injured

PHONE

Selamat Hari Raya Natal untuk yang merayakannya~ God bless you, guys ^^

 

 

 


 

 

"Kalian masuk duluan saja, biar aku yang membantu Yixing ke kamarnya."

  Nada tegas dari sang ketua tak cukup membuat yang lain bergerak dari duduknya di dalam van. Kekhawatiran mereka pada satu sosok disana yang masih menundukkan kepala penyebabnya. Joonmyeon menghela nafas, ia benar-benar sedang dalam mode 'tak ingin dibantah' nya saat ini. Karena ketidaktegasannya sudah membuat hal fatal terjadi.

"Tapi, hyung.. Apa Yixing hyung akan.."

"AKU BILANG MASUK SEKARANG!"

  Leader mereka memang orang yang lembut dan sabar biasanya. Tapi tetap ada saat dimana Kim Joonmyeon akan tampak sangat menyeramkan dengan emosinya yang meledak-ledak, seperti saat ini.

  Sehun yang ucapannya dipotong oleh bentakan Joonmyeon segera meringkuk pada Baekhyun disebelahnya. Suasana terasa tegang dengan udara yang mencekik. Joonmyeon masih mengatur nafasnya yang terengah karena emosi.

"Ayo masuk, anak-anak." itu suara manager hyung yang mengintrupsi ketegangan. Semua refleks menoleh kearahnya, dan langsung mengerti kode tatapan sang manager yang seolah berkata 'turuti leader kalian atau Suho si malaikat jadi iblis pemakan manusia?'

  Minseok yang paling tua merasa juga harus menjadi yang pertama mengambil tindakan, jadi ia segera ikut turun setelah manager hyung sudah membuka pintu mobil dari luar. Disusul member lain yang turun satu per satu. Sehun yang terakhir turun menatap hyungnya disudut lain van yang masih belum mengangkat kepalanya. Ia ingin mengucapkan sesuatu sebelum Jongin menarik lengannya menjauh dari mobil van yang kini hanya tersisa dua orang lagi di dalamnya, "Jangan macam-macam, Oh Sehun! Joonmyeon hyung bisa benar-benar melahapmu tau!"

"Aku hanya ingin menanyakan lagi keadaan Yixing hyung, kkamjong!"

  Nyatanya bisikan dua maknae yang mulai menjauh itu masih bisa didengar oleh Joonmyeon, juga Yixing. Joonmyeon kembali mengambil udara banyak sebelum menghembuskannya perlahan lewat mulut. Ia harus tenang dan menstabilkan emosinya. Setelah merasa lebih bersahabat dengan emosinya sendiri, Joonmyeon membalikkan badannya. Menemukan sosok lead dancer grup disampingnya yang masih menunduk dalam. Lalu perasaan bersalahnya muncul, tak seharusnya ia emosi seperti ini kan? Bahkan sampai membentak Sehun si 'anak kesayangan' tadi. Sehun dan member lain pun pasti merasakan hal yang sama dengan yang ia rasakan. Lelah, kesal, frustasi, takut, khawatir..

"Kamu bisa jalan? Atau mau kugendong saja?"

  Sebenarnya Yixing berharap Joonmyeon bertanya pada orang lain. Tapi ya bagaimana lagi, disini hanya ada mereka berdua. Jadi ia mengangkat kepalanya, baru sadar lehernya terasa sakit karena sejak tadi menunduk. Yixing menemukan Joonmyeon sudah membuka pintu yang berada tepat disampingnya, menatap datar meski matanya memancarkan kekhawatiran juga. Ya Tuhan, Yixing bahkan ingat pernah berjanji untuk tidak merepotkan orang lain lagi dan akan menjaga dirinya sendiri. Dan sekarang pergelangan kaki kanannya yang dililit perban jadi bukti kegagalannya menepati janji.

"Yixing.."

"Aku masih bisa jalan, Joonmyeon."

"Jangan memaksakan diri lagi atau aku akan benar-benar marah padamu."

  Suara Joonmyeon yang pelan tapi terasa tajam dan sangat mengancam. Yixing menatapnya dan agak berjengit saat wajah sang ketua terasa sedingin udara malam ini. Joonmyeon yang sabar saja sungguh marah, apalagi seseorang yang mudah meledak disana. Yixing masih belum berani membayangkan jika Kris juga ada disini saat ini.

