part 2

The Boy Who Can't Break Up, The Girl Who Can't Leave

Lalu Jinny memutuskan untuk menetap di Korea. Dengan bantuan Junsu, Jinny dapat menetap dan mendapatkan pekerjaan di Seoul. Tentu saja Jinny melarang Junsu untuk memberitahu Doojoon tentang dirinya. Jinny mengakui bahwa dia tidak bisa melupakan Doojoon. Karena itulah, dia menetap di Korea agar dapat memperhatikan Doojoon dari kejauhan.

Hari demi hari, Doojoon bagaikan sebuah robot. Dia terus melakukan aktivitas sepanjang hari. Jika tidak ada kegiatan, dia akan melakukan apa pun agar dia terus beraktivitas. Karena, jika dia tidak melakukan sesuatu, dia akan terus mengingat Jinny. Malam hari, dia menyendiri di tepi sungai Han hingga larut malam. Begitulah seterusnya. Sampai akhirnya, Doojoon jatuh sakit.

“Doojoon kami baik-baik saja kan, dokter?” tanya Doori

“dia tidak mengalami penyakit serius tapi..”

“tapi apa dok?”

“tubuh dan jiwanya kelelahan. Kurang istirahat. Terutama jiwanya. Sepertinya dia mengalami tekanan yang sangat berat akhir-akhir ini. Jadi, dia harus lebih banyak istirahat dan hiburan.” Ucap dokter.

“baiklah, terima kasih dokter” pamit Doori

Setelah bertemu dengan dokter, Doori berjalan menuju ruang Doojoon dirawat. Namun, dia tidak melanjutkan langkahnya. Doori melihat sosok yang sangat dikenalnya, sedang duduk di samping Doojoon yang terbaring lemah.

Setelah mendapatkan kabar dari Junsu, Jinny bergegas ke rumah sakit. Jinny tidak berbicara. Dia hanya memandangi wajah Doojoon yang sedang tertidur. Wajahnya yang tampak lelah dan sedikit kurusan. Menggenggam tangan kanan Doojoon dengan lembut. Air matanya mulai mengalir. Dia dekatkan tangan kanan Doojoon ke wajahnya agar dia bisa merasakan kehangatan tangan Doojoon kembali. Kehangatan yang sangat dia rindukan. Cukup lama Jinny seperti itu. Lalu setelah menurutnya cukup untuk menemani Doojoon, dia memutuskan untuk segera pergi sebelum Doojoon sadar.

“maafkan aku Doojoon. Saranghae.” Ucap Jinny lirih lalu mencium kening Doojoon.

Dia berbalik meninggalkan Doojoon dan segera menyeka air mata yang membasahi pipinya.

“eo, eonni?!” ucap Jinny terkejut. Dia mendapati Doori berdiri di depan pintu. Doori segera memeluk Jinny. Dia tidak marah kepada Jinny karena dia mengerti dengan semua yang terjadi. Lalu Doori mengajak Jinny untuk berbicara di kantin rumah sakit.

Setelah Jinny dan Doori meninggalkan ruangan, Doojoon menginggau.

“Jinny... jangan pergi...” ucap Doojoon pelan. Air mata mengalir dari matanya yang terpejam.

 

“bagaimana keadaanmu?” tanya Doori

“eonni bisa melihatnya sendiri” jawab Jinny dengan tersenyum getir.

“kudengar kau sudah menetap di korea?”

“ne. Tolong rahasiakan ini dari Doojoon.”

“kau masih mencintainya?”

Jinny tidak menjawab pertanyaan tersebut.

“maaf eonni, aku tidak berlama-lama. Aku sudah ada janji.” Ucap Jinny berbohong. Yoon Doori adalah seorang kakak yang baik, Jinny sangat sayang kepadanya. Tapi kini dia sedang tidak ingin membicarakan perasaannya dengan Doojoon. Lalu Jinny pergi setelah berpamitan dengan Doori.

“kau masih mencintai Doojoon, Jinny. Aku bisa melihat dari matamu.” Gumam Doori sembari memperhatikan sosok Jinny yang pergi meninggalkannya.

 

Setelah dirawat di rumah sakit selama 2 hari, dia diijinkan pulang tapi dia harus istirahat selama 3 hari. Karena itu, selama 3 hari ini Doojoon tidak diperbolehkan beraktivitas. Seperti biasanya, Doojoon duduk di tepi sungai Han. Namun, kali ini Doojoon tidak sendiri. Di seberang sana, Jinny juga sedang duduk menikmati sungai Han. Dia mengenang saat pertama kali dia di sini. Pertunjukkan rainbow fountain dimulai. Suara musik yang mengalun lembut membuat pikiran Doojoon dan Jinny melayang. Air mata mereka sepertinya tidak akan pernah habis. Terus mengalir disaat hati ini merasa sakit dan rindu. Mereka saling memikirkan satu sama lain.

‘aku tidak tahu kalau akan sesulit ini. Hatiku sangat sesak. Aku ingin hidup lebih baik, aku ingin menghadapi ini semua. Tidak peduli sebanyak apa pun aku berkata pada diriku sendiri, tetap saja ini sangat sulit karena bayangan tentangmu selalu berkeliaran di pikiranku. Aku selalu berkata pada diriku bahwa aku akan melupakanmu, aku selalu berkata bahwa aku tidak akan pernah melihatmu lagi. Tapi, lagi-lagi aku tidak bisa melupakanmu. Kita saling mencintai, sangat mencintai. Tapi mengapa kita berpisah seperti ini?? Ayo kita jangan putus. Katakan padaku bahwa kau tidak bisa hidup tanpaku. Katakan padaku bahwa kau akan mati tanpaku. Dimanakah kau sekarang??’

 

Junsu, Beast, dan Yoon Doori berencana untuk membantu Doojoon dan Jinny bersatu kembali. Mereka sedang berdiskusi di restoran pizza milik Junsu. Mereka sedang berpikir bagaimana agar para fans bisa merestui hubungan Doojoon dan Jinny.

“bagaimana kalau kita menulis sebuah blog?” usul Dongwoon

“blog?” tanya Hyunseung penasaran

“iya, kita buat blog yang berisi tentang kisah Doojoon dan Jinny. Mungkin dari situ, hati para beauty (beast fansclub name) bisa tersentuh. Nanti kita memberikan komentar juga agar menarik banyak pembaca.” Jelas Dongwoon

“ide bagus. Ayo kita buat sekarang.” Ucap Doori lalu mengeluarkan tabletnya.

 

Annyeong, jika berbicara tentang perasaan, pasti hatilah yang akan berbicara. Ini sebuah kisah cinta, kisah orang yang kami sayangi. Kalian pasti mengenal Yoon Doojoon kan?? Jinny?? Ya, mereka adalah sepasang kekasih yang saling mencintai namun terpaksa berpisah hanya karena dunia terlalu mencintai Doojoon kami sehingga tidak ingin kehilangannya. Namun, tidak bagi kami. Kami sangat mencintai Doojoon. Dan kami tidak ingin melihatnya seperti ini. Jika kalian melihatnya bahagia saat ini, itu salah besar. Lihatlah sorot matanya yang penuh dengan kesedihan. Bagi Doojoon, Jinny adalah fans dan supporternya nomor satu. Energi dan semangatnya. Apakah kalian benar-benar mencintai Doojoon kami?? Apakah kalian sanggup melihat Doojoon kami seperti ini terus?? Kami tidak. Kami ingin keceriaannya kembali. Tawanya, kenakalannya, Doojoon yang banyak bicara, sorot mata kebahagiaannya. Kami merindukan itu semua.

Bagaimana dengan Jinny?? Kami sangat mengenal Jinny dengan baik. Dia adalah gadis yang baik, riang, ramah, sederhana, dan manis. Sangat cocok untuk Doojoon kami. Dia mampu membuat Doojoon kami tersipu malu, bahagia, kekanak-kanakan, dan manja. Hanya di depan Jinnylah, dia memperlihatkan semua sifatnya itu.

Mereka sepakat untuk tidak mengumumkan hubungan mereka karena mereka memikirkan kalian semua, fansnya Doojoon. Mereka tidak ingin kalian kecewa dan sedih. Lihatlah, betapa mereka saling mencintai dan tidak melupakan kalian. Restuilah mereka dan doakan mereka agar bisa bahagia bersama.

“aku tidak pernah melihat Doojoon serapuh ini. Tolong berikan banyak cinta untuk Doojoonku. Jinny kembalilah!” – Yoon Doori

“Jinny sudah seperti adikku. Bahagiakan Doojoon dan Jinny kami.” – Xia Junsu

“beauty, buatlah leader kami kembali ceria. Apakah kalian tidak rindu dengan Doojoon yang dulu?? Kami sangat merindukannya~” – Beast

“aku sangat menyukai pasangan Doojoon dan Jinny. Mereka pasangan yang ceria dan iseng. Hahaha~” – Daddy Hong, Cube Ent.

“Doojoon oppa, mana kejahilanmu? Aku merindukannya T_T ” – Gayoon, 4minute

“oppa, hwaiting!! Aku kangen dengan kebawelanmu.” – Hyuna, 4minute

“kumohon restui Doojoon dan Jinny.” – Lee joon, MBLAQ

“Doojoon, kau merindukan Jinny?? Aku juga. Kalian pasangan gila hahaha~” – Minho, Shinee

“Doojoon yang kukenal tidak seperti ini. Kalian telah merebut kebahagiaannya. Kembalilah Jinny, kami merindukanmu.” – Lee Hongki, FT island

“kami artis juga manusia biasa yang juga bisa jatuh cinta dengan seseorang. Restuilah mereka. Mereka saling mencintai.” – G-dragon, bigbang

“biarkan Doojoonku bahagia. Kumohon.” – Ga in, BEG

“aku sangat menyukai pasangan Doojoon dan Jinny. Mereka serasi dan lucu.” – Jo Kwon, 2am

Begitu banyak teman-teman sesama artis yang ikut memberikan komen. Mereka tentunya mengenal baik Doojoon dan Jinny. Ada pun beberapa artis yang merasa simpati. Lama-kelamaan blog tersebut mulai ramai dibicarakan. Banyak orang yang ikut memberikan komentar. Ternyata banyak juga yang simpati dengan hubungan Doojoon dan Jinny. Ada pula yang merestuinya. Ternyata tidak semua penggemarnya menentang. Penggemar yang berbesar hati dan mementingkan kebahagiaan idolanya.

Doojoon dan Jinny tidak mengetahui soal blog tersebut. Mereka tidak tahu jika sedang menjadi pembicaraan dunia. Mereka sibuk dengan pikiran dan hati mereka yang belum pulih.

 

Hari ini ada pertandingan persahabatan antara tim Junsu melawan salah satu tim korean league. Tentu saja stadion dipenuhi dengan para pecinta sepak bola. Selain itu, para penggemar yang mayoritas adalah perempuan juga memenuhi stadion. Mereka ingin memberikan dukungan kepada idola mereka yang tergabung dalam tim Junsu. Sudah pasti Jinny berada di stadion tersebut. Dia mengikat rambutnya dan memakai topi agar tidak ada yang mengenali. Dia duduk diantara ratusan penonton.

Peluit berbunyi, tanda pertandingan babak pertama telah dimulai. Pertandingan berjalan sengit. Walaupun tim Junsu mayoritas berprofesi sebagai artis, namun skill sepak bola mereka tidak diragukan lagi. Tidak bisa dianggap lawan yang mudah. Pada menit ke 25, tim korea mampu mencetak sebuah gol. Stadion dipenuhi dengan teriakan-teriakan para suporter. Sang kapten, Kim Junsu, hampir saja menyamakan kedudukan. Sayang bola membentur mistar gawang. Stadion kembali dipenuhi dengan teriakan para penggemar yang kecewa. Peluit panjang berbunyi, tanda babak pertama telah usai dengan skor 1-0 untuk tim korea.

Setelah istirahat beberapa lama, babak kedua pun dimulai. Kedua tim bermain dengan lebih bersemangat lagi. Sama-sama tidak mau kalah. Kali ini kesempatan Minho menembakkan bola ke gawang, namun mampu ditangkis oleh penjaga gawang. Bola yang memantul itu dapat ditangkap dengan baik oleh Doojoon. Dia melihat peluang untuk mencetak sebuah gol. Dia tendang bola tersebut sekuat tenaga ke arah gawang dan GOOLLLLL...!! stadion dipenuhi oleh jeritan-jeritan wanita yang kegirangan. Doojoon berlari-lari di lapangan untuk merayakan golnya. Pemain satu timnya mengejar Doojoon dan memberikannya pelukan. Setelah itu mereka kembali ke posisi mereka masing-masing. Tapi Doojoon masih tetap berdiri di hadapan para penggemar.

“honey, kau lihat, aku mencetak satu gol. Seandainya kau melihatnya dari sana...” ucap Doojoon dalam hati sambil terus memandangi barisan penonton. Seperti dia bisa merasakan kehadiran Jinny di situ. Penggemar yang tidak tahu apa-apa terus saja berteriak memberi Doojoon semangat.

“Doojoon!” panggilan Gikwang membuat Doojoon kembali ke dunia nyata. Doojoon berlari menuju posisinya sambil memberi sebuah ciuman pada kalung yang bergantung di lehernya itu.

Jinny yang melihat Doojoon dari bangku penonton hanya dapat menggigit bibirnya agar dia tidak menangis. Matanya mulai berkaca-kaca kembali. Dia kepalkan tangannya kuat-kuat agar air matanya tidak mengalir. Dia ingin melihat Doojoon hingga pertandingan berakhir.

“hey, kau lihat gadis yang ada disebelahku?” tanya seorang gadis remaja kepada temannya.

“waeyo?”

“dia memakai anting yang sering dipakai oleh Doojoon oppa.”

“oh! Kau benar! Dia pasti penggemar berat Doojoon oppa. Sampai-sampai dia membuat anting yang sama. Anting itu kan hanya didesain khusus untuk Doojoon oppa.”

“dia pasti gadis kaya sehingga bisa memesan anting khusus seperti itu.”

“oohh, aku iri dengannya... bisa memakai anting yang sama dengan Doojoon oppa..”

PRIITTT... PRIITT...

Peluit panjang berbunyi untuk kedua kalinya. Pertandingan telah berakhir dengan skor 1-1. Seri. Para pemain saling berpelukan dan berjabat tangan satu sama lain.

Akhirnya air mata Jinny mengalir. Dia sudah tidak dapat menahannya lagi. Semua itu karena dia melihat Doojoon yang tersenyum bahagia di layar LCD. Setelah sekian lama, dia dapat melihat senyum itu lagi. Tak lama Jinny pergi meninggalkan kursinya.

“hey, wanita itu menangis.” ucap gadis remaja itu lagi

“mungkin dia terharu”

“terharu? Terharu kepalamu” gadis itu mendorong kening temannya dengan jari telunjuknya.

Gadis yang bertubuh mungil itu hanya bisa memanyunkan bibirnya sembari mengusap-usap keningnya.

“isshh.. wanita yang aneh...”

“Jinny, seperti yang kau inginkan, aku tidak meninggalkan sepak bola.” Ucap Doojoon dalam hati saat dia meninggalkan lapangan sembari menggenggam kalungnya dengan erat.

 

Jinny berjalan tanpa arah. Saat ini dia hanya ingin mengeluarkan segala perasaan yang berkecamuk di dalam dadanya. Tentu saja melalui air matanya. Kakinya membawanya berhenti di sebuah rumah. Rumah yang sangat dia kenal, rumah yang sering dia datangi dulu. Rumah Yoon Doojoon. Jinny menghembuskan napas panjang saat melihat rumah itu. Lalu dia bergegas meninggalkan rumah itu sebelum ada yang melihatnya.

 

“jinny?” tanya Junsu untuk memastikan sosok yang sedang duduk di depan pintu rumahnya. Jinny mengangkat wajahnya pelan-pelan.

“kenapa kau duduk disini? Kenapa kau tidak langsung masuk?” tanya Junsu lagi

“tidak apa-apa, disini lebih nyaman”

Junsu melihat kedua mata Jinny sembab. Junsu yakin bahwa Jinny habis menangis.

“apa kau tadi melihat pertandingan hari ini?” tanya Junsu. Jinny mengangguk pelan.

“oppa, boleh kupeluk?” pinta Jinny.

Junsu tersenyum lalu merentangkan kedua tangannya lebar-lebar. Jinny bergegas memeluk dada bidang Junsu. Junsu membawa Jinny masuk ke dalam rumahnya.

“oppa, aku lelah. Aku lelah menangis. aku lelah dengan hatiku ini. Hatiku tidak mau berpaling dari Doojoon. Pikiranku selalu tertuju pada Doojoon. Aku sudah sekuat tenagaku untuk tidak memikirkannya tapi aku selalu gagal. Aku selalu menangis lagi.” Keluh Jinny. Dia menarik napas panjang.

“hei, kemana Jinnyku yang kuat? Kemana Jinny yang periang?” tanya Junsu lembut. Dia berusaha memberi semangat kepada Jinny. Jinny menjawab dengan sebuah senyuman. Senyuman yang dipaksakan.

 

Blog yang dibuat oleh Yoon Doori semakin ramai dikunjungi. Hampir setiap hari Doori mengupdate blognya tersebut sehingga banyak orang yang tersentuh hatinya saat membaca blog tersebut. Bahkan sudah banyak beauty yang mulai merestui hubungan Doojoon dan Jinny. Bahkan banyak dari mereka yang menyatakan penyesalannya. Melihat banyaknya tanggapan positif dari beauty, membuat Doori dan Beast bersemangat untuk terus memposting kisah Doojoon dan Jinny.

Suatu hari, Doori dan Beast dibuat terkejut oleh komen salah satu pengunjung blog.

“oppa, aku menyesal telah membuat Doojoo oppa dan Jinny eonni berpisah. Aku ingin membuat mereka bersatu lagi. Apakah bisa??” – Doojoon lover, beauty

Karena komentar tersebut, banyak yang mempunyai keinginan yang sama seperti itu. Tentu saja itu adalah berita baik. Itu yang mereka tunggu selama ini. Akhirnya cara mereka berhasil. Sekarang tinggal memikirkan cara agar Doojoon dan Jinny bisa bersatu kembali.

Lalu Doori, Beast dan Junsu menemukan sebuah ide cemerlang. Setelah berbagi tugas, mereka menjalankan rencana mereka.

 

“Jinny-ssi” panggil seorang wanita di tempat Jinny bekerja.

“kalian? Mau apa lagi kalian?” tanya Jinny terkejut. Jinny mengenal beberapa gadis itu. Mereka dulu pernah memukul dan menjambak Jinny. Mereka adalah fans fanatik yang waktu itu.

“ikut bersama kami” perintah gadis itu

“tidak mau. Kalian masih belum puas denganku??” jawab Jinny sinis dan menatap mereka dengan tajam.

Gadis yang rambutnya dikuncir itu memberi kode dengan lirikan matanya kepada kedua temannya itu. Kedua temannya itu mengangguk. Jinny bingung dan berpikir, apa yang akan mereka lakukan lagi. Gadis-gadis itu menyergap Jinny lalu membawanya masuk ke dalam sebuah mobil.

“lepaskan aku!! Tolonggg!!!” teriak Jinny yang meronta-ronta

“jalan pak!” perintah gadis berkuncir itu.

Junsu yang menyamar sebagai sopir melajukan mobil tersebut ke suatu tempat yang sudah direncanakan. Bagaimana bisa?

 

Beberapa hari yang lalu...

“lalu bagaimana kita bisa membawa Jinny ke lapangan sepak bola?? Dia pasti curiga.” Tanya Hyunseung

Semuanya berpikir. Benar apa yang dikatakan Hyunseung. Jika berhubungan dengan sepak bola, pasti ada hubungannya dengan Doojoon.

“kami yang akan melakukannya!” ucap seorang gadis tiba-tiba. Semuanya menoleh ke gadis itu. Ada 3 orang gadis berdiri di hadapan mereka. Anak sekolahan.

“annyeonghaseo” sapa ketiga gadis itu.

“kami ingin membantu sebagai tanda permintaan maaf dari kami.” Ucap salah satu gadis tersebut.

Doori, Beast, dan Junsu saling memandang satu sama lain untuk mendapatkan persetujuan.

“baiklah” ucap Junhyung

“kami yang akan membawa Jinny eonni ke lapangan sepak bola. Dia tidak akan curiga dengan kami.”

“bagaimana jika dia tidak mau?” tanya Junsu

“kami akan menculiknya”

 

Karena itulah, situasinya menjadi seperti ini sekarang. Junsu menyamar menjadi sopir ketiga gadis remaja itu untuk membantu mereka membawa Jinny ke lapangan sepak bola.

“YAA!! Kalian! Gadis nakal! Lepaskan aku! Akan kulaporkan kalian pada orang tua kalian!” teriak Jinny di dalam mobil dengan tetap meronta-ronta.

Ketiga gadis itu berusaha agar Jinny dapat tenang. Mereka mengikat kedua tangan Jinny di belakang pinggangnya. Lalu menempelkan plester pada mulutnya Jinny.

“mianhae Jinny~ maafkan oppa~” pikir Junsu

Sesampainya di lapangan, ketiga gadis itu mendudukan Jinny di tengah lapangan. Di sana sudah tersedia bangku untuk Jinny. Jinny yang masih dalam keadaan terikat dan mulut terplester hanya bisa pasrah. Tenaganya sudah habis untuk meronta-ronta di sepanjang perjalanan. Terserah mereka mau melakukan apa saja asal dia tidak sampai mati.

“awas kalian! Jika bebas nanti, akan kulaporkan kalian pada orang tua kalian.” Pikir Jinny dengan memberi tatapan sinis kepada ketiga gadis tersebut.

Lalu ketiga gadis tersebut meninggalkan Jinny di tengah lapangan. Lampu-lampu dimatikan sehingga lapangan menjadi gelap gulita. Hanya cahaya bulan yang menerangi.

 

Sementara itu, Gikwang dan Yoseob yang bertugas membawa Doojoon ke lapangan sepak bola telah tiba. Mereka memberitahu Doojoon bahwa ada latihan bersama di malam hari.

“eh? Lapangan masih gelap? Sepertinya kita yang datang pertama kali.” Ucap Doojoon yang tidak tahu apa-apa.

“tunggulah disini. Aku dan Gikwang akan pergi menyalakan lampu.” Ucap Yoseob. Lalu Yoseob dan Gikwang pergi meninggalkan Doojoon sesuai rencana.

Doojoon menunggu kedua temannya kembali. “lama sekali mereka menyalakan lampu. Bisa atau tidak sih mereka? Dari tadi lampunya tidak nyala-nyala.” Keluh Doojoon. Sendirian dalam kegelapan.

Beberapa saat kemudian, Doojoon memfokuskan pandangannya ke arah lapangan. Dia merasa seperti ada seseorang di tengah lapangan sana. Samar-samar.

“ya! Kalian lama sekali! Cepat nyalakan lampunya! Aku merasa ada seseorang di tengah lapangan.” Protes Doojoon di telepon. Dia menelepon Gikwang.

“iya, tunggu sebentar” ucap Gikwang lalu menutup teleponnya. Yoseob mengirim pesan ke ponsel Jinny. Lalu Gikwang dan Yoseob melakukan high five dan terkekeh.

Sementara itu, Doojoon semakin yakin bahwa ada sesuatu disana. Dia melihat lampu kecil berwarna biru berkelap-kelip di tengah lapangan. Itu adalah lampu LED handphone Jinny, notification kalau ada pesan masuk.

“siapa di sana??!” teriak Doojoon

Tidak ada jawaban. Hanya suara angin malam yang bertiup di lapangan. Jinny tidak dapat mendengar suara Doojoon karena jaraknya yang jauh. Doojoon memutuskan untuk mendekati lampu biru tersebut. Dia berjalan menuju tengah lapangan. Saat dia ingin meraih lampu tersebut, tiba-tiba lampu lapangan menyala. Doojoon dan Jinny membelalakan matanya bersamaan saat mereka saling memandang satu sama lain. Mereka sama-sama terkejut.

“Jinny?!” ucap Doojoon heran melihat Jinny dalam keadaan terikat dan mulut diplester.

“mmng.. mm.. nggg..” gumam Jinny dengan mulut plesternya. Dia ingin mengatakan kepada Doojoon agar dia berhati-hati.

“kenapa kau seperti ini?? Siapa yang melakukannya?” tanya Doojoon sembari melepaskan ikatan di tangan Jinny.

“ouch! Doojoon, kita harus pergi dari sini. Ada tiga gadis gila. Mereka fans fanatikmu.” Ucap Jinny panik setelah mulutnya terlepas dari plester.

“apa yang kau katakan?? Mengapa kau bisa disini?? Dalam keadaan terikat pula. Kau seperti korban penculikan saja.” Tanya Doojoon penasaran.

“kan tadi aku sudah bilang. Ada tiga gadis gila. Mereka menculikku dan membawaku ke sini. Lalu kenapa kau disini? Apa kau dipanggil oleh mereka?? Ayo, kita harus segera pergi dari sini.” Ucap Jinny dengan cepat sembari menarik tangan Doojoon.

“hey, kau ini kenapa?? Apa kau mabuk??” tanya Doojoon khawatir dengan keadaan Jinny saat ini. Dia tidak mengerti dengan yang Jinny katakan. Penculikkan?? Tiga gadis gila? Fans fanatik??

“ayo kita pergi” ucap Jinny yang masih berusaha mengajak Doojoon meninggalkan lapangan.

“YA!! JINNY!!” teriak Doojoon sambil mengguncangkan tubuh Jinny dengan kedua tangannya agar Jinny bisa sadar.

Lalu tiba-tiba lampu di bangku penonton sektor timur menyala. bersamaan dengan itu, terdengar suara nyanyian.

“jinagan shiganeul ijeuryeo haedo ijhyeojiji anha.. hangsang nal buleudeon ne moksori-ga gwitga-e maemdol-a...” nyanyian para penontonton. Doojoon dan Jinny terpana.

