Ending

My Last Three Weeks

“Eunri?”

Donghae menghampiri adiknya yang tengah duduk manis diatas tempat tidurnya sambil menonton televisi. “Ah, ne oppa.”

“Akhir-akhir ini kau aneh.” Ujar Dnghae sambil duduk disebelah adiknya. “Bertengkar dengan Eunhyuk?”

Eunri menggeleng.

“Lalu?”

“Eunhyuk… suka padaku.” ujar Eunri sambil menghembuskan nafasnya dengan berat.

“Kau baru tahu?? Hah, bodoh juga kau.” Ujar Donghae sambil mengganti channel televisinya.

“Mwo? Oppa tahu sejak kapan?” tanya Eunri.

“Aku baru tahu hatimu dibuat dari besi. Kalau kau mengingat-ingat semua yang Eunhyuk lakukan, kau harusnya mengerti.” Jawab Donghae.

Eunri menatap oppanya. “mengerti dia selalu bersikap bodoh?”

Donghae mengelus rambut Eunri pelan. “Real men doesn’t love million girls. He loves one girl in million ways.” Ujar Donghae.

Eunri balik menatap kakaknya. “sejak kapan kau berhenti jadi playboy lagi oppa?” tanya Eunri.

“sejak Eunhyuk memberi tahuku kata-kata itu.” jawab Donghae. “Mungkin menurutmu sikap bodohnya mengganggu, tapi itu caranya menunjukkan perasaannya.”

Eunri terdiam. “Lalu, apa yang harus kulakukan sekarang?”

Donghae menggenggam tangan adiknya. “Tunjukan apa yang selama ini tersimpan dalam hatimu itu.”

“Maksud oppa?”

“Aku tahu kau menyukainya, hanya saja ia tidak bersikap seperti yang kau inginkan. Iya, kan?” Tanya Donghae. Eunri mengangguk pelan sambil berpikir tentang perasaannya. Donghae tersenyum melihat Eunri yang berfikir keras tentang perasaannya pada Eunhyuk. Donghae mengelus rambut adiknya lalu beranjak pergi dari kamar itu. “Jangan dipikirkan, kau hanya perlu merasakannya.”

 

3.5 tahun yang lalu

 

“I want you here with me

If you're here with me

Then there's nothing to be scared of

I wanna make you mine

I'm gonna do it with you, you who has always been by my side

From tonight, baby

 

2PM_Angel Lyric trans, Junsu Part.

 

“Eunri-ah, naui yeoja chinguga doejullae?”

Junsu baru saja menyanyikan lagu Angelnya 2PM saat ia meminta Eunri jadi pacarnya. Eunri masih terpaku dengan apa yang Junsu katakan padanya. Ia sangat mengagumi Junsu dan baru seminggu terakhir ia dan Junsu dekat.

“Emm… aku… aku.. aku tidak tahu Junsu…” jawab Eunri.

Junsu menundukkaan kepalanya sebentar lalu menatap Eunri. “Apa itu, Eunhyuk?”

Eunri mengeleng cepat. “A, aniyo… bukan Eunhyuk… Eunhyuk sahabat terbaikku. Hanya saja… aku, aku sepertinya butuh waktu.” Ujar Eunri sambil langsung menunduk dan membalikkan badannya.

“Lee Eunri… Kidarilkeyo…”

 Eunri melangkahkan kakinya keluar dari kelasnya. Kelas itu penuh dengan lilin dan bunga mawar merah kesukaannya saat ia masuk. Junsu memainkan pianonya sambil terus menatapnya. Gadis itu tidak menatap balik Junsu. untuk saa itu matanya, hatinya bukan tertuju pada Junsu. ia berlari menuju tempat dimana ia biasa bermain dengan Eunhyuk, yaitu diatap sekolah.

Eunri baru saja melangkahkan kakinya masuk ke atap saat ia melihat seorang gadis menartik kerah kemeja Eunhyuk dengan paksa. “Bukan karena Eunri dengan Junsu, kan?” tanya gadis itu.

“IU-ah, sudah kublang bukan ini maksudku!” ucap Eunhyuk.

Gadis bernama IU itu menggeleng. “Terlambat… terlambat oppa. kau sudah bilang kau menyukaiku, kan?” tanya gadis itu sambil mendekatkan wajahnya pada Eunhyuk. Semakin dekat.. dan semakin dekat. Eunri yang melihat hal itu mundur selangkah demi selangkah dan kemudian menutup pintu tersebut. Ia syok melihat sahabat terbaiknya dengan orang lain. Ia memegang dadanya yang terasa sesak dan turun ke lantai bawah. Saat ia turun, ia berpapasan dengan Junsu yang tengah mencari Eunri.

“Eunri-ah…”

Eunri terus memegangi dadanya yang sesak saat Junsu mendekatinya dan memeluknya. “Kau menyukai Eunhyuk, kan?”

“Ani…” jawab Eunri sambil melepaskan pelukan Junsu dan coba meninggalkan Junsu. namun Junsu menahan langkah Eunri dengan menarik tangan gadsi itu. “Aku akan membantumu…  aku akan membantumu melupakannya.”

Eunri melirik Junsu. “Kau akan terluka Junsu…”

Junsu menggeleng sambil menyeka air mata Eunri. “Aku akan lebih terluka jika melihat air mata ini.” ujarnya sambil memeluk Eunri. “Gwaencanhayo.. aku akan membuatmu menyukaiku.”

 

*End of flashback*

 

“Eunri-ah, kau baik-baik saja?” tanya Donghae yang terlihat agak khawatir melihat adiknya melamunkan sesuatu. Lamunan Eunripun buyar seketika saat Donghae bicara padanya. “G, gwaenchanha oppa…”

Eunri mendengar suara ketukan dari pintu kamarnya. Kemudian masuklah Yunhee yang kemudian duduk bersama Eunri dan Donghae diatas kasur adiknya itu.

“Ada apa eonni?” tanya Eunri.

“Eunri… ada yang mendaftarkan dirinya sebagai pendonor.” Jawab Yunhee. “Kau mau kan ambil kesempatan itu?” tanya Yunhee dengan tatapan penuh pengharapan.

Eunri menggeleng. “aku tak ingin mengambil nyawa orang lain demi diriku.”

“Tapi ia sudah setuju mendonorkan dirinya. Pencangkokan sumsum tulang ini bisa membantumu.” Yunhee coba meyakinkan adiknya.

“Tapi untuk berapa lama eonni? Sudahlah.. kalaupun waktuku hanya tingga lesentar lagi, maka ukan masalah untukku.” Jelas Eunri.

Donghae dan Yunhee tertunduk. “Memang tidak masalah untukmu, tapi, apa kau pernah memikirkan kami?” tanya Donghae tiba-tiba. “Apa kau pernah memikirkan umma, appa, aku Yunhee atau Eunhyuk?”

“O, oppa…”

“Aku tahu kau egois, Eunri. Tapi, apa kau tidak mau membuat kami bahagia dengan terus berada disisimu?” tanya Donghae sambil meninggalkan kamar Eunri.

Eunri tertunduk. Ia merasa bersalah pada kakaknya. Yunhee duduk kesamping Eunri dan mengelus pundak adiknya perlahan. “tolong pikirkanlah lagi, kami ingin yang terbaik untukmu.”

 

“Umma, Eunhyuk mana?” tanya Eunri dengan suara yang lemah. Wajahnya pucat dan ia hanya terbaring lemah diatas tempat tidurnya. Ayah, ibu dan kedua kakaknya ada di kamar Eunri menemani detik-detik terakhir Eunri di dunia. Gadis itu tidak seceria dulu lagi. Gadis itu hanya terbaring menunggu ajalnya.

“Kami sedang mencarinya Eunri… bersabarlah sayang…” ujar Ibunya Eunri sambil menahan air matanya jatuh.

“Tapi.. aku ingin dia ada disampingku… sekarang…” paksa Eunri. “Sekarang umma…”

Kedua kakak Eunri, Donghae dan Yunhee tidak kuasa melihat adik mereka seperti itu. keduanya meninggalkan kamar Eunri dengan air mata yang mulai membasahi pipi mereka.

“Eunhyuk… eodiya??”

Donghae berlari keluar dari kamar adiknya yang kemudian diikuti oleh Yunhee.

“Oppa!” panggil Yunhee. Donghae berhenti berlari dan langsung memeluk adiknya. “Aku tidak bisa melihat hal ini…”

“Kita telefon dokter... kita akan melakukannya.” Ujar Yunhee.

“Tapi…”

“Aku tidak peduli dia menolaknya. Dokter bilang oprasi ini akan berhasil dengan bantuan dari dokter yang pernah mengoprasi Kyuhyun.” Jelas Yunhee.

 

Seminggu kemudian…

“Dokter, siapa yang memberi adikku donor?” tanya Donghae pada dokter yang tengah mengecek keadaan Eunri yang mulai stabil dari oprasinya. Ampir setiap hari Donghae menanyakan siapa yang mendonorkan sumsum tulangnya untuk Eunri, namun dokter tidak memberikan Donghae jawaban.

“Dokter, aku mohon…” pinta Donghae.

Dokter menggelengkan kepalanya sambil menatap Donghae. “Sampai keadaan nona Lee Stabil, aku takkan memberi tahunya.”

 

Sebulan setelah pemulihannya, Eunri sudah dapat beraktifitas dengan baik. Namun Eunri masih belum mau bicara dengan Yunhee yang memutuskan untuk melakukan oprasi terhadapnya. Ia juga tidak bertemu dengan Eunhyuk dalam waktu yang cukup lama, hingga membuat pemulihannya lebih lambat. Hari ini dokter mengunjunginya untuk melakukan pengecekan harian.

 “Nona Lee bagaimana keadaanmu?” tanya Dokter itu. Eunri hanya diam tak menjawab pertanyaan dokter itu. “Sepertinya aku sudah bisa memberitahumu tentang siapa yang mendonorkan sumsum tulangnya untukmu.” Ujar dokter itu. perhatian Eunri lansung beralih pada dokter itu. “Si, siapa dokter?” tanyanya.

“Dia bilang seorang temanmu.” Jawab dokter itu sambil memberikan sebuah surat bagi Eunri.

Eunri mengambil surat dari tangan dokter itu. “Te, teman?”

 

Eunri-ah,

Bagaimana keadaanmu sekarang? Pasti lebih baik, kan?

Saat kau baca surat ini mungkin aku tidak akan berada didunia ini lagi. Kau tahu, kau bodoh! Kau harusnya memberitahuku hal ini sebelumnya. Sebelum aku pergi, harusnya kau memberitahuku hingga aku bisa berada disampingmu. Kau sedikit bodoh atau apa? aku dengan senang hati mendonorkan diriku untukmu kenapa menolak, hah?

Aku tidak pernah bicara seperti ini padamu sebelumnya. mianhae^^

Jika kau mencari dimana aku berada? Aku ada didalam dirimu. Aku adalah setiap darah yang ada didalam nadimu. Jangan cari aku… kau ingin seseorang menyanyikanmu lagu I can’t untukmu, kan? Aku menyertakannya untukmu.

 

Eunri kemudian membuka sebuah CD yang ada di surat itu dan memutarnya.

 

“Have you ever tried to forget those things because there's value to me

Last time reminding each and every precious to me as my breathing

So i can't forget your love do you know that I need your love

I need your everything I need you back

Can not wait till you come back

come back to me

 

I can't forget your love

I'll wait until I'm forever

I can't forget your love

I'll wait forever

Cuz I can't I can't forget your love

 

I just want a be with you

I just want a be with you”

 

Eunri kemudian kembali membaca kata-kata terakhir dari surat itu.

 

Aku ingin terus bersamamu, dan kini aku menemukan caranya untuk terus bersamamu.

Saranghae, Junsu.

 

“Junsu…” ucap Eunri dengan bibir bergetar. air matanya jatuh tak tertahankan saat membaca kata-kata terakhir dari surat itu. “Junsu-yah…”

“Eunri-ah…” Eunhyuk masuk kedalam kamar Eunri dengan beberapa bagian tubuh yang masih diperban. Eunri langsung memeluk Eunhyuk. “Eunhyuk.. Junsu… Junsu…”

“Aku tahu… maaf aku tak ada disampingmu kemarin-kemarin.. aku dapat kecelakaan cukup parah saat kembali ke paris.” Jelas Eunhyuk. “Maaf… aku yang memberi tahu junsu tentang keadaanmu.”

Eunri memukul-mukul dada eunhyuk dengan keras. “Kenapa kau memberitahunya?! Kenapa tidak membiarkanku mati saja?!!”

“Mianhae…”

 

Eunri’s POV

 ‘Aku berdiri didepanmu Junsu.. kau melihatku? Kau merasakan aku didekatmu? Hah… kenapa semuanya harus terjadi? Junsu, kau kesepian disana? Kau tahu, aku ingin menyanyikan lagu I can’t untukmu. Tapi tidak mungkin, karena selamanya kita sudah bersama. Kau ada disetiap nafasku sekarang.’

“Yeobo!”

Aku menoleh kearah Eunhyuk dan Shinwoo yang tengah berlar kesana kemari. Sembilan tahun berlalu begitu cepat. Aku kini punya Eunhyuk dan Shinwoo dan kau Junsu. aku punya kalian yang membuatku terus hidup dan bernafas. Aku punya kalian…

“Umma! Ppali aku mau berlajar main twitter dengan Minwoo dan Jaewon!” pinta bocah berusia lima tahun yang tengah berlari kearahku. Aku menggendongnya dan mengelap keringatnya dengan tanganku. “Ayo^^”

Aku berjalan menghampiri Eunhyuk yang sudah bersiap didepan mobil kami. Aku membalikkan badanku untuk melihat tempat peristahan junsu untuk yang terakhir kalinya. ‘Aku akan kembali tahun depan… tunggu aku Junsu.’ ucapku dalam hati sambil berbalik dan tersenyum kearah Eunhyuk.

“Umma, apa aman itu teman umma?” tanya Shinwoo padaku. aku mengiyakannya. “Dia tersenyum kearah kita umma.” Ujar Shinwoo.

Aku menatap Shinwoo terkejut. “Kau bisa melihatnya?” tanyaku. Shinwoo mengangguk. “Ahjussi itu minta umma untuk tidak menghawatirkannya lagi dengan setiap tahun kesini.”

Aku tersenyum kearah Shinwoo. “Bilang pada ahjussi itu, umma akan menuruti katakatanya.”

“Ahjussi kau dengar? Umma akan menuruti kata-katamu.” Ujar Shinwoo.

Eunhyuk menghampiriku an Shinwoo dengan wajah yang khawatir. Ia menanyakan ada apa dengan Shinwoo tapi aku meyakinkannya kalau Shinwoo baik-baik saja.

“Shinwoo, ini rahasia antara kita, ya^^” ujarku sambil menyodorkan kelingkingku. “Pinky promise!”

Shinwoo melingkarkan kelingkingnya pada kelingkingku. “Pinky promise^^”



Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
copycatheenim #1
@reenee09 I dunno the procedure. Kkk sorry. <br />
I have to make Junsu die. *jahat*<br />
Malaysian? Halo^^
reenee09 #2
Nice story thou. Saya suka gaya penulisan kamu. Tapi shocking juga kerana Junsu harus mati. I thought derma sum-sum tulang boleh dari donor yang sihat dan prosidurnya tidaklah sampai meragut nyawa.<br />
yinhae89, i agree with your comment. Yea, make an english version too. Be fair for those who is not familiar with Bahasa Indonesia. (Luckily i can understand the language a bit. Teehihi...) \(^*^)/
copycatheenim #3
hoaa iyadehh nanti aku bakal tulis lagi. tapi sekarang lagi ngerjain ff lain dullu. kkk~<br />
makasih udah baca^^
foreveranELF
#4
wuaaa... bagus banget ceritanya~! :D *tepuk tangan* *tepuk tangan* ini cerita bahasa indonesia yg paling aku suka (so far).. kalau sudah selesai ujian, boleh dong tulis lagi? because your story's sooo so cool ^^ i freaking admire you :D
copycatheenim #5
I'll try to translate it but later. Kk~<br />
I hv to face university tests nao.<br />
hope you undestand.
yinhae89
#6
why you didn't share it with english a?