chapter 6 Why?

Teach Me About Love!

"Jadi apa jawabanmu?" Kata Kris pada Himi. Tangannya erat memegang dua pergelangan tangan Himi. Wajah Himi terasa panas dadanya berdebar tak karuan. "Ah..sunbae aku duluan.." Himi menarik paksa lengannya dari Kris . Ia segera berlari tidak tentu arah menjauh dari namja didepannya. Beberapa yeoja langsung menatap Himi sinis sambil berbisik-bisik semakin seru. Chanyeol yang melihat semua itu lanhsung mengejar Himi. Menelantarkan para yeoja dihadapannya. Membuat keadaan menjadi semakin canggung.

 

"Kenapa kau ada di sini?" Chanyeol berkata sambil berjalan mendekati Himi yang duduk di kursi taman. "Hentikan mancampuri urusan orang!" Bentak Himi, tapi Chanyeol tidak bergeming. Dia malah duduk di samping Himi. Ingin sekali ia mengelus kepala yeoja ini dengan lembut. Tapi rasanya sekarang bukan saat yang tepat untuk melakukan itu.

Sesaat mereka terdiam tidak ada yang berbicara. Akhirnya Chanyeol membuka mulut "Ah..aku duluan, bel sudah mau bunyi" ia bangkit dari duduknya. Saat melangkah ia merasa jasnya ditarik "kenapa kau begitu cepat meninggalkan aku?" Himi berkata pelan. Suaranya begotu kecil. Tapi Chanyeol dapat mendengarnya."kumohon"setelah Himi mengucapkan kata itu, Chanyeol tidak bisa menolaknya. Ia tahu Himi sedang bimbang. Ia membutuhkan seseorang, seseorang untuk menemaninya. Rapu kenapa harus dia? Akhirnya Chanyeol menurut. Dia duduk lagi disebelah Himi. Pandangannya tertuju pada Himi yang menatap kosong taman yang sama sekali tidak ada orangnya. "Kau tidak dingin?" Chanyeol memecah keheningan. Himi memang merasa dingin seski sudah memasuki bulan Februari. "Ya...sedikit" kata Himi sambil merapatkan jas seragamnya. 

"Mendekatlah" kata Chanyeol

"Mwo!?"

"Wae? Kan biar lebih hangat?" Tampa menunggu Jawaban Himi Chanyeol segera menarik tangan yeoja itu. Membuat Himi refleks berteriak "apa-apaan sih,  kau! Cari kesempatan ya!?" Meski berteriak seperti itu Himi tidak merubah posisi duduknya. Bahunya bahkan bersentuhan dengan Chanyeol. "Jadi lebih hangat lan? Kau tidur ya di pelajaran ilmu alam?" Chanyeol tidak mempedulikan teriakan Himi. Sejenak Himi menatap Chanyeol dengan pandangan 'apa maksudmu?' Ia kemudian menggosok sambil meniup tangannya."memang ditiup begitu bisa hangat?" Kata Chanyeol. Himi hanya mengendikkan bahu dan tidak menghentikan aktifitasnya. Chanyeol segera meraih tangan Himi. Ia menggosok dan meniupnya. Terasa kalau tangan Chanyeol begitu hangat dan nyaman. Sekatang tangan Himi jauh lebih hangat. Dia dapat melihat mulut Chanyeol yang meniupkan asap hangat. Dadanya berdegup sangat kencang, rasanya sama seperti saat dengan Kris tadi. Sesaat pandangan mereka bertemu, Chanyeol langsung melepas tangannya. "Mian" kata Chanyeol hati-hati. Jelas membuat Himi bingung, kenapa minta maaf? Untuk apa? "Mian..sudah menyentuhmu seenaknya, kau..tidak suka kan?" Chanyeol berkata sambil menggaruk tenguknya. Canggung. Dia lalu berjalan dengan cepat meninggalkan Himi, langkahnya besar-besar.

Sementara Himi hanya menatap aneh Chanyeol 'sikap apaan tuh?'

 

Chanyeol terus berjalan memasuki gedung sekolah. Langkah kakinya sangat cepat. Sehingga orang-orang bingung dibuatnya. 'Aigoo! Apa sih yang kulakukan!?' Chanyeol berteriak dalam hati.'kenapa aku seenaknya memegang tangan dia? Kenapa dadaku berdetak kencang begini!?' Sedari tadi Chanyeol masih berjalan dengan langkah luar biasa cepat. Ia berjalan sambil memegangi dadanya "jangan-jangan aku suka pada cewek itu? Omoo..!! Bagaimana bisaa..EOMMAAAA!!" Kali ini Chanyeol berteriak. Membuat orang-orang semakin menatapnya bingung. Ada juga yang tertawa kecil melihat Chanyeol mengacak-acak rambut layaknya orang aneh.

 

"Eunji" suara itu menyadarkan Eunji dari lamunannya. 

"Ah..eomma..bagaimana?" Tanya Eunji pada eommanya, Jung Geun Young.

"Dokter bilang kau harus tetap pergi"kata Geun Yeong.

"Ng..apa penyakitku semakin parah?"

"Iya Eunji-a tapi mudah-mudahan kau sembuh di Amerika nanti"Geun Yeong mengelus pipi putrinya. Anak satu-satunya.

"A..apakah sudah ada pendknor untukku?"kata Eunji

"Sampai sekarang ini belum ada. Tidak ada pendonor yang cocok dengan sumsum tulangmu" kata Geun Yeong sambil berjalan mendekati pintu. 

"Chakkaman! Eomma!"

"Ne?"

"Kapan aku harus pergi?" Eunji berkata takut-takut. 

"Besok pagi"

Pintu kamar pun tertutup. Penampilan Eunji benar-benar berubah. Rambutnya mulai rontok terkena radiasi ruangan. Bibir dan kulitnya sangat kering. Matanya berkantung. Rasanya sungguh sulit menerima apa yang terjadi padanya. Padahal beberapa hari lalu Eunji masih bisa tersenyum ceria.

Pelan-pelan air mata turun melalui matanya yang sembab dan memerah.

 

 "Hei! Park Chanyeol!" Chanyeol menoleh, seorang namja berlari ke arahnya.

"Sehun, ada apa?"

"Tidak..kau mau ke mana?" Kata Sehun. 

"Aku baru saja mau ke kamar..mau ikut?"

"Ne.." Chanyeol dan Sehun berjalan bersama. Saat mereka berdiri di depan pintu asrama. Chanyeol betanya"kenapa kau tertawa sekeras itu?" Awalnya Sehun tidak mengerti, tapi akhirnya dia tahu maksudnya. "Oh..soal Kyun Himi ya?" Kaya Sehun. Chanyeol mengangguk.  

"Begini ceritanya..tahun lalu aku dan dia satu kelas..kelas kami mendapat gelar kelas pemenang festifal sekolah. Kamu merayakannya dengan makan-makan di kantin asrama. Di tengah-tengah pesta..semuanya terjadi.."kata Sehun sambil memutat gagang pintu. "Lalu?"

"Himi meminum sesuatu..entahlah itu apa..dan dia langsung lepas kendali. Mengoceh tidak jelas berlari kesana-sini dan yang lebih parah dia akan menangkap siapapun didekatnya. Sepertinya waktu itu tenaganya luat biasa, saat itu Baekhyun yang jadi korbannya sampai pingsan.." Sehun memperkecil nada bicaranya. 

"Memang apa yang dia lakukan?" Kata Cjanyeol mendesak. Sehun meliriknya dan memegang bahu Chanyeol "kau yakin mau tahu?" Chanyeol menggangguk lagi. Sehun kemudian mendekatkan wajahnya pada Chanyeol dan menutup matanya sambil berkata:

"Cium dong.."

"AAAAPPPPWWAAAAA!!!!!???"

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
ikkimikki
romance, sad, exo, comedy

Comments

You must be logged in to comment
persephonehmn #1
Chapter 6: hahaha halo author,ceritanya lucu tapi sayang banyak typo.
semangat ya di lanjutin ceritanya,^o^