"Oke. Aku butuh sedikit bantuan mungkin, tapi sungguh aku masih sanggup berjalan."

  Tanpa bicara lagi Joonmyeon menarik pelan tangan Yixing agar duduknya sedikit bergeser makin ke tepi pintu, lalu memaksa Yixing melingkarkan tangan ke sekitar lehernya, dan detik selanjutnya tangan kiri Joonmyeon juga sudah melingkari pinggang Yixing dengan erat.

  Yixing baru sadar jika Joonmyeon benar-benar memapahnya saat udara dingin di basement parkir ini menyapa indranya. Berusaha sekuat tenaga tidak meringis nyeri ketika kaki kanannya menapaki langkah mereka yang sudah perlahan. Ia tak boleh membuat Joonmyeon lebih khawatir dari ini.

"Maafkan aku, Joonmyeon."

  Entah kata maaf keberapa yang Yixing ucapkan kali ini setelah insiden di ruang latihan tadi. Tapi rasa bersalahnya masih juga belum berkurang meski member lain sudah berkali-kali berkata tidak apa-apa atau ini bukan sepenuhnya kesalahan Yixing. Ya member lain. Bukan laki-laki yang sedang memapahnya saat ini, ia tak bicara apapun.

"Aku sungguh minta maaf, karena aku jadwal latihan dan perform kita mungkin akan terganggu.."

"Kamu tau apa yang membuatku sangat kesal saat ini, Xing?"

"Ti.. tidak."

  Memang tidak. Yixing tidak bohong. Ia benar-benar bingung dengan reaksi Joonmyeon dan emosinya.

"Karena seseorang disana mungkin akan berpikir jika aku atau kami disini tidak berhasil menjagamu dengan baik. Itu bisa jadi alasan kuat ia memintamu untuk meninggalkan kami."

  Yixing memilih diam kali ini, terlalu terkejut dengan jalan pikiran laki-laki yang lebih tua enam bulan darinya. Hingga sampai ia melihat pintu lift tertutup dan jari telunjuk Joonmyeon yang menekan tombol angka 16 terlihat gemetar, Yixing sadar jika ia harus mulai menjawab.

"Ini hidupku, Joonmyeon. Sepenting apapun ia bagiku, aku tetap tak akan membiarkannya mengatur apa yang harus kupilih. Dan sampai detik ini aku masih memilih kalian. Juga sepertinya untuk ratusan juta detik ke depan. Jangan khawatir!"

TING

  Pintu lift sudah kembali terbuka tapi tak ada tanda-tanda mereka akan melangkah keluar. Joonmyeon masih sibuk dengan tatapannya yang mencoba menerobos masuk kedalam mata Yixing, dengan mudah menemukan keyakinan yang besar disana. Syukurlah, jika perasaan buruknya hanya menjadi kekhawatiran tak beralasan.

"Apa kamu berencana mengajakku menginap di lift malam ini?"

  Tangan Yixing bergerak manahan pintu lift yang sudah akan tertutup. Menyadari itu, Joonmyeon tertawa kecil. Ia tidak tahu betapa leganya Yixing bisa mendengar tawanya saat ini. Lalu mereka kembali berjalan perlahan keluar lift dengan lengan Joonmyeon yang masih melingkari kuat pinggangnya.

"Kenapa harus lift? Aku bahkan bisa menyewa kamar hotel mewah untuk kita loh, Xing."

"Diam, Kim Joonmyeon. Muka malaikatmu tidak cocok dengan omonganmu yang menjurus mesum!"

  Joonmyeon tertawa lebih keras. Dan Yixing tidak mengerti bisa merasa selega ini hanya karena mendengar leadernya kembali tertawa lepas.

.

.

  Yixing sudah dengan posisinya berbaring nyaman diranjang lengkap dengan selimut ungu super tebal hadiah dari fans-nya. Untung saja ia sudah membersihkan diri saat di SM Building tadi meski harus dibantu Baekhyun mengingat kondisi kakinya yang masih nyeri. Jadi sekarang Yixing hanya tinggal memejamkan mata karena kalimat terakhir Joonmyeon yang bilang 'langsung tidur dan jangan melakukan hal apapun lagi' mungkin terdengar biasa saja tapi nada yang digunakan Joonmyeon seperti orang yang sedang mengancam untuk membunuh. Uh, si leader pendek itu benar-benar bisa berubah menjadi malaikat maut!

Drrrrt ddrrrtt drrrttt

  Kelopak matanya yang tadi sudah tertutup langsung terbuka lagi mendengar getaran yang berasal dari meja nakas disamping ranjangnya. Ini buruk. Perasaannya mengatakan ia akan kena sembur api naga penjaga kuil. Oh abaikan, Yixing dan pikiran dunia fantasinya.

  Diraihnya benda itu tapi tanpa harus menggeser tubuhnya sedikitpun, lalu tanpa berniat melihat id caller-nya Yixing langsung mengangkat panggilan itu. Percayalah, dia tau pasti siapa penelpon tengah malam ini.

"Halo?"

"..."

"Kris?"

"..."

  Kris yang diam adalah mimpi buruk!

"Wu, jangan diam begini."

"Kuberi pilihan. Aku yang bertanya terlebih dahulu atau kamu yang memberi penjelasan sendiri, Zhang Yixing."

  Lalu ditambah Kris yang menyebut nama lengkapnya. Perasaan buruk Yixing sejak tadi jadi nyata. Joonmyeon saja semarah itu apalagi Kris yang overprotekif. Jika Luhan menelponnya juga nanti, ini akan menjadi mimpi buruk bagi Yixing. Diceramahi tiga orang cerewet sekaligus. Ck.

"Jadi yang mana pilihanmu?"

  Yixing menarik udaranya banyak-banyak. Otaknya berkerja meringkas kronologis hari ini sesingkat mungkin dan sebiasa mungkin, jadi Kris bisa percaya bahwa cederanya kali ini tak terlalu parah. Yah, meski perban yang melilit kakinya menjelaskan lebih banyak kebenaran.

"Hanya cedera biasa, Kris, aku hanya salah gerakan dan karena tahap streching yang kurang sempurna jadi terasa sakit saat terjatuh."

"Yang kuminta penjelasan jujur loh, sayang."

"Aku tidak bohong, Wu!"

  Merasa nada bicaranya yang naik, Yixing diam sendiri. Ia tak menemukan alasan yang tepat untuk membentak pacarnya seperti itu, "Maaf."

"Sekarang bagaimana? Masih sakit?"

  Kalimat lembut Kris memperparah rasa bersalahnya. Ia ingat terakhir kali cedera dan Kris masih ada disampingnya menatap penuh khawatir, juga menemaninya semalaman saat tidur. Rasanya Yixing ingin menangis saja karena sekarang ia sangat menginginkan Kris melakukan semua hal itu lagi.

"Aku langsung dapat pertolongan pertama dari dokter jaga di SM tadi, jadi sudah lebih baik. Jangan khawatir lagi, Wu."

"Aku selalu ingin melakukan hal itu, Yixing. Tapi kamu selalu membuatku gagal melakukannya."

  Yixing yang meringkuk diranjang sudah benar-benar menangis sekarang. Ia butuh mengeluarkan semua rasa negatif-nya. Sudah cukup dengan tingkah 'aku baik-baik saja' di depan semua membernya tadi. Karena sejujurnya ia tertekan, melukai diri sendiri saat konser akan dilaksanakan dua hari lagi. Idiot sekali keadaannya sekarang. Dan Kris akan selalu jadi satu-satunya orang yang boleh tau sisi terlemah seorang Zhang Yixing.

"Yixing? Yixing, kamu nangis?"

"Ngga, Kris. Aku lagi tertawa sekarang."

"Sama sekali ngga lucu, Zhang Yixing."

"Hiks.."

"Bangunkan siapapun jika kakimu sakit lagi! Jongin, Sehun, Jongdae, Joonmyeon atau siapapun itu, Yixing. Demi Tuhan!"

"Rasanya aku ingin mati saja.."

"Ya Tuhan, Yixing! Jangan bicara apapun yang bisa membuatku ketakutan setengah mati begini. Tunggu sebentar, aku akan menelpon Joonmyeon juga.."

"Katakan sesuatu, seperti 'aku mencintaimu, Yixing'. Begitu, Kris."

"Oh ya ampun! Aku sangat mencintaimu, Zhang Yixing. Dan aku benar-benar akan mati jika sesuatu yang buruk terjadi padamu. Jadi tunggu sebentar aku akan membangunkan.."

"Hahahahahaha"

  Itu bukan tawa kamuflase Yixing, ia benar-benar tertawa sangat keras. Yixing merasa seperti orang gila yang satu menit lalu menangis dan sekarang malah tertawa. Salahkan saja bayangan wajah pacarnya yang tampan berubah absurd akibat panik karena ulah Yixing yang sedang berniat mengerjainya. Kris itu memang berlebihan sekali, sepertinya kualat pada Luhan yang selalu diejeknya sebagai drama queen. Oh lihat siapa sang drama king disini?

"Hahaha aduh, Kris, sekarang mulutku pegal sekali karena tertawa. Kamu beneran cocok jadi pendamping Luhan! Drama king!"

  Di lain sisi Kris yang sejak tawa Yixing pecah tadi masih bengong, kini mulai menyadari kejahilan pacarnya yang menurutnya sangat keterlaluan. Nyaris saja Kris menekan 911 untuk Yixing, lupa akan posisinya yang sedang berada di China. Meski begitu seluruh sendi tubuhnya terasa masih lemas berkat rasa lega mendadak yang ia rasakan setelah kepanikkannya tadi. Tolong ingatkan Kris untuk 'memberi pelajaran' pada pacar tercintanya yang jahil ini.

"Saat bertemu nanti aku akan membuat mulut manismu itu pegal karena hal lain, sayang. Bersiaplah!"

  Tawa Yixing otomatis berhenti, ia menutup mulutnya rapat-rapat saat terbayang hal-hal apa yang bisa Kris lakukan berdasarkan ucapannya tadi. Ia tidak akan pernah lupa sekotor apa isi otak Kris.

"Kalau begitu, maaf, kita mungkin tidak akan bertemu beberapa tahun kedepan."

"Aha, ada yang lupa janjinya untuk menghabiskan malam tahun baru bersamaku. Aku tidak suka seseorang yang tidak menepati janjinya."

  Benar-benar, Kris adalah orang yang mampu membuatnya merasakan perubahan perasaan drastis dengan cepat. Yixing menangis, tertawa, dan sekarang ketakutan. Kris benar-benar sialan!

"Sekarang aku serius, Yixing. Kamu baik-baik saja?"

"Aku.."

"Baik-baik saja dalam arti yang sebenarnya ya, bukan 'mencoba untuk terlihat baik' "

  Dan Kris yang selalu bisa menebak dengan tepat pikiran Yixing itu sungguh menyebalkan!

"Masih terasa nyeri memang, dokter melarangku ikut latihan besok.."

"Hanya latihan?"

"Oke oke, melarang semua kegiatanku sebenarnya. Tapi aku tak bisa menurut, EXO ada konser dua hari lagi dan aku harus ikut rehearsal kan?!"

  Guling disampingnya ia peluk erat. Dari awal Yixing memang tak punya apapun yang bisa disembunyikan dari Kris. Meski si tinggi menyebalkan itu tidak sedang disisinya, semua hal tentang Yixing bisa ia tebak dengan tepat.

"Joonmyeon bagaimana? Dia pasti tidak setuju dan akan menyuruhmu beristirahat."

"Itu bukan yang akan dilakukan Joonmyeon, tapi sesuatu yang pasti kamu lakukan jika kamu masih menjadi leader-ku disini."

  Tak ada jawaban lagi setelah itu. Kris sibuk memikirkan kata demi kata yang barusan ia dengar. Selalu hal menyangkut tentang Zhang Yixing yang membuatnya ragu dengan pilihannya sekarang. Kebenaran tentang pilihannya untuk pergi dan meninggalkan Yixing bersama sembilan orang lainnya disana.

"Aku baik-baik saja, Wu. Percayalah. Kamu yang paling tau seberapa kuat aku mengatasi masalah yang seperti ini."

"Ya, pacarku memang selalu kuat dalam hal apapun."

"Jadi percaya padaku?"

"Aku sedang berusaha."

"Maaf ya."

"Kenapa minta maaf?"

"Karena membuatmu khawatir dan sempat mengerjaimu tadi."

"Kumaafkan yang untuk membuatku khawatir. Tapi kejahilanmu itu akan tetap kubalas saat bertemu nanti."

  Yixing melenguh sambil menenggelamkan wajahnya di guling yang ia peluk. Baru sadar bahwa Kris itu orangnya pendendam sekali sih, untung saja dia tampan dan Yixing cinta mati padanya. 

"Aku jadi benar-benar ingin membatalkan janjiku.."

"Kamu batalkan pun, aku akan menyeretmu untuk tetap bertemu. Suka sekali sih dipaksa! Padahal menyerahkan diri akan membuatnya lebih mudah."

"Oh hentikan semua kalimatmu yang terdengar ambigu itu, Wu!"

 Tawa diseberang sana terdengar. Perasaan Yixing sekarang sama seperti tadi ketika Joonmyeon yang kembali bisa tertawa.

"Istirahatlah."

  Kali ini nada yang dikeluarkan Kris lebih tegas. Seolah memang ia sedang tidak ingin penolakan apapun lagi. Paham tentang seberapa keras kepala pacar Zhang-nya itu.

  Yixing menyamankan posisinya kembali dirajang. Perasaannya sekarang jauh lebih baik. Juga denyut nyeri yang tadi masih terasa dikakinya kini mulai berkurang. Sakit itu memang bukan hanya tentang fisik, jika jiwa juga ikut sakit akan membuat semua berjalan kearah negatif. Yixing belajar hal itu malam ini. Ia dan pikirannya harus tetap dalam keadaan positif, lalu semuanya akan jadi lebih baik.

"Oke."

"Aku tidak tahu apa kamu akan bisa menepati janji jika kali ini kuminta berjanji."

"Apa sih, Kris?! Kalimatmu terlalu rumit dan berputar-putar."

"Dengarkan aku, Zhang Yixing.."

"Ya, aku dengarkan."

"Jaga dirimu sendiri. Segera berhenti saat tubuhmu tidak sanggup lagi. Istirahat sebentar. Dan saat kondisi tubuhmu sudah kembali berkata 'ya', kamu bisa melakukan apapun lagi yang kamu mau. Oke? Bukankah itu terdengar sederhana dan mudah? Tapi kenapa sulit sekali untuk seorang pria berumur dua puluh tiga tahun melakukannya? Berhenti membuat orang lain khawatir dan ketakutan setengah mati melihatmu kesakitan. Aku serius, Zhang Yixing, aku juga merasa sakit saat kamu merasakannya. Dan yang lebih buruk adalah aku tak bisa berada disisimu saat kamu merasa semua berjalan buruk. Maaf."

  Semua diucapkan Kris dengan lambat dan satu-satu. Membuat Yixing merinding merasakan jelas ketegasannya. Kris benar, sudah berulang kali Yixing berjanji untuk hal yang satu ini. Menjaga dirinya sendiri. Tapi hal itu hanya akan selalu berakhir dengan ketidaktepatannya menepati janji. Mungkin mulai sekarang ia akan mencoba mengurangi sifat keras kepalanya. Menyadari bahwa ia akan selalu membuat yang lain khawatir. Dan tentu saja merepotkan.

  Soal Kris yang tidak ada disisinya saat seperti ini memang sedikit membuatnya bertambah buruk. 

"Aku akan berusaha keras menepati janjiku kali ini. Dan.. aku bersyukur kamu menghubungiku malam ini, setidaknya aku merasa pacarku masih peduli padaku."

"Memang kapan aku tidak mempedulikanmu, Yixing? Jangan ngomong sembarangan!"

  Kembali Yixing tertawa. Air menggenang disudut matanya karena rasa kantuk yang sudah menyerang sejak tadi. Ajaibnya Kris seperti tau itu..

"Sekarang tidur. Besok jangan ikut latihan, minum obatmu, periksakan lagi ke dokter, makan yang banyak dan bertemu denganku harus dalam kondisi sehat, mengerti?"

"Mengerti, Wu Yifan si nyonya cerewet."

"Siapa yang kamu panggil nyonya, nyonya?"

"Seseorang yang tidak bisa berhenti mengoceh sejak tadi. Kamu tau pasti siapa itu?!"

"Aku cerewet seperti ini juga karena punya pacar super keras kepala kaya kamu, Yixing!"

"Hoaaaamm aku ngantuk.."

  Daripada mendengar Kris yang sepertinya masih akan lanjut mengoceh, lebih baik Yixing tidur saja kan? Ia tidak bohong kok soal rasa kantuk yang menyerangnya.

"Fine! Selamat malam, Zhang Yixing si keras kepala. Cepat sembuh dan aku mencintaimu."

PIP

  Nada tut tut panjang yang kini memenuhi pendengarannya, membuat Yixing menatap kesal ponselnya. Hanya begitu saja? Pacarnya itu memang punya sopan santun yang buruk! Tapi nyatanya Yixing tetap tersenyum lebar saat meletakkan ponselnya kembali ke meja nakas. Ia menarik selimutnya hingga ke batas leher, memejamkan mata, dan sudah akan beralih ke dunia mimpi sebelum..

Drrrtt ddrrrtt drrrrttt

  Ponselnya kembali bergetar dan membuatnya berteriak frustasi. Yixing sedang sakit dan butuh istirahat, tidak bisakah semua orang tau itu?

  Niat awal meraih ponselnya adalah untuk mematikan benda sialan itu tapi id caller yang tidak sengaja terlihat disana membuat Yixing mengutuk-ngutuk ketidakmampuannya melaksanakan niat awalnya.

  Kali ini perasaannya bilang akan ada rusa sok jantan yang menceramahinya.

'Luluhan is calling'

.

.

.

...


 

Iya, bakal ada chapter buat taun baru nanti. Biar kalian nemenin aku yang taun baru ga kemana-mana! Asdfghjklzxcvbnm

And last, GET WELL SOON MA FUTURE WIFE/? ZHANG YIXING *dibekep kaos kaki kris*                                               Bias satu ini demen banget bikin aku panik+takut setengah mati!

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
llalallala
sebenernya ini udah ga niat dilanjut, tp krn banyak tambahan subscribers dan viewers jd berubah pikiran.. buat yg udh Comment jg makasih byk, kalian yg terbaik!

Comments

You must be logged in to comment
KrAyFanXing #1
Chapter 35: . udah lama ga main ke sini lagi ...
. masih setia sama mereka walau berat ...
. mereka ga mau main kode2 lagi kayaknya , mau langsung aja hahaha ...



. tetap lanjut ya ,, semangat ... :D
caca_jung
#2
Chapter 35: Chapter 32: aku msh bertahan bahkan menunggu terus kode dri merka dan selalu nunggu phone terus lanjuttt.. tiap chapternya bikin buat emosi gue campur aduk sama kaya ceritanya..
Aakjendol #3
Ooooo..akhirnya..lanjuuut...juga..kange..udh gregetan lihat kode2 bertebaran...brrsa phone kyak beneran aja...hhh.btw..tetap shat n semangat..ya
CuteEvil #4
Chapter 35: Dan juga, saya lupa bilang, saking sukanya saya sama phone, cerita ini sudah saya baca berulang2 dan hebatnya saya nggk pernah merasa bosan
Sorry thor, saya komennya kebanyakan, soalnya saya bener2 semangat
CuteEvil #5
Chapter 35: Saya masih bertahan, dan berkat author semangat saya bertahan semakin besar...
Uuh, ini keliatan nyata dan selalu keliatan nyata, salah satu alasan kenapa saya selalu nunggu phone untuk update...
Maaf, saya bru menampakkan diri di episode yang bikin baper ini, tapi thor sebenernya saya penggemar berat phone dan author lallalalla...
Semoga author sehat selalu, dan fanxing semakin banyak memperlihatkan kode mereka oh atau kalau perlu go publik aja terus nikah...
Saya tunggu kelanjutannya thor...
Dan saya berterima kasih karena author tetap melanjutkan cerita ini...
KikyKikuk #6
Chapter 35: Mereka yg kena badai tapi kok ya aku yg mau nyerah..
:')
Hahhhh
Gak faham dek mau komentar apa
Nyesek aja sih intinya
MYixing10 #7
Aku disini masih setia jadi KLS..haha terima kasih untuk tetap bikin cerita tentang mereka.. Ditunggu cerita selanjutnya....
chamii704 #8
Chapter 35: Aaah...crita'a berlanjut kmbali...masih ad dikapal mereka..wlw mngkin kebanyakan istirahat didermaga(?) Karna kesibukan mrk...tp ttp nunggu agr kapal berlayar kmbli ^^
kutunggu crita berlanjut
healaynicorn #9
Chapter 35: OMGOMG!!! UR BACK!!?? YAY!!!!! thank u so so so much!! update lagi ya author-nim *wink* eheheh