Missing You
Description
Aku hanya bisa duduk termenung sambil mendekap boneka jerapah kesayanganku diatas rumah pohon yang sudah mulai lapuk dimakan usianya yang semakin senja. Aku terdiam sambil memandang langit kelam, nampaknya sang surya enggan menunjukan wujudnya. Sinar terang cahayanya tertutup oleh awan hitam yang sedang menggerutu ingin meneteskan airnya. Ingatanku melayang-layang jauh, dahulu di rumah pohon ini kau dan aku selalu berbagi canda dan tawa. Sudah 10 tahun kau pergi meninggalkanku disini. Dulu sebelum kau pergi, kau pernah berjanji bahwa kau akan kembali menemuiku disini. Tapi sejak kepergianmu hingga saat ini, belum pernah aku melihatmu. Apa kau sudah melupakanku?
10 tahun yang lalu
“Sogogi!” kudengar suatu suara menginterupsi telingaku.
Kulihat kau berlari ke arahku menggenggam sesuatu.
“Ada apa dobi?” tanyaku penasaran
“hari ini aku akan pindah ke paris.” ujarmu sedih.
“M- mwo? Hari ini?”
“Ne,Appa ditugaskan untuk bekerja disana. Tapi aku janji aku akan kembali ke Korea, asalkan kau juga berjanji akan menungguku ya.”
Aku hanya bisa terdiam, air mataku mulai mengalir membasahi pipiku.
“uljimayo........” katamu sambil mengusap airmataku.
Airmataku malah mengalir semakin deras.
“ a-aku takut kau melupakanku.” ucapku sembari menunduk.
“bagaimana bisa aku melupakanmu?” ucapmu sambil memegang daguku dan mengangkatnya. Matamu berusaha meyakinkan.
“Tapi, aku takut. Kalau kau pergi…….siapa yang akan bermain denganku?” tanyaku lagi.
“Biar kamu ga kesepian, aku bawakan boneka ini buat kamu.” tanganmu mengulurkan sebuah boneka jerapah .
“Ta-tapi …..”
“yeol, kajja nanti kita ketinggalan pesawat.” belum sempat aku menyelesaikan kalimatku, ibumu sudah memanggil mu.
“ Wait mom.”
“Sogogi, aku janji tak akan melupakanmu, aku janji akan kembali ke Korea, asalkan kamu janji gak nangis lagi ya.” ucapmu sambil mengusap mataku.
“Tapi sampai kapan dobi di Paris? Kalau aku kangen gimana?”
“Entahlah, yang jelas pasti akan sangat lama. Kalau kamu kesepian, peluk saja boneka ini, anggap saja boneka ini adalah aku.”
“Ta-tapi…...”
“Ssshhhh…. Jangan tapi-tapian. Oh ia, jaga bonekanya dan pakai gelang ini ya, gelang ini sama dengan gelang punyaku, jangan sampai hilang. Aku janji akan kembali.” Katamu sambil memakaikan gelang di lenganku
Foreword
Another absurd(?) fanfic~
Dont be silent readers please~
Comments