1

My Bestfriend's Brother

“Dasar laki-laki brengsek, tidak tahu terima kasih, bajing*n, tidak tahu malu. Pergi kau ke neraka! Hiks.” Terdengar suara umpatan dari kamar mandi yang sedang diketuk dengan ‘sangat berperasaan’ oleh Jaejoong.

Lima menit  habis dengan sia-sia. Orang yang sedang mengomel atau yang lebih tepat adalah tengah menyumpah-nyumpah disela-sela tangisnya. Jaejoong belum menyerah, dia masih terus mengetuk pintu kamar mandi yang dikunci dari dalam oleh seorang manusia yang sedang dirundung patah hati tingkat berat. Benar-benar berat.

“Sudahlah Jae. Aku sedang ingin sendiri. Biarkan aku sendiri untuk meratapi kebutaan mataku karena cintanya yang ternyata palsu itu. Aku benar-benar bodoh, Jae. Dasar bajing*n kau. Semoga kau mati membusuk di neraka sana.” Seru si penyandera kamar mandi tak kalah keras dengan suara ketukan pintu Jaejoong yang kian tak menentu.

TOK TOK TOK!!

“Oh Tuhan. Cepat keluar dari sana, atau aku akan panggil Pak Kim untuk mendobrak pintu sialan ini.” Jaejoong menggeram frustasi.

“Tidak akan. Ratapanku untuk pria brengsek itu belum selesai, Choi Jaejoong. Aku akan keluar bila kurasa sudah cukup!”

“CHO KYUHYUN!” Jaejoong sudah benar-benar marah kali ini, segera dia meninggalkan ruangan itu untuk memanggil Pak Kim, supir pribadinya.

Cho Kyuhyun, seorang penulis novel terkenal yang baru saja menemukan kenyataan pahit tentang pacarnya yang ternyata berselingkuh dengan lawan main di film terbarunya. Dan Kyuhyun, sebagai orang yang keras kepala, egois dan hanya memetingkan novelnya itu, merasa bahwa harga dirinya benar-benar terluka. Dan sekarang sang penulis novel  patah hati ini ingin menghabiskan waktunya seharian hanya dengan meratap, mengumpat, mengejek, mengomel, mengutuk dan membakar semua fotonya bersama Changmin, si pria brengsek yang sudah berani melukai harga dirinya.

“Shim Changmin. Aku bersumpah aku akan menyakitimu hingga tujuh generasimu di kehidupan selanjutnya. Akan kupastikan kau merasakan hal yang lebih jauh menyakitkan dari yang telah kau lakukan. Kau dengar aku, Brengsek!” Menyeramkan bukan?

Ceklek! Pintu terbuka, Jaejoong masuk dengan tatapan yang berapi-api. Hilang sudah kesabarannya hari ini. dia harus melakukan sesuatu untuk membuat sahabat bodohnya ini sadar bahwa hal yang dilakukannya ini tidak ada gunanya.

“Cepat bangun! Ayo keluar dari kamar mandi sialan ini, Cho!” Jaejoong mencengkram bahu Kyuhyun sedang duduk dengan figura Changmin berada dihadapannya.

Gila!

Kyuhyun hanya diam tanpa melawan, sekeras apapun Kyuhyun menolakpun tak akan berguna bila sudah berhadapan dengan Choi Jaejoong, sahabatnya sejak junior high school sampai saat ini. Kyuhyun masih tersedu-sedu saat Jaejoong mendudukkannya di sofa dihadapan tempat tidurnya. Dia mendengar langkah Jaejoong yang meninggalkan kamarnya.

Kyuhyun dengan setengah memejamkan mata meraih tisu diatas meja lalu mendongakkan kepalanya saat seseorang meletakkan segelas air putih dihadapannya. Kyuhyun mengelap sisa air mata dengan tisu ditangannya. Jaejoong menatap Kyuhyun seakan Kyuhyun telah melakukan kesalahan yang tak dapat dimaafkan oleh seluruh dunia. Jaejoong maju beberapa langkah dan berhenti tepat dihadapan Kyuhyun.

“Hei, Cho Kyuhyun. Bangun! Kau benar-benar terlihat kacau.” Ucap Jaejoong sambil menekankan jari telunjuknya di kening Kyuhyun.

Kyuhyun berkedip, tidak mengerti. ‘Apa aku sedang tidur saat ini? Apakah aku sedang pingsan? Jadi ini mimpi?’ ujar Kyuhyun dalam hati. Jaejoong menggelengkan kepala saat menyadari bahwa otak sahabatnya ini memang sudah berhenti bekerja hanya gara-gara rasa patah hatinya yang terlalu berlebihan.

