Chapter > 3

MaBaby, Luhan

Chapter > 3

Sekarang Sehun mulai menggandeng Luhan menuju meja pelanggan yang malah terlihat penuh, disana meja pelanggan terlihat penuh dan tersisa dua kursi lagi yang sekarang dihampiri Sehun menggandeng tangan pria babyface disampingnya.

"Sehun? Kenapa tidak ketempat yang kosong saja. Ini 'kan sudah penuh." Bisik Luhan yang melihat pelanggan lain yang Sehun hampiri bersamanya.

*

"Sehun-ah! Kau sudah datang, kenapa lama sekali? Ayo cepat duduk, kami sudah sediakan dua kursi untukmu dan calon tunanganmu."

Seorang pria tinggi berpostur ideal berdiri dari duduknya dan melambai kearah Sehun, sepertinya pria itu sangat mengenal akrab Sehun. Kemudian Luhan yang melihat itu hanya memandang biasa, ia juga melihat yang sepertinya ada Nyonya Oh dan tuan Oh ada ditempat yang sama tepat pria ideal itu berdiri. Apakah ini semua adalah keluarga Sehun? -tanya Luhan dalam hati-

"Maafkan aku jika kalian menunggu lama." Sehun segera menggandeng Luhan menuju dua kursi yang kosong lebih dekat, ia segera duduk dan melirik kearah Luhan sambil mengerlikkan matanya agar memberi tanda pada Luhan supaya ikut duduk. Dan Luhan ikut tergabung dalam naungan keluarga tersebut setelah mengikuti.

"Ah! Jadi ini calon tunanganmu? Manis juga. Siapa namanya?", Pria tinggi tadi kembali berucap dan melirik kearah Sehun.

"Xi Luhan, itu namanya, sangat indah bila didengar." jawab Sehun sambil menggoreskan senyum dibibirnya.

Luhan melihat sekitar empat orang, dua diantaranya tuan Oh dan Nyonya Oh yang tersenyum padanya, yang satu lagi adalah pria tinggi yang aktif sejak awal dengan Sehun, dan satu lagi pria bermata seperti anak anjing dan memakai eyeliner. sangat manis.

"ini semua keluargaku. aku mengundang mereka dan kerluargamu juga agar sarapan pagi bersama di restoran. pria tinggi yang menyapaku sudaritadi itu namanya Chanyeol, dia adalah kakak-ku. Dan pria yang disebelahnya itu adalah Byun Baekhyun, dia adalah suami Chanyeol Hyung." Sehun mulai membisiki Luhan secara pelan dan menjelaskan siapa orang-orang yang ada dihadapannya sekarang ini.

Luhan segera mengangguk dan tersenyum kesemuanya, mulai dari nyonya Oh, tuan Oh dan serta Chanyeol dan juga Baekhyun.

"Lalu? Kemana ibumu? Kenapa tidak ..." Nyonya Oh bertanya mengenai nyonya Xi namun dengan cepat Sehun menjawab dengan lantang "Nyonya Xi sedang sibuk pagi ini, sepertinya, awalnya aku melihat beliau sedang menyiram tanaman dan bersih-bersih rumah, aku tidak tega bila mengundangnya kesini, itu pasti membuat tugas rumah beliau tertunda. Lagipula ini hanya pertemuan agar kalian mengenal calon tunanganku. Itu tidak akan lama, dan aku harap kalian menerima Luhan bukan hanya menjadi calon tunangan tetapi menjadi suamiku yang sah kelak." ucap Sehun demikian.

Luhan tak bisa berucap apa-apa, ia segera terdiam dan tersenyum manis atas ucapan Sehun barusan, nyatanya ia tak kebagian bicara, karena Sehun sudah menjelaskan semuanya pada Nyonya Oh. Setelah itu Nyonya mengangguk tanda beliau mengerti.

Tak lama kemudian sekitar tiga pelayan restoran datang dan membawa hidangan seafood ke meja pelanggan keluarga tersebut, karena Nyonya dan tuan Oh sudah memesan sebelum Sehun dan Luhan datang.Sepertinya setelah itu tidak ada obrolan lagi, dan mereka semua mulai menyantap hidangan lezat diatas meja yang sudah disediakan.

***

Hari sudah semakin siang dan matahari semakin memuncak, setelah menyantap hidangan dan mengobrol bersama di restoran bintang lima itu, Nyonya Oh dan tuan Oh bergegas berdiri dari kursi, karena sepertinya beliau akan terlambat dalam meeting penting.

"Oke baiklah, Jika kalian masih ingin disini atau bagaimana itu terserah kalian. Karena ayah dan ibu akan kembali kekantor, rapat penting akan dimulai 15 menit dari sekarang." ujar tuan Oh.

"Baiklah ayah, aku dan Baekhyun akan ke pesta ulang tahun temanku. Mungkin kami juga akan pergi." kemudian Chanyeol mulai berdiri dikemudian dengan bersamaan Baekhyun, sepertinya mereka juga ada rencana lain."Sampai jumpa lagi Sehun-ah!, oh iya, dan Kau juga Luhan. terimakasih atas undangannya, makanan disini enak." Chanyeol tersenyum dan berbahasa dua arah pada Luhan dan Sehun, kemudian mereka pergi dari hadapan setelah itu berdampingan dengan tuan Oh dan nyonya Oh.

Sekarang hanya ada Luhan dan Sehun di meja yang tadinya ramain, sekarang menjadi sepi.

"Jadi .... Siapa yang akan membayar ini semua?", Tanya Luhan sambil mengedikkan bahunya.

"Tentu saja aku. Dan memang aku yang merencanakan ini. Nasib baik orang tua ku bisa datang, walau nyatanya mereka tidak bisa lepas dengan hal masalah kantor." timpal Sehun sebari berdiri dari kursi.

kemudian pelayan datang membawa selembar tagihan, Sehun segera mengeluarkan dompernya dan memberikan beberapa lembar uang untuk membayar tagihan hidangan di Restoran tersebut pada si pelayang. Kemudian pelayan itu berterimakasih dan pergi.

"Ayo cepat berdiri, kita akan pulang."

Sehun mulai memegang lengan Luhan untuk membantu Luhan untuk berdiri.

"Baiklah, terimakasih dan maaf karena ibuku setiap pagi selalu sibuk dengan kerjaan rumah. Sampai tidak bertemu..." Sekarang Luhan merasa bersalah karena ibunya tak bisa hadir.

"Tidak ... Itu semua bukan salahmu ataupun ibumu, ini semua salahku karena membuat rencana sepagi ini. Sudahlah tidak usah dipikirkan. Lagipula aku juga yang tidak memberitahu ibumu soal hal ini, mungkin saja jika kuberitahu maka beliau akan menyempatkan diri untuk hadir walau nyatanya beliau sedang sibuk."

"Tapi ..."

Sehun tak mau mendengar ucapan penyesalan Luhan lagi, ia segera menarik pergelangan tangan Luhan untuk keluar dari restoran dan segera menuju mobil.

Bersambung~

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet