing tidak pernah tahu bahwa suara seseorang bisa sangat berarti banyak untuknya.
"Aku menunggu telepon darimu untuk mendengar ucapan selamat. Tapi ternyata aku di tinggal tidur."
"Aku sudah mengirimkan pesan ucapan selamat, Wu. Kukira sudah cukup."
"Hey! Aku sedang tidak bisa melihatmu secara langsung, setidaknya biarkan aku mendengar suaramu bukan hanya tulisan berupa pesan singkat dengan emoticon menggelikan."
"Mereka tidak menggelikan ya, Wu Yifan."
Jangan salahkan Yixing jika ia sedikit tersinggung. Emoticon-emoticon itu ia seleksi dengan susah payah untuk bisa dikirimkan bersama pesan yang kalimatnya juga ia rangkai dengan susah payah.
Kris dan kadar ketidakpekaannya yang sialan. Yixing menggerutu dalam hati.
"Setelah dilihat lagi mereka memang cukup manis."
"Jangan bilang kamu sedang membacanya ulang."
"Sayang, maaf belum bisa menghubungimu sekarang. Tapi aku menonton online pertandinganmu tadi dan.. Selamat! Kamu yang terbaik. Aku mencintaimu."
Uh, sekarang Yixing merasa bahwa pesan yang tadi ia kirimkan memang menggelikan. Yixing kembali menarik selimut kali ini hingga menutupi keseluruhan kepalanya. Kris itu selalu berhasil membuatnya seperti ini, bersikap layakya remaja labil yang tengah kasmaran.
"Kamu tahu seberapa senang aku malam ini?"
"Ck. Suaramu sudah memberitahukan semua hal."
Bayangan senyum lebar Kris disana terasa nyata sekali. Yixing dibuat ikut tersenyum karenanya. Jika mereka sedang bersama sekarang, sudah pasti pelukan super erat yang akan Yixing dapatkan dari pacar tingginya itu.
"Mungkin karena aku mengenakan jersey dengan nomor keberuntungan."
"Maksudmu nomor kesukaanku." Koreksi Yixing cepat. Bertahun-tahun saling kenal, Yixing yakin kalau Kris pasti tahu semua hal kesukaannya. Termasuk pada angka 10 yang ia pilih sebagai nomor identitas ketika era Growl dulu. Selain karena 10 adalah bulan kelahirannya, itu juga angka yang melambangkan sebuah kesempurnaan yang memang selalu berusaha di raih Yixing dalam setiap performance-nya dimanapun.
Dan saat itu Kris tanpa pikir panjang memilih 00 sebagai miliknya. Alasannya sederhana dan cukup manis bagi Yixing (menggelikan untuk member lain), Kris ingin melengkapi kesempurnaan Yixing menjadi dua kali lipat. Karena 1000 akan jauh lebih baik dari 10 menurutnya.
"Ya menjadi nomor keberuntungan juga karena itu kesukaanmu."
"Jangan mulai lagi dengan rayuanmu itu, sialan."
"Aku memuji dan mendapat umpatan. Tidak adil sekali."
"Ini caraku mencintaimu, jadi terima saja dan jangan protes."
Yixing mencintai Wu Yifan-nya ribuan kali dengan cara seperti ini.
"Setuju deh."
"Lalu bagaimana?"
"Apanya?"
"Rasanya meraih cita-cita saat kecil. Menjadi pemain basket sekelas NBA."
Bahkan mungkin Yixing rasa seluruh dunia tahu seberapa besar keinginan Kris yang satu ini. Hal yang sempat membuat Kris menyerah untuk meraihnya, kini datang kesempatan secepat bintang jatuh yang melesat. Yixing disini merasa sangat bahagia, dan Kris akan punya puluhan kali lipat dari rasa bahagia yang ia rasakan sekarang.
"Aku merasa ada yang hilang selama ini, dan saat bermain basket aku menemukannya."
Yixing mengangguk, ada sisi dalam dirinya yang sangat memahami maksud ucapan Kris barusan.
"Well, saatnya membahas tentang dirimu."
"Apa?"
"Pertama, bagaimana keadaanmu?"
Sebenarnya malas sekali menjawab pertanyaan ini. Yixing harus berpikir dua kali untuk berbohong atau mengatakan yang sebenarnya. Wu Yifan yang sekarang sangat susah di bohongi.
"Lebih baik dari terakhir kali kamu melihatku."
"Bukannya di minta istirahat selama dua bulan? Kenapa kemarin sudah mulai shooting?!" Nadanya mulai meninggi dan Yixing benci sekali jika sudah terpojok seperti ini.
"Ya karena aku merasa sudah lebih baik."
"Merasa lebih baik bukan berarti kamu sudah sembuh, Zhang Yixing."
"Aku janji lebih berhati-hati dan akan langsung istirahat jika mulai terasa sakit."
Helaan nafas kasar terdengar dari sisi telepon yang lain. Kris benar-benar kehabisan akal hanya untuk membuat seorang Zhang Yixing beristirahat total untuk kesembuhannya.
"Wu, jangan mengomeliku terus."
Lemah sekali Kris jika Yixing mulai memelas dan merengek seperti ini, "Aku tidak akan mengomel lagi kalau kamu menjaga janjimu."
"Iya janji."
Kris belum menjawab lagi, dalam hati menghitung sudah berapa banyak janji yang dilanggar Zhang Yixing. Ternyata cukup banyak. Tapi kemudian ia berpikir bahwa janjinya sendiri pun banyak yang tidak bisa ia tepati pada Yixing.
"Sedang apa disana, Wu?"
"Melihat matahari di balkon kamar sambil memikirkan seseorang."
"Siapa?"
"Kamu pikir siapa? Kendall Jenner? Seseorang sudah menginvasi pikiranku secara penuh."
Yixing di buat tertawa cukup keras kali ini. Matanya yang terpejam menghadirkan bayangan Kris dengan sangat baik. Berdelusi ria bersama kerinduan jika mereka sedang berpelukan hangat di atas kasur empuk yang sama. Tiba-tiba Yixing sangat menginginkan moment seperti itu.
"Aku membayangkan kamu yang memelukku saat ini."
"Jangan mulai membuat hubungan kita terdengar menyedihkan, Xing."
"Tidak menyedihkan. Cukup menyenangkan jika di lakukan dengan cara diam-diam sepertimu."
"See? Who is the one that being so obvious right now?"
"What?" Senyuman lebar tidak bisa Yixing tahan saat menanyakannya. Ia tahu pasti kemana pembicaraan ini akan mulai mengarah.
"Ck, tidak kreatif, Xing. Meniru caraku kemarin."
"Hey! Aku memang sekalian berniat mendukung Show Luo ge!"
"Ya tapi seluruh dunia juga tahu siapa sebenarnya yang niat kamu dukung."
Seperti ini Yixing jadi khawatir. Apa ia terlihat jelas kemarin? Tapi ia sengaja menyebut nama Show Luo disana agar meyakinkan jika memang bukan Wu Yifan tujuan utamanya.
"Kenapa kamu terdengar bersamangat dan senang sekali?!"
"Karena ini Zhang Yixing, dengan kodenya yang sangat jelas."
"Kamu ingin sekali mereka tahu tentang kita yang sebenarnya ya, Kris?"
"Apa terlihat seperti itu?"
"Tentu saja, bodoh!"
"Kalau memang terlalu terlihat.. Ayo go public saja, Xing!"
"Mulutmu itu, Wu Yifan! Kenapa mudah sekali mengucapkan hal-hal mustahil seperti itu."
"Baiklah baiklah. Tapi tolong di catat ya, Zhang Yixing sayang, itu bukan hal yang mustahil. Hanya sedikit butuh waktu."
"Koreksi, harusnya 'sangat membutuhkan waktu' "
"Kamu saja yang terus membuatnya sulit dan jadi membutuhkan waktu lebih lama dari seharusnya."
Yixing bahkan tidak paham kapan waktu yang 'seharusnya' itu.
"Bisa kita berhenti memperdebatkan hal ini? Aku mulai sakit kepala memikirkannya."
Pembahasan seperti ini memang tidak akan menemukan ujung bagi mereka. Masih terlalu jauh akhir yang ingin mereka capai bersama. Untuk sekarang dan mungkin beberapa tahun ke depan, mereka hanya akan melakukan hal-hal yang orang ingin lihat sebagai kenormalan. Ada saatnya nanti mereka akan gila-gilaan terbuka pada public dan mengumumkan semuanya.
"Tidur lagi sana. Aku mau mandi."
"Aku menyesal membayangkanmu memelukku tadi."
"Ck. Aku bahkan pernah menciummu sebelum menyikat gigi."
"Ah! Mulai sekarang aku tidak mau di cium oleh orang jorok sepertimu!"
"Okay, I love you too."
PIP
Wu Yifan itu.. Tetap sesialan yang Yixing kenal selama ini.
.
.
.
.
.
.
...
Just wanna say, Wu Yifan the basketball player is actually my style *deathglare from Yixing*
Comments