“Kyu! Ayolah. Sadarlah, yang kau lakukan sepanjang hari ini sama sekali tidak berguna dan sangat bodoh. Kau dengar aku? B.O.D.O.H.” Jaejoong mencengkram bahu Kyuhyun saat dia sama sekali tidak mendapatkan respon yang dia inginkan.

Apa orang yang dihadapannya ini benar-benar Kyuhyun yang dia kenal selama delapan belas tahun ini? It’s so not Kyuhyun. Menangis hanya karena patah hati itu bukanlah cara Kyuhyun mengekspresikan dirinya. Kyuhyun bahkan tidak akan terpengaruh jika pacarnya memutuskan hubungan mereka secara sepihak. Tapi kali ini kenapa Kyuhyun berubah menjadi seperti orang gila?

“Dia pantas mendapatkan kutukanku, Jae. Pria brengsek itu ternyata menipuku. Dia memanfaatkanku. Oh Tuhan Jae, bisakah kau membayangkan saat pacarmu yang telah kau biarkan tinggal di apartemen milikmu selama dua tahun, mengkhianatimu dengan perempuan penggoda murahan yang bahkan tidak lebih hebat dariku. Shim Changmin, Brengsek!” Entah sudah keberapa kalinya Kyuhyun mengumpat saat dia teringat nama Changmin.

“Ya tentu dia pantas mendapatkan kutukanmu. Tapi tidak dengan kau yang hanya mengumpat dan mengomel tidak jelas dikamar mandi dengan figura Changmin berada dihadapanmu. Itu saja tidak cukup, Cho Kyuhyun! Kau harus melakukan hal yang lebih dari itu.”

“Oh Jae! Seandainya aku tahu bagaimana caranya, tentu saja akan aku lakukan.” Kyuhyun menutup wajahnya deng kedua telapak tangannya.

Kyuhyun masih tidak habis pikir, benar-benar tega Changmin menduakannya. Padahal tiga hari yang lalu mereka masih baik-baik saja dan mereka juga masih bercumbu didepan TV. Di sofa tempatnya duduk saat ini. Jari-jari tangan Kyuhyun menelusuri sofa yang didudukinya. Dua tahun bukanlah waktu yang sebentar, apartemen ini sudah berisi begitu banyak memori mereka. Dapur, ruang TV, ruang tamu, kamar mandi dan... kamar tidur adalah saksi bisu dari kenangan-kenangan  yang telah mereka lewati selama dua tahun ini. Kyuhyun tersenyum getir sambil memegangi dadanya yang mulai sesak karena menahan tangis.

“Usir dia.” Ucap Jaejoong datar.

“Baiklah. Ay—W—what? Usir dia? Kau serius, Jae?” Tanya Kyuhyun sambil menatap horror ke arah Jaejoong.

“Ya, tentu saja. Memangnya ada apa dengan  ide itu? Ini kan memang apartemen milikmu. Bahkan dia tidak menyumbang uang satu won pun saat kau membelinya.” Jaejoong mengangkat bahu tidak acuh.

Kyuhyun mengedipkankan matanya berusaha menyerap apa saja yang telah dikatakan Jaejoong padanya. Kyuhyun menggigit bibir bawahnya. Apakah ini tidak terlalu bertentangan dengan toleransi sesama manusia? Tapi jika mengingat semua kelakuan pria brengsek itu padanya, ubun-ubun Kyuhyun terasa mendidih dan akan meledak saat itu juga. Oh persetan dengan toleransi sesama manusia! Pria brengsek itu pantas mendapatkannya.

Kyuhyun tersenyum licik sambil melipat kedua tangannya didepan dadanya sebelum berkata, “Ya, tentu saja Jae. Aku pikir kau harus mengajariku bagaimana cara mengusir yang baik dan benar.”

Jaejoong melongo. Kemana Kyuhyun yang polos dan baik hati tadi? Jaejoong mengendikkan bahu tidak peduli. Yang penting sekarang dia harus menjalankan misi mereka untuk mendepak Shim Changmin dari apartemen Kyuhyun.

That’s my girl. Ayo sini aku akan mengajarimu.” Ujar Jaejoong sambil menarik tangan Kyuhyun.

Maka terdengarlah suara grabak-grubuk yang begitu random yang terkadang di bumbui dengan omelan Jaejoong dan beberapa tambahan umpatan dari Kyuhyun. Dan empat puluh tujuh menit kemudian, kedua sahabat itu sudah duduk di sofa sambil menonton TV. Kyuhyun meminum jusnya sambil melirik kearah tumpukan kardus yang ada di depan pintu apartemennya.

“Aku tidak menyangka jika barang si pria brengsek sebegitu banyaknya di apartemenku ini. Tsk!” Kyuhyun menggerutu kesal.

“Apa yang kau harapkan dengan gerutuanmu itu, Kyu? Kau telah dibutakan oleh cinta palsunya. Aku tidak menyangka jika kau bisa menjadi begitu bodoh.” Kata Jaejoong sambil memutar matanya malas.

Kyuhyun mendesis dan menghempaskan tubuhnya di sandaran sofa saat telepon genggamnya bergetar. ‘Siapa lagi yang ingin mengganggu hariku yang buruk ini?’ gerutu Kyuhyun dalam hati. Tentu tidak akan menyenangkan bila Kyuhyun menghabiskan hari buruknya ini dengan gerutuan, kan? Dengan malas Kyuhyun meraih ponselnya dan melihat nama yang berkedip dilayar. Siwon. Tanpa sadar Kyuhyun melirik kearah Jaejoong yang tengah menikmati tehnya dengan gugup.

‘Bloody hell. Apa lagi ini?!’

“Yeobseo.”

Noona, kenapa lama sekali mengangkat teleponku?” suara rengekan Siwon terdengar dari seberang sana.

“Aku sedang sibuk, wahai Choi Sajang. Ada perlu apa?” ujar Kyuhyun dengan suara yang sedikit melembut.

“Apa Jaejoong ada disana?”

“Ya, dia ada disini. Kenapa?” Kyuhyun melirik kearah Jaejoong yang kini menatapnya, penasaran.

“Katakan padanya aku akan menjemputnya sebentar lagi. Aku yakin dia pasti tidak sadar jika Pak Kim sudah pergi dari apartemenmu untuk menjemput Appa di bandara. Ya, kan?” kata Siwon dengan nada yang mengejek.

“Oh, ya baiklah nanti aku sampaikan. Dan sepertinya kau benar soal itu, dia lupa tentang Samcheon  yang akan kembali hari ini.” Timpal Kyuhyun sambil menahan tawanya yang sudah siap meledak.

“Bye, Noona.”

“Dahhh.”

“Oh ! Aku benar-benar melupakan itu. Umpat Jaejoong setelah mendengar ucapan Kyuhyun barusan.

Kyuhyun menatap Jaejoong dengan perasaan bersalah. Ini salahnya, kan? Jika dia tidak mengurung diri dikamar mandi saat Jaejoong datang tadi tentu tidak akan seperti ini kejadiannya.

“Maafkan aku, Jae. Ini salahku.” Ucap Kyuhyun tulus sambil menggenggam tangan Jaejoong.

It’s okay, babe. Appa pasti akan mengerti. Disamping itu, Umma dan Minho pasti ikut Pak Kim menjemputnya dibandara. Dia akan mengerti.” Jaejoong tersenyum tulus.

Kyuhyun membutuhkannya saat ini,well, lebih tepatnya beberapa jam yang lalu. Karena bila dilihat dari wajahnya sekarang dia sudah tampak tercerahkan dan jauh lebih baik dari keadaannya tadi. Kyuhyun bergeser dan memeluk Jaejoong, dia sangat berterima kasih pada sahabatnya ini. Jika tidak ada Jaejoong, mungkin dia masih akan terpuruk hanya karena Pria Brengsek itu. Tepat setelah mereka melepaskan pelukan, bel berbunyi.

“Biar aku buka, itu pasti adikmu.” Kyuhyun mengedipkan sebelah matanya.

‘And here we go, ini dia anak laki-laki pertama dari keluarga Choi. Choi Siwon, lengkap dengan kadar keseksian yang sudah melebihi batas aman.’ Gumam Kyuhyun dalam hati sambil bergegas membuka pintu.

Disana sudah berdiri seorang pria tinggi, dengan wajah sempurna tanpa cela dan sedang tersenyum lebar kearah Kyuhyun. Dia mengenakan setelan jas hitam dengan kemeja biru langit didalamnya, tanpa dasi. Oh my God, jangan lupakan dua kancing yang terbuka, menampakkan sedikit bagian dari dada bidangnya yang begitu mengesankan. Kyuhyun menelan ludahnya saat melihat Siwon di hadapannya. Dia berusaha dengan keras untuk membalas senyum Siwon. Tapi dia malah beku ditempatnya hanya menatap –lapar – kearah Siwon yang sedikit bingung dengan kelakuan Kyuhyun.

Noona, Ad—“

“Yah! Apa yang kalian lakukan disana? Cepat masuk.” Suara teriakan Jaejoong dari ruang TV memotong ucapan Siwon dan mengembalikan Kyuhyun kedunia nyata.

Kyuhyun menggeleng-gelengkan kepalanya cepat, lalu mengatakan, “ Eumh, maaf! Ayo masuk, Siwon.”

Siwon masuk sambil melirik sekilas ke arah tumpukan barang yang berada tidak begitu jauh dari pintu. Siwon berhenti sebentar menunggu Kyuhyun menyamakan langkah mereka. Siwon penasaran.

Noona, mau pindah dari sini? Kemana?” tanya Siwon sambil menunjuk kearah tumpukan barang.

Aniyoo. Itu milik Pria Breng—Eh itu milik temanku.” Ralat Kyuhyun cepat.

Oh ! Tentu dia tidak ingin jika adik sahabatnya ini mengetahui kenyataan bahwa Kyuhyun yang berada dihadapannya ini baru saja dikhianati dan berniat mengusir si Pria Brengsek. Siwon hanya  mengangkat bahu dan mengangguk tanpa mengatakan apapun.

“Jaejoong! Ayo pulang. Kau harus mempersiapkan diri untuk kemarahan Appa.” Teriak Siwon sambil tersenyum mengejek.

“Yah! Dasar adik kurang ajar. Panggil aku Noona, aku lebih tua darimu bodoh.” Cecar Jaejoong sambil melayangkan pukulan ke lengan Siwon yang sudah meringis kesakitan.

Kyuhyun hanya tersenyum melihat pertengkaran kakak adik yang satu ini. Ini sudah menjadi tontonan rutin bagi Kyuhyun jika Jaejoong dan Siwon sudah bertemu. Mereka selalu bertengkar karena Jaejoong tidak terima saat Siwon tidak memanggilnya dengan embel-embel noona. Jaejoong sering protes pada Siwon karena adiknya itu malah memanggil Kyuhyun dengan sebutan itu. Kyuhyun pun tak jarang menghadapi gerutuan Jaejoong soal itu.

Noona, Apa yang sedang kau pikirkan?”Siwon sudah berdiri dihadapan Kyuhyun yang tanpa sadar sudah melamun.

“Oh, tidak ada.” Jawab Kyuhyun, gugup.

“Baiklah. Ayolah Jae, kita pulang. Oh ya, Noona, Appa mengajakmu untuk makan malam bersama kami nanti malam.”

“Benarkah? Kok aku tidak diberitahu, seharusnya aku saja yang menyampaikannya. Kau sangat menjengkelkan Choi. Kyu aku pulang ya!” Teriak Jaejoong kesal sambil memeluk Kyuhyun cepat, lalu segera keluar dari apartemen Kyuhyun tanpa menunggu Siwon.

“Kau juga seorang Choi, babe.” Ucapan Siwon dijawab dengan suara bantingan pintu. Siwon terkekeh puas.

“Kau membuatnya kesal lagi, Siwon.” Kyuhyun melipat kedua tangannya di depan dadanya.

“Benarkah?” gumam Siwon sambil menatap lurus kearah Kyuhyun.

Kyuhyun gelagapan, mata itu seperti menelanjanginya hanya dengan tatapan tajamnya itu. “Apa begitu sulit untukmu memanggilnya dengan sebutan Noona?” Tanya Kyuhyun, sedikit hati-hati.

“Tidak. Aku tidak ingin memanggilnya dengan sebutan itu. Karena dengan memanggil namanya aku merasa lebih dekat dengannya. Dan aku akan terlihat sama dewasanya dengannya. Aku ingin mengimbanginya. Bukankah kata ‘Noona’  memberikan sedikit jarak? Dan aku tidak ingin aku memiliki jarak itu dengan Jaejoong. Aku pulang dulu. Dan jangan lupa nanti malam, Noona.” Apakah Kyuhyun yang salah dengar atau suara Siwon yang bermasalah? Tapi Kyuhyun mendengar dengan jelas saat Siwon memberikan sedikit penekanan pada kata ‘Noona’.

Oh Tuhan! Ada apa dengan ‘Noona’? Kenapa tiba-tiba saja Kyuhyun begitu membenci kata itu. Kyuhyun mengangkat wajahnya, menatap kosong kearah pintu yag baru saja ditutup oleh Siwon.

ooo

Flashback*

“Kyuhyun, Aku mencintaimu.” Siwon mengatakan itu saat mereka berada dihalaman belakang rumah keluarga Choi.

Kyuhyun menganga, antara kaget dan geli. Kyuhyun menatap kearah Siwon yang sedang menunduk lengkap dengan semburat merah di kedua pipinya yang putih. Siwon memainkan ujung kemejanya dengan gugup.

“Hey, Siwon. Kau kelas berapa sekarang?”

“Tahun kedua Junior High School.”

“Oh, aku mengerti. Kau masih terlalu kecil untuk mengerti soal cinta. Perjalananmu masih panjang. Aku yakin perasaanmu itu hanyalah perasaan kagum yang berlebihan. Kau bahkan tidak tahu cinta itu apa.” Kyuhyun memberikan pengertian dengan hati-hati agar adik kecil sahabatnya itu mengerti tanpa tersinggung oleh perkataaannya.

Siwon mengangkat kepalanya, menatap lurus kearah Kyuhyun. Tatapannya terlihat terluka. Siwon tidak terima jika dikatakan dia tidak mengerti cinta itu apa. Tentu dia tahu cinta itu apa.

“Siwon kamu masih terlalu kecil untuk mencintai seseorang. Apa kau yakin jika aku adalah orang yang akan benar-benar kau cintai? Kau harus memikirkan itu dengan baik. Kau bahkan baru berumur 14 tahun. Aku yakin ini hanya cinta monyet. Disamping itu, aku ini noona-mu Choi Siwon. Sama seperti Jaejoong. Aku yakin suatu hari nanti kau akan menemukan cinta sejatimu.” Kyuhyun menggenggam tangan Siwon sementara tangannya yang lain menepuk lembut atas kepala Siwon yang hanya diam membisu.

Apakah Kyuhyun menyakitinya? Oh tidak!

“Begitukah? Perasaanku ini akan hilang seiring waktu, apakah itu yang kau maksud?” Suara Siwon terdengar begitu dingin ditelinga Kyuhyun. Bagaimana mungkin seorang bocah berumur dua belas tahun bisa menjadi begitu dingin.

“Ya tentu saja, Siwon. Aku yakin suatu hari nanti kau akan mendapatkan lebih dari ini. Kita memiliki jarak yang tidak mungkin dilampaui. Ah sudahlah kau tidak akan mengerti.” Kyuhyun terkekeh sambil melangkah meninggalkan Siwon dihalaman belakang.

‘Persetann dengan jarak!’

ooo

“Wonnie, ada telpon untuk mu!” Teriakan Jaejoong menggema di ruang keluarga.

Kangin dan Minho yang sedang bermain catur melotot kesal kearahnya, sementara Jaejoong mengabaikan tatapan itu dengan kembali ke sofa yang ada di depan TV dan melanjutkan pekerjaannya yang sempat terganggu tadi, menonton drama kesukaannya.

“Siapa, Jae?” tanya Leeteuk, sang umma yang baru saja bergabung dengannya dengan sepiring buah apel siap santap.

Molla.” Jawab Jaejoong tak acuh.

Siwon yang baru saja turun bergegas menuju meja telepon dan duduk dikursi yang ada disana.

Yeobsseo.”

“Siwon. Kenapa kau tidak mengangkat ponselmu? Kau membuatku gila.” Terdengar suara rengekan kesal dari seberang telepon.

“Oh, Sorry sweetheart. Aku lupa dimana aku meletakkannya. Ada apa, Kibum? Tidak biasanya kau mencariku di jam-jam seperti ini.”

“Aku ingin bertemu denganmu sekarang. Ada yang ingin ku bicarakan. Di Caffe biasa, aku tunggu kau dalam 20 menit Siwon. Dan ku harap kau datang.” Kibum menutup telponnya secara sepihak tanpa menunggu jawaban Siwon.

“Aiiish!” Siwon menggeram.

Siwon mengacak rambutnya frustasi. Pasti ada yang salah dengan pacarnya itu. Siwon kembali kekamarnya dengan wajah tertekuk tanpa menghiraukan tatapan ingin tahu dari Leeteuk dan Jaejoong. Siwon melirik kearah jam tangannya. Dia masih punya waktu dua jam sebelum makan malam. Mungkin dia bisa menggunakan itu untuk menemui Kibum. Siwon segera meraih jaket, dompet dan kunci mobilnya. Lau dia kembali menuruni tangga dan menghampiri Leeteuk.

Eomma, aku keluar sebentar ya. Aku akan kembali sebelum makan malam.” Ujar Siwon sambil mencium pipi kanan Leeteuk.

“Jae, aku pergi dulu ya. Oh ya jangan lupa telepon Yunho untuk ikut makan malam bersama kita.” Siwon mengingatkan.

“Ya aku tahu, Siwon. Dan aku mohon panggil aku Noona.” Jaejoong mendengus.

“Hati-hati sayang.” Pesan Leeteuk.

Siwon tertawa mengabaikan permintaan Jaejoong seperti biasanya. Setelah berpamitan pada Kangin dan adik bungsunya Minho yang masih serius bermain catur, Siwon pun meluncurkan mobilnya untuk menemui Kibum.

ooo

Kyuhyun duduk termangu dihadapan Laptop dengan layar Microsoft Word yang masih putih bersih tanpa satu pun huruf. Pikirannya melayang kembali ke masa delapan tahun yang lalu. Saat Siwon begitu manja padanya. Kyuhyun sering menginap dirumah Jaejoong karena tuntutan kuliah mereka yang mengharuskan dia dan Jaejoong jadi lebih sering meghabiskan waktu bersama. Pada saat itulah Kyuhyun bertemu langsung dengan adik Jaejoong yang selalu diceritakan kepadanya. Jaejoong bercerita tentang bagaimana Siwon yang selalu terobsesi dengan pelajaran sekolahnya, Siwon yang tidak pernah berolahraga, Siwon yang tidak pernah keluar rumah, Siwon yang hanya memiliki sedikit teman, Siwon yang aneh dan masih banyak Siwon yang lainnya.

Tapi saat Kyuhyun bertemu dengan Siwon, Kyuhyun tidak menemukan apapun kecuali murid junior highschool yang menarik, tampan, pintar dan menyenangkan. Dimana letak Siwon yang selalu diceritakan oleh Jaejoong padanya? Dia sama sekali tidak menemukan, ya kecuali kaca mata frame tebal yang seringkali dipakainya saat dia membaca buku. Tapi Kyuhyun malah menemukan itu seksi bukan aneh.

Kyuhyun masih ingat saat setiap Siwon pulang sekolah,  dia akan langsung mencarinya dan bercerita tentang apa saja yang dialaminya saat dia disekolah tadi. Mulai dari nilai ulangannya sampai dengan beberapa surat yang ditemukan bersemayam di loker Siwon hari itu. Tapi Kyuhyun tidak menyadari jika kedekatan itu mempengaruhi perasaan Siwon yang saat itu masih dalam masa pubertasnya. Perasaan nyaman yang didapat Siwon dari Kyuhyun berubah menjadi cinta –itu anggapan Siwon tentu saja –. Kyuhyun terkikik saat mengingat pernyataan cinta Siwon yang sangat to the point. Dengan jarak umur mereka yang cukup jauh tentu saja Kyuhyun menanggapinya hanya dengan tertawa dan menyertakan beberapa penjelasan bahwa itu hanya perasaan sementara. Delapan tahun bukanlah waktu yang sebentar bukan. Dia sudah bisa disebut sebagai wanita dewasa saat Siwon menyatakan cinta monyetnya pada Kyuhyun saat itu. Dan tentu saja jaejoong akan mati berdiri jika dia mendapati adik kesayangannya yang berpacaran dengan sahabatnya sendiri. Kyuhyun bergidik jika mengingat imajinasinya tentang tanggapan Jaejoong jika dia mengetahui tentang hal itu.

Tapi lihatlah sekarang, Siwon yang dulu sangat jauh berbeda dengan Siwon yang sekarang. Sekarang Siwon adalah pria dewasa yang berumur dua puluh dua tahun. Sudah berhasil mengembangkan perusahaan keluarga mereka di bidang periklanan. Bahkan dia telah membuktikan kemampuannya dengan dinobatkannya perusahaan itu menjadi perusahaan iklan nomor satu di Asia. Bukan itu saja yang berubah, Siwon yang sekarang memiliki tubuh yang lebih tinggi darinya. Tubuh yang terjaga dan tentu saja memiliki bentuk yang sempurna, dada bidang dengan lengan yang berotot kuat. Jangan lupakan wajah tampannya yang semakin sempurna serta dua bonus dimples yang dapat membuat semua wanita jatuh dan tenggelam dalam pesonanya.

Satu yang Kyuhyun tahu bahwa kenyataan itu tidak akan mengubah apapun diantara mereka. Kyuhyun tetaplah seorang noona  bagi Siwon. Dan itu tak akan pernah berubah. Kyuhyun tahu bahwa Siwon masih menganggapnya sebagai cinta pertamanya yang sebenarnya bukan cinta monyet seperti anggapan Kyuhyun. Tapi tetap saja itu tidak akan pernah mengubah pendirian Kyuhyun. It’s final. Kyuhyun is his sister’s best friend.

Kyuhyun menghembuskan nafas panjang. Sambil mengetuk-ngetukkan jarinya diatas meja. Dia melirik kearah layar laptopnya. Kosong. Percuma saja dia disini, ide itu tidak akan muncul bila seperti ini. mungkin dia butuh liburan setelah semua kejadian yang terjadi selama tiga hari terakhir ini. Mungkin dia bisa pergi ke Jeju island  atau Nami island. Ya tentu saja itu adalah ide yang bagus. Dia membutuhkan suasana yang berbeda untuk menggali ide-idenya tentang novel terbarunya yang dijadwalkan terbit akhir tahun ini.

Kyuhyun beranjak dari kursinya lalu berjalan menuju pintu dan mengamati barang-barang Changmin yang belum juga di ambil oleh si pemilik. Kepala Kyuhyun berdenyut saat mengingat kelakuan Pria Brengsek itu padanya. Sangat menyakitkan. Pria Brengsek itu pantas didepak keluar dari apartemen Kyuhyun. Pria yang tak tahu terima kasih.

Kyuhyun meraih ponselnya. Dia mencari nomor Changmin lalu menekan tombol hijau tanpa ragu.

“Halo, Changmin. Kapan kau akan pulang?”

“Oh hai sayang. Aku mungkin akan pulang agak malam.”

Cih! Menjijikkan sekali pria ini.’ umpat Kyuhyun dalam hati.

“Oh tidak. Itu malah cukup bagus untuk kita. Karena aku akan makan malam dirumah Jaejoong. Oh ya, aku akan menitipkan sesuatu untukmu di lobi apartemen nanti. Jangan lupa kau ambil.” Kyuhyun mengatakannya dalam satu kali jalan. Dia tidak ingin berlama-lama bicara dengan Pria brengsek tidak tahu malu itu.

“Oh aku suka kejutan, sayang.” gumam Changmin dengan nada yang menggoda.

Oh sudah cukup Shim Changmin!

Kyuhyun langsung menutup teleponnya tanpa mengucapkan sepatah  kata pun. Dia sudah cukup muak saat mendengar suaranya, rasa muaknya bertambah saat dia mendengarkan semua perkataan Changming yang.. ya memuakkan.

Kyuhyun langsung berlari kekamar mandi saat jam menunjukkan angka lima. Dia harus segera bersiap-siap untuk pergi ke rumah Jaejoong sekarang. Jika tidak dia akan terlambat.

ooo

Kyuhyun baru saja memarkirkan mobilnya di halaman rumah keluarga Choi, tepat saat dia keluar dan menutup kembali pintu mobilnya, dia melihat mobil Siwon memasuki ruangan. Kyuhyun terpaku di tempatnya berdiri sekarang, Kyuhyun baru tahu jika Siwon memiliki Audi yang lain selain R8 kesayangannya.

Kyuhyun menatap wajah Siwon yang benar-benar kacau setelah dia turun dan berjalan mendekati Kyuhyun.  Tanpa mengatakan apapun, Siwon menarik tangan Kyuhyun masuk kedalam rumah. Setelah mereka sampai diruang tamu Siwon menoleh sebentar kearah Kyuhyun dan tersenyum. Atau yang lebih tepat adalah menyeringai.

“Yah! Apa-apaan kau ini Siwon. Pergelangan tanganku sakit, apa kau tahu?” protes Kyuhyun sambil mengelus pergelangan tangannya yang sedikit memerah akibat cengkraman Siwon tadi.

“Tenang saja Noona. Aku yakin sakit itu sebentar lagi akan menghilang.” Siwon berlalu meninggalkan Kyuhyun sendirian di ruang tamu.

Siwon menaiki tangga menuju kamarnya. Mood-nya sudah cukup buruk setelah pertemuannya dengan Kibum tadi. Ditambah lagi dia masih harus menghadapi kehadiran Kyuhyun yang akan makan malam bersama mereka sebentar lagi. Siwon benar-benar bisa gila. Siwon masih belum bisa mengontrol perasaannya terhadap Kyuhyun hingga saat ini. Bahkan perasaan itu tidak juga berubah setelah Kibum hadir dalam kehidupannya. Tentu saja Siwon menyayangi Kibum, seeorang yang telah menemani harinya selama beberapa tahun ini. Siwon bahkan memiliki kenangan yang cukup banyak bersama wanita itu.

Sebenarnya Kibum telah memiliki tunangan yang telah diatur oleh orang tuanya, namun Kibum tetap terus saja menemui Siwon dan menjaga hubungan mereka agar tetap berjalan dengan baik. Siwon menikmatinya. Dia menikmati perhatian Kibum untuknya. Tidak ada yang tahu tentang hubungan mereka, permainan mereka benar-benar halus. Siwon tidak pernah berbagi tentang rahasianya ini kepada siapa pun, termasuk kakak tersayangnya, Choi Jaejoong. Entahlah. Siwon hanya terlalu nyaman dengan hubungan yang dia jalani dengan Kibum selama ini. Meskipun bisa dikatakan Siwon adalah selingkuhan Kibum.Tapi bukan Choi Siwon namanya, jika seorang Kim Kibum tidak berakhir dengan jatuh cinta padanya.

Cinta. Itulah hal yang Siwon miliki tapi tidak dimiliki oleh tunangan Kibum saat ini. Menyadari kenyataan itu sudah cukup membuat hati Siwon menjadi tenang. Walaupun hatinya cukup terluka mengingat keputusan yang telah diambil oleh Kibum.

Siwon menghempaskan tubuhnya di ranjang King Size-nya. Dia memejamkan mata sambil menarik nafas dalam-dalam. Tanpa di perintah sama sekali, memorinya kembali memutar bagaimana pertemuannya dan Kibum berlangsung satu jam yang lalu.

Flashback*

“Aku akan menikah bulan depan.”

Akhirnya Kibum membuka suaranya setelah lima menit mereka hanya berdiam diri.Kibum tidak mengeluarkan suara apapun sejak Siwon duduk dihadapannya di Caffe tempat mereka biasa menghabiskan waktu bersama.

“Benarkah? Congratulations, sweetheart.” Siwon tersenyum sambil menggenggam tangan Kibum yang terasa begitu dingin.

“Tsk! Kau tentu tidak akan mengerti tentang hal ini. Aku akan menikah Choi Siwon.” Kata Kibum setengah berteriak dan menekankan intonasinya pada kata ‘menikah’.

Kibum melepaskan tangannya dari genggaman Siwon, lalu mendengus kesal.

“Ya, kau akan menikah. Bulan depan. Beritahu aku bagian mana yang tidak aku mengerti?”

“Aku sudah tidak bisa melanjutkan hubungan ini. Ini tidak akan memberikan apa-apa pada masa depan kita. Kau tampan, cerdas dan kaya raya. Aku yakin banyak gadis diluar sana yang menginginkanmu.”

“Oh, bagian inikah yang aku tidak mengerti? Aku mengerti sepenuhnya untuk bagian yang ini. tentu saja kau akan meninggalkan aku segera. Kau tentu saja lebih memilih suamimu bukan?” Siwon memutar matanya kesal, tidak terima dengan keputusan Kibum.

“Siwon kumohon. Jangan mempersulit keadaanku yang sudah sulit ini. kau tentu tahu bahwa aku sama sekali tidak mencintai calon suamiku. Dan tentu kau tahu dengan sangat jelas siapa yang aku cintai selama ini. Kau pantas mendapatkan hubungan yang jauh lebih baik daripada hubungan diam-diam dan penuh rahasia yang kita jalani selama ini.”

Siwon tidak menanggapi perkataan Kibum. Dia tidak memiliki persediaan kata yang tepat untuk menggambarkan suasana hatinya saat ini. Siwon merasa kehilangan, tapi dia juga tidak dapat menolak permintaan Kibum untuk mengakhiri hubungan mereka. Sedikit banyak dia setuju dengan apa yang telah Kibum katakan. Tapi disudut gelap hatinya tidak ingin menerima kepergian Kibum.

“Siwonnie, aku.. aku menyayangimu. Kau tahu itu kan?” Kibum meraih tangan Siwon dan membawanya menempel dibibirnya.

Siwon mengangguk, “Aku tahu melebihi yang sepantasnya aku ketahui, Bummie.”

Siwon berdiri, lalu dia menghampiri Kibum yang sudah ikut berdiri. Siwon menarik tubuh Kibum kedalam dekapannya. Kibum adalah wanita kedua di luar keluarganya, yang bisa memberikan kenyamanan padanya. Siwon menyayangi wanita ini.

“Terima Kasih untuk segalanya, Kim Kibum. Berbahagialah!”

End Flashback*

“Siwon! Turun sayang. Makan malam sudah siap.” Teriakan Leeteuk menyadarkan Siwon dan membawanya kembali pada kenyataan. Siwon segera bangkit. Setelah melepas jaketnya Siwon bergegas turun ke ruang makan dimana semua orang sudah berkumpul.

~~~

SILAHKAN TINGGALKAN JEJAK ^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
FiWonKyu #1
Chapter 4: Yahh...keyakinan kyukyu atas cintanya ke siwon masih payah...lanjuut
FiWonKyu #2
Chapter 3: Aigooo.....ini maniiiisss...beudz!! Aer mana aer.....
FiWonKyu #3
Chapter 2: Huwa....padahal moment trakhir itu romantis! Tapi kyukyu malah ngerusak dg tidak elitnya...
FiWonKyu #4
Chapter 1: Kya...wonkyu! Siwon lebih muda dari kyu dan itu beda!
yantyi #5
Chapter 4: aku kasihan sama siwon tapi kasihan juga sama kyu oppa :(...lanjut...................:)
love2siwon #6
Chapter 3: yey..akhirnya kyu sadar juga klo dia juga cinta siwon...ckckck langsung main masuk kamar aja ini wonkyu
love2siwon #7
Chapter 2: padahal kyu juga suka kyknya sm siwon..
love2siwon #8
Chapter 1: ya ampun kyunnie saegitunya nya gara2 ditinggal changmin...untung ada jaejoong..
ternyata siwon cinta banget sm kyu..tp kyu nya masih anggap dia anak kecil
kyuhyvnq #9
Chapter 4: YEEEE UPDATE JUGAAAA ditunggu kelanjutannya ya. semangat author'-')9