2

My Bestfriend's Brother

Malam yang tidak biasa sudah usai, tentu saja makan malam ini tidak biasa karena ada Kangin dan beberapa tamu di sana, Kyuhyun dan Yunho. Sekarang mereka sedang berkumpul diruang keluarga dengan beberapa hidangan dihadapan mereka. Mereka melanjutkan malam sambil bersenda gurau. Sampai pertanyaan Minho membuat Kyuhyun tercengang.

“Kyu Noona kapan akan menikah? Kan Jae Noona akan melakukannya dua bulan lagi.” Minho bertanya dengan wajahnya yang ‘polos’

“Aku? Aku akan menikah jika memang sudah waktunya untukku menikah.” Kyuhyun menjawab pertanyaan seakan dia tidak terlalu peduli. Padahal di dalam hatinya sedang bergemuruh. Kapan dia akan menikah? Siwon melirik ke arah Kyuhyun yang menundukkan kepalanya.

Jaejoong tentu tidak akan memusingkan tentang hal itu lagi karena dia sudah memiliki Yunho yang sepenuhnya mencintainya. Bahkan mereka sudah mengantongi restu orang tua dari kedua belah pihak. Dua bulan lagi dia akan melepas masa lajangnya.

Bagaimana dengan Kyuhyun? Bahkan umur sekarang umurnya sudah hampir mencapai kepala tiga. Bagian terburuknya adalah kenyataan tentang dirinya yang baru saja memutuskan hubungannya dengan Changmin. Jadi bisa dikatakan jika Kyuhyun sekarang berstatus single.

“Kenapa? Kalian tidak akan menikah bersama? Bukankah kalian selalu melakukan segala hal bersama-sama.” Gumam Minho tapi cukup keras untuk terdengar oleh mereka yang ada disana.

Kyuhyun dan Jaejoong terbatuk-batuk kecil saat mendengar ucapan Minho. Yang berada disana kecuali Siwon, hanya  terkekeh saat melihat Jaejoong dan Kyuhyun terdiam tanpa tahu harus menjawab apa. Sepertinya mereka perlu bantuan untuk menjawab pertanyaan Minho. Sedangkan Siwon hanya memandang kearah Kyuhyun dengan tatapan sendu. Siwon tidak tahu ada apa dengannya. Tapi kenapa harapan yang berusaha dikuburnya dulu muncul kembali ke permukaan? Siwon menggelengkan kepalanya.

“Minho, kelas berapa kau sekarang?” Tanya Yunho.

“Tahun kedua Junior high school, hyung.

“Oh, I see. Hal ini terlalu rumit untukmu. Suatu saat nanti kau akan mengerti kenapa Kyuhyun dan Jaejoong noona yang selalu bersama dalam melakukan segala hal tapi tidakmenikah dalam waktu yang bersamaan. Kyuhyun noona belum menemukan pasangan hidupnya, itulah kenapa dia belum akan menikah. Dia akan menikah tapi nanti setelah dia menemukan pasangan hidupnya.”

“Oh, begitukah? Berarti Jaejoong noona sudah menemukan pasangan hidupnya?”

“Ya, tentu saja. Bukankah dia akan menikah denganku.” Yunho tersenyum menatap Jaejoong smbil mengecup tangan Jaejoong yang ada dalam genggamannya.

“Kenapa harus dengan Yunho hyung?” Minho bertanya lagi tanpa menghiraukan kekehan kedua orang tuanya.

“Karena kami saling menyukai satu sama lain.” Ujar Yunho, pasrah.

“Oh.” Mulut minho membentuk huruf ‘O’

Hening. Minho sudah sibuk dengan pikirannya sendiri, sementara raga Siwon kembali ke masa delapan tahun yang lalu, kenapa dia merasa begitu familiar dengan keadaan ini. Siwon melirik kearah Kyuhyun yang juga sedang menatapnya. Mata itu menatap sendu ke arahnya. Tatapan Siwon berusaha menembus ke dalam hati Kyuhyun melalui matanya. Tidak terbaca. Kyuhyun mengalihkan pandangannya ke arah Minho, menghindari tatapan Siwon.

“Berarti.. aku juga sudah menemukan pasangan hidup ku, Eomma.” Teriak Minho sambil melompat ke duduk ke samping Leeteuk.

Semua yang ada diruangan itu menganga. What the heck!

“A—apa maksudmu, Choi Minho?” Kangin menarik tangan Minho untuk berdiri di hadapannya.

Ani. Minho dan Taemin saling menyukai. Bukankah itu berarti bahwa kami adalah pasangan hidup?” Jawab Minho lirih sambil memainkan ujung kemeja biru mudanya.

Kangin menepuk keningnya sementara Siwon menahan tawanya. Dia melirik kerah Kyuhyun sekilas lalu ke arah Yunho yang masih sangat shock dengan ucapan Minho. Yunho menatap Siwon dengan tatapan ‘apa yang harus kulakukan dengan ini’. Siwon mengangkat bahu.

“Hey Baby bro, come here.” Panggil Siwon sambil menepuk space kosong disebelahnya.

Setelah Minho duduk disebelahnya, Siwon melanjutkan, “Hey, ini terlalu rumit untukmu, bukankah sudah dikatakan oleh Yunho hyung  tadi? Mungkin suatu hari nanti kau akan lebih mengerti tentang hal ini. tapi belum sekarang. Yunho hyung dan Jae bukan hanya saling menyukai tapi mereka saling mencintai. Dan cinta mereka itulah yang membuat mereka disatukan oleh Tuhan untuk menghabiskan hidup bersama. Coba kau lihat Eomma dan Appa, mereka juga saling mencintai. Dan karena cinta merekalah kita dapat berada disini. Aku yakin Minho akan mengerti jika sudah dewasa nanti.”

“Cinta? Ap—”

“Ya, mungkin Minho bisa bertanya kepada Kyu noona tentang itu. Karena hyung tidak tahu arti cinta itu apa.” Siwon langsung memotong perkataan Minho, karena dia tahu apa yang akan ditanyakan oleh adiknya itu, Siwon menatap ke arah Kyuhyun yang sedikit shock.

Tanpa menunggu Kyuhyun bicara, Siwon berdiri sambil menepuk pundak Yunho sebelum pergi dari ruangan itu.

Siwon duduk sambil meminum air yang dibawanya dari ruang keluarga tadi. Untuk sedikit menenangkan dirinya. Disini benar-benar tenang dan tempat yang cukup efisien baginya untuk menetralisir keadaan. Dia harus mencari hal yang dapat mengalihkan pikirannya dari Kyuhyun. Mungkin dia bisa memikirkan tentang  Kibum? Ini gila! Bahkan setelah dia bergabung di meja makan tadi dan pandangannya jatuh ke arah Kyuhyun maka ketika itu pula Siwon telah melupakan masalahnya dengan Kibum.

 Siwon melirik kearah ruang keluarga yang ramai karena suara tawa. Dia menghela napas. Setelah bertahun-tahun berlalu pun Kyuhyun masih memberikan pengaruh yang begitu besar padanya. Terutama dalam hal mengacaukan kontrol pikirannya.

“Hai, boleh aku bergabung?” Tanpa disadari Kyuhyun sudah berdiri tidak jauh dari tempat Siwon duduk.

Siwon yang sedang berusaha mengatasi keterkejutannya, hanya bisa mengangguk. Kyuhyun membalas anggukan Siwon dengan senyuman lalu dia duduk di seberang Siwon. Halaman belakang ini tidak terlalu luas memang, tapi ada banyak bunga yang ditanam oleh Leeteuk. Disana hanya ada sepasang bangku dengan meja yang biasa digunakan Leeteuk untuk minum teh disore hari. Dan halaman belakang ini terhubung langsung dengan halaman samping yang biasa digunakan untuk acara barbeque. Kyuhyun tentu mengetahui seluk beluk tempat ini karena dia sudah menghabiskan begitu banyak waktu disini.

“Kenapa noona membuntutiku kesini?” Tanya Siwon dengan wajah cemberut.

Kyuhyun tertawa, “Kenapa? Kau tidak suka aku disini? Aku hanya ingin menikmati tempat favoritku. Aku suka berada disini.”

“Benarkah? Aku juga menyukai t empat ini.” Siwon tersenyum miris. ‘Aku juga menyukai kenangan di tempat ini’ lanjut Siwon dalam hati.

“Kenapa kau memberikanku tanggung jawab untuk menjawab pertanyaan Minho?”

Siwon menoleh kearah Kyuhyun sekilas, lalu memejamkan matanya dengan kedua tangan ada dibelakang kepalanya.

“Aku tidak pernah memberikanmu tanggung jawab apapun, noona.

Kyuhyun memandang wajah Siwon. Wajah tampan itu sedang menikmati semilir angin, bibirnya yang penuh mengatup, rahang yang terpahat tegas dengan tulang pipi yang sempurna dan rambut hitam yang berkilau. Apa rasanya jika bibir itu ada diatas bibir Kyuhyun, dan tangan kekarnya melingkar di pinggulnya? Dan tangan Kyuhyun membelai semua bagian wajah sempurna itu lalu naik ke ram— ‘Oh !’ Kyuhyun menggelengkan kepalanya. Dia tidak boleh memikirkan hal yang macam-macam tentang Siwon. Tidak boleh! Itu haram hukumnya.

“Kau menyuruh Minho bertanya padaku tentang arti cinta. Bagaimana aku harus menjawabnya. Kau pikir itu mudah memberikan penjelasan pada remaja yang masih labil seperti Minho. Kau tahu betapa sulit aku membebaska diri dari mulut pintarnya. Bahkan dia menjadikan itu pekerjaan rumah, jadi aku harus mengumpulkan catatanku tentang arti cinta pada anak itu dua hari lagi.” Keluh Kyuhyun.

Siwon melirik kearah Kyuhyun yang sedang mengerucutkan bibirnya. Bagaimana bisa seseorang yang akan segera berumur tiga puluh tahun masih terlihat sangat cocok saat dia mengerucutkan bibirnya? Bahkan jika diperhatikan wajah Kyuhyun masih terlihat sangat cantik. Tidak banyak hal yang berubah. Hidung mancung, pipi chubby yang menggemaskan, bibir plump yang berwarna pink menggoda dan kedua mata indah dengan warna karamel. Tidak terlihat seperti wanita yang sudah berada di akhir usia dua puluh tahun.

“Aku yakin itu bukan hal yang sulit untuk seorang penulis novel romantis seperti noona.” Timpal Siwon tanpa melepaskan pandangannya dari Kyuhyun.

Kyuhyun mendengus. Tanpa sepengetahuannya, Siwon memandangnya pada jarak yang lebih dekat. Siwon menumpukan sikunya di meja kecil yang memisahka mereka, lalu tangannya yang lain terangkat berniat menyentuh pipi Kyuhyun. Tapi saat Kyuhyun mengalihkan pandangannya tepat ke dalam matanya, dia mengurungkan niatnya. Namun mata mereka masih terus saling memandang berusaha saling menyelami kedalaman hati masing-masing. Mekipun mereka tidak tahu apa yang sebenarnya mereka cari.

“Siwon.” Panggil Kyuhyun lirih.

“Ssshh.” Siwon meletakkan telunjuknya di depan bibir Kyuhyun.

Kyuhyun pun diam.

Entah berapa lama mereka bertahan dengan posisi mereka sekarang. Tanpa tahu siapa yang memulai, jarak yang memisahkan kedua wajah itu kian menipis. Tidak ada yang peduli dengan itu. Terus mendekat, sampai napas saling menerpa wajah mereka satu sama lain. Hangat.

Jantung Kyuhyun seperti akan melompat dari tempatnya. Kyuhyun tak dapat mendengar apapun selain detak jantungnya sendiri dan deru nafas Siwon diwajahnya. Kyuhyun dapat mencium aroma tubuh Siwon. Benar-benar memabukkan. Matanya terpejam, menikmati aroma dan berusaha mengingat aroma itu dalam otaknya.

Siwon tidak tahu apa yang harus dilakukannya sekarang. Bibirnya sudah hampir menyapu bibir Kyuhyun yang sudah berada sangat dekat dengannya. Sekarang apa lagi? Bisakah dia mencium Kyuhyun? Siwon hanya berharap Kyuhyun tidak mendengar detak jantungnya yang berdetak sepuluh kali lebih cepat. Oh, persetan dengan jarak! Siwon menyapukan bibirnya diatas bibir Kyuhyun. Sangat lembut. Namun saat bibir Siwon hampir benar-benar menempel di bibir Kyuhyun, Ponsel Kyuhyun berbunyi.

Kyuhyun mengerjapkan matanya, sementara Siwon langsung menjauh dan kembali menyandarkan punggungnya di kursi. Menghela napas.

‘Bernafas Siwon. Tarik. Buang. Tarik. Buang.’ Dalam hati dia memerintahkan dirinya sendiri.

Sementara Kyuhyun mengeluarkan ponselnya dari saku. Setelah terlebih dahulu menenangkan jantungnya yang masih berdetak cepat, Kyuhyun berdiri sedikit menjauh dari Siwon dan mengangkat ponselnya.

“Halo.”

“Hai. Kyu, joke kali ini benar-benar tidak lucu. Kenapa semua barangku ada di Lobby.” Kyuhyun mendengar suara kesal Changmin di ponselnya.

“Aku sedang tidak bercanda. Aku yakin kau sudah mengerti maksudku dengan semua itu.” Balas Kyuhyun dengan nada datar.

Kyuhyun sudah benar-benar tidak ingin berurusan deng pria yang bernama Changmin. Dia harus kuat menghadapi ini. dia tidak boleh luluh oleh apapun yang dikatakan Changmin padanya. Tekadnya sudah bulat. Dia akan mengusir Changmin dari apartemennya dan juga dari hidupnya.

“Oh Tuhan. Kyu, apa salahku hingga kau tega melakukan ini padaku?” suara Changmin terdengar putus asa.

Kyuhyun mendengus dan tertawa pahit, “Apa salahmu? Kau tentu lebih mengerti tentang kesalahanmu daripada aku, Changmin. Dan kita sudah berakhir sejak itu terjadi.”

“Hei. Aku yakin kita bisa membicarakan ini semua. Ini pasti hanya salah paham, sayang.”

“Ya, kau benar. Aku sudah salah paham. Aku salah paham karena sudah mempercayaimu selama ini, aku salah paham karena telah tenggelam dalam cinta palsumu dan aku telah sangat salah paham karena aku baru menyadari semua itu sekarang.” Kyuhyun menjawab perkataan Changmin dengan sedikit berteriak.

Kyuhyun dengan sedikit terengah-engah menoleh ke belakang. Berharap Siwon tidak mendengar perkataannya. Tapi itu tidak mungkin karena Kyuhyun dapat melihat kerutan di dahi Siwon.

“Jadi kau benar-benar ingin meninggalkanku?” Suara Changmin memaksa Kyuhyun untuk melupakan bahwa Siwon berada kurang dari lima meter darinya dan dapat mendengar semua perkataan Kyuhyun dengan  cukup jelas.

Kyuhyun memijat pelipisnya dengan tangannya yang bebas. Changmin benar-benar membuatnya frustasi. Kyuhyun telah berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia tidak akan menangis untuk Pria Breksek seperti Changmin. Namun seketika kedua irish matanya berkhianat karena air mata hangat mulai mengalir dikedua pipinya. Mengapa dia menjadi begitu sensitif akhir-akhir ini?

