2nd Anniversary -- ChanHo

Collection of 2PM One-Shot FF [Chan-Ho]

Author's back ^^

Anyeong semuanya~

Kali ini author mau publish FF pesenan Chanhotoro, Special for her birhday.

Happy Birthday thor, 생일 축하 합니다 ( saengil chukha hamnida ), semoga author cepet update =D
 


 

-2PM-

Sinar mentari pagi menyelinap masuk lewat jendela kecil, menyinari sosok bayi kecil mungil yang sedang tertidur pulas. Hayi namanya. Ia bergeliat tak nyaman seiring matahari yang semakin meninggi. Semakin panas dirasakannya, ia membuka matanya perlahan dan mengeluarkan tangisan keras yang menjadi alarm bagi kedua orang-tuanya.

Pintu kamarnya terbuka, diikuti derap langkah dua orang namja yang terlihat sekali baru bangun tidur.

"Aigoo, uri aegya sudah bangun..." Namja bermata sipit mengangkat Hayi dari box tidurnya ke dekapannya.

Tangis Hayi langsung berhenti saat itu juga, digantikan oleh sikap manjanya yang langsung menyandarkan kepalanya ke bahu sang Appa.

Namja satunya yang jauh lebih tinggi dari namja yang menggendong Hayi berjalan melintasi ruangan sambil menggerutu karena tangisan Hayi sepertinya sudah mengganggu aktivitas paginya bersama huswife tercintanya.

"Aku tidak mengerti kenapa kau ingin sekali membangun jendela ini di kamar Hayi," Ucap Chansung sambil menutup jendela.

"Yak, kenapa kau tutup jendelanya? Cepat buka lagi Chan!"

"Silau Chagi..." Rengek Chansung, meski begitu ia tetap membuka kembali jendelanya.

"Matahari pagi sangat baik untuk Hayi." Jelas Junho sambil berjalan mendekati Chansung.

"Sebaiknya kau segera mandi Channie, kau tidak mau terlambat ke Kantor bukan?" Suara Junho melembut.

"Kisseu..." Chansung menunjuk bibirnya sendiri dengan telunjuknya.

"Ah, kau benar, aku belum mendapat morning kiss ku dari Hayi." Junho mengangkat Hayi agar sejajar dengan mukanya.

"Hayi, kiss Appa..." Pinta Junho.

Hayi mencium bibir Junho, lalu tertawa senang.

"Hayi! Kau mencuri morning kiss Nuneo untukku..." Chansung merengut, bibirnya sedikit dimanyunkan.

Junho menciumi kedua pipi Hayi lalu menoleh ke arah Chansung, "Kau sudah mendapatkan morning kiss mu sejak pukul 1 pagi tadi chagi. Kau tidak ingat?"

"Tentu saja aku ingat. Aku ingat bagaimana tangisan Hayi mengganggu kegiatan kita. Bahkan kau langsung meninggalkanku begitu saja." Ucap Chansung masih dalam mode merajuknya.

"Astaga Channie! Hayi justru telah menyelamatkanku darimu."

"Menyelamatkan? Bukankah kau menikmatinya juga Nuneo, aku bahkan bisa membuatmu mendesah sepanjang malam. Seperti--"

Junho mengecup bibir Chansung cepat, memotong kata-kata Chansung yang bisa membuat telinganya langsung memerah jika mendengarnya.

"Kau sudah mendapat morning kiss mu. Sudah sana cepat mandi!" Junho mendorong Chansung keluar dengan sebelah tangannya.

"Arraseo, Hwangjae." Chansung berjalan keluar kamar Hayi disertai senyuman kemenangan di bibirnya.

 

-2PM-

"Chagiya, aku berangkat dulu."

Chansung yang sudah berpakaian rapih menghampiri Junho yang sedang menyuapi Hayi.

"Ah, ne, hati-hati Channie..." Junho menaruh bubur Hayi di meja, lalu memeluk Chansung dan memberinya kecupan singkat.