Lalu giliran lampu di bangku penonton sektor selatan yang menyala. Disertai suara nyanyian lagi. Doojoon dan Jinny segera menoleh ke belakang.

“nado moreuge nae balgeoleumeun neol hyanghaeman gajanha.. ije nan eotteokhae nan ije eotteokhae.. Don’t you tell me why... Don’t let me down..” nyanyian para penonton.

Lalu sekarang lampu di bangku penonton sektor barat yang menyala. Doojoon dan Jinny menoleh ke kanan. Mereka masih terpana. Siapa mereka??

“dorawa jakku neoman saenggakna.. jebal hanbeonman.. dashi hanbeonman..”

“I’m going out of my mind an boijangha nega” nyanyi Junhyung

Lalu lampu di sektor utara menyala. Barisan penonton yang juga menyanyikan sebuah bait lagu.

“Tell me I can go go go neoegero dashi you you you... neo eobshin andwae true true true.. niga piryohae neoegero back to you..”

Lalu semua penonton tersebut menyatukan suara mereka.

“Come back to you (uh uh oh uh uh oh).. Because of you (uh uh oh uh uh oh).. I remember you (uh uh oh uh uh oh)... niga piryohae neogero back to you..”

Lagu back to you telah usai dinyanyikan, namun Doojoon dan Jinny masih terpana. Mereka bingung. Mengapa orang-orang ini bisa ada disini?? Mereka baru sadar bahwa ada banyak orang disini. Para beauty menyanyikan lagu tersebut agar Doojoon dan Jinny dapat bersatu kembali. Mereka dapat berkumpul di lapangan ini karena arahan dari rencana Doori, Beast, dan Junsu. Ini semua adalah rencana mereka.

“DOOJOON-IE!! MIANHAE!! JINNY-SSI!! MIANHAE!! URI NEUN SARANGHAE~~~!!!” teriak para Beauty yang ada disitu. Itu membuat Doojoon dan Jinny merinding seketika. Mereka hanya dapat saling memandangi satu sama lain. Masih tidak percaya dengan semua ini.

“Doojoon-ah, Jinny-ah..” panggil Doori

“noona?”

“eonni?”

Doojoon dan Jinny terkejut saat melihat Yoon Doori muncul di pinggir lapangan. Lebih terkejut lagi saat anggota Beast yang lain dan Junsu juga muncul di pinggir lapangan. Ditambah ketiga gadis yang menculik Jinny tadi.

“lihatlah! Mereka sudah merestui kalian!” Teriak Doori

“NEEEEE~!!!!” teriak beauty

Doojoon dan Jinny kembali saling memandang. Mereka tidak tahu harus berbuat apa. Sibuk dengan pikiran masing-masing.

“ya tuhan, mata ini, tatapan ini, hidung ini, wajah ini, orang ini, aku bisa melihatnya lagi dari dekat. My Doojoon~” Pikir Jinny. Dia memandangi seluruh wajah Doojoon dengan tatapan lembut.

“matanya yang indah. Tatapannya yang lembut. Senyumnya yang manis. Yang telah hilang kini ada dihadapanku. Aku sangat merindukan gadis ini. My only one~” pikir Doojoon dengan menatap dalam-dalam mata Jinny. Hatinya yang gelap kini cerah kembali. Dia sangat senang bisa melihat gadisnya itu.

“Jinny eonni!!!” teriak ketiga gadis tersebut memanggil Jinny sehingga Jinny dan Doojoon kembali ke dunia nyata. Jinny dan Doojoon menoleh ke arah ketiga gadis tersebut.

“maafkan kami!!” teriak mereka bertiga.

Setelah itu, Doojoon segera meletakkan kedua tangannya di wajah Jinny dan memutar kembali kepalanya sehingga kini mereka bertatapan kembali. Dengan cepat, Doojoon meletakkan bibirnya tepat di bibir Jinny.

“KYAA~!!!!” teriakan histeris beauty yang melihat adegan romantis tersebut.

Mata Jinny terbelalak karena terkejut. Lalu dia segera memejamkan matanya saat Doojoon menggerakkan bibirnya. Mereka saling bertaut. Melepaskan rasa rindu yang selama ini melanda hati mereka. Rasa lembut ini. Kehangatan ini. sangat sangat sangat mereka rindukan. Tak terasa air mata mengalir membasahi pipi Jinny. Beban berat yang selama ini ada di hati mereka kini telah sirna. Digantikan dengan bunga-bunga cinta yang bersemi kembali.

 

Sejak kejadian tersebut, blog yang dibuat Doori semakin ramai pengunjungnya. Bahkan ada beberapa yang memposting foto-foto Doojoon dan Jinny. Sehingga semakin terlihat betapa Doojoon dan Jinny saling mencintai. Doojoon dan Jinny terkesan saat diceritakan tentang blog tersebut. Kini mereka mengetahui tentang blog itu.

“gomawo. Neomu gomawoyo. Kalian sudah mau mengerti hatiku dan hati Doojoon. Kalian sudah mendoakan kami. Kalian sudah memberikan Doojoon padaku. Junsu oppa, Doori eonni, Gikwang, Yoseob, Hyungseung, Dongwoon, Junhyung, Jo kwon oppa, Ga in eonni, Minho, teman-teman artis lainnya, dan B2UTY. Aku sayang kalian semua. Chu~ ♥” – Jinny

 

“annyeong eonni”

“eh, kalian. Baru pulang sekolah?”

Ketiga gadis itu mengangguk bersamaan.

“hari ini kita kemana, eonni?”

Ketiga gadis itu sudah meminta maaf atas perbuatannya kepada Jinny. Mereka berjanji tidak akan melakukan hal buruk lagi. Mereka berjanji akan menjadi fans yang baik. Tidak menjadi fans fanatik lagi. Kini Jinny dan ketiga gadis itu sudah berteman.

“hari ini Jinny eonni akan pergi denganku.” Jawab Doojoon yang tiba-tiba muncul dari belakang ketiga gadis itu. Dia datang untuk menjemput Jinny pulang kerja.

Ketiga gadis itu serentak menoleh ke belakang. Jinny menyambut kedatangan Doojoon dengan senyuman manisnya.

“oppa~” girang ketiga gadis itu.

“maaf ya, hari ini aku sudah janji dengan Doojoon” sesal Jinny. Ketiga gadis itu tampak sedih.

“eiiiyyyy~ jangan bersedih” ucap Doojoon. Untuk menghibur mereka, Doojoon mengacak rambut mereka, satu per satu. Ketiga gadis itu tersenyum kembali. Senang bisa lebih dekat dengan idola mereka.

Lalu mereka berpisah. Ketiga gadis itu pulang ke rumah mereka masing-masing. Sedangkan Doojoon dan Jinny menuju apartemen Beast. Setibanya di apartemen, Doojoon dan Jinny memergoki Dongwoon, Hyunseung, Gikwang, Yoseob, dan Junhyung sedang berkumpul dan terkekeh-kekeh.

“apa yang kalian tertawakan?” tanya Jinny penasaran

“ah, eh, uhm.. tidak ada..” geleng Gikwang kikuk. Junhyung dan Hyunseung memasang wajah polos mereka sedangkan Yoseob dan Dongwoon pura-pura sibuk dengan handphone mereka.

Doojoon merasa ada yang aneh. Lalu dia segera merebut tablet dari tangan Gikwang. Dengan segera mata Doojoon terbelalak.

“JUNHYUNGGGG!!!!!” teriak Doojoon dengan matanya yang melotot. Junhyung langsung lari secepat mungkin.

Ternyata Junhyung sudah mengupload foto Doojoon di twitter, dengan tweet ‘lihatlah! Mereka benar-benar babo couple. The crazy couple.’ Foto dimana Jinny sedang menaikkan lubang hidung Doojoon setinggi mungkin sedangkan Doojoon sedang menarik kedua pipi Jinny selebar mungkin. Foto yang cukup memalukan untuk diperlihatkan ke publik. Para fans tertawa melihat foto tersebut. Jinny, Hyunseung, Dongwoon, Yoseob, dan Gikwang juga tertawa melihat Doojoon mengejar-ejar Junhyung.

 

Seperti yang kukatakan, setiap orang di dunia ini memiliki benang merah yang akan menghubungkannya dengan cinta sejatinya. Benang yang terlihat dan tak akan pernah putus walau apa pun yang terjadi.

 

 

 

=========================== THE END ==============================

 

 

Finally, the story has been completed. I had my best to make this story. I hope you guys like it. please leave your comment and your subscribe. I really courious what you think about this story.  your comment and your subscribe are my passion.

^^ thank you for reading ^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
DoubleJ
woow~ 100 reader yeiyyy~ thank you my readers and my subscribers ^^

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet