Saranghae, Mianhae

My Last Three Weeks

another part^^ kekeke hope you like it^^

 

 

Eunri tersadar disebuah kamar. Ia menyadari itu adalah ruang perawatan yang biasa ia pakai jika ia masuk rumah sakit. Ia menatap sekelilingnya dan yang dilihatnya saat itu adalah Donghae.

“Oppa...” panggil Eunri.

Donghae segera bangun sesaat setelah Eunri memanggilnya. “ah, Eunri-ah, sudah sadar ya?”

Eunri mengangguk. “Aku kenapa oppa?”

Donghae tersenyum. “Dokter bilang kau kelelahan. Kau tidak apa-apa, kan?” tanya Donghae dengan wajahnya yang kelelahan.

“Gwaenchanhayo oppa^^ aku hanya terlalu senang Eunhyuk datang.” Jelas Eunri.

“Keurae?” tanya Donghae. Eunri mengangguk. “Ah~ tidur lagi cepat!”

“Oppa! ini jam 6 pagi!” ujar Eunri.

“Tapi aku baru tidur selama dua jam.” Ujar Donghae. Kemudian Yunhee datang dan memukul kakaknya. “Oppa! ayo pulang! Kau bilang kau ada test, kan?”

Donghae menatap Yunhee. “5 menit lagi.”

“Oppa! Biar Eunhyuk yang menemani Eunri.” Ujar Yunhee. Donghae mengangguk lalu melambaikan tangannya pada Eunri. “Eunri-ah annyeong^^ oppa akan kembali sehabis test.”

“Oppa!” panggil Eunri. Donghae membalikkan badannya. “Hwaiting!”

Donghae tersenyum dan membalas. “Hwaiting!”

Tak lama kemudian Eunhyuk datang ke ruang perawatan Eunri sambil membawa sebuah boneka monyet yang lucu. “Apa Donghae hyung mabuk?” tanya Eunhyuk.

Eunri menggeleng. “ani, dia hanya kurang tidur.” Jawab Eunri. “Apa boneka itu untukku?” tanya Eunri.

Eunhyuk menunjuk kearah bonekanya. “Yang ini?”

“Cepat kemarikaan! Aku mauu!” rengek Eunri.

“=.= aku jadi ragu kau sedang sakit parah.” Ujar Eunhyuk sambil duduk disamping Eunri dan memberikan bonekanya. “Hey! Itu kupinjamkan!”

“:P takkan kukembalikan!”

“aish, jinjja! Kau ini sedang menipuku??!” omel Eunhyuk.

“Hehehe~ kau akan jadi genie ku hyuk!” ujar Eunri.

“Mwo? Geniemu?? Apa kau sedang memintaku memakai hot pants berwarna putih dengan stelan army sambil berkata ‘sowoneul malhaebwa?’ padamu?”

Eunri berfikir sejenak. “Ide bagus! Cepat lakukan!”

“=.= kau benar-benar kehilangan akal Lee Eunri.”

“Tapi karena kau aku tidak kehilangan semangat hidup.” Ujar Eunri. Eunhyuk terdiam. “Setelah aku mencampakkan Junsu, aku pikir semuanya akan baik-baik saja. tapi… ternyata jauh lebih buruk. Keluargaku menghawatirkanku. Tapi untungnya kau datang.”

Eunhyuk tersenyum sambil menundukkan kepalanya. “Donghae hyung tidak tidur karena menceritakan keadaanmu.” Ujar Eunhyuk. “Kau punya Junsu yang kau sayangi, kenapa mencampakkan dia?”

“Rasanya cukup aneh tanpa ada Junsu. biasanya dia duduk ditempat yang kau duduki. Biasanya dia yang membawa boneka untukku. Dan biasanya dia yang main denganku.” Ujar Eunri. “Aku tidak ingin melihatnya menangis dipemakamanku nanti. Mungkin itu alasan aku mencampakkannya.”

“Hah, selalu. Kau selalu bersikap tidak adil padaku dugong!” protes Eunhyuk. “Semenjak kau pacaran dengannya kau selalu membagi senyummu. Nah tiap denganku, kau selalu berbagi hal-hal buruk. Kau anggap aku ini apa?”

“- -yasudah. Pergi sana! Jangan kembali! Aku masih punya Donghae oppa buat jadi genieku!” ujar eunri samil membuang mukanya.

Eunhyuk beranjak dari kursinya. “Yah! Lee Eunri!”

“Wae?!”

Eunhyuk mulai melakukan gerakan aneh. “Sowoneul Malhaebwa,”

Eunri tersenyum. Wajahnya terlihat lebih cerah dibanding hari-hari sebelumnya. “First wish!” serunya.

 

*Flashback*

3 years ago, a day befor Valentine’s Day.

 

“Hyuuuk! Antar aku ke mall!!!” Eunri tiba-tiba menghampiri Eunhyuk yang sedang main game berdua dengan Donghae.

“Aku sibuk.”jawab Eunhyuk dengan dingin.

Eunri memasang wajah cemberut. Ia kemudian menarik-narik lengan kaus Eunhyuk. “Hyukkie… jebal…”

Eunhyuk meletakkan stik controllernya dengan wajah suntuk. “Kau kan punya pacar. Kenapa masih menempel padaku?!” tanya Eunhyuk yang nada bicaranya mulai naik.

“Tapi Junsu tidak ada di Seoul besok. Eunhyuk… jeebal~” pinta Eunri dengan jurus aegyonya.

Eunhyuk melirik kearah Eunri. “Aish! Jangan ganggu aku!”

“Kau ini kenapa?!” tanya Eunri. “aku hanya meminta bantuanmu!”

“aku ada hal yang lebih penting daripada mengantarmu!” tegas Eunhyuk. “Memangnya apa peduliku. Kau bukan siapa-siapa.”

Eunri tertunduk. “Jadi… kau menganggapku apa selama ini?” tanya Eunri.

“Dugong! Apalagi?”

Eunri mengangkat wajahnya dan membanting tasnya kearah Eunhyuk dengan keras. “Nappeun! Nappeun mangki!”

 

Keesokan harinya.

05.00

 

Eunhyuk menginap dirumah keluarga Lee. Ia, Yunhee dan Donghae mengadakan acara nonton film horor berantai sampai pagi. Ketiganya masa bodoh dengan hari Valentine. Mereka sama-sama single dan tak mau ambil pusing dengan hal-hal berbau pink dihari itu. khususnya Yunhee dan Donghae yang benci pink.

Eunhyuk terbangun. Ia menatap kearah jam dan menyadari kalau ia baru tidur selama setengah jam. Ia kehabisan air minum dan berjalan kearah dapur di rumah itu.

“Wooh!” Eunhyuk terkejut saat melihat sesosok dugong tertidur diatas meja makan. Ia mengintip Eunri yang tengah menutupi sesuatu dengan tangannya. Eunhyuk tidak tega melihat dugong besanya itu tidur di meja makan. Ia menggendong Eunri dan menyadari sesuatu terjatuh. Eunhyuk coba mengambil barang itu dengan Eunri dipunggungnya. Ternyata itu sekotak cokelat dengan bentuk aneh yang dibungkus kotak dan pita berwarna biru. Seperti selera Eunhyuk.

Brugh!

Eunyuk tidak sengaja menjatuhkan Eunri dari punggungnya. Ia awalnya merasa bersalah tapi ia malah terlihat asyik mencicipi cokelat yang Eunri buat untuknya.

“Itu bukan untukmu!!!” teriak Eunri sambil merampas cokelat dari tangan Eunhyuk. “Yah! Matamu kenapa mangki?”

Eunhyuk tersenyum menyeringai. “Aku baru tidur setengah jam.” Ujarnya sambil merampas cokelat ditangan Eunri. “Cokelat ini buatku! Aku tahu!”

“Babo! Itu buat oppa dan unni!” ujar Euri sambil menjitak Eunhyuk. “Aku tak buat bagianmu. Kau tidak mau mengantarku pergi beli cokelat.” Ujar Eunri.

“Mianhae… sepertinya mangkimu ini cemburu majikannya selalu dengan panda peliharaan barunya.” Ujar Eunhyuk dengan wajah jahilnya. Ia kemudian menyodorkan sebuah cokelat pada Eunri. “Kalau memaafkanku, kau harus makan cokelat ini.” ujar Eunhyuk.

Eunri memakan cokelat yang Eunhyuk sodorkan pdanya. “Aishhh~ pahit! Mana bau gosong!” ujar Eunri sambil coba merampas kembali cokelatnya. “Sini kemarikan! Kau pasti akan masuk rumah sakit setelah memakannya!”

Eunhyuk menjauhkan kotak cokelat ditangannya dari Eunri. “Aniyo, ini punyaku.”

“Tapi,”

Eunhyuk menggeleng. Ia lalu menggendong Eunri dengan satu tangan yang terus memegangi kotak cokelat. “Ayo kita tiduuur! Sudah lama kita berempat tidak tidur bersama.”

 

Keesokan harinya.

Neul Paran High school.

Kelas X-8

 

Junsu menghampiri bangku Eunri sambil membawa sekotak besar cokelat dengan pita bitu. “Mianhae, kemarin aku benar-benar harus ke busan.” Ujar Junsu sambil memberikan cokelatnya pada Eunri. Tapi Eunri malah sibuk menunggu Eunhyuk yang tak kunjung datang.

“Eunhyuk masuk rumah sakit gara-gara ada peradangan ringan diperutnya.” Ujar Junsu.

“mwo? Jinjja?? Aish! Aku sudah bilang padanya kalau cokelat yang kubuat tidak…” Eunri buru-buru menghetikan omongannya. “Eh, aku ke ruang guru dulu ya^^” ujar Eunri yang buru-buru menghindari Junsu.

Junsu memperhatikan cokelat ditangannya. Lalu menatap kearah bangku Eunhyuk yang kosong. ‘Aku selalu saja tidak ada waktu dengannya. Selalu ada hal yang menggagalkan rencanaku. Eunhyuk… kau beruntung. Kau dekat dengan gadis yang kusuka sejak SMP. Kau punya banyak waktu untuk menyayanginya, tapi aku… hah… aku tidak punya banyak waktu untuk menujukkan perasaanku padanya.’ Ujar Junsu dalam hati.

 

*End of Flashback*

 

“Kau mau aku buatkan apa? Coklat???” tanya Eunhyuk dengan mata melotot. “Yah! Yang lain saja!”

Eunri memasang wajah cemberut. Ia mulai mengeluarkan jurus cmemelasnya. “Waeyo? Aku tak akan mati hanya dengan cokelat.”

“Wajahmu itu takkan mempan lagi padaku!” tegas Eunhyuk. “Ganti first wishmu. Apa saja asal tidak membahayakan dirimu.”

Eunri berfikir sejenak. Wajahnya berubah sedikit serius. “Alasan kau pergi tanpa pamitan padaku.”

Eunhyuk menelan ludahya lalu melirik kearah Eunri yang duduk disampingnya. “Ka hanya punya tiga wish. Jangan sia-siakan wish itu untuk hal yang tidak perlu.”

Eunri menggenggam tangan Eunhyuk dengan tangannya yang kurus dan pucat. “Jawablah… jebal…”

“A… aku…”

 

*Flashback*

The First Winter

2 years ago

 

“Donghae hyuung! Ayo maiin!!!” Eunhyuk datang dengan membawa beberapa film. Ia melihat Donghae dan keluarga Lee yang lain tengah khawatir mencari-cari sesuatu. “Paman, bibi, sedang mencari apa?”

“Eunri hilang dari rumah sakit.” Jawab Ahjussi Lee.

“Mwo??”

Eunhyuk berlari meninggalkan kediaman keluarga Lee dan langsung memacu mobilnya keluar kota. Ia tahu Eunri ada dimana dan ia tidak mungkin salah menebak.

 

Ski Resort

 

“Eunri-ah, wajahmu pucat. Lebih baik kita pulang.” Ajak Junsu. Eunri menggeleng dan terus memeluk junsu disampingnya. “Aniyo.. aku mau disini.”

“Eunri-ah, disini terlalu dingin.” Ujar Junsu sambil coba menghangatkan tubuh Eunri dengan memeluknya. “Eunri-ah,”

“Aku lelah Junsu… Orang tuaku, Oppa, unni,, dan bahkan Eunhyuk mengekangku sekarang. Aku ingin disini.. denganmu…”

“Eunri… aku memaksa. Tolong , sekali ini saja patuhi kata-kata mereka.” ppinta Junsu.

BRAK!

Pintu kamar resort itu terbuka. Eunhyuk masuk dan melepaskan pelukan Junsu dengan sengaja. Dan menari Eunri. “Ayo pulang!”

Eunri melepaskan tangannya dari genggaman tangan Eunhyuk. “Ani! Lepaskan aku!”

“Lee Eunri!” sentak Eunhyuk dengan wajah mengerikan. “Kita masih belum yakin dengan apa yang terjadi padamu, tolong ikut aku sekarang juga.”

“Aniyo!! Aku ingin disini dengan Junsu.” tegas Eunri.

“Yah! Aku tak peduli kau mencintainya atau apa, tapi aku peduli padanyawamu bodoh! Kenapa kau tidak bisa menghargai aku dan keluargamu yang coba memberikan hal yang terbaik untukmu?!” ujar Eunhyuk dengan nada menyentak.

“Tapi kenapa kalian melarang Junsu datang menjengukku??!”

“Bodoh! Aku tidak melarangnya, Yunhee noona atau Donghae hyeong juga. Tapi dokter memang melarangmu!”

“Tinggalkan aku Eunhyuk!”

“Ani! Tidak bisa! Kau harus ikut aku sebelum obat yang tadi siang dokter berikan habis masa kerjanya.” Tegas Eunhyuk sambil memaksa Euri keluar. “Yah! Kim Junsu! kau ini pacarnya atau apa? kalau dia keras kepala seperti ini kau seharusnya tidak memanjakannya!”

Eunri melepaskan tangannya dari genggaman Eunhyuk sekali lagi dan kemudian menamparnya. “Jangan berteriak padanya! Mulai sekarang persahabatan kita berakhir!”

Eunhyuk mengusappipinya. “Apa kau bilang? Berakhir? Sebegitu gampangnya kau bilang persahabatan kita berakhir?”

Eunri mulai menangis dan tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Junsu coba menenangkannya dengan memberinya pelukan hangat. “Eunri.. tolong… ikut dengannya.”

“Yah! Lee Eunri, kau baru mengenalnya semenjak kelas dua SMP. Kau dengan gampang memutuskan persahabatan kita yang sudah seumur hidup kita di dunia. Kau dengan gampangnya membuangku yang selalu ada didekatmu, yang selalu membuatmu tertawa, yang selalu mendukungmu meski kau berbuat kesalahan. Aku, orang yang paling tahu dirimu.”

Junsu terdiam dengan kata-kata Eunhyuk. Yang dikatakan Eunhyuk benar. Ia tidak mengenal Eunri sebaik Junsu, seharusnya ia melakukan hal yang Eunhyuk lakukan saat ia datang tadi. “ayo kita pulang ke Seoul.” Ujar Junsu dengan memaksa. Eunri coba meronta namun Junsu benarbenar memaksanya. “Eunhyuk-ssi, tolong kau yang menyetir.” Ujar Junsu sambil menggendong Eunri.

“Eunhyuk! Aku membencimu! Jangan pernah menampakkan wajahmu dihadapanku lagi!”

 

*end of flashback*

 

“Aku pergi karena kau yang memintanya.” Ujar Eunhyuk pelan. “Di resort ski, kau bilang tidak mau melihat wajahku lagi, bukan?”

“Mianhaeyo.. jeongmal mianhaeyo.” Ujar Eunri. “Kau pantas memanggilku dugong. Aku memang bodoh.”

“Lee Eunri…”

“Ne?”

“Sebenarnya… aku pergi karena aku mencintaimu.” Ujar Eunhyuk.

Tenggorokan Eunri tercekat. Jantungnya berdebar dsangat kencang saat ia menatap Eunhyuk, dan Eunhyuk membalas tatapannya. “Lee Eunri, saranghaeyo… perasaanku masih tetap sama. sama seperti saat kau bilang kau membenciku.”

“Eunhyuk…”

Eunhyuk memeluk gadis disebelahnya dengan erat. ‘Belum terlambat…’ ujarnya dalam hati.


------------------------------------------------------------------------

next chapter is final^^ kkkk~

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
copycatheenim #1
@reenee09 I dunno the procedure. Kkk sorry. <br />
I have to make Junsu die. *jahat*<br />
Malaysian? Halo^^
reenee09 #2
Nice story thou. Saya suka gaya penulisan kamu. Tapi shocking juga kerana Junsu harus mati. I thought derma sum-sum tulang boleh dari donor yang sihat dan prosidurnya tidaklah sampai meragut nyawa.<br />
yinhae89, i agree with your comment. Yea, make an english version too. Be fair for those who is not familiar with Bahasa Indonesia. (Luckily i can understand the language a bit. Teehihi...) \(^*^)/
copycatheenim #3
hoaa iyadehh nanti aku bakal tulis lagi. tapi sekarang lagi ngerjain ff lain dullu. kkk~<br />
makasih udah baca^^
foreveranELF
#4
wuaaa... bagus banget ceritanya~! :D *tepuk tangan* *tepuk tangan* ini cerita bahasa indonesia yg paling aku suka (so far).. kalau sudah selesai ujian, boleh dong tulis lagi? because your story's sooo so cool ^^ i freaking admire you :D
copycatheenim #5
I'll try to translate it but later. Kk~<br />
I hv to face university tests nao.<br />
hope you undestand.
yinhae89
#6
why you didn't share it with english a?