Menarik nafas dalam lalu menghembuskannya, Kyuhyun menjawab, “ Tolonglah, Changmin. Kau tentu sadar bahwa kau sudah membalikkan fakta yang ada. Kau lah yang telah meninggalkanku. Tepat di detik bibirmu menempel di bibir wanita jalang itu maka pada saat itu juga kau sudah meninggalkanku. Aku sudah selesai denganmu. Dan aku tidak ingin berurusan denganmu lagi. Bawalah semua barangmu. Aku harap aku tidak akan melihat wajahmu lagi. Selamat tinggal Shim Changmin!”

“Ta—“  Kyuhyun langsung menekan tombol merah diponselnya tanpa menunggu jawaban dari Changmin. Kyuhyun sudah cukup baik hati dengan menitipkan barang-barangnya di Lobby. ‘Screw you, Jerk!’ umpat Kyuhyun dalam hati. Kyuhyun menangkupkan kedua tangannya di wajahnya telah banjir air mata.

‘Oh tidak! Kumohon jangan menangis lagi.’

Saat Kyuhyun masih sibuk dengan pikirannya, dia merasakan sepasang tangan kekar membawanya ke dalam dekapannya. Hangat dan... nyaman. Kyuhyun mendongakkan kepalanya dan mendapati wajah Siwon begitu dekat dengannya. Ya Tuhan, bagaimana Kau menciptakan manusia seindah ini? Pandangan mereka terkunci, tak ada yang berniat melepasnya.

Siwon melepaskan pelukannya, lalu tangannya berpindah di kedua pipi Kyuhyun. Dengan ibu jarinya Siwon menghapus sisa jejak air mata di pipinya. Kyuhyun memejamkan matanya, bersandar pada sentuhan lembut Siwon.

“Aku benci melihatmu menangis, Kyuhyun.” Ucap Siwon dengan suara yang sangat lembut.

Ini memabukkan. Bahkan Kyuhyun tidak menyadari jika Siwon memanggilnya tanpa ‘noona’. Kyuhyun membuka matanya, menemukan Siwon yang masih terus memandanginya dengan intens. Saat Siwon menurunkan tangannya dari pipi Kyuhyun, hatinya mencelos merasa kehilangan. Kyuhyun ingin lebih dari ini. Logika dan hatinya sedang bergumul hebat. Sangat dilema. Logikanya berusaha mengingatkan bahwa dia tidak boleh melakukan hal yang lebih dari ini, bahkan yang telah mereka lakukan dalam waktu kurang dari satu jam yang lalu telah melampaui batas aturan yang seharusnya. Namun hatinya terus meneriakkan kebutuhan akan sentuhan Siwon yang hangat. Dia ingin merasakan bibir Siwon menciumnya, menenangkannya.

Jaejoong’s brother? Oh Whatever. Screw me!

“Kiss me.” perintah Kyuhyun pada Siwon.

“Huh?”

“Oh my God, Choi Siwon.” Gumam Kyuhyun.

Tanpa aba-aba, bibir Kyuhyun langsung menemukan bibir Siwon. Kyuhyun menanamkan jari-jarinya diantara rambut Siwon yang begitu lembut menyentuh kulitnya. Siwon membeku, butuh beberapa detik untuknya menyadari apa yang sebenarnya terjadi. Kyuhyun menciumnya, benar-benar menciumnya dalam, dengan lidah yang meminta akses lebih. Siwon memberikan celah itu, membiarkan lidah Kyuhyun merajalela dalam mulutnya. Kyuhyun menikmati ini, benar-benar nikmat dan menghanyutkan. Tanpa disadarinya Siwon telah mengambil alih kendali. Siwon membalas ciuman Kyuhyun. Meletakkan tangannya dibelakang kepala Kyuhyun, menekannya untuk memperdalam ciuman mereka. Kyuhyun baru saja berniat melepaskan ciuman mereka, saat Siwon mulai melumat bibirnya lagi, mengekplorasi sekali lagi kehangatan mulut Kyuhyun. Sebuah alarm peringatan tiba-tiba berbunyi dikepalanya. Namun ciuman Siwon telah melumpuhkan logikanya. Kyuhyun menahan diri untuk mendesah. Ciuman Siwon menguras tenaganya. Kakinya benar-benar lemas. Jika lengan Siwon tidak menopang pinggulnya mungkin dia sudah terduduk di tanah.

Siwon melepaskan bibir Kyuhyun lalu memandang makhluk cantik dihadapanya yang sedang terengah dan bibir pink yang sidikit –sangat- membengkak, sebelum akhirnya Siwon kembali mencium bibir Kyuhyun. Namun Ciuman kali ini terasa begitu lembut dan hangat. Saat lidah Siwon membelai bibirnya dengan lembut. Ciuman ini tidak terburu-buru dan sangat nikmat.

Oh ! He is a good kisser. Jae, adikmu benar-benar hebat. Oh tidak Jaejoong!’

Kyuhyun mendorong tubuh Siwon yang sedang begitu menikmati suasana itu. Dengan wajah bingung Siwon melangkah maju dan mengangkat tangannya. Namun sebelum jari-jarinya mencapai wajah Kyuhyun. Wanita itu juga mengangkat tangannya.

“Stop!” teriak Kyuhyun.

Siwon mengabaikan teriakan Kyuhyun terus mendekatkan dirinya pada Kyuhyun.

Please, stop!” Kyuhyun memohon.

“Ku pikir kau menikmatinya.” Ucap Siwon hampir tak terdengar.

“I did. Tapi ini salah Siwon. Ini kesalahan Siwon. Oh Tuhan apa yang telah aku lakukan. Oh Tuhan.” Kyuhyun mulai benar-benar panik.

Kyuhyun menatap Siwon yang juga menatap sendu ke arahnya dengan kedua tangannya di dalam kantong celana.

“Anggap ini tidak pernah terjadi Siwon. Maafkan aku. Tidak seharusnya aku melakukan ini padamu. Sorry.” Kata terakhir diucapkan Kyuhyun lebih terdengar seperti bisikan.

Siwon berdiri kaku ditempatnya, berusaha keras mempertahankan wajah datarnya. Hatinya terluka. Kenangan buruk lainnya di halaman belakang.

“Kau menyesalinya?” tanya Siwon datar.

Kyuhyun hanya menatap kearah Siwon sekilas lalu berlalu masuk kedalam rumah, meninggalkan Siwon bersama luka hatinya yang menganga.

ooo

SILAHKAN TINGGALKAN JEJAK ^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
FiWonKyu #1
Chapter 4: Yahh...keyakinan kyukyu atas cintanya ke siwon masih payah...lanjuut
FiWonKyu #2
Chapter 3: Aigooo.....ini maniiiisss...beudz!! Aer mana aer.....
FiWonKyu #3
Chapter 2: Huwa....padahal moment trakhir itu romantis! Tapi kyukyu malah ngerusak dg tidak elitnya...
FiWonKyu #4
Chapter 1: Kya...wonkyu! Siwon lebih muda dari kyu dan itu beda!
yantyi #5
Chapter 4: aku kasihan sama siwon tapi kasihan juga sama kyu oppa :(...lanjut...................:)
love2siwon #6
Chapter 3: yey..akhirnya kyu sadar juga klo dia juga cinta siwon...ckckck langsung main masuk kamar aja ini wonkyu
love2siwon #7
Chapter 2: padahal kyu juga suka kyknya sm siwon..
love2siwon #8
Chapter 1: ya ampun kyunnie saegitunya nya gara2 ditinggal changmin...untung ada jaejoong..
ternyata siwon cinta banget sm kyu..tp kyu nya masih anggap dia anak kecil
kyuhyvnq #9
Chapter 4: YEEEE UPDATE JUGAAAA ditunggu kelanjutannya ya. semangat author'-')9