Setelah itu Chansung menghampiri Hayi, mencium kepala putri satu-satunya.

"Baik-baik dengan Appa Ho ya Hayi..." Ucap Chansung sambil mengelus sayang kepala Hayi.

Setelah Junho mengantar Chansung sampai pintu, ia kembali menyuapi Hayi.

Tiba-tiba ada getaran yang berasal dari smartphone hitam di atas meja, menandakan pesan yang baru masuk. Junho mengambil smartphone tersebut, "Lihat Hayi, Appa Chan lupa membawa handphonenya. 5 menit lagi ia pasti kembali lagi."

Tak sengaja tangan Junho menekan tombol on, sehingga layarnya menyala, menunjukkan phonelock. Iseng, Junho mencoba membuka password handphone Chansung dengan tanggal lahirnya. Terbuka. Junho tersenyum senang, namun senyumnya segera memudar melihat pesan yang masuk ternyata dari Hyorin, mantan pacar Chansung dulu.

Didera rasa penasaran, akhirnya Junho membaca pesan tersebut.

            From : Hyorin
      Aigoo Chansungie, lama sekali kau tidak menghubungiku... Aku baru saja kembali ke Korea. Ada perlu apa? Bagaimana kalau kita bertemu malam ini saja? Siang ini aku ada pemotretan.

Junho meremas smartphone Chansung tanpa sadar. Apa-apaan dia memanggil Channie dengan 'Chansungie'? Jadi Chansung yang menghubungi Hyorin duluan? Ketemuan malam ini? Jangan harap Hyorin-ah, Channie tidak akan pernah mau. Junho baru saja akan melihat pesan sebelumnya, namun niatnya batal karena mendengar derap langkah kaki Chansung.

Junho langsung mematikan smartphone Chansung, lalu berjalan ke depan pintu. Tepat saat Junho sampai di depan pintu, Chansung terlihat berlari-lari kecil.

"Nuneo, apa kau melihat--"

Junho langsung menaruh smartphone hitam di tangan Chansung.

"Gomawo Nuneo, aku pergi dulu." Ucap Chansung sambil memasukkan smartphonenya ke saku celananya.

"Channie, tunggu." Panggil Junho.

Chansung menghentikan langkah kakinya, lalu berbalik menghadap Junho, "Ne Nuneo?"

"Em... Susu Hayi sudah mau habis. Bagaimana kalau nanti malam kita beli bersama?" Pinta Junho.

"Tentu saja." Ucap Chansung sambil tersenyum.

"Kau harus menungguku pulang, jangan pergi tanpaku." Ucapnya lagi.

 

-2PM-

Sudah 10 menit Junho mondar-mandir di depan televisi. Hampir tiap menit matanya melihat antara pintu dan jam di dinding yang menunjukkan pukul 6 sore. Biasanya Chansung selalu pulang kerja tepat waktu, pukul 5 sore.

Junho mendesah pelan, mengambil handphonenya yang ada diatas meja. '1 message(s)'.

         From : Channie
    Nuneo, mianhae, aku pulang telat. Ada rapat penting malam ini. Sepertinya aku tidak bisa menemanimu belanja. Choengmal mianhae >,<

Sebelah alis mata Junho terangkat. Mwo??? Rapat??? Sejak kapan Chansung ikut rapat??? Biasanya dia paling malas ikut rapat dan selalu menyerahkan semuanya pada Taecyeon, kakak Chansung sekaligus orang kepercayaannya.

Tiba-tiba Junho teringat pesan dari Hyorin di handphone Chansung pagi tadi. Jangan-jangan Chansung pergi menemuinya, batin Junho.

'Andwae... Andwae... Jangan berpikiran macam-macam Lee Junho! Chansung bukan pria seperti itu.' Junho mengacak-acak rambutnya sendiri, menepis segala pikiran buruk yang melintas.

Ia berjalan menghampiri Hayi yang bermain sendiri dengan boneka-bonekanya, "Ayo Hayi, sepertinya malam ini kita hanya pergi berdua. Appa Chan sedang sibuk di Kantornya."

 

-2PM-

Junho keluar dari dalam supermarket dengan dorongan penuh belanjaan di tangannya. Hayi yang duduk di dorongan tampak sibuk memegang balon berwarna merah dan biru. Sesekali tawa lepasnya terdengar bagaikan musik di telinga Junho.

"Hayi, Appa lapar kau tidak keberatan kan kalau Appa makan dulu." Ucap Junho pada Hayi.

Sepuluh menit kemudian Junho tampak menggendong Hayi. Ia baru saja menaruh belanjaannya di mobil.

Junho hendak melangkahkan kakinya ke dalam restaurant Italy yang ada di lantai paling atas saat matanya menangkap sosok Chansung yang duduk di dalam restaurant itu bersama seorang yeoja. Ia menyipitkan matanya untuk melihat lebih jelas. Mata Junho membulat sempurna saat menyadari yeoja yang duduk di hadapan Chansung adalah Hyorin.

Amarah, kesal, perasaan terkhianati, seketika itu juga merasuki Junho. Dengan kesal, ia melangkah pergi menjauhi restaurant tersebut. Tapi baru beberapa langkah, Junho berhenti. Mengapa aku harus pergi begitu saja, bukankah disaat-saat seperti ini seharusnya aku memata-matainya, pikir Junho.

"Saatnya bermain 007 Hayi." Bisik Junho pada Hayi.

Junho dan Hayi memasuki salah satu toko pakaian terdekat. Junho membeli dua buah topi, dua buah syal, dan satu kacamata hitam untuk dirinya dan Hayi.

Setelah persiapannya untuk menjadi mata-mata lengkap, Junho memasuki restaurant tersebut. Ia sengaja memilih tempat duduk di belakang Chansung. Samar-samar ia bisa mendengar percakapan Chansung dan Hyorin.

"Hebat... Jadi berapa lama kau tinggal di Korea?" Tanya Chansung.

"Entahlah, aku belum kepikiran untuk kembali ke USA." Jawab Hyorin santai.

"Bagus, jadi bagaimana tawaranku? Apa kau bersedia?"

Junho berusaha menahan emolsinya saat mendengar Chansung berbicara dengan nada menggoda pada Hyorin.

"Apa kau sedang berusaha selingkuh denganku, Hwan Chansung?" Ucap Hyorin sambil tertawa geli.

Bukannya menyangkal, Chansung malah ikut tertawa bersama Hyorin.

"Ayolah... Kau satu-satunya yang bisa." Ucap Chansung serius.

"Baiklah kalau kau memaksa. Tapi jangan salahkan aku jika tagihanmu membengkak. Bisa-bisa kau tidak mampu membeli susu untuk anakmu lagi." Balas Hyorin tak kalah seriusnya.

"Kau bisa saja." Chansung menyeruput minumannya.

'Jadi kau mau bermain di belakangku Chan, lihat saja...' Batin Junho.

 

-2PM-

Chansung masuk ke dalam apartementnya yang tampak sepi. Pasti Junho dan Hayi sudah tidur, pikir Chansung.

Ia masuk ke dalam kamar Hayi, untuk sekedar melihat buah hatinya, membenarkan selimutnya, dan juga mencium keningnya.

Chansung melakukan hal yang sama pada Junho saat ia memasuki kamar dan melihat Junho sudah tertidur di kasur. Namun, Chansung tidak hanya mencium kening Junho, tapi juga mengecup bibirnya singkat.

Setelah membersihkan diri, Chansung tidak langsung tidur. Ia memandangi wajah Junho yang seperti bayi saat tertidur.

Tanpa sadar Chansung juga ikut tersenyum. Semua kelelahannya selalu sirna tiap kali ia pulang dan melihat wajah Junho dirumah.

"Sarangheyo Nuneo, neomu-neomu sarangheyo..." Bisik Chansung pelan.

 

-2PM-

"Pagi Channie, bagaimana rapat kemaren?" Tanya Junho begitu Chansung membuka matanya.

"Hah?" Ucap Chansung bingung sambil mengucek matanya.

"Sudahlah, lupakan." Ucap Junho datar. Ia langsung pergi keluar kamar, meninggalkan Chansung yang masih setengah tersadar setengah tidak.

"Nuneo, siang nanti aku ada perjalanan bisnis ke Busan selama 3 hari. Kau tidak apa-apa kan ku tinggal sendiri selama itu?" Tanya Chansung sambil memakan sarapannya.

"Apa kau sedang meminta izin dariku Chan?" Tanya Junho sakartis sambil membuat bubur untuk Hayi.

Chansung sedikit heran mendengar nada bicara Junho yang berbeda dari biasanya, "Nuneo, apa kau marah padaku karena kemarin? Aku kan sudah minta maaf. Sungguh, ada rapat yang benar-benar tidak bisa ditunda."

'Oh yaah... Sungguh rapat yang tidak bisa ditunda Chan. Kau membohongiku.' Batin Junho.

"Apa Hayi bertingkah baik selama aku pergi?" Tanya Chansung, merubah topik pembicaraan.

"Apa pedulimu?"

"Nuneo! Ada apa denganmu?! Tentu saja aku peduli, dia anakku!" Ucap Chansung dengan nada meninggi.

"Dia anakku! Urus saja bisnis pentingmu di luar sana!" Balas Junho ketus.

Pertengkaran Chansung dan Junho terus berlanjut sampai saat Junho sedang menyuapi Hayi.

"Sebenarnya ada apa denganmu?!" Teriak Chansung kesal. Junho begitu menyebalkan dan keras kepala pagi ini.

"Ooh, aku tidak apa-apa. Jadi cepat pergi sana! Bukankah ada pekerjaan penting di luar sana!" Usir Junho tanpa melihat kearah Chansung.

"Tadi kau bilang aku tidak boleh pergi, sekarang kau mengusirku HAH?!!! Baiklah, aku akan pergi sekarang!! Mengurus pekerjaan lebih mudah daripada bicara denganmu!" Chansung berjalan keluar.

"Jangan harap kau akan melihatku dan Hayi lagi," Desis Junho.

"Terserah!" Teriak Chansung, ia terus berjalan keluar tanpa ada niat sedikitpun untuk melihat Junho.

Chansung tahu kalau dirinya dan Junho sedang sama-sama emolsi. Tidak ada gunanya berbicara saat ini. Lebih baik ia berbicara lagi saat ia pulang, saat emolsi tidak menguasai mereka berdua.

Junho meremas sendok makan Hayi kuat-kuat. Hatinya terasa sakit saat ia mendengar Chansung berteriak padanya. Ia tahu kalau kata-katanya sudah keterlaluan, tapi ia tidak bisa berhenti. Rasanya menyakitkan tiap percakapan Chansung dan Hyorin malam kemaren terulang di kepalanya, lebih menyakitkan lagi saat ia tahu Chansung berbohong padanya.

 

-2PM-

Hyorin dan Chansung keluar bersamaan dari dalam studio. Muka lelah namun puas terpancar di wajah keduanya. Kelihatannya mereka tidak tidur selama tiga hari kemarin.

"Hyorin-ah, gomawo." Ucap Chansung tulus.

"Bukan apa-apa, masukkan saja semuanya dalam daftar hutangmu padaku. Suatu saat akan kutagih," Balas Hyorin.

"Aigoo... Arra, besok-besok aku akan mentraktirmu makan malam." Janji Chansung sambil mengacak-acak rambut Hyorin.

Hyorin adalah cinta pertama Chansung saat sekolah dulu. Kalau saja Hyorin tidak pergi ke USA untuk kuliah musik disana, mungkin Chansung sudah membangun rumah tangga dengannya.

"Chansungie! Lihat, rambutku jadi berantakan! Kalau gara-gara kau, tidak ada yang melirikku lagi bagaimana?" Hyorin berusaha merapikan rambutnya dengan jari-jari tangannya.

"Kau tetap cantik kok, walaupun berantakan seperti ini." Ucap Chansung sambil terkekeh pelan.

"Hoo, Hwan Chansung, apa kau masih menyukaiku hah? Ingat Junho dirumah."

"Hahaha, walau aku masih menyukaimu, cintaku, hatiku, dan diriku cuma buat Junho tahu... Lagipula, kau itu sudah seperti dongsaeng bagiku."

"Oh tidak, aku patah hati mendengarnya," Canda Hyorin.

"Ayo kuantar kau pulang," Ucap Chansung sambil memasuki mobilnya.

 

-2PM-

Sudah dua hari ini Junho duduk termenung di balkon menatap langit Ilsan. Tiga hari yang lalu, ia memutuskan untuk pergi dari apartement bersama Hayi. Ia ingin menenangkan dirinya dan Ilsan adalah satu-satunya tempat yang terlintas dipikirannya.

Junho menghampiri Hayi yang sedang bermain di boxnya, mengambil dua boneka yang ada di dekapan Hayi,

"Hayi, mana yang kau pilih, Appa Chan atau--" Junho menyodorkan boneka Chanana yang langsung dipeluk Hayi.

"Yah! Hayi... Seharusnya kau pilih Appa Ho..." Ucap Junho kaget sekaligus memohon. Ia menggoyang-goyangkan boneka Emperor Penguin untuk menarik perhatian Hayi.

Hayi yang masih belum mengerti melepas pelukannya dari boneka Chanana pemberian Chansung dan langsung memeluk boneka Emperor Penguin pemberian Junho. Junho tersenyum senang, lalu ia mengambil boneka pemberian Chansung dari samping Hayi dan melemparkannya ke sembarang arah, "Kita sudah tidak memerlukan ini lagi."

Namun yang terjadi detik berikutnya adalah tangisan keras Hayi yang bergema memenuhi ruangan. Kaget, Junho langsung buru-buru mengembalikan boneka Chanana ke sebelah Hayi. Tangis Hayi tidak berhenti atau pun mereda. Dengan cekatan, Junho segera menggendong Hayi ke dalam pelukannya, menenangkan sang buah hati.

"Cup... Cup... Uljima, Maafkan Appa Ho Hayi, Appa Ho hanya sedang kesal dengan Appa Chan." Ucap Junho sembari mengelus kepala Hayi.

"Appa Chan bahkan tidak mencari kita, padahal hari ini kan..." Junho melihat bungkusan merah dengan pita hijau yang tergeletak diatas lemari.

 

-2PM-

Waktu menunjukkan pukul 10 malam ketika Junho sedang menyanyikan lagu nina bobo untuk Hayi. Setelah Junho memperhatikan Hayi tertidur pulas, ia mengecup kening Hayi dan keluar dari kamar.

*ting-tong ting-tong*

'Siapa yang bertamu malam-malam begini?' Pikir Junho.

Ia berjalan malas kearah pintu. Betapa terkejutnya Junho mendapati Chansung di hadapannya langsung memeluknya sesaat setelah ia membuka pintu.

Junho bersiap-siap menghadapi amarah Chansung. Biar bagaimanapun juga ia kabur dari rumah membawa Hayi, anak mereka. Namun Chansung justru memeluk Junho erat sambil berkata, "Syukurlah..."

Sosok Chansung dihadapannya terlihat sangat berantakan. Rambutnya acak-acakkan, kantung matanya terlihat cukup jelas, bajunya pun sangat berantakan.

"Jangan tinggalkan aku Nuneo."

"Channie..." Ucap Junho lirih.

"Kenapa kau pergi Nuneo? Tak tahu kah kamu betapa khawatirnya aku mendapati dirimu dan Hayi tidak ada di apartement. Aku bahkan tidak bisa berpikir lagi, hampir saja aku menelpon polisi untuk mencari kalian." Ucap Chansung panjang lebar.

"... bohong." Ucap Junho datar.

"Sungguh, aku tidak bohong Nuneo. Aku bahkan tidak bisa tidur walaupun aku sangat mengantuk. Kau dan Hayi adalah segalanya buatku."

"Kau berbohong padaku Chan. Aku tahu kau tidak pergi ke Busan untuk perjalanan bisnis, kau pergi bersama Hyorin." Tuduh Junho.

Chansung mengerjap, menatap Junho heran, "Bagaimana kau tahu?"

"Jadi sekarang kau mengakuinya? Kau benar-benar jahat Channie, bisa-bisanya kau bermain dibelakangku. Kau tahu kan aku paling benci orang yang berbohong dan juga tidak setia. Kau--"

Kata-kata Junho terpotong tiba-tiba Chansung menciumnya. Dalam namun singkat.

"Mianhae, aku mungkin sudah membohongimu, tapi aku tidak pernah bermain di belakangmu, tidak akan. Ini..." Chansung menyerahkan kepingan CD pada Junho.

"Apa ini?"

"Happy Anniversary, Hwangjae. Ini masih pukul 22.30," Ucap Chansung lembut.

"Kau mengingatnya. Kupikir kau melupakannya. Tapi apa ini?" Ucap Junho.

"Tidak akan pernah, Nuneo. Emm, well, sebenarnya... Aku membuat lagu untukmu. Hyorin yang membantuku memasukkan melodinya, kau tahu kan aku tidak mengerti nada."

"Aku ingin mendengarmu menyanyikannya langsung untukku." Pinta Junho.

Chansung menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Kumohon," Pinta Junho lagi.

"Baiklah. Barame sillin neoui hyanggi, sigani jinado, geuttaeui neocheoreom seonmyeonghi, dagawa dagawa, dasi neoreul chatdorok mandeureo, baramcheoreom neoneun nareul tteonagatgo, baramcheoreom neoneun naege dagawa..." Chansung menyanyikan sebait lagunya.

Chansung menutup mukanya dengan kedua tangannya, "Maaf, nadanya benar-benar berantakan."

Junho menarik tangan Chansung lalu mengecup bibir Chansung lembut.

"Gomawo Channie. Sarangheyo..." Ucap Junho.

"Hanaman saranghanikka, hanamyeon chungbunhanikka," Balas Chansung.

Keesokan harinya, dua buah buah kalung perak berukirkan 'CHJ' dimana didalamnya terdapat foto keluarga kecil, Chansung, Junho, dan Hayi, tergantung di leher Chansung dan Junho. Kalung-kalung itu adalah hadiah Anniversary 2 tahun mereka dari Junho.

 

-2PM-


 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
LenkaChakhi
#1
Chapter 6: great nextttttttt onnie
TikaChan
#2
Chapter 5: Di lanjutin ne

Fighting !!
mannuel_khunyoung
#3
Chapter 5: loh yg always next to you belum complate? fix harus dilanjuti nunnnnn hahaha

yg teaser lagi,mestiii cepet dilanjuti nuuunn oke fighting nunnn
myrajunho
#4
Chapter 4: Stop teasing us... pweaseee... this story dont deserve a chapie but a whole new story.. ^^
lurvejunho #5
Chapter 3: omo the cliffhanger ><
i hope everything will be fine
cant wait to read authornim
mannuel_khunyoung
#6
Chapter 2: OH GOD!AUTHOR SWEET WKWKWK~


THOR WOOHO OR KHUNYOUNG DONG WKWK?
ImaCnn #7
Chapter 2: Aigoo manis banget sich Thor, ayo Thor update lagi pic Chanho nya di tunggu ne~ ;)
myrajunho
#8
Chapter 2: Can u make an story about cnn..I mean new ff about this two.. can't get enough of this.. seriously.. I like the story cnn had a baby name hayi...love this!! Thanx author-nim
ImaCnn #9
Sosweet banget sich duo magnae ;) Thor itu chap 2 nya kok gag ada eoh?