The one and only

Collection of 2PM One-Shot FF [Chan-Ho]

Hello readers!!! Long time no see ~ *smirk*

2 jam menjelang hari ulang tahun Junho-oppa, author tiba-tiba terinspirasi buat nulis FF ini =] Sayangnya baru bisa di update sekarang,, enjoy read ^^


 

Untuk pertama kalinya selama 1 bulan terakhir ini, keenam anggota 'beast-idol' itu berkumpul bersama di ruang tengah dorm mereka. Wooyoung dan Junho, keduanya sedang sibuk didepan layar komputer yang terletak di sudut ruangan. Mereka berdua duduk berhimpitan di bangku komputer. Jari tengah kanan Wooyoung aktif menggerakkan scroll mouse yang tercengkeram erat di tangannya. Baik ia maupun Junho -yang berkali-kali menggeser pantatnya kearah Wooyoung, berebut wilayah duduk di bangku yang sempit itu- menatap fokus ke layar monitor, membaca komentar-komentar fans mengenai debut Wooyoung di Jepang.

 

"Kau terlalu khawatir, ini kan bukan pertama kalinya kau debut solo." Kata Nichkhun yang duduk di sofa. Matanya fokus menonton berita malam yang disiarkan oleh salah satu stasiun TV terkemuka di Korea.

 

Tidak ada yang menanggapi. Suara yang terdengar di ruangan itu hanyalah suara TV dan suara Chansung mengunyah keripik pisang tepat disebelah Nichkhun.

 

Minjun melepaskan headsetnya yang sejak tadi bertengger di kepalanya, lalu merilekskan otot-ototnya sambil melakukan peregangan ringan. Sudah 2 jam ia bekerja di laptopnya, memperbaiki melodi untuk lagu ciptaannya yang terbaru. Ia merasa sangat jenuh. Meskipun musik adalah bagian tak terpisahkan dari hidupnya, tapi terkadang ia ingin menyimpan bagian itu untuk sementara waktu.

 

"Kemana Taecyeon?" Tanya Minjun tiba-tiba.

 

Keempat member lainnya menoleh kearahnya dan seolah baru menyadari bahwa Taecyeon tidak ada di ruangan itu, mereka semua menggeleng tanpa sadar.

 

"Swe-pertinywa tadi akwu mewihat Taec-hyun di dapurh."

 

"Telan dulu makananmu baru berbicara," Nichkhun membersihkan bajunya dari serpihan keripik yang terpental dari mulut Chansung.

 

"Dia tidak ada di dapur," Sahut Junho.

 

"Oh! Adakah yang menyadari bahwa kita tidak punya makanan sama sekali di kulkas? Hanya ada sebungkus jeli dan permen."

 

Wooyoung menyusul Junho ke dapur. Mengambil sebungkus jeli lalu membuka bungkusnya dan langsung melahapnya.

 

"Dan sekarang tinggal permen..." Gerutu Junho.

 

Pintu dorm terbuka menampakkan sosok besar Taecyeon. "Time to party everybody!" Teriak Taecyeon sambil mengangkat sekantong plastik yang bisa ditebak oleh semua nya adalah soju.

 

"Untuk apa membeli soju sebanyak ini?" Tanya Minjun saat Taecyeon membongkar isi kantong plastiknya di meja yang ada di depan TV.

 

"Saatnya bermain TRUTH or DARE !!"

 

Kata-kata Taecyeon lebih seperti tantangan ketimbang ajakan. Semua member 2PM kini berkumpul didekatnya, mengelilingi meja dengan sebuah gelas kecil di hadapan masing-masing. Nichkhun mematikan TV sebelum duduk disebelah Taecyeon.

 

"Apapun asal bukan melepas pakaian seperti yang terakhir. Itu sangat menyebalkan." Minjun mengoceh, mengingat kejadian terakhir ia bermain TRUTH or DARE bersama member 2PM. Saat itu ia sangat tidak beruntung. Berkali-kali moncong botol yang berputar berhenti di hadapannya. Baru setengah jam permainan ia hanya tinggal mengenakan celana boxer.

 

"Karena itulah aku menyiapkan ini semua."

 

Taecyeon menyeringai kecil lalu berbicara dengan nada meremehkan, "Apa semua ikut??"

 

"Call!" Teriak semua member lainnya setuju.

 

Minjun memutar botol yang tergeletak di tengah meja. Moncong botol itu berputar cepat menghadap Minjun, Chansung, Junho, Wooyoung, Nichkhun, Taecyeon terus-terusan. Keenam member 2PM itu terlihat tegang sampai akhirnya moncong botol menunjuk kearah Minjun.

 

“Sial,” Desah Minjun.

 

“Baiklah, tanyakan padaku apapun…”

 

“Terjadi kebakaran di dorm dan kami berlima terjebak dalam api. Siapa yang akan kau selamatkan pertama kali?” Tanya Taecyeon sambil tersenyum bodoh, berharap namjachingu-nya itu akan menjawab dirinya.

 

Tanpa berpikir sedikit pun, Minjun menjawab lantang. “Boneka pandaku.”

 

Sontak saja, Junho dan Wooyoung menertawakan Taecyeon.

 

“Yah! Are you serious?” Tanya Taecyeon tak percaya. Bagaimana bisa ia selalu saja kalah dengan sebuah boneka.

 

“Setelah itu aku akan menyelamatkanmu.” Ucap Minjun cepat sebelum Taecyeon bisa mengoceh padanya.

 

“Eii, pertanyaan macam apa itu hyung…”

 

“Sangat tidak menantang.”

 

“Ayo putar lagi botolnya…”

 

Moncong botol kedua berhenti menghadap Wooyoung.

 

“Postinglah salah satu foto Khun-hyung sedang top-less di SNS.” Tantang Chansung.

 

“Yach!!” Protes Nichkhun.

 

Wooyoung membelalakan matanya sebentar. Lalu ia mengambil handphonenya dari atas meja komputer.

 

“Kalian pikir aku tidak bisa melakukannya?” Tantang balik Wooyoung.

 

Semua mata member lainnya fokus pada Wooyoung yang mengacungkan ponselnya. Tidak ada yang berbicara selama semenit. Wooyoung menghela nafas, melempar ponselnya ke sofa. Ia tidak akan pernah bisa mempost hal itu. Bukan karena ia tidak enak pada Nichkhun sebagai objek dalam foto itu, namun karena ia tidak mau orang lain melihat tubuh Nichkhun begitu saja. Nichkhun adalah miliknya.

 

“Tuangkan soju-nya untukku.”

 

Hampir semua member tertawa kecuali Nichkhun. Sedangkan Wooyoung meminum segelas soju, oneshoot.

 

Lama kelamaan, permainan semakin menggila. Pertanyaan dan tantangan yang diajukan semakin aneh dan memalukkan. Minjun dan Taecyeon berciuman 1 kali, Nichkhun mengangkat Wooyoung dengan gaya bridal-style sambil scoot-jump 5 kali, Chansung dipaksa memakai celana legging ketat berwarna pink, dan Junho sudah meracau tak jelas akibat mabuk. Hampir semua member 2PM sudah meminum 3 gelas soju, kecuali Minjun dan Chansung yang masing-masing 4 gelas serta Taecyeon 5 gelas.

 

“Junho-ya… Apa kau masih menyukai Chansung?” Tanya Nichkhun saat tiba giliran Junho untuk menjawab.

 

Junho yang masih setengah sadar mengangkat jarinya tinggi-tinggi lalu menggerakkannya ke kanan dan ke kiri. “Tidak tidak… Aku membenci Channie.”

 

“Tapi…”

 

Kata-kata Junho terputus oleh aksinya yang tiba-tiba menarik Wooyoung yang sudah tergeletak di atas meja. Ia memeluk Wooyoung erat lalu mencium ujung bibirnya. Setelah itu keduanya terjengkal bersamaan kebelakang.

 

Nichkhun dan Chansung yang masih sadar sepenuhnya dari pengaruh alcohol membulatkan mata mereka, syok melihat pemandangan barusan.

 

“Sepertinya twins kita sudah tidak mampu melanjutkan permainan. Ayo kita sudahi saja…” Ucap Taecyeon sambil meneguk gelasnya yang keenam.

 

Nichkhun langsung berdiri, menghampiri Wooyoung. Ia mencengkram dan menarik tangan Junho agar melepaskan Wooyoung.

 

“Hyung!” Protes Chansung, menurutnya Nichkhun tidak harus sekasar itu pada Junho.

 

“Bantu aku pabbo!”

 

Chansung yang menyadari nada sinis dari suara Nichkhun segera membantunya memisahkan Junho dan Wooyoung. Lalu ia menggendong Junho ke kamarnya, sama seperti Nichkhun yang membawa Wooyoung.

 

“Kedua maknae bodoh itu. Mereka bersikap seakan mereka baik-baik saja padahal tidak.” Ucap Minjun saat ia tinggal berdua dengan Taecyeon di ruang tengah.

 

“Kau benar. Aku masih tidak mengerti dengan keputusan Chansung saat itu. Padahal tadinya mereka berdua baik-baik saja, malah keduanya sangat bahagia.”

 

“Junho juga sangat aneh. Biasanya ia sangat keras kepala, tapi saat itu ia hanya menerima keputusan Chansung begitu saja.”

 

“Aku penasaran kelanjutan kata-kata Junho tadi…” Ucap Taecyeon.

 

Minjun menatap Taecyeon, “Aku tahu.”

 

“Apa?” Taecyeon menatap balik Minjun.

 

“Saranghae-yo.”

 

“Nado.”

 

Minjun mengernyit sebelum ia memukul pipi Taecyeon pelan.

 

“Maksudku itu kelanjutan dari kata-kata Junho tadi.”

 

“Bagaimana kau bisa tahu?” Tanya Taecyeon penasaran.

 

“Minggu lalu saat aku minum dengan Junho. Kau tahu kan Junho bisa menjadi buku yang terbuka kalau ia sedang mabuk.”

 

Chansung meletakkan Junho diatas kasurnya pelan-pelan. Tak ingin membangunkan pemilik Kasur itu. Setelah menyelimuti Junho, ia memandangnya sesaat, mengagumi serta menyesali insan yang ada dihadapannya itu.

 

“Mianhae, Nuneo.”

 

Ibu jari Chansung mengusap sebutir Kristal yang muncul di sudut mata Junho. Lalu ia berbalik pergi, tepat saat ia mendengar Junho mengigau pelan.

 

“Channie…”

 

“Saranghae-yo…”

 

Chansung berbalik menghadap Junho dan melihat ia masih tertidur pulas. Ia berjalan keluar pintu, mematikan lampu dan berkata pelan di depan pintu.

 

“Nado…”

 


Maafkan author atas ke-gaje-an nya T.T Semoga semua terhibur dengan cerita singkat yang mampir sekilas di pikiran dan imajinasi author ^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
LenkaChakhi
#1
Chapter 6: great nextttttttt onnie
TikaChan
#2
Chapter 5: Di lanjutin ne

Fighting !!
mannuel_khunyoung
#3
Chapter 5: loh yg always next to you belum complate? fix harus dilanjuti nunnnnn hahaha

yg teaser lagi,mestiii cepet dilanjuti nuuunn oke fighting nunnn
myrajunho
#4
Chapter 4: Stop teasing us... pweaseee... this story dont deserve a chapie but a whole new story.. ^^
lurvejunho #5
Chapter 3: omo the cliffhanger ><
i hope everything will be fine
cant wait to read authornim
mannuel_khunyoung
#6
Chapter 2: OH GOD!AUTHOR SWEET WKWKWK~


THOR WOOHO OR KHUNYOUNG DONG WKWK?
ImaCnn #7
Chapter 2: Aigoo manis banget sich Thor, ayo Thor update lagi pic Chanho nya di tunggu ne~ ;)
myrajunho
#8
Chapter 2: Can u make an story about cnn..I mean new ff about this two.. can't get enough of this.. seriously.. I like the story cnn had a baby name hayi...love this!! Thanx author-nim
ImaCnn #9
Sosweet banget sich duo magnae ;) Thor itu chap 2 nya kok gag ada eoh?